A. Bahan Galian
Endapan bahan galian yang baik adalah endapan bahan galian yang
ekonomis karena pada akhirnya pemanfaatan endapan bahan galian ini adalah
untuk memenuhi syarat ekonomisnya. Nilai ekonomis bahan galian banyak
dipengaruhi oleh beberapa factor seperti keterdapatannya, jumlah, sebaran,
kadar, dan dimensi. Meskipun memiliki kadar tinggi tetapi jumlahnya sedikit dan
jauh dibawah permukaan, maka endapan bahan galian tersebut tidak akan
dieksploitasi karena tidak ekonomis.
Beberapa endapan bahan galian dijumpai tersusun dan terdapat pada
tubuh batuan beku, sedimen ataupun batuan metamorf. Bahan galian industri
umumnya dijumpai seperti demikian, misalnya bahan galian batugamping
(limestone).Bahan galian lainnya, misalnya beberapa tubuh bijih besi merupakan
bagian dari suatu sekuen stratigrafi yang terbentuk pada bersamaan dengan
proses sedimentasi, yang kemudian dikenal dengan istilah endapan syngenetic.
Adapula bahan galian yang berbentuk seperti tubuh batuan beku yang
berbentuk dykes, yang memotong batuan sekitarnya dan terbentuk setelah
batuan induknya yang dikenal dengan istilan endapan epigenetic.
Nilai ekonomis endapan bahan galian juga dipengaruhi oleh bentuk dari
endapan bahan galian itu sendiri. Bentuk meliputi didalamnya ukuran dan
persebarannya. Pentingnya mengetahui bentuk dan sebaran berguna dalam
penentuan tahapan selanjutnya, seperti metode penambangan dan penggunaan
alat.
Dalam mengamati suatu endapan bahan galian yang perlu diperhatikan
adalah ukuran, bentuk dan pola sebaran serta keberadaannya merupakan hasil
dari proses yang telah dialami bijih tersebut. Bahan galian yang tersebar luas
yang terdapat pada permukaan bumi dapat ditambang dengan metoda tambang
terbuka, sementara endapan bahan galian yang berbentuk urat dengan kadar
yang relatif lebih tinggi dapat ditambang dengan metode tambang bawah tanah.
Dalam hal bentuk (pola) sebaran, endapan bahan galian dengan badan bijih
yang teratur (terkumpul) akan lebih mudah ditambang daripada endapan bahan
galian dengan badan bijih yang mempunyai bentuk (pola) yang tersebar
(disseminated).
Sumber : Achmadinblog.wordpress.com
Foto 2
Badan Bijih Tubular
Salah satu contoh badan bijih yang berbentuk tubular adalah badan bijih
yang ditemukan di timur Asutralia, sepanjang 2400 km, memanjang dari
Queensland sampai New South Wales, yang terdiri dari ratusan pipa di dalam
dan dekat dengan intrusi granit. Sebagian besar terisi mineralisasi kuarsa dan
beberapa diantaranya termineralisasi dengan bismuth, molybdenum, tungstehn
dan tin. Badan bijih berbentuk mantos dan pipes dapat dijumpai memiliki
percabangan. Mantos dan pipes umumnya dijumpai berasosiasi, pipes umumnya
bertindak sebagai sumber terhadap mantos. Terkadang mantos saling
berhubungan diantara lapisan batuan dengan perantaraan pipes, namun ada
pula yang dijumpai sebagai percabangan dari pipes, contohnya pada Providencia
Mine di Mexico. Padatambangtersebut dijumpai sebuah badan bijih berbentuk
pipa jauh di kedalaman sebagai sumber dari duapuluh mantos yang dekat
dengan permukaan.Pada beberapa tubuh bijih yang berbentuk tubular terbentuk
oleh aliran larutan mineralisasi secara subhorisontal sehingga tubuh bijih dapat
dijumpai diskontinyu membentuk tubuh bijih yang berbentuk pod.
c. Badan bijih disseminated:
Badan bijih dengan pola penyebaran mineral bijih yang tersebar di
dalam host rock.
Mineral-mineral bijih tersebut tersebar merata di dalama host
rock berupa (dalambentuk) veinlets yang saling berpotongan
menyeruapai jarring-jaring yang saling berkaitan membentuk
system vein lets yang sering disebut stock work.
Stockwork dijumpai dalam bentuk tubuh endapan yang besar
pada lingkungan intrusi batuan beku asam sampa iintermedit,
akantetapi stockwork jugadapatdijumpaimemotongkontak country
rocks dan beberapa dijumpai sebagian atau seluruhnya berada
pada country rocks.
d. Badan bijih irregular replacement :
Merupakan badanbijih yang terbentuk melalui pergantian unsur-
unsur yang sudah ada sebelumnya.
Proses replacement ini umumnya terjadi pada temperature rendah
sampai sedang (<400oC), contohnya endapan magnesit pada
carbonate-rich sediments.
