BAB I
PENDAHULUAN
1. 1
praktikum dengan objek pengamatan utama adalah struktur geologi pada batuan di lapangan.
Kegiatan ini dilakukan agar materi yang telah dipelajari di laboratorium dapat diaplikasikan
di lapangan juga sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti responsi akhir praktikum.
Adapun ekskursi lapangan dilakukan di daerah Trembono dan Tegalrejo, Kecamatan Bayat,
Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.
1.2
lapangan, serta dapat menerapkan teori yang telah didapat. Tujuannya adalah praktikan dapat
mengambil data, mengukur kedudukan struktur geologi, mengolah, dan mempresentasikan
data yang didapat dari lapangan dengan baik dan benar.
1.3
melakukan pengukuran data struktur, membuat peta lintasan, pengolahan data dan
menganalisa data dan bagaimana mekanisme struktur geologi itu terbentuk.
1.4
Tegalrejo, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Pada daerah ini
mengkhusus pada struktur geologi berupa sesar dan lipatan. Lokasi di tempuh sekitar 75
menit dari Kampus Utama UPN Veteran Yogyakarta.
1.5. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang dilakukan pada kegiatan ekskursi ini dengan pengukuran
dan pengambilan data yang terdapat dilapangan, lalu mengolah, menyusun, menampilkan dan
menyampaikan data yang telah diperoleh dilapangan. Selain itu metodologi penelitian ini
dilakukan dengan pustaka, yaitu dengan membaca dari buku ataupun internet yang berkaitan
dengan kegiatan ekskursi ini untuk mendapatkan dasar teori dari penelitian ini. Dalam
penamaan sesar klasifikasi yang digunakan yaitu Rickard, 1972. Berikut adalah tahapan
metodologi penelitiannya.
Kelompok 12
Halaman 1
Tahap Lapangan:
Observasi
Kegiatan observasi di lapangan Trembono dilakukan untuk mengetahui struktur geologi
yang terdapat pada lapangan ekskursi Geologi Struktur tersebut.
Peta Lintasan
Peta lintasan merupakan peta yang menunjukkan lintasan selama kita berada di
lapangan yang berisi data kedudukan kekar, kedudukan bidang perlapisan, sesar, dsb.
Pengukuran data struktur geologi
Pengukuran struktur geologi di lapangan meliputi geometri bidang (strike/dip) dan
geometri garis (plunge, bearing, rake)
Kelompok 12
Halaman 2
Studi Literatur
Persiapan
lapangan
-
Data Sesar
Struktur Bidang
-Bidang Sesar
-Struktur Garis
-Gores garis
Analisa Sesar
Peralatan
Peta
Kantong
Sample
Tabung peta
Data Kekar
Struktur Bidang
-Shear gash Fracture
-Shear Joint
-Extensional Joint
Analisa Kekar
Kelompok 12
Halaman 3
Data Lipatan
Struktur Bidang
-Bidang Perlipatan
-Hinge Surface
Struktur Garis
-Hinge Line
Analisa Lipatan
BAB II
DASAR TEORI
Geologi Struktur adalah ilmu yang mempelajari bentuk arsitektur kulit bumi dan gejalagejala yang menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan pada kulit bumi.Yang dipelajari
dalam geologi struktur adalah unsur-unsur dari struktur itu sendiri yang terdapat pada satuan
batuan, dengan perkataan lain, bahan yang dipelajari dalam geologi struktur disebut struktur
geologi.
Struktur geologi ini tidak lain merupakan struktur dari batuan yang berdasarkan
terjadinya dikenal adanya dua macam struktur batuan : struktur primer dan struktur sekunder.
1. Struktur primer, yaitu suatu struktur yang dibentuk bersamaan dengan terbentuknya
batuan tersebut. Contoh :
a. Struktur perlapisan, misalnya Laminasi, Graded Bedding, Cross Bedding, Planar
Bedding, Ripple Marks.
b. Struktur sedimen, misalnya Load Cast, Flute Cast, Mud Crack, Bioturbasi dan
sebagainya.
