TENTANG
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pasal 2
IUP Operasi Produksi khusus di bidang pertambangan terdiri atas:
a. IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan
-5-
penjualan;
b. izin sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan;
c. IUP Operasi Produksi untuk penjualan; dan
d. IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan
pemurnian
Pasal 3
BAB II
Pasal 4
akuntan publik;
b. surat pernyataan dari pemegang IUP Operasi Produksi
yang berisikan:
1. kewajiban pembayaran iuran tetap dan iuran produksi
(royalti) tidak dibebankan kepada perusahaan yang
memiliki IUP Operasi Produksi khusus untuk
Pengangkutan dan Penjualan;
2. kewajiban penempatan dana jaminan reklamasi dan
pascatambang telah disetorkan ke Bank Pemerintah
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
3. referensi bank; dan
4. pernyataan kesanggupan untuk mematuhi ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan
harga patokan penjualan mineral atau batubara.
Pasal 5
Pasal 6
Pasal 7
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 10
Pasal 11
Pasal 12
Pasal 13
BAB III
Pasal 14
Pasal 15
BAB IV
Pasal 16
Pasal 17
BAB V
Pasal 18
BAB VI
Pasal 19
lintas provinsi;
b. pemegang IUP Operasi Produksi, IUP Operasi
Produksi Khusus untuk pengolahan dan pemurnian,
dan/atau Izin Pertambangan Rakyat yang berada
dalam beberapa wilayah kabupaten/kota dalam 1
(satu) provinsi dan/atau lokasi kegiatan pengolahan
dan pemurnian berada pada lintas kabupaten/kota;
atau
c. pemegang IUP Operasi Produksi, IUP Operasi
Produksi Khusus untuk pengolahan dan pemurnian,
dan/atau Izin Pertambangan Rakyat yang berada
dalam 1 (satu) wilayah kabupaten/kota dan/atau
lokasi kegiatan pengolahan dan pemurnian berada
pada 1 (satu) kabupaten/kota.
d. Koperasi, paling sedikit meliputi:
1. surat permohonan;
2. profil koperasi;
3. akta pendirian koperasi yang bergerak di bidang usaha
pertambangan khususnya di bidang pengolahan dan
pemurnian mineral atau batubara yang telah disahkan
oleh pejabat yang berwenang;
4. nomor pokok wajib pajak;
5. susunan pengurus;
6. surat keterangan domisili; dan
7. rencana pasokan komoditas tambang mineral atau
batubara yang akan diolah berasal dari:
a. impor, dan/atau pemegang IUP Operasi Produksi,
IUP Operasi Produksi Khusus untuk pengolahan dan
pemurnian, dan/atau Izin Pertambangan Rakyat yang
berada dalam wilayah provinsi lain dan/atau lokasi
kegiatan pengolahan dan pemurnian berada pada
lintas provinsi;
b. pemegang IUP Operasi Produksi, IUP Operasi
Produksi Khusus untuk pengolahan dan pemurnian,
dan/atau Izin Pertambangan Rakyat yang berada
dalam beberapa wilayah kabupaten/kota dalam 1
(satu) provinsi dan/atau lokasi kegiatan pengolahan
dan pemurnian berada pada lintas kabupaten/kota;
atau
c. pemegang IUP Operasi Produksi, IUP Operasi
Produksi Khusus untuk pengolahan dan pemurnian,
dan/atau Izin Pertambangan Rakyat yang berada
- 24 -
Pasal 20
Pasal 21
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 24
Pasal 25
(1) IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan
pemurnian diberikan kepada badan usaha, koperasi dan
perseorangan sebagai peningkatan dari izin prinsip
pengolahan dan pemurnian.
(2) Pemegang izin prinsip pengolahan dan pemurnian dijamin
untuk memperoleh IUP Operasi Produksi khusus untuk
pengolahan dan pemurnian sebagai peningkatan dengan
mengajukan permohonan dan memenuhi persyaratan
peningkatan operasi produksi khusus pengolahan dan
pemurnian.
