Anda di halaman 1dari 34

PELAPORAN HASIL

EKSPLORASI
SUMBERDAYA dan CADANGAN

BATUBARA
disajikan oleh:

DR. IR. H. Chairul Nas, M.Sc


Anggota IAGI, PERHAPI, MGEI, AusIMM
Ketua Komite Implementasi Competent Person PERHAPI
Ahli Geologi Batubara Kehormatan IAGI

pada:

MGEI DEVELOPMENT WORKSHOP


Jakarta, 1-2 April 2014

KodeKCMI 2011
PASAL 37- 39
(Batubara)
PASAL 37
Sebagai petunjuk berkaitan dengan estimasi Sumberdaya
dan Cadangan Batubara, dan juga Pelaporan kepada
Pemerintah (Pelaporan yang tidak disiapkan bagi publik
yang akan berinvestasi), pembaca dirujuk ke sistem
pelaporan berdasarkan SNI (Standard Nasional
Indonesia) tentang Pedoman Pelaporan Hasil
Eksplorasi, Sumberdaya dan Cadangan Batubara
Indonesia yang berlaku. SNI tersebut tidak bisa
mengabaikan ketentuan yang berlaku pada Kode ini.

PEDOMAN
PELAPORAN
SUMBERDAYA
DAN
CADANGAN
BATUBARA
INDONESIA

SNI 5015:2011

SNI 5015:2011
PEDOMAN PELAPORAN SUMBERDAYA dan
CADANGAN BATUBARA
Khusus Batubara

Petunjuk klasifikasi dan estimasi sumberdaya


dan cadangan batubara
Petunjuk tentang titik-titik informasi/titik-titik pengamatan
Petunjuk tentang kerapatan titik-titik informasi/pengamatan
Petunjuk tentang perolehan inti

Petunjuk pelaporan sumberdaya/cadangan


dan kualitas batubara
Tidak mengatur tentang Pelaporan Hasil-hasil
Eksplorasi (diatur dalam Kode-KCMI)

DASAR DARI KLASIFIKASI


SUMBERDAYA DAN
Keyakinan Geologi
CADANGAN
BATUBARA

Kerapatan titik-titik pengamatan/informasi


Kualitas data pengamatan/informasi
Keandalan interpretasi geologi

Economic Feasibility
Penambangan batubara (teknis dan biaya)
Pengangkutan batubara (teknis dan biaya)
Harga jual batubara (kualitas batubara)

TIGA AZAS PENTING


JORC/KCMI
Berkenaan dengan DATA:

TRANSPARAN: Proses didapatnya data hingga proses


pengolahannya harus dijelaskan secara transparan,
termasuk metoda dan teknik yang digunakan, mulai dari
pengambilan contoh, uji lapangan, dan analisis/uji
laboratorium - hingga pengolahan data tsb; (Tabel 1 JORC
Code/Kode-KCMI)
MATERIALITAS: Data dan informasi yang relevan harus
cukup (kuantitas dan kualitas) untuk menunjang
pernyataan-pernyataan dan kesimpulan yang dibuat,
sehingga apa-apa yang diharapkan dan dibutuhkan oleh
pembaca laporan bisa terpenuhi; dan
KOMPETEN: Proses pengambilan data dan contoh di
lapangan serta pengolahan/analisis data hingga
pelaporannya harus dikerjakan atau paling kurang
diarahkan dan disupervisi oleh seorang COMPETENT
PERSON(agar kualitas data bisa diandalkan: QA/QC)

TITIK PENGAMATAN
SNI-2011 (3.13)
suatu lokasi singkapan batubara, parit uji atau pemboran yang
didukung geofisika logging dimana lapisan batubara dapat
diamati, diukur ketebalannya dan/atau diambil contonya untuk
analisis sehingga memberikan informasi variasi tingkat
kepercayaan geologi. Lokasi dari titik-titik pengamatan harus
diketahui koodinat dan elevasinya sehingga keberadaan batubara
dapat ditentukan secara jelas baik di permukaan maupun di
bawah permukaan. Titik-titik pengamatan untuk perkiraan
kuantitas batubara tidak selalu harus digunakan untuk evaluasi
kualitas batubara. Titik-titik pengamatan untuk evaluasi kualitas
batubara umumnya didapat dari pengujian percontoh yang
didapat dari singkapan atau dari pengeboran inti yang mempunyai
recovery yang umumnya >95%.