2. Struktur sekunder, yaitu suatu struktur yang terbentuk setelah terjadi pengendapan batuan.
Struktur ini berupa deformasi akibat adanya gaya-gaya yang berasal dari dalam bumi,
yang menimpa batuan, sehingga batuan menjadi retak-retak, terlipat, bergeser dari
kedudukan semula. Macam-macam struktur sekunder :
1. Kekar (joint)
Kekar yaitu rekahan-rekahan dalam batuan yang terjadi karena tekanan atau tarikan
yang disebabkan oleh gaya yang bekerja dalam kerak bumi atau pengurangan/hilangnya
tekanan, dimana pergeseran diVida Irene Rosap sama sekali tidak ada.Kekar merupakan
struktur batuan yang paling umum, artinya paling banyak dijumpai dan pembentukkannya
tidak mengenal waktu. Rekahan pada batuan yang sedikit atau tidak sama sekali mengalami
pergeseran (Davis, 1996). Rekahan yang terjadi akibat tegasan geser disebut shear fractures
dan yang terjadi karena gaya tarik disebut tension fractures (Dennis, 1972 dalam Hatcher,
1990), sedang Billings (1972), membagi kekar tarikan kedalam extension joints dan
release joints.
A. Klasifikasi Kekar
Berdasarkan bentuknya, kekar dapat dibedakan menjadi dua kelompok :
a. Kekar Sistimatik, selalu dijumpai berpasangan merupakan satu set dan
arahnya saling sejajar.
b. Kekar tak Sistimatik, dapat saling bertemu dan tidak memotong kekar
lainnya.
Kelompok 12
Halaman 4
Shear joint, yaitu kekar pada batuan yang terjadi akibat tekanan.
b.
B. Karakteristik Kekar
Kekar tekanan : rapat, lurus, memotong semua lapisan batuan, biasa
berpasangan jika terisi kuarsa kristalnya kurang baik.
Kekar tarikan : tidak rapat, batas retakan relatif tidak rata, kuarza yang mengisi
kristalnya baik, tidak berpasangan.
C. Mekanisme Pembentukan Kekar
Kekar-kekar tersebut terbentuk oleh adanya gaya / tegasan yang bekerja pada
batuan, dimana tegasan tersebut berupa tegasan utama terbesar, tegasan utama
menengah dan tegasan utama terkecil.
Tegasan utama terbesar akan membagi sudut lancip kedua shear joints sama
besar, sedangkan tegasan utama terkecil akan membagi sudut tumpul kedua shear
joints sama besar. Pola tegasan yang membentuk kekar-kekar tersebut terdiri dari
tegasan utama maksimum (1) , tegasan utama menengah (2) dan tegasan utama
minimum (3). Tegasan utama maksimum (1) membagi sudut lancip yang dibentuk
oleh kedua shear joint , sedangkan tegasan utama minimum (3) membagi sudut
tumpul yang dibentuk oleh kedua shear joint.
Secara teoritis, rekahan atau bidang geser yang terbentuk adalah AA dan BB yang saling
tegak lurus, tetapi karena setiap batuan mempunyai koefisien geseran dalam masing-masing,
maka bidang geser yang terbentuk adalah SS.
Kelompok 12
Halaman 5
Gambar 2.1.
Hubungan
pembentukan
kekar dengan
Kekar tegangan (tension joint), kekar yang terbentuk akibat gaya tarik.
Dibedakan menjadi :
Extension joint : kekar yang terbentuk sejajar terhadap datangnya arah gaya tekan
Release joint : kekar yang terbentuk tegak lurus terhadap arahnya
2. Sesar (Fault)
Sesar adalah rekahan-rekahan dalam kulit bumi, yang mengalami pergeseran, yang
arahnya sejajar dengan bidang rekahannya satu terhadap yang lainnya. Pergeserannya dapat
berkisar dari antara beberapa meter sampai mencapai ratusan kilometer.
