5. KUASA PERTAMBANGAN
Catatan……
10.
Mata Kuliah : KEBIJAKAN TAMBANG
Hari , Tanggal : Senin, 28 Maret 2022
Waktu : 08.00 – 09.40
Dosen Pengampu : Drs. Nalom D. Marpaung, ST,.MT
Sem : VIII
Pertemuan : III ( Tiga )
Peserta :
Peserta :
MATERI KULIAH…
Perundang-undangan Pertambangan
Indonesia
1
Perundang-undangan Pertambangan
Indonesia
Peserta :
MATERI KULIAH…
1
Perundang-undangan Pertambangan Indonesia
Peserta :
MATERI KULIAH…..
SU PENGELOLAAN
PENGEL-PPPPPPPPPPP PENGELOLAAN
SUMBERDAYA MINERA PENGELOLAAN
SUMBERDAYA MINERAL:
UU NO.11 TAHUN 1967
PENGELOLAAN SUMBERDAYA
MINERAL:
L:
UU NO.11 TAHUN 1967
PENGELOLAAN SUMBERDAYA MINERAL:
UU NO.11 TAHUN 1967
PENGELOLAAN SUMBERDAYA MINERAL:
UU NO.11 TAHUN 1967
MBERDAYA MINERAL:
UU NO.11 TAHUN 1967
OLAAN SUMBERDAYA MINERAL:
UU NO.11 TAHUN 1967
PENGELOLAAN SUMBERDAYA MINERAL:
UU PENGELOLAAN
UU NO.11 TAHUN 1967
SUMBER DAYA MINERAL
UU N0 11 TAHUN 1967
Peserta :
L: PENG
UU NO.11 TAHUN 1967
PENGELOLAAN SUMBERDAYA MINERAL:
UU NO.11 TAHUN 1967
PENGELOLAAN SUMBERDAYA MINERAL:
UU NO.11 TAHUN 1967
MBERDAYA MINERAL:
UU NO.11 TAHUN 1967
OLAAN SUMBERDAYA MINERAL:
UULingkup
NO.11Usaha
TAHUN 1967
Pertambangan
PENGELOLAAN SUMBERDAYA MINERAL:
penyelidikan umum;
UU NO.11 TAHUN 1967
eksplorasi;
eksploitasi;
pengolahan dan pemurnian;
pengangkuta penjualan;
Kuasa Pertambangan vs Konsesi:
Konsesi berkonotasi pelimpahan penguasaan akan
bahan galian dari negara ke pemegang hak
Kuasa Pertambangan – wewenang yang diberikan oleh
pemilik bahan galian (bangsa Indonesia) kepada
pemegang KP untuk melakukan usaha pertambangan
KP pertama kali pada Perpu 37/1960
Kuasa Pertambangan
Usaha pertambangan hanya dapat dilakukan oleh perusahaan
atau perseorangan apabila kepadanya telah diberikan kuasa
pertambangan.
MATERI KULIAH…..
L:
UU NO.11 TAHUN 1967
PENGELOLAAN SUMBERDAYA MINERAL:
UU NO.11 TAHUN 1967
PENGELOLAAN SUMBERDAYA MINERAL:
UU NO.11 TAHUN 1967
MBERDAYA MINERAL:
UU NO.11 TAHUN 1967
OLAAN SUMBERDAYA MINERAL:
UU NO.11 TAHUN 1967
PENGELOLAAN SUMBERDAYA MINERAL:
UU NO.11
Kuasa TAHUNdan
Pertambangan 1967
Hak Atas Tanah
Pemegang kuasa pertambangan diwajibkan mengganti
kerugian akibat dari usahanya pada segala sesuatu yang
berada di atas tanah kepada yang berhak atas tanah di
dalam lingkungan daerah kuasa pertambangan maupun di
luarnya, dengan tidak memandang apakah perbuatan itu
dilakukan dengan atau tidak dengan sengaja, maupun
yang dapat atau tidak dapat diketahui terlebih dahulu.
Kerugian yang disebabkan oleh usaha-usaha dari dua
pemegang kuasa pertambangan atau lebih, dibebankan
kepada mereka bersama.
Peserta :
MATERI KULIAH…..
MUUINERA PENGELOLAAN
UU NO.11 TAHUN 1967
Peserta :
MATERI KULIAH…..
ENGELOLAAN
UU NO.11 TAHUN 1967
PERKEMBANGAN PERATURAN DI BIDANG
PERTAMBANGAN
L:
UU NO.11 TAHUN 1967 1
Batuan - 3 tahun
Batubara - 7 tahun
Setiap pemegang IUP Eksplorasi dijamin untuk
memperoleh IUP Operasi Produksi sebagai
kelanjutan kegiatan usaha pertambangannya.
IUP Operasi Produksi dapat diberikan kepada
badan usaha, koperasi, atau perseorangan atas
hasil pelelangan WIUP mineral logam atau
batubara yang telah mempunyai data hasil kajian
studi kelayakan.
IUP Operasi Produksi untuk pertambangan mineral
logam dapat diberikan dalam jangka waktu paling
lama 20 (dua puluh) tahun dan dapat diperpanjang 2
(dua) kali masing-masing 10 (sepuluh) tahun.
IUP Operasi Produksi untuk pertambangan mineral
bukan logam dapat diberikan dalam jangka waktu
paling lama 10 (sepuluh) tahun dan dapat
diperpanjang 2 (dua) kali masing-masing 5 (lima)
tahun.
IUP Operasi Produksi untuk pertambangan mineral
bukan logam jenis tertentu dapat diberikan dalam
jangka waktu paling lama 20 (dua puluh) tahun dan
dapat diperpanjang 2 (dua) kali masing-masing 10
(sepuluh) tahun.