- 29 -
1. surat permohonan;
2. kartu tanda penduduk;
3. nomor pokok wajib pajak;
4. surat keterangan domisili; dan
5. rencana pasokan komoditas tambang mineral atau
batubara yang akan diolah berasal dari:
a. impor, dan/atau pemegang IUP Operasi Produksi,
IUP Operasi Produksi Khusus untuk pengolahan dan
pemurnian, dan/atau Izin Pertambangan Rakyat yang
berada dalam wilayah provinsi lain dan/atau lokasi
kegiatan pengolahan dan pemurnian berada pada
lintas provinsi;
b. pemegang IUP Operasi Produksi, IUP Operasi
Produksi Khusus untuk pengolahan dan pemurnian,
dan/atau Izin Pertambangan Rakyat yang berada
dalam beberapa wilayah kabupaten/kota dalam 1
(satu) provinsi dan/atau lokasi kegiatan pengolahan
dan pemurnian berada pada lintas kabupaten/kota;
atau
c. pemegang IUP Operasi Produksi, IUP Operasi
Produksi Khusus untuk pengolahan dan pemurnian,
dan/atau Izin Pertambangan Rakyat yang berada
dalam 1 (satu) wilayah kabupaten/kota dan/atau
lokasi kegiatan pengolahan dan pemurnian berada
pada 1 (satu) kabupaten/kota.
d. Perusahaan firma dan perusahaan komanditer paling
sedikit meliputi:
1. surat permohonan;
2. profil perusahaan;
3. akta pendirian perusahaan yang bergerak di bidang
usaha pertambangan mineral atau batubara khususnya
di bidang pengolahan dan pemurnian mineral atau
batubara;
4. nomor pokok wajib pajak;
5. susunan pengurus dan daftar pemegang saham; dan
6. surat keterangan domisili; dan
7. rencana pasokan komoditas tambang mineral atau
batubara yang akan diolah berasal dari:
a. impor, dan/atau pemegang IUP Operasi Produksi,
IUP Operasi Produksi Khusus untuk pengolahan dan
pemurnian, dan/atau Izin Pertambangan Rakyat yang
berada dalam wilayah provinsi lain dan/atau lokasi
- 32 -
Pasal 26
(1) Setiap pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk
pengolahan dan pemurnian mempunyai hak melakukan
untuk:
a. membuat perjanjian kerjasama pembelian komoditas
tambang mineral atau batubara dari pemegang IUP
operasi produksi, izin pertambangan rakyat, IUP Operasi
Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan
dan/atau IUP operasi produksi khusus pengolahan dan
pemurnian lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
b. membuat kerjasama dengan pihak lain dalam
pemanfaatan slag/produk sampingan hasil pengolahan
dan pemurnian untuk bahan baku industri dalam negeri
c. melakukan pengangkutan komoditas tambang mineral
atau batubara yang dibelinya mulai dari lokasi
penambangan, lokasi pengolahan dan pemurnian,
dan/atau pelabuhan, untuk dibawa ke tempat fasilitas
pengolahan dan pemurnian serta mengangkut dan
menjual hasil komoditas tambang yang telah diolah dan
dimurnikan dari lokasi pengolahan dan pemurnian ke
tempat penyerahan akhir sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
d. melakukan pencampuran produk tambang untuk
memenuhi spesifikasi pembeli;
e. mendapatkan perizinan terkait, sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan/atau
f. memanfaatkan fasilitas prasarana pengangkutan dan
dermaga/pelabuhan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Dalam penggunaan jalan umum, perusahaan wajib
memperhatikan tingkat kapasitas, kepadatan jalan, dan
resiko kecelakaan lalu lintas serta target waktu untuk
- 34 -
Pasal 28
BAB VII
Pasal 29
Pasal 30
Dalam hal permohonan perpanjangan IUP Operasi Produksi
khusus pengolahan dan pemurnian ditolak, Menteri, gubernur,
atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya, penolakan
harus disampaikan kepada pemohon disertai alasan-alasan
penolakannya.
BAB XI
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 31
BAB XII
SANKSI ADMINISTRATIF
Pasal 32
BAB XIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 33
penjualan
2. Nota kesepahaman penjualan dengan pembeli
3. salinan IUP Operasi Produksi yang sudah dilegalisir
4. Akta Pendirian Perusahaan
5. Dokumen Pra Studi Kelayakan bagi pemohon IUP Operasi
Produksi Khusus untuk Pengolahan dan Pemurnian
dapat diproses lebih lanjut tanpa harus menyesuaikan dengan
persyaratan yang ada pada Peraturan Menteri ini
BAB XIV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 34
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal