Anda di halaman 1dari 23

Pembentu

Alphk
aaReynard Reng
n EndapanAndy Supiandy ga
Ari Irwandi
Primer Faisal
Kelompo Fa
Menurku2tuzi Dwi Dzul Fahmi
DARIJANFTuad Syah Ramadhan
O Kafarudin
Kiki Darmayan
ti
La Ode Muh. G
uslan
Herlina
La Ode Raema
Proses pembentukan endapan merupakan urutan-urutan
kejadian mulai dari aktivitas magma (magmatik cair) sampai
dengan injeksi larutan sisa magma pada dekat permukaan
(hidrothermal), dan selanjutnya mengalami proses-proses
eksternal berupa proses sedimentasi atau proses
metamorfosa membentuk endapan-endapan sedimenter
atau endapan metamorfik. Berdasarkan asal (sumber) dan
proses pembentukannya, maka secara umum endapan
mineral (bahan galian) dapat dikelompokkan menjadi 2
(dua), yaitu: endapan primer dan endapan sekunder.
Gambar Sketsa pembentukan endapan primer
(Darijanto, 1997)
PEMBENTUKAN ENDAPAN PRIMER
PADA FASE KONSENTRASI MAGMATIK

Berdasarkan urutan pembentukan (dari diferensiasi


magma), maka endapan primer ini dikelompokkan menjadi
beberapa fase, yaitu:
1. Magmatik Cair (early and late magmatic).
2. Pegmatitik
3. Pneumatolitik
4. Hidrotermal
5. Vulkanik.
Fase Magmatik Cair
Endapan mineral yang terbentuk pada fase magmatik
cair Adalah endapan mineral yang terbentuk langsung
pada magma (diferensiasi magma), misalnya dengan
cara gravitational settling. Contoh mineral yang
banyak terbentuk dengan cara ini adalah kromit,
titanomagnetit, dan petlandit. Sebelum terkonsolidasi,
residual magma yang bebas bergerak (mobile) dan
kaya akan oksida besi tertekan keluar. Larutan yang
mobile inilah yang akan menjadi sumber fase
Gambar Model Geologi Jenis Endapan Tembaga Porfiri di
Amerika Selatan (After Sillitoe,1973)
Gambar Skematik proses differensiasi magma pada fase magmatik cair
(After Buchanan,1981)
Fase Pegmatitik
Pegmatit adalah batuan beku yang terbentuk sebagai hasil
injeksi magma. Akibat kristalisasi pada magmatik awal dan
tekanan disekeliling magma, maka cairan residual yang
mobile akan terinjeksi dan menerobos batuan disekelilingnya
sebagai dike, sill, dan stockwork. Kristal dari pegmatit akan
berukuran besar. Karena tidak adanya kontras tekanan dan
temperatur antara magma dengan batuan disekelilingnya,
sehingga pembekuan berjalan dengan lambat.
Fase Pneumatolitik
Pneumatolitik adalah proses reaksi kimia dari gas dan cairan
dari magma dalam lingkungan yang dekat dengan magma.
Dari sudut geologi, ini disebut kontak-metamorfisme, karena
adanya gejala kontak antara batuan yang lebih tua dengan
magma yang lebih muda. Gejala kontak metamorfisme
tampak dengan adanya perubahan pada tepi batuan beku
intrusi dan terutama pada batuan yang diintrusi, yaitu
baking (pemanggangan) dan hardening (pengerasan).
Fase Hidrotermal
Larutan hidrotermal adalah larutan sisa magma yang panas
dan bersifat "aqueous" sebagai hasil diferensiasi magma.
Larutan hidrotermal ini kaya akan logam-logam yang
relatif ringan, dan merupakan sumber terbesar (90%) dari
proses pembentukan endapan bijih. Berdasarkan cara
pembentukan endapan, dikenal 2 macam endapan hidrotermal,
yaitu :
1. Cavity filing : mengisi rongga-rongga (openings) yang
sudah ada di dalam batuan.
Fase Vulkanik
Endapan fase vulkanik merupakan produk akhir dari
proses pembentukkan bijih secara primer. Jika dilihat
dari segi ekonomisnya, maka endapan ekonomis dari
fase vulkanik adalah belerang, berupa kristal belerang
atau lumpur belerang dan oksida besi, misalnya hematit
(Fe2O3). Sebagai hasil kegiatan fase vulkanik adalah
aliran lava, ekshalasi gas vulkanik, mata air panas.
PEMBENTUKAN ENDAPAN PRIMER
PADA FASE METASOMATISME KONTAK
Pada saat magma cair dan pijar dalam keadaan sangat
panas menerobos batuan, maka magma tersebut
panasnya makin lama makin turun dan akhirnya
hilang. Hasil akhir akan membentuk batuan beku
intrusif. Proses tersebut dapat terjadi pada keadaan
yang dangkal, menengah ataupun dalam.Sehingga
dikenal batuan beku intrusif dangkal, menengah dan
dalam.Dalamproses tersebut akan terjadi tekanan
dan suhu yang sangat tinggi, terutama pada kontak
Terdapatnya mineral-mineral tertentu akan menunjukkan
suhu tertentu, di mana mineral tersebut terbentuk misal:
Mineralwollastonite: tidaklebih 1.125 0CMineral kuarsa:
suhu di atas 5730C. Bahan galian yang terbentuk karena
kontak metasomatisme, terjadi karena proses:
Rekristalisasi
Proses endapan metasomatisme kontak
PEMBENTUKAN ENDAPAN PRIMER
PADA FASE ENDAPAN PORFIRI
Endapan Porfiri adalah endapan mineral yang terjadi akibat suatu

intrusi yang bersifat intermedier-asam, yang kemudian terjadi

kontak dengan batuan samping yang mengakibatkan terjadinya

mineralisasi. Porfiri bersifat epigenetik. Produk utama dari Porfiri

adalah Cu-Au atau Cu-Mo.

Porfiri terbentuk dari beberapa aktifitas intrusi, terdiri dari

kumpulan dike dan breksi intrusi. Mineralisasi terjadi akibat

alterasi batuan samping, disseminated dan stockwork

mineralization. Alterasi yang terjadi pada host rock intensif dan

ektensif akibat dari fluida hidrotermal yang terbentuk. Pada


PEMBENTUKAN ENDAPAN PRIMER
PADA FASE EPITERMAL
Endapan epitermal didefinisikan sebagai salah satu
endapan dari sistem hidrotermal yang terbentuk pada
kedalaman dangkal yang umumnya pada busur vulkanik
yang dekat dengan permukaan (Simmons et al, 2005
dalam Sibarani, 2008). Penggolongan tersebut
berdasarkan temperatur (T), tekanan (P) dan kondisi
geologi yang dicirikan oleh kandungan mineralnya.
Secara lebih detailnya endapan epitermal terbentuk pada
kedalaman dangkal hingga 1000 meter dibawah
0
Klasifikasi Endapan Epithermal
1. Endapan Epitermal Sulfida Rendah ( Epithermal Low
Sulfidation )
Endapan epitermal sulfidasi rendah dicirikan oleh
larutan hidrotermal yang bersifat netral dan mengisi celah-
celah batuan. Tipe ini berasosiasi dengan alterasi kuarsa-
adularia, karbonat, serisit pada lingkungan sulfur rendah dan
biasanya perbandingan perak dan emas relatif tinggi. Mineral
bijih dicirikan oleh terbentuknya elektrum, perak sulfida,
garam sulfat, dan logam dasar sulfida. Batuan induk pada
deposit logam mulia sulfidasi rendah adalah andesit alkali,
dasit, riodasit atau riolit. Secara genesa sistem epitermal
Tabel Karakteristik endapan epitermal sulfidasi
rendah
Tipe endapan Sinter breccia, stockwork

Posisi Subduction, collision, dan


tektonik rift
Tekstur Colloform atau crusstiform

Asosiasi Stibnit, sinnabar, adularia,


mineral metal sulfida
Mineral bijih Pirit, elektrum, emas,
sfalerit, arsenopirit
Contoh Pongkor, Hishikari dan
endapan Golden Cross
Karakteristik Endapan Epitermal Sulfida Tinggi
(Epithermal High Sulfidation) atau Acid Sulfate

Endapan epitermal high sulfidation dicirikan dengan


host rock berupa batuan vulkanik bersifat asam
hingga intermediet dengan kontrol struktur berupa
sesar secara regional atau intrusi subvulkanik,
kedalaman formasi batuan sekitar 500-2000 meter dan
temperatur 1000C-3200C.
Gambar Keberadaan sistem sulfidasi
tinggi
Potensi Dan Keberadaan Endapan
Epithermal
Jenis endapan epitermal yang terletak 500 m bagian
atas dari suatu sistem hidrotermal ini merupakan zone
yang menarik dan terpenting. Disini terjadi perubahan-
perubahan suhu dan tekanan yang maksimum serta
mengalami fluktuasi-fluktuasi yang paling cepat.
Fluktuasi-fluktuasi tekanan ini menyebabkan perekahan
hidraulik (hydraulic fracturing), pendidihan (boiling),
dan perubahan-perubahan hidrologi sistem yang
mendadak. Proses-proses fisika ini secara langsung
TERIM
A KAS
IIL
Hove
You

Anda mungkin juga menyukai