2
I. POKOK-POKOK PP NOMOR 96 TAHUN 2021 TENTANG PELAKSANAAN
KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
3
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 96 TAHUN 2021
Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral
dan Batubara
Suatu Regulasi Subsektor Mineral PP Nomor 96 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan
dan Batubara yang memberikan: Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan
Batubara terdiri atas:
4
POKOK-POKOK PP NOMOR 96 TAHUN 2021 TENTANG PELAKSANAAN
KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
KEMUDAHAN BERUSAHA DI BIDANG PERTAMBANGAN
1 RENCANA PENGELOLAAN MINERBA NASIONAL 2 MINERAL DAN BATUBARA
Melalui Pengaturan:
Rencana Pengelolaan Minerba Nasional akan memuat antara lain:
1. Pemberian perizinan berdasarkan kepemilikan Nomor Induk Berusaha
1. kebijakan di bidang pertambangan mineral dan batubara;
dan dilaksanakan terintegrasi secara elektronik;
2. strategi pengelolaan mineral dan batubara nasional; dan
2. Persyaratan Perizinan yang jelas dan tidak berbelit; dan
3. monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan mineral dan
3. Kemudahan perizinan usaha komoditas batuan melalui Surat Izin
batubara nasional.
Penambangan Batuan (SIPB).
6
II. PENGALIHAN KEWENANGAN PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DARI
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI KE PEMERINTAH PUSAT DALAM UU NOMOR 3 TAHUN 2020 (1/4)
A. DASAR HUKUM (1/2)
Pasal 169C huruf g UU No.3/2020 ❖ Pasal 169C huruf g UU Nomor 3 Tahun 2020,
mengatur bahwa seluruh kewenangan
Pemerintah Daerah dalam UU Nomor 4 Tahun
2009 dan UU lain yang mengatur tentang
kewenangan Pemerintah Daerah di bidang
Pertambangan Mineral dan Batubara wajib
dimaknai sebagai kewenangan Pemerintah Pusat,
termasuk kewenangan untuk melakukan
pembinaan dan pengawasan, menerima laporan
dll.
7
II. PENGALIHAN KEWENANGAN PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DARI
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI KE PEMERINTAH PUSAT DALAM UU NOMOR 3 TAHUN 2020 (2/4)
A. DASAR HUKUM (2/2)
❖ Pasal 173C ayat (2) UU Nomor 3 Tahun 2020,
Pasal 173C huruf b UU No.3/2020 mengatur bahwa dalam jangka waktu paling lama
6 bulan sejak UU Nomor 3 Tahun 2020 berlaku
atau sampai dengan diterbitkannya peraturan
pelaksanaan UU 3 Nomor 3 Tahun 2020, Menteri
atau Gubernur tidak dapat menerbitkan perizinan
yang baru sebagaimana diatur dalam UU Nomor 4
Tahun 2009 dan UU lain yang mengatur tentang
kewenangan Pemerintah Daerah di bidang
Pertambangan Mineral dan Batubara.
❖ Ketentuan ini merupakan landasan bagi Menteri
atau Gubernur untuk tidak menerbitkan
perizinan baru di bidang Pertambangan Mineral
dan Batubara pasca UU Nomor 3 Tahun 2020
berlaku.
❖ Moratorium ini berakhir pada tanggal 10
Desember 2020, dan kewenangan penerbitan
seluruh perizinan di bidang pertambangan
mineral dan batubara sampai dengan saat ini
berada pada Pemerintah Pusat.
8
II. PENGALIHAN KEWENANGAN PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DARI
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI KE PEMERINTAH PUSAT DALAM UU NOMOR 3 TAHUN 2020 (3/4)
B. PELAKSANAAN (1/2)
SURAT DIRJEN MINERBA A.N. MENTERI ESDM KEPADA GUBERNUR SELURUH INDONESIA NO 1481/30.01/DJB/2020 PERIHAL KEWENANGAN
PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
10
III. PERAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DALAM PENGELOLAAN PERTAMBANGAN
MINERAL DAN BATUBARA PASCA UU NOMOR 3 TAHUN 2020
11
III. PERAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI PASCA UU NOMOR 3 TAHUN 2020
DALAM PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
Pasca berlakunya UU Nomor 3 Tahun 2020, Pemerintah Daerah Provinsi masih memiliki
peran strategis dalam pengelolaan pertambangan mineral dan Batubara antara lain:
12
IV. PENDELEGASIAN KEWENANGAN DALAM PENGELOLAAN
PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
13
IV. PENDELEGASIAN KEWENANGAN DALAM PENGELOLAAN PERTAMBANGAN
MINERAL DAN BATUBARA (1/10)
14
IV. PENDELEGASIAN KEWENANGAN DALAM PENGELOLAAN PERTAMBANGAN
MINERAL DAN BATUBARA (2/10)
B. PENGATURAN PENDELEGASIAN KEWENANGAN DALAM PERATURAN PELAKSANAAN UU NOMOR 3 TAHUN 2020
15
IV. PENDELEGASIAN KEWENANGAN DALAM PENGELOLAAN PERTAMBANGAN
MINERAL DAN BATUBARA (3/10)
C. KONSEP PENGATURAN DALAM RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN TENTANG PENDELEGASIAN PERIZINAN
BERUSAHA DI BIDANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA (1/4)
19
IV. PENDELEGASIAN KEWENANGAN DALAM PENGELOLAAN PERTAMBANGAN
MINERAL DAN BATUBARA (7/10)
D. PENGAWASAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
PASCA PENDELEGASIAN KEWENANGAN
Sesuai dengan ketentuan Pasal 141 UU Nomor 3 Tahun 2020 terdapat 11 (sebelas) aspek yang menjadi objek pengawasan
Menteri atas kegiatan usaha pertambangan mineral dan batubara yang dilakukan oleh pemegang perizinan pertambangan antara
lain:
1. teknis pertambangan;
2. produksi dan pemasaran;
3. keuangan;
4. pengolahan data Mineral dan Batubara;
5. konservasi sumber daya Mineral dan Batubara;
6. keselamatan Pertambangan;
7. pengelolaan lingkungan hidup, Reklamasi, dan Pascatambang;
8. pemanfaatan barang, jasa, teknologi, dan kemampuan rekayasa dan rancangan bangun dalam negeri;
9. pengembangan tenaga kerja teknis Pertambangan;
10. pengembangan dan pemberdayaan masyarakat setempat; dan
11. penguasaan, pengembangan, dan penerapan teknologi Pertambangan.
