A. JUDUL :
(Suatu Penelitian Kasus Ekspor Nikel Antara Indonesia dan Uni Eropa)
B. IDENTITAS MAHASISWA
3. Angkatan : 2017
9. Alamat : Meulaboh
1
C. Pendahuluan
1. Latar Belakang
penghasil nikel di dunia dengan total cadangan 5,74% dari total cadangan
ton cadangan nikel dunia, hampir 4 juta metric ton tersimpan di Indonesia,
terbesar di dunia.2
Indonesia bukanlah produsen nikel olahan yang besar di dunia. Hal ini terjadi
karena sebagian besar produksi nikel Indonesia diekspor keluar negeri dalam
BPS, selama periode tahun 2007 – 2015 total volume ekspor bijih nikel
Indonesia adalah 205.826.709 ton. Dimana dari tahun 2007 sampai 2014
terjadi tren penaikan volume ekspor yang signifikan. Dari 9 jutaan ton pada
tahun 2007 menjadi 64,8 juta ton pada tahun 2013 atau dengan kata lain
1
Pasal 33 ayar (3) undang-undang dasar negara kesatuan repumbil indonesia tahun 1945.
2
Izzaty dan Suhartono, Kebijakan Percepatan Larangan Eksporore Nikel Dan Upaya
Hilirisasi Nikel, Vol. XI, No.23/I/Puslit/Desember/2019, hlm. 19
3
Indonesia corruption watch, Indikasi Kerugian Negara Dari Kurang Catat Nilai Ekspor
Bijih Nikel (HS 2604) Periode 2007 – 2015, Jakarta, Mei 2017, hlm. 3
2
mengalami peningkatan sebanyak 7 kali. Tren mengalami penurunan drastis
pada tahun 2014 tinggal hanya sebesar 4,16 juta ton. Hal ini karena
semakin tumbuh dan berkembang sangat cepat dan dalam skala besar.
Dalam perjanjian putaran Uruguay, peran dan fungsi GATT digantikan oleh
World Trade Organization (WTO) yang terbentuk pada 1 Januari 1995, WTO
kegiatannya.5
4
Ibid, hlm. 5
5
Kementrian luar negeri republic Indonesia, World Trade Organization (WTO),
https://kemlu.go.id/portal/id/read/133/halaman_list_lainnya/world-trade-organization-(GATT)
tanggal 07-April-2021.
3
Agreement on Establishing The World Trade Organization/WTO
WTO.6
sumber daya dan efisiensi, maupun secara tidak langsung berupa naiknya
tingkat investasi. Namun pada sisi lain, kebijakan perdagangan yang semakin
kebijakan negara dalam mengatur ekspor dan impor guna agar perekonomian
stabil.
6
Nicholas Parsintaan Pasaribu, Tinjauan Yuridis Sengketa Ekspor Bijih Nikel Indonesia
Terhadap Uni Eropa Ditinjau Dari Perspektif Hukum Perdagangan Internasional, Universitas
Sriwijaya, 2021, hlm.3
7
Opcit, Izzaty dan Suhartono, hlm.7
4
kepada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal
Oleh kontrak tersebut maka lahirlah kerja sama antara Indonesia dan
melakukan ekspor bijih nikel di beberapa negara dunia, seperti China, Jepang,
Korea Selatan, Australia dan terutama Negara Uni Eropa. Karena seiring
(IUP), Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) dan kontrak karya (KK)
bahkan dilarang.9
2. Kasus Posisi
nikel atau bahan mentah dihentikan sementara karena tak ada nilai tambah.
8
Marulak Pardede, Implikasi Hukum Kontrak Karya Pertambangan Terhadap
Kedaulatan Negara, Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, Vol. 18, No. 1, Maret 2018, hlm. 2
9
Yusril Ihza Mahendra, Risalah Sidang Mahkamah Konstitusi perkara nomor
10/PUU- XII/2014 tanggal 1 September 2014, hlm.7.
5
Pertambangan Mineral dan Batubara.10 Hal ini sesuai dengan amanat Undang-
2. Pemegang IUP dan IUPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
wajib melakukan pemurnian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103 ayat (1)
“Produsen baja Uni Eropa berada di bawah banyak tekanan, menderita akibat
6
larangan ekspor baru untuk Januari 2020. Dalam keadaan seperti itu, kami
sumber daya yang cukup. Oleh karna itu Pemerintah memberikan waktu lima
tahun, namun dengan catataan bahwa fasilitas pemurnian tersebut sudah harus
mineral khususnya nikel dapat terkuras hingga habis dan tidak dapat
diperbaharui lagi.14
13
European Commission, EU launches WTO challenge against Indonesian restrictions on
raw materials, https://trade.ec.europa.eu/doclib/press/index.cfm?id=2086&title=EU-launches-
WTO-challenge-against-Indonesian-restrictions-on-raw-materials, tanggal 20-Maret-2021.
14
Opcit, Izzaty dan Suhartono, hlm 21.
7
Namun demikian kebijakan tersebut dianggap sangat memberatkan
pihak Uni Eropa sehingga Uni Eropa menggugat Indonesia ke WTO, adapun
3. Indentifikasi Masalah
di WTO?
