Anda di halaman 1dari 10

JENIS-JENIS BATUAN, CARA TERBENTUK, DAN CONTOH

BATUANNYA

DISUSUN OLEH:
RAHMAT ROBIATMA
03021282227026
B INDRALAYA

Dosen Pengampu: Harry Waristan, S.T., M.T.

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2024
1. Latar belakang
Batuan ini sendiri merupakan Kumpulan dari satu atau lebih mineral, batuan
penyusun kerak bumi. Dari pembentukan berbagai macam mineral di alam
akan menghasilkan berbagai jenis batuan tertentu. Proses alamiah
pembentukannya sendiri dapat berbeda-beda sehingga akan membentuk
jenis batuan yang berbeda pula.
Tidak hanya itu, contoh batuan yang bergaam akan memiliki karakteristik
yang berbeda satu sama lain.
Di bumi ini terdapat sekali kandungan sumber daya alamnya,
diantaranya yaitu batuan. Batuan adalah semua bahan yang menyusun kerak
bumi dan merupakan suatu agregat (kumpulan) mineral yang telah
mengkristal. Klasifikasi batuan ini dibuat berdasarkan kandungan mineral,
tekstur, struktur dan juga proses terbentuknya. Untuk proses terbentuknya
batuan dibagi menjadi 3 kelompok yaitu batuan beku (igneous), batuan
sedimen/batuan endap dan batuan metamorf. Batuan beku ini terbentuk dari
magma pijar yang membeku dan menjadi padat karena proses pendinginan.
Lalu untuk batuan sedimen merupakan batuan beku yang tersingkap di
permukaan bumi akan mengalami penghancuran oleh pengaruh cuaca,
kemudian diangkat oleh tenaga alam seperti air, angin, gletser dan
diendapkan di tempat lain, sehingga terbentuk batuan sedimen ini. Oleh
karena itu, paper ini di susun untuk membahas hal tersebut, sehingga kita
dapat mengetahui apa yang menjadi pembeda di antara tiga jenis batuan
tersebut.
2. Tujuan paper
➢ Menambah pengetahuan mahasiswa tentang defenisi batuan dan proses
pembentukannya.
➢ Menambah pengetahuan mahasiswa tentang klasifikasi dan jenis-jenis
batuan.
3. Pembahasan

Definisi Batuan
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), batuan
adalah mineral atau paduan mineral yang membentuk bagian utama dari
kerak bumi. Definisi lain mengenai batuan ini adalah kumpulan-kumpulan
atau agregat dari mineral-mineral yang sudah dalam membeku atau keras.
Tidak hanya itu saja, batuan merupakan salah satu elemen kulit bumi yang
menyediakan mineral-mineral anorganik, yang mana melalui proses
pelapukan dapat menghasilkan tanah.

Siklus Batuan
Siklus batuan adalah sebuah proses perputaran dimana material
bumi berubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya, akibat adanya interaksi
antara lempengan tektonik dan siklus hidrologi. Siklus batuan ini berbeda
dengan siklus hidrologi yang dapat terjadi setiap hari. Dalam siklus batuan,
justru prosesnya membutuhkan waktu hingga ribuan tahun sehingga tidak
diketahui secara jelas kapan dan akhir dari siklusnya.

Penjelasan Siklus Batuan :

1. Magma Mengalami Kristalisasi.

Batuan yang ada di bumi ini semuanya diawali oleh adanya magma.
Magma ini merupakan “bahan pokok” pembentuk batuan yang terletak di
bawah permukaan bumi. Biasanya, magma ini keluar dari gunung berapi.
Magma ini mengalami proses kristalisasi, yakni proses pembekuan hingga
membentuk sebuah kristal atau mineral.
2. Mengalami Pengangkatan dan Pelapukan.

