SUTARTO/SUPRAPTO
GEOLOGI UPN
0-70 C
P
menengahtinggi
A Evaporasi
1. KONSENTRASI KOMPONEN YANG BERASAL DARI
TUBUH BATUAN SENDIRI
a. Oleh pelapukan
0-100
C
P menengah
0-100
C
P menengah
c. Oleh metamorfosa
0-400
C
P tinggi
p menengah
500-600
C
P tinggi
Mesothermal
150-300
C
P tinggi
Epitermal
50-150 C
P menengah
500-800 C
P tinggi
Sublimates
100-600 C
P rendahmenengah
Kedalaman
3000- 15000 m
Temperatur
300-600
Pembentukan Pada atau dekat batuan plutonik
asam.Pada umumnya pada batuan
prakambrium,
jarang
pada
batuan
muda.Sering ditemukan pada sesar naik
Zona bijih
Fracture-filling dan replacement, tubuh
bijih umumnya tidak beraturan, kadang
tabular. Kadang terdapat ore disseminated
pada batuan samping
Logam bijih
Au, Sn, Mo,W,Cu,Pb,Zn,As
Mineral bijih
Magnetit, spekularit, pirhotit, kasiterit,
arsenopirit, molibdenit, bornit, kalkopirit,
wolframit, scheelite, pirit,galena, sfaleritFe.
Mineral
Garnet, plagioklas,biotit, muskovit, topas,
penyerta
tormalin,
epidot,
kuarsa,
kloorit-fe,
(gangue)
karbonat
Ubahan batu Albitisasi,
tourmalinisasi,
kloritisasi,
samping
seritisasi pada batuan silikaan
Tekstur
dan Kristal kasar, kadang berlapis, inklusi
struktur
fluida hadir pada kuarsa
Zonasi
Tekstur dan mineralogy makin kedalam
berubah secara gradual, Au telurida
kadang hadir sebagai bonanza.
Kedalaman
Temperatur
Pembentukan
Zona bijih
Logam bijih
Mineral bijih
1200-4500 m
200-300
Umumnya pada atau di dekat batuan beku
intrusive. Mungkin berasosiasi dengan rekahan
tektonik regional. Umum pada sesar normal
maupun sesar naik
Sebagai endapan replacement yang luas dan
fracture-infilling. Batas tubuh bijih bergradasi
dari massif ke diseminasi.Seing membentuk
bijih tabular, stockwork, pipa, saddle-reefs,
bedding-surface. Strike dan dip Fissure agak
teratur.
Au,Ag,Cu,As,Pb,Zn,Ni,Co,W,Mo,U, dll
Native Au, Ag, kalkopirit, bornit, pirit, sfalerit,
galena enargit, kalkosit, bournonite, argentite,
pitchblende,
niccolite,cobaltite,
tetrahedritesulphosalt,
Mineral penyerta Mineral temperature tinggi jarang (garnet,
(gangue)
tourmaline, topas dll), albit, kuarsa serisit, klorit,
karbonat, siderite, epidot, monmorilonit.
Ubahan
batu Kloritisasi intens, karbonisasi atau seritisasi.
samping
Tekstur
dan Kristal lebih halus dibamding hipotermal, pirit
struktur
jika hadir sangat halus, lensa yang besar
bisanya massif.
Zonasi
Gradual, secara pasti terjadi perubahan
mineralogy kearah kedalaman
Kedalaman
Temperatur
50-200
Pembentukan
Zona bijih
Logam bijih
Mineral bijih
Mineral
penyerta
(gangue)
Ubahan
samping
batu sering
sedikit,
chertification
(silisifikasi),
kaolinisasi, piritisasi, dolomitisasi, kloritisasi
Tekstur
struktur
Zonasi
Niggli
(1929)
menyampaikan
konsep
pengelompokan
mineral,
menggabungkan
konsep stadia magmatisme dengan jenis-jenis
komoditi logamnya. Kelompok pertama adalah
endapan endapan yang terkait dengan batuan
plutonik, yang kemudian dibagi menjadi
Kelompok
Orthomagmatik,
Kelompok
Pneumatolitik-Pegmatik,
dan
kelompok
Hidrotermal.
Pengertian
Pneumatolitik
yang
disampaikan Niggli (1929) adalah stadia
magmatisme yang didominasi oleh fase
gas, sedangkan hidrotermal didominasi
oleh fase cair.
Pada kenyataannya sulit dibedakan
kenampakan hasil ubahan atau endapan
mineral yang disebabkan oleh proses
pneumatolitik dengan hidrotermal.
Belakangan, para ahli geologi banyak
menggunakan istilah fluida hidrotermal
(hydrothermal fluid) untuk mewakili baik
fase gas pneumatolitik maupun fase cair
hidrotermal.
Klasifikasi Lindgren (1933) yang dimodifikasi oleh Graton (1933) dan Buddington (1935)
I. ENDAPAN YANG DIHASILKAN OLEH PROSES KIMIAWI
700-1500 C
P sangat tinggi
T sdang-tinggi
P sangat tinggi
100-600 C
P atm-menengah
Dari tubuh
fumarola
sublimasi,
100-600 C
P atmosfer
endapan
500-800 C
P sangat tinggi
300-500 C
P sangat tinggi
200-300 C
P tinggi
Epitermal, dangkal
50-200 C
P menengah
T rendah
P rendah
Xenothermal, dangkal
T ting-rendah
P sdg-atmosfer
Endapan
magmatik
segregasi , injeksi, )
A
(proper/komplit,
Pegmatik
KOMPONEN EPIGENETIK
KARENA ERUPSI BATUAN BEKU
efusif,
Dari
tubuh
intrusi;
metamorfik batuan beku
400 C
P tinggi
0-100 C
P menengah
0-100 C
P menengah-atm
T tinggi
P rendah-men
0-70 C
P menengah
T rendah
P rendah, di
permukaan
Peluruhan
batuan
dan
pelapukan dekat permukaan
residu
b. Reaksi organik
Evaporasi zat terlarut
II. ENDAPAN YANG
PROSES MEKANIK
DIHASILKAN
OLEH
Kedalaman
Temperatur
Pembentukan
Zona bijih
Dekat permukaan
100
Pada batuan sedimen, lava. Sering terbentuk
pada wilayah yang tidak ditemukan batuan
plutonik
Dalam rekahan terbuka, cavities, kekar,
fissure. Tidak ditemukan replacement.
Logam bijih
Mineral bijih
Pb,Zn,Cd,Ge
Galena(miskin Ag), sfalerit (miskin Fe,
mungkin kaya Cd), markasit, pirit, Cinabar
Mineral
penyerta
(gangue)
Ubahan
samping
Tekstur
struktur
Zonasi
Klasifikasi endapan bijih Lindgren, di modifikasi tahun 1985 (Guilbert dan Park, 1986)
I. ENDAPAN YANG DIHASILKAN OLEH PROSES KIMIAWI
Segregasi magmatik, injeksi, intrusi mafik berlapis
700-1500 C
P sangat tinggi
T sedang
P sedang
Pegmatik
T sdg-tinggi
P tinggi
100-1200 C
P atmosfer-menengah
Sublimasi, fumarola
100-600 C
P atmosfer
200-800 C
P menengah
Karbonatit, kimberlit
Anortosit, gabro
KOMPONEN EPIGENETIK
KARENA ERUPSI BATUAN BEKU
dangkal-men
Batuan metamorfik
300-800 C
P rendah-men
Epitermal
50-300 C
P rendah-men
25-200 C
P rendah
25-75 C
P rendah
25-350 C
P rendah
25-600 C
P tinggi
0-150 C
P menengah
25-50 C
P atmosfer
25-350 C
P hydrospheric
25-75 C
P hydrospheric
0-70 C
P menengah
Evaporasi
25-75 C
P atmosfir
Sedimentasi kimiawi ,
a. Logam dasar
b. Fosfat
25-75 C
P rendah
T rendah
P rendah, di permukaan
Terimak
asih
Obrigado
TERIMAKASIH