1. Ruang Lingkup
15
European Commission, EU launches WTO challenge against Indonesian restrictions on
raw materials, https://trade.ec.europa.eu/doclib/press/index.cfm?id=2086&title=EU-launches-
WTO-challenge-against-Indonesian-restrictions-on-raw-materials, tanggal 20-Maret-2021
8
Internasional, sehingga mampu memberi batasan-batasan terhadap
2. Tujuan Penelitian
internasional.
D. Tinjauan Kepustakaan
yang sedang dikaji. Dokumen yang dimaksud berupa bahan hukum primer, bahan
hukum sekunder dan bahan hukum tersier. adapun tinjauan pustaka yang
Perjanjian Umum tentang Tarif dan Perdagangan 1994 (GATT 1994 ) dan
9
berkenaan dengan berbagai tindakan mengenai bahan baku tertentu yang
diperlukan untuk produksi baja tahan karat, serta skema pembebasan bea
masuk lintas sektoral yang bergantung pada penggunaan domestik lebih dari
barang impor.
itu, Uni Eropa meminta agar sebuah panel dibentuk sesuai dengan Pasal 4.7
dan 6 DSU dan Pasal XXIII GATT 1994, untuk memeriksa masalah tersebut
DSU.16
mineral, khususnya bijih nikel dan bijih besi. Larangan ekspor bijih nikel
Indonesia telah membatasi ekspor bijih nikel ke tingkat yang berbeda dan di
bawah aturan yang berbeda setidaknya sejak tahun 2014. Pada Januari 2014
bijih nikel. Sejak Januari 2017 hingga Desember 2019 ekspor bijih nikel
sedangkan bijih nikel dengan konsentrasi lebih tinggi tetap dilarang. 17 Sejak
Januari 2020 semua ekspor bijih nikel, terlepas dari konsentrasinya, dilarang.
16
World trade organization, Indonesia – measures relating to raw materials, hlm.1
17
Ibid
10
Instrumen hukum yang melaluinya tindakan ini dilaksanakan meliputi,
yaitu :18
Pertambangan.
2012.
Agustus 2013.
11
7. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik
Larangan ekspor bijih nikel ini melarang semua ekspor bijih nikel dari
Indonesia. Oleh karena itu tidak sesuai dengan Pasal XI:1 GATT 1994 yang
menyatakan bahwa tidak ada larangan atau pembatasan yang akan diterapkan
atau dipertahankan pada ekspor atau penjualan untuk ekspor produk apapun
perdagangan internasional.
Salah satu dari unsur pokok status kenegaraan suatu negara adalah
12
Inggris dikenal dengan istilah sovereignity berasal dari kata Latin
wilayah tertentu otoritas tertinggi berada pada negara terkait. Oleh karena
lain.21
20
Mochtar kusumaatmadja dan etty r. agoes, pengantar hukum internasional, Bandung : PT
Alumni, 2003, hlm. 16
21
J. G. Starke, Pengantar Hukum Internasional, Jakarta: Sinar Grafika, 2008, hlm. 210
22
Muhammad musa, Hegemoni Barat Terhadap Percaturan Politik Dunia Sebuah Potret
Hubungan Internasional, wahyu press : Jakarta, 2003. Hlm. 13
13
2. perolehan dan penerapan kedaulatan oleh suatu negara terhadap suatu
wilayah tertentu diatur oleh dan didasarkan pada hak untuk menentukan
suatu negara itu adalah merdeka atau tidak tunduk pada kekuasaan negara
lain. Tetapi hal ini tidak bisa diartikan bahwa kedaulatan itu tidak ada yang
state), dan bagi negara lautan membagi laut sebagai wilayah territorial dan
23
Sigit Riyanto, Kedaulatan Negara Dalam Kerangka Hukum Internasional Kontemporer,
dalam Yustisia | Volume.1 | No.03 | September - Desember 2012. Hlm. 8
24
Eva Johan, Kebijakan Indonesia terhadap imigran illegal dan hubungannya dengan
kedaulatan negara, Dalam Yuridika | Volume 28 | No.01 | Janurai- April 2013, hlm. 2
25
P.Joko Subagyo, Hukum Laut Indonesia, PT rineka cipta : Jakarta, 2009, hlm. 16-17
14
“The Contracting States recognize that every State has complete
diartikan sebagai The Pride of Nations atau harga diri suatu bangsa.
internasional.27
norma hierarki berdasarkan suatu sumber hukum tertentu dari mana norma itu
berasal. Dalam sistem hukum nasional misalnya adalah hal yang umum
dari aturan yang lain seperti undang-undang dan aturan administrasi bilamana
terjadi konflik. Pada dasarnya hierarki aturan dan kelembagaan juga sangat
15
Namun demikian beberapa pakar menyatakan bahwa secara logika
tidak ada hierarki dalam hukum internasional mengingat sistem hukum ini
yang pada satu sisi terkadang dipahami sebagai satu kesatuan sistem hukum
dan disisi yang lainnya terkadang pula diposisikan dalam dua entitas yang
sistem hukum yang berbeda serta terpisah antara satu sama lainnya. Kedua
hukum nasional pada satu sisi dan hukum internasional pada sisi lainya. 32
29
Ibid
30
Ibid. hlm. 53
31
Hilton Tarnama Putra dan Eka An Aqimuddin, Mekanisme Penyelesaian Sengketa Di
Asean Lembaga dan Proses, graham ilmu: Yogyakarta, 2011, hlm. 109-110
32
Firdaus, Kedudukan Hukum Internasional dalam Sistem Perundang-Undangan
Indonesia, dalam Fiat Justitia Jurnal Ilmu Hukum, Volume 8, No.1, Januari-Maret 2014, Hlm. 37.