Proses replacement lainnya dapat juga terjadi pada suhu tinggi
pada kontak intrusi batuan beku yang membentuk endapan skarn.
Tubuh endapannya dicirikan dengan pembentukan mineral-
mineral calc-silicate sepertidiopside, wollastonite, andradite,
garnet danactinolite. Endapan bahangalian ini umumnya
berbentuk sangat tidak beraturan.
Disebut juga endapan metasomatisme kontak (pirometasomatik).
2. Badan bijih konkordan (concordant ore bodies)
Badan bijih konkordan umumnya terbentuk pada batuan induk (host rock)
sebagai endapan hasil proses pelapukan. Endapan-endapan yang mempunyai
badan bijih berbentuk konkordan ini dikelompokkan sesuai dengan jenis batuan
induknya:
a. Sedimentary host rock
Endapan-endapan bijih yang tekonsentrasi dalam batuan sedimen cukup
penting, terutama endapan-endapan logam dasar dan besi. Di dalam batuan
sedimen, mineral-mineral bijih terbentuk (terkonsentrasi) sebagai suatu bagian
yang integral dari urutan stratigrafi, yang dapat terbentuk secara epigenetic filling
atau replacement pada rongga-rongga (pori-pori).
Adapun ciri-ciri dari Sedimentary host rock ini adalah sebagai berikut :
Merupakan endapan dengan batuan induk adalah batuan
sedimen.
Endapan-endapan bijih yang tekonsentrasi dalam batuan sedimen
cukup penting, terutama endapan-endapan logam dasar dan besi.
Di dalam batuan sedimen, mineral-mineral bijih terbentuk
(terkonsentrasi) sebagai suatu bagian yang integral dari urutan
stratigrafi, yang dapat terbentuk secara epigenetic
filling atau replacement pada rongga-rongga (pori-pori).
Tubuh endapan umumnya menunjukkan perkembangan kearah
2D dan kurang berkembang kearah tegak lurusnya. Endapan-
endapan seperti ini pada umumnya tersebar sejajar pada batuan
induknya dengan bidang perlapisan batuan sekitarnya.
Contoh bentuk badanbijih sedimentary host rock adalah batu kapur.Salah
satu tambang batu kapur berada di daerah citatah, jawa barat.Batukapur yang
berada di kawasan tersebut mengandung minerl-mineral hasil dari sedimentasi di
laut dalam.
b. Igneous Host Rock
Bijih dan batuan beku sangatlah berkaitan erat. Banyak mineral yang
terbentuk bersamaan dengan batuan beku. Mineral tersebut mengandung
banyak logam sehingga menjadi bijih yang layak untuk ditambang. Pembentukan
mineral bijih pada batuan beku berhubungan dengan proses pembekuan
magma.
Contoh bentuk badan bijih igneous host rock adalah pasir kuarsa.
Cadangan pasir kuarsa indonesia cukup besar dengan lokasi terbesar di 11
provinsi. Menurut madiopera T. Dkk, jumlah cadangan pasir kuarsa diperkirakan
sekitar 4,55 milyar ton. Cadangan pasir kuarsa indonesia terdapat di propinsi
Sumatera barat yaitu sekitar 82,5% dari seluruh cadangan yang ada di Indonesia
berikutnya adalah kalimantan barat, jawa barat, dan sumatera
selatanBerdasarkan posisi batuan beku :
c. Methamorphism Host Rock
Bijih juga dapat terbentuk pada batuan metamorf. Salah satu bijih yang
ditamabng pada batuan metamorf adalah galena. Batuan galena terjadi sebagai
akibat dari proses hydrothermal magma. Galena biasanya ditemukan di sekitar
batuan metamorf dan batuan beku. Singkapan mineral galena bisa terlihat di
lereng perbukitan atau tepian sungai di daerah batuan metamorf karena pada
saat terjadinya galena larutan hydrothermal menerobos lapisan batuan metamorf
atau batuan beku dan mengikuti jalur rekahan - rekahan pada batuan. Pada
beberapa tempat, keberadaan mineral galena berdekatan ataupun didapatkan
berasosiasi dengan unsur-unsur atau mineral-mineral lainnya seperti : tembaga,
emas, zink, perak dan lain sebagainya..
Beberapa daerah pesebaran mineral Galena di Indonesia antara lain di
Aceh Timur - Nangroe Aceh Darussalam, Pasaman - Sumatera Barat, Lebak,
Padeglang dan Serang - Jawa Barat, Ponorogo - Jawa Timur dan Wonogiri -
Jawa Tengah.
d. Residual Deposit
Bentuk tubuh bijih ini terbentuk akibat proses pelarutan atau pelindian
material non bijih yang terkandung dalam batuan, menyisakan bijihnya saja.
Contohnya adalah penambangan limonit yang dikelola oleh perusahaan antam di
daerah pomala
DAFTAR PUSTAKA