Sesar merupakan jalur lemah, yang lebih banyak terjadi pada lapisan yang keras dan
rapuh. Bahan yang hancur pada jalur sesar akibat pergeseran, dapat berkisar dari gouge (suatu
bahan yang halus / lumat akibat gesekan) sampai breksi sesar, yang mempunyai ketebalan
antara beberapa centimeter sampai ratusan meter (lebar zone hancur akibat sesar).
Kelompok 12
Halaman 6
Unsur-unsur sesar :
Hanging Wall (atap) adalah bongkah patahan yang terdapat di bagian atas bidang
sesar.
Foot Wall (alas) adalah bongkah patahan yang berada di bagian bawah bidang sesar.
Bidang sesar adalah suatu bidang yang terbentuk akibat adanya rekahan yang
mengalami pergeseran.
Klasifikasi Sesar Ditinjau dari kedudukan sesar terhadap struktur batuan sekitarnya
(biasanya diterapkan pada sesar dalam batuan sedimen) (Sukendar Asikin, 1978), yaitu :
a. Strike Fault, yaitu sesar yang arah jurusnya sejajar dengan jurus batuan sekitarnya.
b. Dip Fault, yaitu jurus dari sesar searah dengan kemiringan dari lapisan
batuan sekitarnya.
c. Diagonal atau Oblique Fault, sesar yang memotong struktur batuan sekitarnya.
d. Longitudinal Fault, arah daripada sesar paralel / sejajar dengan arah utama dari
struktur regional.
e. Traverse Fault, sesar yang memotong tegak lurus atau miring terhadap struktur
regional (biasanya dijumpai pada daerah yang terlipat, memotong sumbu/poros
terhadap antiklin).mLongitudinal dan Tranverse Fault hanya diterapkan pada
keadaan yang lebih luas lagi (regional sense).
Ditinjau dari genesanya, pensesaran dapat digolongkan menjadi :
Sesar Normal (Normal Fault), bila Hanging Wall bergerak relatif turun terhadap Foot
Wall.
Sesar Naik / sesar sungkup (Reverse Fault/Thrust Fault), bila Hanging Wall bergerak
plastis sehingga menghasilkan struktur lipatan yang terdapat pada jalur sesar.
Drag fold adalah gejala penyerta pada bidang sesar yang menunjukan mekanisme
gerak relatifnya . struktur ini tampak pada bidang perlapiasn atau foliasi.
Dapat disimpulkan bahwa sumbu lipatan penyerta sesar ( Mikro fold dan drag fold )
akan membentuk sudut tumpul terhadap referent arah gerakan sesar, sedangkan gash fracture
Kelompok 12
Halaman 7
membentuk sudut lancip dengan referent arah gerakan sesar.struktur struktur penyerta diatas
bisa terdapat pada bidang bidang sesar, jalur sesar atau dinding sesar.
Analisa sesar secara langsung yang dimaksud analisis langsung disini adalah apabila
berdasarkan data-data unsur unsur sesar beserta struktur penyertanya yang dijumpai, yakni
meliputi bidang sesar, gores garis, arah slip berdasarkan drag dan atau offset batuan, maka
kita dapat menamakan langsung sesar dilapangan.
Sesar dapat diklasifikasikan dengan pendekatan geometri yang berbeda, di mana
aspek yang terpenting dari geometri tersebut adalah pergeseran. Atas dasar sifat
pergeserannya, maka sesar dibagi menjadi :
1. Berdasarkan Sifat Pergeseran Semu (Separation)
a. Strike separation
Left -separation fault, Jika pergeseran ke kirinya hanya dilihat dari satu
kenampakan horizontal.
Right -separation fault, Jika pergeseran ke kanannya hanya dilihat dari satu
kenampakan horizontal.
b. Dip separation
Normal -separation fault, Jika pergeseran normalnya hanya dilihat dari satu
penampang vertikal.
Reverse -separation fault, Jika pergeseran naiknya hanya dilihat dari satu
penampang vertikal.
Left -slip fault, blok yang berlawanan bergerak relatif sebenarnya ke arah kiri.
Right -slip fault, blok yang berlawanan bergerak relatif sebenarnya ke arah
kanan.
b. Dip slip.
c. Oblique slip.
Kelompok 12
Halaman 8
Gambar 2.2
Gambar 2.3
Hubungan dari ketiga struktur geologi ini dapat dijelaskan melalui three stages
of deformation yang merupakan sifat deformasi suatu benda terhadap gaya
berdasarkan tingkat elastisitas benda tersebut. Ketiga tingkatan tersebut adalah :
1. Elastic
Benda dikatakan elastic jika suatu benda dikenai gaya, maka akan mengalami
deformasi, tetapi jika gaya dilepas (hilang), maka benda tersebut akan kembali
lagi pada bentuk dan ukuran semula. batas dimana suatu benda masih dapat
kembali seperti semula jika gaya dilepas, disebut elastic limit. Maka jika besar
gaya yang bekerja melebihi elastic limit, benda tersebut tidak akan kembali
pada bentuk semula, jika gaya hilang.
2. Plastic
Kelompok 12
Halaman 9
Benda dikatakan plastic jika gaya yang bekerja mencapai elastic limit. Benda
yang terkena gaya hanya sebagian yang dapat kembali pada bentuk semula,
jika gaya dihilangkan.
3. Brittle and Ductile
Benda dikatakan brittle, jika benda sudah pecah sebelum gaya yang bekerja
mencapai titik plastis. Benda dikatakan ductile, jika benda pecah/hancur
setelah gaya melewati titik elastic.
Antiklin, struktur lipatan yang bentuk konfet ke atas dengan urusan lapisan
batuan yang tua di bawah dan yang muda di atas.
Sinklin, struktur lipatan yang bentuk klaf ke atas dengan urutan lapisan batuan
yang tua di bawah dan yang muda di atas.
Antiform, struktur lipatan seperti antiklin namun umur batuan tidak di ketahui.
Sinform, struktur lipatan seperti sinklin namun unsure batuan tidak diketahui.
Antiformal Sinklin, struktur lipatan seperti antiklin dengan lapisan batuan yang
tua di bagian atas dan batuan muda yang berada di bawah.
Sinformal antiklin, struktur lipatan sepeti sinklin dengan lapisan batuan yang tua
di gaian atas dan lapisan batuan yang muda di bawah.
Dome, yaitu suatu jenis tertentu antuform dimana lapisan batuan mempunyai
kemiringan ke segala arah uyang menyebar dari satu titik.
Basin adalah suatau jenis unik sinform dimana kemiringan lapisan batuan menuju
ke satu titik.
Mekanisme
Kelompok 12
Halaman 10
Bilings (1972) membagi tiga tahapan dalam mekanisme proses deformasi pada batuan
ductile :
1. Tahap elastis yaitu disaat benda masih dapat kembali lagi setelah terkena tegasan
2. Tahap plastik yaitu saat gaya bekerja terus menerus melewati batas elastis maka
hanya sebagian saja yang kembali seperti semula.
3. Tahap patah yaitu jika gaya itu berlangsung terus menerus maka akan patah
Dari pernyataan diatas lipatan merupakan tahapan kedua dari tahapan deformasi,
sedangkan untuk mekanisme gaya pembentukan dibagi dua macam yaitu :
1. Buckling (melipat) disebabkan oleh gaya tekan yang arahnya sejajar dengan
permukaan lempeng.
2. Bending (pelengkungan), disebabkan oleh gaya tekan yang arahnya tegak lurus
permukaan lempeng.
Yang dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar
Mekanisme
2.
5.
lipatan
Ciri-ciri Lipatan :
1. Adanya kedudukan yang berlawanan baik kedudukan yang saling mendekat
ataupun yang saling menjauh.