16
Darus badrulzaman memberi pengertian terhadap system hukum adalah
a. Monoisme
merupakan dua kesatuan dari satu sistem hukum yang lebih besar yaitu
hukum pada umumnya. Karena terletak dalam satu kesatuan hukum yang
b. Dualisme
33
Soerya Respationo, Sejarah Hukum, ciptapustaka media perintis: Bandung, 2010,
hlm. 25
34
Ibid, hlm. 76
35
Hasanuddin Hasim, Hubungan Hukum Internasional dan Hukum Nasional Perspektif
Teori Monisme Dan Teori Dualisme | Volume 1 | No.02 | Desember 2019, Hlm.173
17
Adapun teori ini mengemukakan bahwa antara hukum internasional dan
hukum internasional adalah dua sistem yang sangat berbeda satu dengan
hukum internasional.
yakni Hukum Nasional mendasarkan diri pada prinsip bahwa harus dipatuhi,
E. Metode Pendekatan
36
Ibid, hlm. 77
37
Ibid
18
permasalahan secara indukif dan melihat partisipan dari pihak-pihak yang terlibat
Pada jenis penelitian ini yang diteliti berupa bahan pustaka atau data sekunder
yang terdiri dari bahan hukum primer, sekunder dan tersier. 38 serta referensi lain
pemasalahan tertentu.39
bacaan, jurnal dan skripsi. bahan tersebut kemudian akan diteliti dan
38
Soerjono Soekanto, Penghantar Penelitian, UI Press: Jakarta, 2008, hal. 2.
39
Sugiono Metode Penelitian Kualitatif,Kuantitatif R&D, Bandung: Alfebeta,2012, Hlm,
279.
19
Penelitian ini merupakan penelitian normatif yang menggunakan
b. Bahan hukum sekunder, adalah bahan hukum yang berupa buku bacaan
atau buku teks, jurnal dan skripsi para sarjana hukum, serta pendapat
20
1) Charter of the United Nations 1945.
Agreement.
1945.
tambahan seperti artikel online dan dalam mencari pengertian dari suatu
pengertian kata demi kata yang dianggap penting oleh peneliti dan
4. Analisis Data
21
Data-data yang telah diperoleh dari bahan-bahan hukum yang
hukum internasional, kamus dan dari media internet akan dibaca dan
dari masalah yang ada dalam penelitian, analisis data yang digunakan
adalah berupa memberikan gambara secara jelas dan rinci terhadap yang
deskriptif ini juga akan menjelaskan analisa kesimpulan dan saran yang
permasalahan.
F. Jadwal Penelitian
22
1. Konsultansi judul penelitian
skripsi
Konsultasi dan penyusunan
2.
proposal penelitian
Penyerahan proposal kepada
3.
pembimbing
Perbaikan dan revisi proposal
4.
penelitian
5. Seminar proposal
6. Perbaikan hasil seminar proposal
Penulisan dan konsultasi hasil
7.
penelitian
8. Pendaftaran sidang skripsi
9. Sidang
Refisi setelah sidang dan
10.
pembukuan skripsi
G. KERANGKA PENULISAN
BAB I : PENDANHULUAN
23
Pada bab I ini membahas tentang latar belakang penelitian,
pembahasan.
Pada bab ini akan membahas tentang tinjauan umum dari pokok
terdapat pada rumusan masalah, dan pada bab ini juga akan
BAB IV : PENUTUP
ada.
H. Daftar Pustaka
1. Buku
24
Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT. Raja
Grafindo : Jakarta, 2008.
2. Karya Tulis
25
Izzaty dan Suhartono, Kebijakan Percepatan Larangan Eksporore Nikel Dan
Upaya Hilirisasi Nikel, Vol. XI, No.23/I/Puslit/Desember/2019.
3. Deklarasi Internasional
4. Bahan Internet
Ferry Sandi, Siap Tempur Lawan Eropa Soal Nikel, Mendag: Mereka
Ketakutan, <https://www.cnbcindonesia.com/news/20210127175840-
4-219215/siap-tempur-lawan-eropa-soal-nikel-mendag-mereka-
ketakutan> [15-03-2021]
26
Kementrian luar negeri republik Indonesia, World Trade Organization (WTO),
https://kemlu.go.id/portal/id/read/133/halaman_list_lainnya/world-
trade-organization-(GATT) [07-04-2021]
5. Bahan Perundang-undangan
27