Pengawasan aspek Nomor 1, 5, 6, 7, dan 11 dilakukan oleh Inspektur Tambang dan pengawasan aspek Nomor 2, 3, 4, 8, 9, dan 10
dilakukan oleh Pejabat Pengawas Pertambangan.
Inspektur Tambang dan Pejabat Pengawas Pertambangan merupakan ASN Pemerintah Pusat.
20
IV. PENDELEGASIAN KEWENANGAN DALAM PENGELOLAAN PERTAMBANGAN
MINERAL DAN BATUBARA (8/10)
D. PENGAWASAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
PASCA PENDELEGASIAN KEWENANGAN
Pasal 2 ayat (5) s.d. ayat (7) RPerpres tentang Pendelegasian Pemberian
Perizinan Berusaha di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara ❖ Dalam Pelaksanaan Pengawasan atas
Perizinan Berusaha yang diterbitkan oleh
Pemerintah Daerah Provinsi, dilaksanakan
oleh Inspektur Tambang dan Pejabat
Pengawas yang merupakan ASN Pemerintah
Pusat, dalam hal ini Kementerian ESDM.
❖ Kewenangan pengelolaan anggaran, sarana
dan prasarana, serta operasional inspektur
tambang dan pejabat pengawas menjadi
kewenangan dari Menteri ESDM, sehingga
secara tidak langsung Kementerian ESDM
turut melakukan pengawasan atas perizinan
berusaha yang diterbitkan oleh Pemerintah
Daerah Provinsi.
21
IV. PENDELEGASIAN KEWENANGAN DALAM PENGELOLAAN PERTAMBANGAN
MINERAL DAN BATUBARA (9/10)
E. TATA KELOLA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA PASCA PENDELEGASIAN KEWENANGAN BERDASARKAN UU NOMOR 3 TAHUN 2020
Penanggung
Sarana
No Fungsi Kegiatan Jawab SDM Anggaran Organisasi
Prasarana
Keputusan
ASN PTSP/Dinas
1 Perizinan Pemberian Izin Gubernur Daerah Daerah
Daerah ESDM
• Pemberian Persetujuan (RKAB, suspensi, kenaikan OP, dll)
• Pendampingan
ASN
2 Pembinaan • Bimtek Gubernur Daerah Daerah Dinas ESDM
Daerah
• Fasilitasi Penyelesaian Permasalahan terkait tumpang
tindih tata ruang, lahan, pengaduan masyarakat, dll
Melakukan evaluasi laporan dan pengawasan lapangan atas:
• Teknis Pertambangan
Pusat
Pengawasan • Konservasi sumberdaya mineral dan batubara
(khusus
3a Aspek Teknis dan • Keselamatan pertambangan Gubernur IT Pusat UPT
Operasional
Lingkungan • Pengelolaan lingkungan, reklamasi dan pasca tambang
IT)
• Penguasaan, pengembangan dan penerapan teknologi
pertambangan
Melakukan evaluasi laporan dan pengawasan lapangan atas:
• Produksi dan pemasaran
Pusat
• Keuangan
Pengawasan (Khusus
• Pengelolaan data mineral dan batubara Pejabat
3b Aspek Gubernur Operasional Pusat UPT
• pemanfaatan barang, jasa, teknologi, dan kemampuan Pengawas
Pengusahaan Pejabat
rekayasa dan rancang bangun dalam negeri;
Pengawas)
• pengembangan tenaga kerja teknis Pertambangan;
• pengembangan dan pemberdayaan masyarakat setempat
22
IV. PENDELEGASIAN KEWENANGAN DALAM PENGELOLAAN PERTAMBANGAN
MINERAL DAN BATUBARA (10/10)
E. TATA KELOLA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA PASCA PENDELEGASIAN KEWENANGAN BERDASARKAN UU NOMOR 3 TAHUN 2020
DIREKTUR JENDERAL
MINERAL DAN BATUBARA
KEPALA DINAS ESDM/KEPALA
PTSP/BAGIAN PEREKONOMIAN SETDA
KEPALA UPT