2. Adanya perulangan lapisan yang sama
3. Adanya perubahan kedudukan dari landai secara berangsur menjadi tegak
namun pada puncak lipatan (crest) menjadi landai kembali
4. Bila gaya kuat maka lipatan yang terbentuk akan menyebabkan pembalikan
lapisan.
Halaman 11
4. Garis terendah (trough line), merupakan garis hayal dari suatu titik-titik terendah
pada sinklin
5. Hinge point, merupakan garis sumbu (axial line)
Dari unsur-unsur lipatan tersebut di atas, maka sebagian dapat digambarkan sebagai
berikut :
BAB III
PEMBAHASAN
III.1 STOPSITE 1
TREMBONO
Kelompok 12
Halaman 12
Bentang Alam
Azimuth : N 109E
Cuaca: Cerah
LP 1.a
: N 117o E
Jarak
:3m
Tinggi Parameter
: 170 cm
: 4 cm
Kelompok 12
Halaman 13
Azimuth
: N 117o E
Jarak
: 20 cm
Tinggi Parameter
: 22 cm
: 6 cm
Kelompok 12
Halaman 14
: Cerah
Jarak lintasan
: 7,1 m
Kelompok 12
Halaman 15
Nama Sesar :
Reverse Left
Slip Fault
(Klasifikasi
Rickard 1972)
Rake 12o
Bidang Sesar: N
091o E/77 o
Nama Sesar :
Right Slip Fault (Klasifikasi Rickard 1972)
Gores garis : 12o, N 179o E
Rake 06o
Bidang Sesar: N 180o E/67 o
LP. 1b
Kelompok 12
Halaman 16
Azimuth
: N 243o E
Jarak
: 1,5 m
Tinggi Parameter
: 168 cm
: 8 cm
Kelompok 12
Halaman 17
: N 301o E
Jarak
: 25 cm
Tinggi Parameter
: 20 cm
: 4 cm
Kelompok 12
Halaman 18
: Cerah
Jarak lintasan
: 9,4 m
Kelompok 12
Halaman 19
Gash Fracture
Strike
Dip
300
73
301
64
305
66
294
82
305
71
309
72
301
69
285
88
302
76
301
76
285
66
Analisa Sesar
Kelompok 12
Halaman 20
Rake : 10
Bidang Sesar : N 205 E / 50
Netslip
: 80, N 207E
46, N 100E
44, N 151E
2, 2
50,
305E
3
08, N 210E
LP 2
: N 084o E
Jarak
: 1,5m
Tinggi Parameter
: 170 cm
: 10 cm
Kelompok 12
Halaman 21
: N 084o E
Jarak
:1m
Tinggi Parameter
: 25 cm
: 2 cm
Kelompok 12
Halaman 22
: Cerah
Slope
: +7
Jarak lintasan
: 11,8 m
Kelompok 12
Halaman 23
: Cerah
Slope
: +4
Jarak lintasan
: 23,5 m
Kelompok 12
Halaman 24
Tabulasi Data
Arah
N....E
0-5
6-10
11-15
16-20
21-25
26-30
31-35
36-40
41-45
46-50
51-55
56-60
61-65
66-70
71-75
76-80
81-85
86-90
91-95
96-100
101-105
106-10
111-115
116-120
121-125
126-130
131-135
136-140
141-145
146-150
151-155
156-160
Kelompok 12
N....E
181-185
186-190
191-195
196-200
201-205
206-210
211-215
216-220
221-225
226-230
231-235
236-240
241-245
246-250
251-255
256-260
261-265
266-270
271-275
276-280
281-285
286-290
291-295
296-300
301-305
306-310
311-315
316-320
321-325
326-330
331-335
336-340
Notasi
Jumlah
Prosentas
e
9,09 %
9,09 %
9,09 %
9,09 %
9,09 %
Halaman 25
341-345
346-350
351-355
356-360
II
18,18%
II
II
2
2
18,18%
18,18%
N 163o
N 161 o
N 201o
N 180 o
N 176 o
N 171 o
N 152 o
N 184 o
N 175 o
N 131 o
N 144 o
Arah Umum
Breksisasi N
174 E
Analisa Arah
Umum Shear
Fracture dan
Gash Fracture
Kelompok 12
Halaman 26
Analisa Sesar
Rake : 30
Bidang Sesar : N 174 E / 50
1
34, N 072E
12, N 046E
2, 2
41, N 304E
46, N 154E
Kelompok 12
Halaman 27
Kelompok 12
Halaman 28
LP 3.a
FOTO
11.
