Anda di halaman 1dari 15

UNCONFINED COMPRESSIVE

STRENGHT (UCS)
UJI KUAT TEKAN UNIAKSIAL
Disusun oleh :
• Amelia Putri 19306050
• Radifa Saffara 19306014
• Nurlaili 19306013
• Reza Abdillah 19306017
• Muhammad Wira Susanto 19306020
• Limsuiking Sinaga 19306016
• Royvan Raju Sianturi 19306043
• Alfian Hasbullah 19306008
• Feri Yosua Sinaga 15306023
• Rizki Ari Putra Sirait 17306019
• Muhammad Naufal nasution 17306006
• Wilson Putra Pardosi 17306001
• Iwan Permadi Nst 16306009
BAB I
Batuan merupakan kumpulan-
kumpulan atau agregat dari mineral yang
telah dalam keadaan mengeras atau
membeku. Batuan juga dikenal sebagai

Your benda alam yang menjadi penyusun


utama materi bumi.

Logo
Berdasarkan penelitian para ahli,
diketahui bahwa pembentukan batuan
memerlukan waktu hingga jutaan tahun.
Siklus batuan berawal dari terbentuknya
batuan beku, pelapukan batuan beku,
pergerakan batuan, sedimentasi,
metamorfosis dan pencairan magma
kembali.
Mekanika batuan
mekanika batuan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari kebiasaan batuan
baik secara teoritis maupun terapan, mekanika batuan merupakan cabang dari
ilmu mekanika yang berkenaan dengan sikap batuan terhadap medan-medan
gaya pada lingkungannya.
DALAM MEKANIKA BATUAN TERDAPAT BEBERAPA PENGUJIAN YANG BERKAITAN
DENGAN STUDI MEKANIKA BATUAN YAITU :

Uji Tekan Uniaksial


Uji Kuat Tarik Tak Langsung
Adalah pengujian yg dilakukan untuk mengetahui
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kuat
seberapa kuat sebuah material batuan untuk dapat
tarik(tensile strenght)dari percontoh batu
menahan beban/gaya yang berasal dari satu arah
berbentuk silinder secara tak langsung
(uniaxial)

Uji Triaksial
Uji Point Load
Pengujian ini merupakan pengujian yang
Uji Ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan sangat penting pada studi mekanika batuan
dari sample batuan secara tak langsung di yang bertujuan untuk menentukan kekuatan
lapangan bentuk dari sample yang akan diuji batuan dibawah tekanan Triaksial dengan
dapat berbentuk silinder ataupun sembarang syarat batuan yang sama pada uji kuat tekan
BAB II
UNCONFINED COMPRESSIVE TEST (UCS)
adalah pengujian yg dilakukan untuk mengetahui seberapa kuat sebuah material
batuan untuk dapat menahan beban/gaya yang berasal dari satu arah (uniaxial)