PEMBORAN

HARUS DIDUKUNG OLEH LOGGING


GEOFISIKA
UNTUK ITU SETIAP LOG GEOFISIKA
HARUS DIINTERPRETASI SECARA BAIK
DATA GEOLOGI DARI PEMBORAN
HARUS DIREKONSILIASI DENGAN DATA
LOGGING GEOFISIKA
JIKA TIDAK DILAKUKAN AKAN
MENYALAHI KAIDAH SNI-5015:2011

LOG LITOLOGI

LOG GEOFISIKA

REKONSILIASI
KOTOR

LOG GRAFIS LITOLOGI


(digambar secara manual)

BERSIH

Pelaca
kan Da
ta

n Data
a
k
a
c
a
l
e
P

LOG LITOLOGI HASIL REKONSILIASI


(Reconciled lithology log)

LOG GRAFIS LITOLOGI


(digambar pakai komputer)

Kode KCMI (2011)

KONSEP
KEMENERUSAN
(CONTINUITY)

Sumberdaya Mineral Tereka merupakan bagian


dari Sumberdaya dimana tonase, kadar, dan
kandungan mineral dapat diestimasi dengan
tingkat kepercayaan rendah. Hal ini direka dan
diasumsikan dari adanya bukti geologi, tetapi tidak
diverifikasi kemenerusan geologi dan/ atau
kadarnya. Hal ini hanya berdasarkan dari informasi
yang diperoleh melalui teknik yang memadai dari
lokasi mineralisasi seperti singkapan, paritan uji,
sumuran uji dan lubang bor tetapi kualitas dan
tingkat kepercayaannya terbatas atau tidak jelas.

KONSEP KEMENERUSAN

PADA DAERAH KUNING - ENDAPAN BAHAN GALIAN MENERUS


DIBUKTIKAN OLEH TITIK-TITIK DATA (WARNA MERAH) DENGAN SPASI TERTENTU

Kode-KCMI BUKAN PAKAI KONSEP DAERAH PENGARUH

Undiscovered

Undiscovered

1.5 miles
6.0 miles

Observed data point:

exploration drillhole, outcrop, oil/gas


well, or water well.

Measured Resources: mile radius from observed datapoint.


mile diameter from observed datapoint to observed datapoint.
Indicated Resources: mile wide band around the Proven
Reserve radius.
Inferred Resources:

Source: A. J. Mayer International

2.25 mile wide band around the


Indicated Reserve radius.

MENYALAHI KONSEP
KEMENERUSAN
INI ADALAH KONSEP
AREA OF INFLUENCE ATAU
DAERAH PENGARUH
JORC-CODE DAN KODE-KCMI
TIDAK MENGGUNAKAN KONSEP INI
KENAPA DILOLOSKAN OLEH PENILAI
DAN BAPEPAM/BEI
AGAR TIDAK TERULANG KESALAHAN
SEPERTI INI, PERLU MELIBATKAN
COMPETENT PERSON SEBAGAI
REVIEWER

ENDAPAN BATUBARA
dan
Endapan Batubara (coal deposit)
SUMBERDAYA
BATUBARA

Eendapan yang mengandung hasil akumulasi material organik yang berasal dari
bekas tumbuhan yang telah melalui proses penggambutan dan
pembatubaraan untuk membetuk lapisan batubara. Material tersebut telah
mengalami kompaksi, ubahan kimia dan proses metamorfosis oleh
peningkatan panas dan tekanan selama periode geologis. Bahan-bahan
organik yang terkandung dalam lapisan batubara mempunyai berat lebih dari
50% atau volume bahan organik tersebut, temasuk kandungan lengas
bawaan (inherent moisture), lebih dari 70%.

Sumberdaya Batubara (coal resources)


Bagian dari endapan batubara dalam bentuk dan kuantitas tertentu serta
mempunyai prospek beralasan yang memungkinkan untuk ditambang secara
ekonomis. Lokasi, kuantitas, kualitas, karakteristik geologi dan
kemenerusan dari suatu lapisan batubara yang telah diketahui,
diperkirakan atau diinterpretasikan dari bukti geologi tertentu. Sumberdaya
Batubara dibagi sesuai dengan tingkat kepercayaan geologi ke dalam
kategori Tereka, Tertunjuk dan Terukur.

LAPORAN HASIL
EKSPLORASI
KONDISI:

Belum cukup data dan informasi untuk Sumberdaya atau


Cadangan
Laporan Publik atas Hasil Eksplorasi tidak boleh
dipresentasikan sedemikian rupa sehingga memberikan
kesan tidak wajar seolah-olah mineralisasi yang memiliki
potensi ekonomi sudah ditemukan. Jika ketebalan
sebenarnya dari mineralisasi tidak dilaporkan,
penjelasan (kualifikasi) yang mamadai harus tercakup
dalam Laporan Publik tersebut. (Pasal 17 Kode-KCMI)

LAPORAN HASIL
EKSPLORASI
PASAL 18 (Kode-KCMI)

..Semua pernyataan mengenai potensi


kuantitas dan kadar dari target eksplorasi harus di
paparkan sebagai kisaran dan harus termasuk (1)
penjelasan rinci mengenai dasar dari pernyataan
tersebut dan (2) pernyataan estimasi bahwa potensi
kuantitas dan kadar dari target eksplorasi adalah berupa
konsep geologi, dan bahwa belum ada cukup data
eksplorasi untuk mendefinisikan sebagai Sumberdaya
Mineral, dan bahwa belum pasti eksplorasi berikutnya
akan menghasilkan Sumberdaya Mineral.