Sesar
Turun .
Foto by
Vida
Irene
Rosa
Azimuth
: N 084o E
Jarak
:3m
Tinggi Parameter
: 170 cm
: 3 cm
Gash Fracture
N 290o E/58 o
N 306o E/69 o
N 328o E/70 o
Halaman 29
N 212o E/68 o
N 212o E/64 o
N 307o E/64 o
N 324o E/71 o
Analisa Sesar
Kelompok 12
Halaman 30
Rake : 13
Bidang Sesar : N 282 E / 58
Net slip
18, N 094E
26, N 126E
31, N 160E
2, 2
54, N 344E
18, N 224E
Kelompok 12
Halaman 31
: Cerah
Slope
: +11
Jarak lintasan
: 7,7 m
Kelompok 12
Halaman 32
Profil
Azimuth
: N 084o E
Jarak
:3m
Tinggi Parameter
: 170 cm
: 3 cm
Kelompok 12
Halaman 33
PROFIL LP. 3
Lapisan 1
Azimut : N 135 o E
Jarak : 20 cm
Deskripsi:
Warna : Abu-abu gelap
Struktur : Masif
Tekstur :
- Ukuran Butir
mm )
-Derajat Pembundaran: agak menyudut-agak membundar
-Derajat Pemilahan : Buruk
-Kemas
: Terbuka
Komposisi Mineral :
-Fragmen
: Andesit
-Matriks
: Kuarsa
-Semen
: Silika
Nama Batuan
: Batupasir
Lapisan 2
Azimut : N 135 o E
Jarak : 20 cm
Deskripsi:
Warna : Abu-abu gelap
Struktur : Masif
Tekstur :
- Ukuran Butir
mm)
-Derajat Pembundaran: agak menyudut-menyudut
-Derajat Pemilahan
-Kemas
: Baik
: Tertutup
Komposisi Mineral :
-Fragmen
: Andesit
-Matriks
: Kuarsa
-Semen
: Silika
Kelompok 12
Halaman 34
: Batupasir
Lapisan 3
Azimut : N 135 o E
Jarak : 20 cm
Deskripsi:
Warna : Abu-abu gelap
Struktur : Perlapisan
Tekstur :
- Ukuran Butir
0,25 mm)
-Derajat Pembundaran: membundar-agak membundar
-Derajat Pemilahan
-Kemas
: Baik
: Tertutup
Komposisi Mineral :
-Fragmen
: Kuarsa
-Matriks
:-
-Semen
: Silika
Nama Batuan
: Batupasir
Lapisan 4
Azimuth : N 135 o E
Jarak : 20 cm
Deskripsi:
Warna : Abu-abu gelap
Struktur : Perlapisan
Tekstur :
- Ukuran Butir
: Pasir
: Baik
: Tertutup
Komposisi Mineral :
-Fragmen
: Andesit
-Matriks
: Kuarsa
-Semen
: Silika
Kelompok 12
Halaman 35
Pembundaran:
membundar-agak
: Batupasir
LP 3b
: N 312o E
Jarak
: 30 cm
Tinggi Parameter
: 20 cm
: 3 cm
Kelompok 12
Halaman 36
Shear 1
N 260o E/64 o
N 274o E/70 o
N 280o E/64 o
N 280o E/35 o
N 285o E/49o
Shear 2
N 205o E/45 o
N 200o E/53 o
N 210o E/46 o
N 201o E/47 o
N 209o E/34 o
Analisa Kekar
Release Joint
Extension joint: N 237E/45
Kelompok 12
Shear 1
: N 270E/62
Shear 2
: N 202E/44
15, N 041E
Halaman 37
: N 135 E / 78
42, N 300E
54, N 157E
LP 4
: N 089o E