Pengujian ini menggunakan mesin tekan untuk menekan sampel batuan yang
berbentuk silinder dari satu arah (uniaksial). Perbandingan antara tinggi dan
diameter percontoh (l/D) mempengaruhi nilai kuat tekan batuan Tersebut.
Material untuk pemipaan seperti baja,
Setiap material apabila dikenai beban maka akan peralon, mempunyai sifat seperti ini, ketika
mengalami perubahan bentuk (deformasi). Gaya atau stress dinaikkan sampai tingkat paling tinggi
tekanan per satuan luas disebut stress, ( . )Selain stress, maka patahan akan terjadi. Pada material
perubahan bentuk dalam hal ini perubahan dalam rapuh seperti batuan, patahan bisa terjadi tiba-
panjang, (∆l) dibanding dengan panjang semula, (l)
tiba dengan sedikit tambahan strain. Stress
disebut strain, (ε). Untuk tingkat tegangan yang lemah
plot antara stress vs strain akan membentuk suatu garis yang dibutuhkan untuk menyebabkan patahan
lurus seperti yang terjadi pada material logam yang disebut dengan uniaxial compressive strength,
merupakan jenis material linear elastis tentu saja ada (Co). Closure pressure (stress) adalah harga
stress maksimum yang dapat diterima oleh suatu bahan rata-rata minimum dimana rekahan dapat
sebelum patah . terjadi.
Kuat tekan uniaxial adlah gambaran dari
nilai tegangan maksimum yang dapat di
tanggung sebuah contoh batuan sesaat
sebelum contoh batuan tersebut runtuh
(failure) tanpa adanya pengaruh dari
tegangan pemampatan (tegangan sama
dengan0)
Uji kuat tekan uniaxial merupakan uji sifat mekanik yang paling banyak
dilakukan terhadap suatu contoh batuan,uji kuat tekan uniaxial dilakukan untuk
menentukan kuat tekan batuan (σc) modulus young (E) poison ratio (υ) ,dan
kurva tegangan tegangan . Dari hasil pengujian kuat tekan unaxial akan
dihasilkan parameter yang berupa kurva tegangan tegangan . Kurva tegangan
tegangan ini mengandung informasi. Parameter hasil uji kuat tekan uniaxial
seperti yang tergambar dibawah ini :
Parameter Pengujian Uniaxial
Alat Uji UCS
Bab III
Judul Paper ANALISIS PENGARUH KUAT TEKAN BATU ANDESIT ANALISIS PENGARUH POROSITAS TERHADAP UJI KUAT
TERHADAP MODEL DAN ARAH REKAHAN (Desa TEKAN UNIKASIAL PADA BATU GAMPING
Manduro,Kecamatan Ngoro,Kabupaten Mojokerto,Jawa
Timur)

Tujuan untuk menganalisis nilai kuat tekan uniaksial yang untuk mengetahui secara matematis kekuatan formasi ketika
memiliki pengaruh terhadap model dan arah rekahan diberi tekanan tertentu sebelum formasi tersebut mengalami
pada batuan andesit ketika diberikan tekanan keruntuhan (fracture)