Batuan-batuan beku yang telah terbentuk tersebut apabila berada di


udara terbuka, tentu saja akan mengalami proses pelapukan. Batuan yang
mengalami proses pelapukan paling cepat adalah batuan yang membeku di
permukaan bumi, sebab terpapar langsung oleh cuaca di bumi baik air hujan
maupun panas matahari.

3. Proses Erosi.
Proses selanjutnya adalah erosi. Dalam proses ini, air berperan paling banyak
dalam siklus batuan. Air yang mengalir, misalnya dari sungai, dapat mengangkut
material-material pelapukan batu menuju tempat lain. Selain air mengalir, ada juga
angin dan gletser yang mampu mengangkut material menuju tempat lain alias
berpindah.
4. Pengendapan dan Pembentukan Batuan Sedimen.
Material-material dari pelapukan batuan beku yang telah terangkut atau
berpindah ini, lama-kelamaan akan mengendap di suatu tempat dan bertambah
menjadi semakin banyak. Berhubung jumlah batuan yang mengendap ini semakin
banyak, maka lama-kelamaan batuan juga akan mengeras. Proses itulah yang
membentuk sebuah batuan sedimen.
5. Batuan Sedimen berubah menjadi Batuan Metamorf.
Semakin dalam batuan sedimen terkubur di bawah permukaan bumi, maka
akan semakin besar kemungkinannya untuk terpapar suhu dan tekanan dari
kompresi tektonik serta energi panas yang berasal dari panas bumi. Akibatnya,
batuan akan berubah hingga menjadi batuan metamorf atau malihan.
6. Batuan Metamorf atau Malihan berubah kembali menjadi magma.
Berhubung batuan ini memiliki siklus atau perputaran layaknya air hujan, maka
batuan metamorf atau malihan ini juga akan kembali lagi menjadi magma. Nah,
dari magma itu nantinya akan mengalami proses selanjutnya, hingga begitu
seterusnya.
1. Batuan beku (igneous rock)
Batuan beku berasal dari cairan magma yang membeku akibat
mengalami pendinginan. Menurut ilmu petrologi semua bahan beku
terbentuk dari magma karena membekunya lelehan silikat yang cair dan
pijar. Magma yang cair dan pijar itu berada di dalam bumi dan oleh
kekuatan gas yang larut di dalamnya naik ke atas mencari tempat-tempat
yang lemah dalam kerak bumi seperti daerah patahan/rekahan. Magma
akan keluar mencapai permukaan bumi melalui pipa gunung api dan
disebut lava, akan tetapi ada pula magma yang membeku jauh di dalam
bumi.

Klasifikasi batuan beku berdasarkan letak kejadiannya, batuan beku


dibagi menjadi tiga, yaitu :
➢ Batuan beku dalam (plutonik)
Batuan beku dalam adalah batuan yang terbentuk berada
jauh di dalam bumi (15-50 km), proses pendinginan sangat
lambat karena dekat dengan astenosfer sehingga batuan
seluruhnya terdiri atas kristal-kristal. Contoh batuan beku
dalam : granit, granodiorit, gabro.
➢ Batuan beku korok (hypabisal)
Terbentuk pada celah-celah / pipa gunung api, proses
pendinginanya relatif cepat sehingga batuannya terdiri atas
kristal-kristal yang tak sempurna dan bercampur dengan
masa dasar sehingga membentuk struktur porfiritik.
Contohnya granit porfiri dan diorit porfiri. Granit porfiri
disebut dengan gang (batuan intrusi). magma yang
mempunyai susunan granit itu membeku dalam sebuah gang,
maka batuan yang terbentuk itu disebut porfiri granit yang
berarti granit yang bertekstur porfiri.
➢ Batuan beku luar (efusif)
Terbentuk di (dekat) permukaan bumi. Proses pendinginan
sangat cepat sehingga tidak sempat membentuk kristal.
Struktur batuan ini dinamakan amorf. Contohnya obsidian,
riolit, batu apung.

Berdasarkan Komposisi Kimia


Berdasarkan persentase SiO2 (silikon dioksida) atau silikat atau asam
silikat yang terkandung di dalamnya, batuan beku (batuan beku dalam,
korok, dan luar) dapat digolongkan menjadi batuan yang bersifat sangat
basa (ultra basic rocks), batuan yang bersifat basa (basic rocks), bersifat
menengah (intermediate rocks), dan batuan bersifat asam (acid rocks).

➢ Batuan Bersifat Sangat Basa (Ultra Basic Rocks, dengan


jumlah SiO2 < 45%)
Semua batuan ini mempunyai tekstur holokristalin. Mineral
pembentuk utamanya terdiri dari olivine dan piroksen.
Contoh batuannya adalah peridotit, dumit, piroksenit.

➢ Batuan yang Bersifat Basa (Basic Rocks, dengan jumlah


SiO2 antara 45% - 55%)
Piroksen dan plagioklas adalah mineral utama pembentuk
batuan beku ini, dengan sejumlah kecil hornblenda dan
olivin. Contoh batuan ini adalah gabro, basalt, dan diabas.

➢ Batuan Bersifat Menengah (Intermediate Rocks, dengan


jumlah SiO2 antara 55% - 65%)
Batuan ini tersusun atas banyak mineral warna terang
daripada mineral-mineral warna gelap. Karena itu, jenis
batuan ini umumnya berwarna lebih terang. Contoh batuan
ini adalah diorite, andesit, porfiri

➢ Batuan yang Bersifat Asam (Acid Rocks, dengan jumlah


SiO2 antara 65% - 75%)
Karakteristik dari batuan ini adalah kadar kuarsanya yang
besar dan mengandung sejumlah besar feldspar (orthoklas).
Contoh dari batuan ini adalah granit, obsidian, batuan apung,
tuff vulkanik.
2. Batuan sedimen (sedimentary rocks)
Batu-batuan sedimen atau sering disebut sedimentary rocks adalah
batuan yang terbentuk akibat proses pembatuan atau lithifikasi dari hasil
proses pelapukan dan erosi yang kemudian tertransportasi dan
seterusnya terendapkan. Sekitar 80% permukaan benua tertutup batuan
sedimen, walaupun volumenya hanya sekitar 5% dari volume kerak
bumi. Klasifikasi batuan sedimen dibagi menjadi tiga bagian yaitu
klasifikasi menurut proses pengendapannya, klasifikasi menurut tenaga
yang mengangkut hasil pelapukan dan erosi batuan sedimen dan
klasifikasi menurut lokasi pengendapannya.
Mineral-mineral Utama Pembentuk Batuan sedimen :
➢ Mineral Autigenic, mineral yang terbentuk di daerah
sedimentasi, contohnya gypsum, kalsit, oksida besi, abhidrit.
➢ Mineral Allogenik, Mineral yang terbentuk diluar daerah
sedimetasi, telah mengalami transportasi dan kemudian
diendapakan di daerah sedimentasi.

Berdasarkan proses pengendapannya batuan sedimen dibagi menjadi


tiga bagian, yaitu :
➢ Batuan sedimen klastik
Batuan sedimen klastik terbentuk melalui proses pengendapan
dari material-material yang mengalami proses transportasi.
Besar butir dari batuan sedimen klastik bervariasi dari mulai
ukuran lempung sampai ukuran bongkah. Biasanya batuan
tersebut menjadi batuan penyimpan hidrokarbon (reservoir
rocks) atau bisa juga menjadi batuan induk sebagai penghasil
hidrokarbon (source rocks). Contohnya batu konglomerat, batu
pasir dan batu lempung.
➢ Batuan sedimen kimia
Batuan sedimen kimia terbentuk melalui proses presipitasi dari
larutan. Biasanya batuan tersebut menjadi batuan pelindung
(seal rocks) hidrokarbon dari migrasi. Contohnya anhidrit dan
batu garam (salt).

➢ Batuan sedimen organik


Batuan sedimen organik terbentuk dari gabungan sisa-sisa
makhluk hidup. Batuan ini biasanya menjadi batuan induk
(source) atau batuan penyimpan (reservoir). Contohnya adalah
batu gamping terumbu.
Berdasarkan tempat endapannya batuan sedimen dibagi menjadi empat
bagian, yaitu :
➢ Batuan sedimen limnik.
Batuan sedimen limnik adalah batuan sedimen yang lokasi
pengendapannya terdapat pada rawa-rawa. Contohnya batuan
tanah rawa dan tanah gambut.

➢ Batuan sedimen fluvial.


Batuan sedimen fluvial adalah batuan sedimen yang lokasi
pengendapannya terdapat pada sungai. Contohnya adalah batu
pasir dan batu lempung.

➢ Batuan sedimen marine.


Batuan sedimen marine adalah batuan sedimen yang lokasi
pengendapannya terdapat pada laut. Contohnya adalah batu
karang dan batu garam.

➢ Batuan sedimen teistrik.


Batuan sedimen teistrik adalah batuan sedimen yang lokasi
pengendapannya terdapat pada darat. Contohnya adalah breksi,
tanah loss dan batu tuff.
3. Batuan metamorf (metamorphic rock)
Batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk dari proses
metamorfisme batuan-batuan sebelumnya karena perubahan temperatur
dan tekanan. Metamorfisme terjadi pada keadaan padat (padat ke padat)
meliputi proses kristalisasi, reorientasi dan pembentukan mineral-
mineral baru serta terjadi dalam lingkungan yang sama sekali berbeda
dengan lingkungan batuan asalnya terbentuk. Batuan metamorf
memiliki beragam karakteristik. Karakteristik ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor dalam pembentukan batuan tersebut, yaitu :
➢ Komposisi mineral batuan asal
➢ Tekanan dan temperatur saat proses metamorfisme
➢ Pengaruh gaya tektonik
➢ Pengaruh fluida

Pada pengklasifikasiannya berdasarkan struktur, batuan metamorf


diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :
➢ Foliasi, struktur planar pada batuan metamorf sebagai akibat dari
pengaruh tekanan diferensial (berbeda) pada saat proses
metamorfisme.
➢ Non foliasi, struktur batuan metamorf yang tidak
memperlihatkan penjajaran mineral-mineral dalam batuan
tersebut

Berdasarkan proses terbentuknya, batuan metamorf dibedakan menjadi


tiga kelompok, yaitu batuan metamorf kontak, batuan metamorf
dinamo, dan batuan metamorf pneumatolitis.

➢ Batuan Metamorf Kontak


Batuan metamorf kontak adalah batuan yang berubah karena
pengaruh suhu yang tinggi. Suhu sangat tinggi disebabkan
karena letaknya dekat dengan magma, antara lain di sekitar
batuan intrusi. Contohnya batolit, stock, lakolit, sill, dan dike.2.

➢ Batuan Metamorf Dinamo (Metamorf Kinetis)


Batuan metamorf dinamo adalah batuan yang berubah karena
pengaruh tekanan yang sangat tinggi, dalam waktu yang sangat
lama, dan dihasilkan dari proses pembentukan kulit bumi oleh
tenaga endogen. Adanya tekanan dari arah yang berlawanan
menyebabkan butir-butir mineral menjadi pipih dan ada yang
mengkristal kembali. Contohnya, batu lumpur (mudstone)
menjadi batu tulis (slate).

➢ Batuan Metamorf Pneumatolitis Kontak


Batuan metamorf pneumatolitis kontak adalah batuan yang
berubah karena pengaruh gas-gas dari magma. Contohnya,
kuarsa dengan gas borium berubah menjadi turmalin (sejenis
permata) dan kuarsa dengan gas fluorium berubah menjadi topaz
(permata berwarna kuning).

Anda mungkin juga menyukai