Jarak
:2m
Kelompok 12
Halaman 38
Tinggi Parameter
: 170 cm
: 10 cm
: N 304o E
Jarak
: 60 cm
Tinggi Parameter
: 30 cm
: 3 cm
Kelompok 12
Halaman 39
Shear 1
N 175o E/61 o
N 191o E/60 o
N 183 o E/64 o
N 178o E/53o
N 173o E/71o
Shear 2
N 220o E/80 o
N 230o E/62 o
N 242o E/64 o
N 240o E/58 o
N 220o E/68 o
Kelompok 12
Halaman 40
Analisa Kekar
Release Joint
: N 298 E /89
Kelompok 12
Shear 1
: N 180E/66
Shear 2
: N 230E/64
Halaman 41
02, N 207E
47, N 300E
28, N 115E
FOTO
17. Lintasan BM- LP 4 . Foto by Muhammad Salamudin
: Cerah
Slope
: +6
Jarak lintasan
: 7,1 m
Kelompok 12
Halaman 42
Kelompok 12
Halaman 43
LP 5
: N 292o E
Jarak
: 40 cm
Tinggi Parameter
: 20 cm
: 3 cm
Shear 1
N 122o E/72 o
N 115o E/70 o
N 120 o E/72 o
N 122o E/66o
N 125o E/81o
Shear 2
N 190o E/65 o
N 195o E/58 o
N 185o E/61 o
N 194o E/77 o
N 188o E/79 o
Halaman 44
Analisa Kekar
Kelompok 12
Halaman 45
Release Joint
: N 238 E /74
Kelompok 12
Shear 1
: N 118E/76
Shear 2
: N 192E/62
15, N 145E
62, N 268E
22, N 055E
Halaman 46
: Cerah
Slope
: +6
Jarak lintasan
: 25,1 m
Halaman 47
: Cerah
Slope
: +4
Jarak lintasan
: 19,8 m
LP 6
Kelompok 12
Halaman 48
: N 016o E
Jarak
:2m
Tinggi Parameter
: 170 cm
: 4 cm
Kelompok 12
Halaman 49
: N 016o E
Jarak
: 30 cm
Tinggi Parameter
: 20 cm
: 3 cm
Kelompok 12
Halaman 50
: Cerah
Slope
: +5
Jarak lintasan
: 30,5 m
Kelompok 12
Halaman 51
: Cerah
Slope
: +2
Jarak lintasan
: 28,2 m
Kelompok 12
Halaman 52
Tabulasi Data
Arah
N....E
0-5
6-10
11-15
16-20
21-25
26-30
31-35
36-40
41-45
46-50
51-55
56-60
61-65
66-70
71-75
76-80
81-85
86-90
91-95
96-100
101-105
106-10
111-115
116-120
121-125
126-130
131-135
136-140
141-145
146-150
151-155
156-160
161-165
166-170
171-175
176-180
Kelompok 12
N....E
181-185
186-190
191-195
196-200
201-205
206-210
211-215
216-220
221-225
226-230
231-235
236-240
241-245
246-250
251-255
256-260
261-265
266-270
271-275
276-280
281-285
286-290
291-295
296-300
301-305
306-310
311-315
316-320
321-325
326-330
331-335
336-340
341-345
346-350
351-355
356-360
Notasi
Jumlah
Prosentas
e
IIIIII
100%
Halaman 53
Breksiasi
N 012 E
N 012 E
N 013 E
N 015 E
N 010 E
N 014 E
Arah Umum
Breksiasi N 012 E
Shear Fracture
N 004o E/78 o
N 004o E/79o
N 011o E/81 o
N 008o E/85 o
N 014o E/70 o
