Anda di halaman 1dari 51

G E N E S A B A H A N T A M B A N G ( G A C 2 1 0 )

Materi - 02
MORFOLOGI BADAN BIJIH

Ir. Dono Guntoro, S.T., M.T.


Bentuk dan Morfologi Badan Bijih

 Secara teknik penambangan,


 Endapan dengan kadar relatif rendah (low grade)
namun tersebar luas di dekat permukaan dapat
ditambang dengan lebih menguntungkan daripada
endapan dengan bentuk urat (vein system) dengan
kadar relatif lebih tinggi (high grade) yang ditambang
dengan metode tambang bawah tanah.
 Begitu juga dengan pola (bentuk) sebaran, dimana
endapan dengan badan bijih yang teratur (terkumpul)
akan lebih mudah ditambang daripada badan bijih yang
tersebar (disseminated).
Bentuk dan Morfologi Badan Bijih

 Parameter dimensional badan bijih (ukuran, bentuk, dan


sebaran) merupakan akibat dari variasi dan distribusi
kadar mineral bijih.

 Parameter bidang yang harus diketahui :


1. Bidang
 Strike, dan
 dip.
2. Dimensi :
 panjang,
 lebar, dan
 tebal.
Strike dan Dip Badan Bijih
Dimensi Badan Bijih/Endapan

 Dimensi panjang, lebar


dan ketebalan suatu
badan bijih.
 Berhubungan dengan
tipe endapan.
 Berhubungan dengan
cara penambangan.
Dimensi Badan Bijih/Endapan
Pengukuran Bidang Perlapisan
Strike and Dip
Strike and Dip
Strike and Dip
Pengukuran Struktur Garis
Struktur Garis
DIMENSI DAN BENTUK
BATUAN BEKU

Plutonik (Intrusive)
Volcanic (Extrusive)
Dimensi dan Bentuk Batuan Beku

 Plutonic (Intrusive) Igneous Rocks :


 Hypabyssal intrusions : dikes, sills, and laccoliths
 Plutons : lopoliths, batholiths, and stocks

 Volcanic (Extrusive) Igneous Rocks :


 Volcanic Eruptions : Lava
 Explosive Eruptions : pyroclasts and tephra or volcanic
ash
 Non-explosive Eruptions : pillow lavas and lava dome
(volcanic dome).
Plutonic (Intrusive) Igneous Rocks
(Hypabyssal Intrusions)

Intrusi yang terjadi pada kedalaman yang dangkal (< 1 km).


 Dikes : biasanya kecil (<20 m wide), discordant (memotong bidang
struktur yang telah ada sebelumnya)
 Sills : biasanya kecil (<50 m thick), concordant (sejajar dengan bidang
struktur yang telah ada sebelumnya)
 Laccoliths : kadang berupa intrusi yang besar, mengangkat dan melipat
batuan yang berada di atasnya, juga merupakan tipe concordant.
Plutonic (Intrusive) Igneous Rocks
(Plutons)

Plutons umumnya berupa tubuh intrusi yang besar dan dalam.


 Lopoliths ; relatif kecil, memperlihatkan bentuk concave.
 Batholiths ; merupakan tubuh intrusi yang besar, kadang-kadang
berasal dari beberapa intrusi yang lebih kecil.
 Stocks ; memiliki tubuh yang lebih kecil, seakan-akan berasal dari
tubuh batholits.
Volcanic (Extrusive) Igneous Rocks
(Explosive Eruptions)

 Material eksplosif (fragmen) dari magma mengalami pendinginan di


udara → pyroclasts dan tephra (volcanic ash), dengan ukuran fragmen
pasir atau lebih halus.
 Jika berukuran kasar →
 Block (angular fragments) atau bombs (aerodynamic shape)
mengindikasikan bahwa terlemparkan dalam kondisi liquid.
 Jika kandungan utamanya berupa gas bubbles → pumice.
 Awan gas atau tephra dapat terbawa di atmosfer dan jatuh di tempat
lain sebagai tephra fall or ash fall.
 Jika terjadi runtuhan, maka akan muncul sebagai pyroclastic flow →
gas and tephra turun di sepanjang lereng gunung dengan kecepatan
tinggi.
 Endapan yang terbentuk disebut dengan ignimbrites (dominan
pumice) atau endapan pyroclastic (dominan nonvesicular blocks).
Volcanic (Extrusive) Igneous Rocks
(Explosive Eruptions)
Volcanic (Extrusive) Igneous Rocks
(Explosive Eruptions)

 Non explosive eruptions → low gas content and low


viscosity magmas (basaltic to andesitic magmas).
 Jika viscositas rendah, nonexplosive eruptions biasanya
dimulai dengan semburan api akibat terbebasnya
kandungan gas.
 Aliran lava terjadi di permukaan.
 Jika aliran lava terjadi di bawah laut → pillow lavas.
 Jika viskositas tinggi, tetapi kandungan gas rendah, maka
lava terjadi timbunan lava di dekat permukaan (vent) →
lava dome or volcanic dome.
Volcanic (Extrusive) Igneous Rocks
(Nonexplosive Eruptions)
Volcanic (Extrusive) Igneous Rocks
(Nonexplosive Eruptions)
Volcanic (Extrusive) Igneous Rocks
(Nonexplosive Eruptions)
Volcanic (Extrusive) Igneous Rocks
(Nonexplosive Eruptions)
Volcanic (Extrusive) Igneous Rocks
(Nonexplosive Eruptions)
DIMENSI DAN BENTUK
BADAN BIJIH

DISKORDAN
KONKORDAN
Bentuk Badan Bijih

Diskordan Konkordan
1. Beraturan  Sedimentary host rock
 Tabular  Igneous host rock
 Tubular  Metamorphic host rock
2. Tidak beraturan  Residual host rock
 Disseminated
 Irregular Replacement
BADAN BIJIH DISKORDAN
Badan Bijih
Diskordan – Beraturan - Tabular

 Badan bijih dengan pola penyebaran yang menerus dalam


arah 2D (panjang dan lebar), tapi terbatas dalam arah 3D
(tipis).
 Berbentuk urat (vein ~ fissure veins) dan lodes.
 Istilah vein lebih sering digunakan untuk pola urat yang
dikontrol oleh fractures (rekahan-rekahan),
 Lode digunakan untuk urat yang dikontrol oleh crack
(bukaan).
 Mineralisasi pada umumnya berupa asosiasi dari beberapa
kombinasi mineral bijih dan pengotor (gangue) dengan
komposisi yang sangat bervariasi.
 Batas dari penyebaran urat ini umumnya jelas, yaitu
langsung dibatasi oleh dinding urat.
Badan Bijih
Diskordan – Beraturan - Tabular
Badan Bijih
Diskordan – Beraturan - Tabular
Badan Bijih
Diskordan – Beraturan - Tabular
Badan Bijih
Diskordan – Beraturan - Tubular

 Badan bijih dengan pola


penyebaran terbatas
dalam arah 2D namun
relatif menerus dalam
arah 3D (ke arah
vertikal).
 Jika penyebaran badan
bijih ini relatif vertikal -
sub vertikal biasanya
disebut sebagai pipes.
Badan Bijih
Diskordan – Beraturan - Tubular
Badan Bijih
Diskordan–Tidak Beraturan-Disseminated

 Badan bijih dengan pola


penyebaran mineral
bijih yang tersebar di
dalam host rock.
 Mineral-mineral bijih
tersebut tersebar di
dalam host rock berupa
veinlets yang saling
berpotongan
menyerupai jaring-
jaring yang saling
berkaitan yang sering
disebut dengan
stockwork.
Badan Bijih
Diskordan–Tidak Beraturan-Disseminated
Badan bijih
Diskordan–Tidak Beraturan-irreguler replacement

 Merupakan badan bijih yang terbentuk melalui pergantian


unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya.
 Proses replacement ini umumnya terjadi pada kondisi
temperatur tinggi seperti pada daerah kontak dengan
intrusi batuan beku.
 Oleh sebab itu endapan hasil replacement ini disebut juga
dengan endapan metasomatisme kontak
(pirometasomatik).
Badan bijih
Diskordan–Tidak Beraturan-irreguler replacement
BADAN BIJIH KONKORDAN
Badan Bijih Konkordan

 Umumnya badan bijih ini terbentuk pada batuan induk


(host rock) atau sebagai endapan hasil proses pelapukan.
 Endapan-endapan yang mempunyai badan bijih
konkordan ini dikelompokkan sesuai dengan jenis batuan
induknya.
 Sedimentary host rock (dengan batuan induk adalah batuan
sedimen),
 Igneous host rock (dengan batuan induk adalah batuan beku),
 Metamorphic host rock (dengan batuan induk adalah batuan
metamorf),
 Residual deposit (endapan akibat pelapukan batuan induk).
Sedimentary Host Rock

 Endapan-endapan bijih yang terkonsentrasi di dalam


batuan sedimen cukup penting, terutama endapan-
endapan logam dasar dan besi.
 Di dalam batuan sedimen, mineral-mineral bijih dapat
terbentuk (terkonsentrasi) sebagai suatu bagian yang
integral dari urutan stratigrafi, yang dapat terbentuk
secara “epigenetic filling” atau replacement pada rongga-
rongga (pori-pori).
 Endapan-endapan seperti ini pada umumnya tersebar
sejajar pada batuan induknya dengan bidang perlapisan
batuan sekitarnya.
Sedimentary Host Rock
Igneous Host Rock

Berdasarkan posisi batuan beku :

 Volcanic host. Berupa stratiform, lentikular s/d berlembar,


yang umumnya berkembang pada batas-batas antar unit
vulkanik atau pada kontak batuan vulkanik dengan batuan
sedimen.

 Plutonic host. Tersebar terbatas berbentuk stratiform.


Bentuk lain yang sering muncul adalah berupa endapan
ortomagmatik Ni-Cu sulfida yang terbentuk pada dasar
aliran lava yang membentuk intrusi plutonik.
Igneous Host Rock - Volcanic Host
Igneous Host Rock - Plutonic Host
Metamorphic Host Rock

 Umumnya membentuk endapan-endapan dengan


morfologi yang tidak beraturan, dan terbentuk di dalam
kompleks metamorfik yaitu pada zona kontak metamorfik.

 Mineral bijih yang sering terbentuk pada tipe ini adalah


wolastonit, andalusit, garnet, dan grafit.
Residual Deposit

 Badan bijih yang terbentuk akibat perombakan batuan-


batuan yang mengandung mineral bijih dengan kadar
rendah, kemudian mengalami pelapukan dan pelarutan
serta pelindian, dan selanjutnya mengalami pengkayaan
relatif hingga mencapai kadar yang ekonomis.
 Proses utama yang terjadi adalah leaching (pelindian).
 Sebagai contoh endapan bauksit (hidrous alumina oksida)
yang terbentuk akibat pelindian silika-alkali pada batuan
asal berupa nephelin-syenit.
 Contoh lain adalah endapan nikel laterit (residu) akibat
pelindian (leaching) batuan beku peridotit dan diikuti oleh
proses pengkayaan supergen.
Residual Deposit
Lateritik Deposit

Anda mungkin juga menyukai