Metode 1. Pengambilan sampel. 1. Pengambilan contoh batuan


Pengambilan sampel batuan ini dilakukan di daerah Ranu
Penelitian Menduro, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur Contoh batuan batu gamping/batu kapur ini diambil di area
menggunakan sepeda motor demgan waktu tempuh tambang rakyat Bukit Jaddih Madura. Dimana perjalanan bisa
kurang lebih 1-2 jam dari Surabaya. dilakukan menggunakan jalur darat sekitar kurang lebih 1.5 –
2 jam dari Surabaya (ITATS). Pengambilan contoh batuan ini
2. Persiapan sampel dilakukan dengan menggunakan peralatan manual yang
Persiapan contoh batuan yang akan di uji, yakni sederhana seperti palu geologi.
dipisahkan antara batuan kompak atau segar dan batuan
yang memiliki rekahan oleh asisten Laboratorium 2. Preparasi contoh batuan
Gemekanika Pengujian Teknik Batuan Dan Desain
Rekayasa – Asia Rock Test Yogyakarta. Setelah contoh batuan didapatkan, kemudian dilakukan
preparasi contoh batuan yaitu dengan cara membuat contoh
3. Pengecilan ukuran sampel batuan yang awalnya berupa bongkahan menjadi sebuah
Pengecilan ukuran sampel dilakukan untuk mendapatkan balok-balok dengan ukuran L = 2D sesuai ukuran alat uji kuat
hasil yang maksimal dari uji kuat tekan uniaksial, dengan tekan uniaksial.
sampel yang memiliki ukuran tinggi = 2 x D.
3. Uji kuat tekan uniaksial
4 . Pengukuran sampel
Hal ini untuk memastikan sampel tersebut memenuhi Setelah contoh batuan berbentuk balok dengan ukuran L =
syarat untuk siap dilakukan uji kuat tekan. 2D, contoh batuan tersebut dimasukkan kedalam plat pada alat
uji kuat tekan uniaksial. Lalu mengatur tekanan/gaya/beban
5 . Pengujian sampel yang akan digunakan untuk menekan contoh batuan
Sampel yang sudah sesuai dengan ukuran diletakkan pada tersebut.Contoh batuan ditekan secara uniaksial/satu arah
alat uji kuat tekan lalu dilakukan proses uji sifat fisik dan secara vertikal hingga contoh batuan tersebut pecah/hancur.
mekanik batuan guna mendapatkan hasil kuat tekan Dan melihat semua record hasilnya pada komputer yang
batuan, model dan arah rekahan dari sampel tersebut. sudah terhubung dengan alat uji kuat tekan uniaksial tersebut.
1 . Pengambilan sampel. 1 . Pengambilan contoh batuan
Pengambilan sampel batuan ini dilakukan di daerah Ranu
Menduro, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur Contoh batuan batu gamping/batu kapur ini diambil di area
menggunakan sepeda motor demgan waktu tempuh tambang rakyat Bukit Jaddih Madura. Dimana perjalanan bisa
kurang lebih 1-2 jam dari Surabaya. dilakukan menggunakan jalur darat sekitar kurang lebih 1.5 –
2 jam dari Surabaya (ITATS). Pengambilan contoh batuan ini
2 . Persiapan sampel dilakukan dengan menggunakan peralatan manual yang
Persiapan contoh batuan yang akan di uji, yakni sederhana seperti palu geologi.
dipisahkan antara batuan kompak atau segar dan batuan
yang memiliki rekahan oleh asisten Laboratorium 2 . Preparasi contoh batuan
Gemekanika Pengujian Teknik Batuan Dan Desain
Rekayasa – Asia Rock Test Yogyakarta. Setelah contoh batuan didapatkan, kemudian dilakukan
preparasi contoh batuan yaitu dengan cara membuat contoh
3 . Pengecilan ukuran sampel batuan yang awalnya berupa bongkahan menjadi sebuah
Pengecilan ukuran sampel dilakukan untuk mendapatkan balok-balok dengan ukuran L = 2D sesuai ukuran alat uji kuat
hasil yang maksimal dari uji kuat tekan uniaksial, dengan tekan uniaksial.
sampel yang memiliki ukuran tinggi = 2 x D.
3 . Uji kuat tekan uniaksial
4 . Pengukuran sampel
Hal ini untuk memastikan sampel tersebut memenuhi Setelah contoh batuan berbentuk balok dengan ukuran L =
syarat untuk siap dilakukan uji kuat tekan. 2D, contoh batuan tersebut dimasukkan kedalam plat pada alat
uji kuat tekan uniaksial. Lalu mengatur tekanan/gaya/beban
5 . Pengujian sampel yang akan digunakan untuk menekan contoh batuan
Sampel yang sudah sesuai dengan ukuran diletakkan pada tersebut.Contoh batuan ditekan secara uniaksial/satu arah
alat uji kuat tekan lalu dilakukan proses uji sifat fisik dan secara vertikal hingga contoh batuan tersebut pecah/hancur.
mekanik batuan guna mendapatkan hasil kuat tekan Dan melihat semua record hasilnya pada komputer yang
batuan, model dan arah rekahan dari sampel tersebut. sudah terhubung dengan alat uji kuat tekan uniaksial tersebut.
6 . Pengolahan data 4 . Uji sifat fisik
Pengolahan data dilakukan setelah didapatkan hasil dari Setelah dilakukan uji kuat tekan uniaksial lalu dilanjut dengan uji
pengujian di laboratorium, data uji kuat tekan maupun sifat fisik untuk mengetahui nilai porositasnya. Serangkaian uji
daja uji sifat fisik yang akan di olah oleh asisten sifat fisik ini menggunakan beberapa peralatan antara lain neraca
laboratorium. Setelah hasil pengolahan data ini selesai ohaus, cawan, pompa vakum, desikator, dan oven. Pertama
baru dapat dilakukan analisa terhadap arah dan model dengan menimbang berat asli contoh batuan (Wn). Kemudian
rekahan pada batuan sampel yang telah dilakukan uji kuat penjenuhan contoh batuan dengan cara merendam contoh batuan
tekan uniaksial. selama 24 jam untuk mendapatkan nilai Ww. Lalu contoh batuan
tersebut digantung dalam air untuk mendapatkan nilai Ws.
Kemudian dioven/dikeringkan dengan temperatur 90˚C selama 24
jam untuk mendapatkan nilai (Wo).
5.Pengolahan data

Anda mungkin juga menyukai