Gash Fracture
N 090o E/87 o
N 270o E/89 o
N 292o E/78 o
N 285o E/87 o
N 286o E/89 o
Halaman 54
Analisa Sesar
Kelompok 12
Halaman 55
Rake : 10
Bidang Sesar : N 012 E / 76
Netslip
: 10, N 192E
14, N 266E
10, N 287E
2, 2
76, N 059E
11, N 189E
Profil LP 6
Lapisan 1
Kelompok 12
Halaman 56
: Lempung
mm )
-Derajat Pembundaran: -Derajat Pemilahan
-Kemas
:: -
Komposisi Mineral :
-Fragmen
: Kuarsa
-Matriks
:-
-Semen
: Silika
Nama Batuan
: Batulempung
Lapisan 2
Azimut : N 003 o E
Jarak : 20 cm
Deskripsi:
Warna : Putih Kecoklatan
Struktur : Masif
Tekstur :
- Ukuran Butir
: > 2mm
: Terbuka
Komposisi Mineral :
-Fragmen
: Andesit
-Matriks
: Kuarsa
-Semen
: Silika
Nama Batuan
: Breksi
Lapisan 3
Azimuth N 003 E
Kelompok 12
Halaman 57
(< 0,004
: Lempung
0,004 mm )
-Derajat Pembundaran: Membundar
-Derajat Pemilahan : Terpilah baik
-Kemas
: Tertutup
Kelompok 12
: Batupasir
Halaman 58
(>
III.2 STOPSITE 2
TEGALREJO
Bentang Alam
Azimuth : N 310E
Cuaca : Cerah
Kekar Sayap Utara
: N 035o E
Jarak
: 60 cm
Tinggi Parameter
: 35 cm
: 7 cm
Kelompok 12
Halaman 59
: Cerah
Slope
: +3
Jarak lintasan
: 19 m
Kelompok 12
Halaman 60
Kelompok 12
Halaman 61
Kelompok 12
Halaman 62
Analisa Kekar
Release Joint
: N 244 E /56
Kelompok 12
Shear 1
: N 192E/80
Shear 2
: N 307E/62
34, N 156E
54, N 355E
10, N 251E
Halaman 63
: N 120o E
Jarak
: 20 cm
Tinggi Parameter
: 11 cm
: 5,5 cm
Kelompok 12
Halaman 64
: Cerah
Slope
: +3
Jarak lintasan
: 30,4 m
Halaman 65
Analisa Kekar
Kelompok 12
Halaman 66
Release Joint
: N 205 E /72
: N 291E/62
20, N 114E
57, N 350E
25, N 212E
Sumbu Lipatan
Kelompok 12
Halaman 67
: N 160o E
Jarak
: 20 cm
Tinggi Parameter
: 11 cm
: 3 cm
Kelompok 12
Halaman 68
: Cerah
Slope
: - 12
Jarak lintasan
: 15,4 m
Kelompok 12
Halaman 69
Kelompok 12
Halaman 70
Release Joint
: N 149 E /56
: N 210E/62
Shear 2
: N 277E/68
06, N 060E
58, N 320E
30, N 154E
Kelompok 12
Halaman 71
Analisa Lipatan
Kelompok 12
Halaman 72
Sayap Utara
: N 262E/22
: 02,N 270E
02, N 180E
04, N 270E
87, N 068E
Klasifikasi Lipatan :
Fleuty (1964)
- Gentle
- Upright horisontal fold
Rickard (1971)
Upright horisontal Fold
Halaman 73
47
22
34
33
19
31
16
22
40
27
31
31
27
45
MS Terlampir
BAB IV
KESIMPULAN
Kelompok 12
Halaman 74
Kelompok 12
Halaman 75