IUP Operasi Produksi untuk pertambangan batuan
dapat diberikan dalam jangka waktu paling lama 5
(lima) tahun dan dapat diperpanjang 2 (dua) kali
masing- masing 5 (lima) tahun.
IUP Operasi Produksi untuk Pertambangan batubara
dapat diberikan dalam jangka waktu paling lama 20
(dua puluh) tahun dan dapat diperpanjang 2 (dua) kali
masing-masing 10 (sepuluh) tahun.
Pemegang IUP Eksplorasi mineral logam diberi WIUP
dengan luas paling sedikit 5.000 (lima ribu) hektare
dan paling banyak
100.000 (seratus ribu) hektare.
Pada wilayah yang telah diberikan IUP Eksplorasi
mineral logam dapat diberikan IUP kepada pihak lain
untuk mengusahakan mineral lain yang
keterdapatannya berbeda.
Pemberian IUP sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dilakukan setelah mempertimbangkan
pendapat dari pemegang IUP pertama.
Pemegang IUP Operasi Produksi mineral logam
diberi WIUP dengan luas paling banyak 25.000 (dua
puluh lima ribu) hektare.
Pemegang IUP Eksplorasi mineral bukan logam diberi
WIUP dengan luas paling sedikit 500 (lima ratus)
hektare dan paling banyak 25.000 (dua puluh lima
ribu) hektare.
Pada wilayah yang telah diberikan IUP Eksplorasi
mineral bukan logam dapat diberikan IUP kepada
pihak lain untuk mengusahakan mineral lain yang
keterdapatannya berbeda.
Pemberian IUP sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dilakukan setelah mempertimbangkan
pendapat dari pemegang IUP pertama.
Pemegang IUP Operasi Produksi mineral bukan
logam diberi WIUP dengan luas paling banyak 5.000
(lima ribu) hektare.
Pemegang IUP Eksplorasi batuan diberi WIUP
dengan luas paling sedikit 5 (lima) hektare dan
paling banyak 5.000 (lima ribu) hektare.
Pada wilayah yang telah diberikan IUP Eksplorasi
batuan dapat diberikan IUP kepada pihak lain untuk
mengusahakan mineral lain yang keterdapatannya
berbeda.
Pemberian IUP sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dilakukan setelah mempertimbangkan
pendapat dari pemegang IUP pertama.
Pemegang IUP Operasi Produksi batuan diberi WIUP
dengan luas paling banyak 1.000 (seribu) hektare.
Pemegang IUP Eksplorasi Batubara diberi WIUP
dengan luas paling sedikit 5.000 (lima ribu) hektare
dan paling banyak
50.000 (lima puluh ribu) hektare.
Pada wilayah yang telah diberikan IUP Eksplorasi
batubara dapat diberikan IUP kepada pihak lain
untuk mengusahakan mineral lain yang
keterdapatannya berbeda.
Pemberian IUP sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dilakukan setelah mempertimbangkan
pendapat dari pemegang IUP pertama.
Pemegang IUP Operasi Produksi batubara diberi
WIUP dengan luas paling banyak 15.000 (lima belas
ribu) hektare.
MATERI KULIAH…..
OLAAN
UU NO.11 TAHUN 1967
L:
UU NO.11 TAHUN 1967
PENGELOLAAN SUMBERDAYA MINERAL:
UU NO.11 TAHUN 1967
UU NO.11 TAHUN 1967
MBERDAYA MINERAL:
UU NO.11 TAHUN 1967
Ijin Pertambangan KHUSUS
OLAAN SUMBERDAYA
Pertambangan MINERAL:
mineral merupakan salah satu kekayaan nasional yang
dikuasai oleh negara demi kesejahteraan rakyat. Penguasaan mineral ini
UU NO.11 TAHUN 1967
diselenggarakan oleh pemerintah pusat melalui fungsi kebijakan, pengurusan,
pengaturan, pengelolaan, dan pengawasan.Mineral sendiri merupakan salah satu
sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dan untuk mengelolanya perlu
PENGELOLAAN
mendapatkan SUMBERDAYA
izin dari pemerintah MINERAL:
pusat, karena mereka yang berwenang untuk
memberikan izin usaha pertambangan.Izin yang diberikan antara IUP dan IUPK.
UU NO.11 TAHUN 1967
Bagi mereka yang memegang IUP dan IUPK wajib membayar pendapatan negara
dan daerah, termasuk pajak.
Ketentuan mengenai hak dan kewajiban pajak bagi pemegang IUP dan IUPK
diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 61/PMK.03/2021
(PMK 61/2021).
“Kegiatan dalam rangka pengusahaan Mineral atau Batu Bara yang meliputi
tahapan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi,
penambangan, pengolahan dan/atau pemurnian atau pengembangan dan/atau
pemanfaatan, pengangkutan dan penjualan, serta pascatambang.”
Peserta :
MATERI KULIAH…..
OLAAN
UU NO.11 TAHUN 1967
L:
UU NO.11 TAHUN 1967
PENGELOLAAN SUMBERDAYA MINERAL:
UU NO.11 TAHUN 1967
PENGELOLAAN SUMBERDAYA MINERAL:
UU NO.11 TAHUN 1967
MBERDAYA MINERAL:
UU NO.11 TAHUN 1967
OLAAN SUMBERDAYA MINERAL:
UU NO.11 TAHUN 1967
PENGELOLAAN SUMBERDAYA MINERAL:
UU NO.11 TAHUN 1967
KEWAJIBAN PEMEGANG IUP DAN IUPK
Catatan :
UUUUUUUUUUUUUUUUUUUJJJJJJ
OOIIPPPPPPUUUTAuuUUPPPuuuuUU1967
14