LAPORAN SUMBERDAYA
BATUBARA
PASAL 19 Kode-KCMI
Sumberdaya Mineral adalah suatu konsentrasi atau keterjadian dari
material yang memiliki nilai ekonomi pada atau di atas kerak bumi, dengan
bentuk, kualitas dan kuantitas tertentu yang memiliki keprospekan yang
beralasan untuk pada akhirnya dapat diekstraksi secara ekonomis. Lokasi,
kuantitas, kadar, karakteristik geologi dan kemenerusan dari
Sumberdaya Mineral harus diketahui, diestimasi atau diintepretasikan
berdasar bukti-bukti dan pengetahuan geologi yang spesifik. Sumberdaya
Mineral dikelompokkan lagi berdasar tingkat keyakinan geologinya,
kedalam kategori Tereka, Tertunjuk dan Terukur.

SNI 5015:2011 (6.1b)


Estimasi tonase dari sumberdaya batubara dipersiapkan dengan
menggunakan batasan-batasan wilayah, ketebalan, densitas insitu, yang
ditentukan oleh estimator yang bersangkutan. Estimator tersebut
hendaknya meyakini bahwa densitas insitu yang digunakan dinyatakan
secara jelas dan dapat dibenarkan berdasarkan landasan-landasan teknis

KLASIFIKASI SUMBERDAYA/CADANGAN BATUBARA


(SNI 5015:2011)
KONDISI
KATEGORI SUMBERDAYA BATUBARA
TEREKA
TERTUNJ TERUKUR
GEOLOGI KRITERI Hypotheti
A
c
UK
SEDERHA
NA

MODERAT

KOMPLEK

Jarak Titiktitik
Informasi
(m)
Jarak Titiktitik
Informasi
(m)
Jarak Titiktitik
Informasi
(m)

No limit

1000<x<15
00

500<x<10
00

X<500

No limit

500<x<100
0

250<x<50
0

X<250

No limit

200<x<400

100<x<20
0

X<100

Kompleksitas dari geologi pada suatu daerah ditentukan oleh

Competent Persons !!!

LAPORAN SUMBERDAYA
BATUBARA
SNI 5015:2011 (6.1c)

Sumberdaya batubara hendaknya diestimasi dan dilaporkan untuk


masing-masing lapisan batubara tersendiri atau masing-masing
kelompok lapisan batubara dalam suatu endapan batubara. Mereka
hendaknya juga dibagi dan dilaporkan berdasarkan variabel kunci
seperti ketebalan, kisaran kedalaman, SR, paramter-parameter kualitas,
batasan-batasan geografis, dan pertimbangan-pertimbangan geologis
dan teknis. Variabel Kunci dan asumsi-asumsi tersebut untuk setiap
endapan seharusnya dinyatakan secara jelas untuk meyakinkan
kejelasan dan transparansi dari laporan. Pengelompokan lapisan
batubara berisi lapisan-lapisan yang terletak berdeekatan secara
stratigrafi yang mungkin dianggap sebagai suatu kesatuan tunggal untuk
keperluan estimasi.

PELAPORAN
SUMBERDAYA BATUBARA
CP perlu menyiapkan dokumen teknis yang
menguraikan secara lengkap proses estimasi dan
asumsi-asumsi yang digunakan. Dokumen tersebut
mencakup:

Nama Proyek
Status IUP yang sedang dilaporkan
Pemegang IUP dan/atau Operator
Geologi daerah penyelidikan
Ichtisar dari status database dan
model geologi yang digunakan, serta
langkah-langkah yang diambil oleh
CP untuk memvaldasi database dan
model geologi tersebut
Outline metoda estimasi termasuk
kriteria yang dipakai dalam
membedakan antara Inventory coal
dengan Sumberdaya batubara
Suatu keterangan bagaimana
kategori-kategori keyakinan
ditentukan

Peta-peta dan penampang untuk setiap


lapisan batubara dengan skala yang
cukup memperlihatkan:

Daerah IUP

Lokasi dan pelamparan setiap


kategori, termasuk batas antara
o/c dengan u/g (bila ada)

Faktor-faktor yang dipakai untuk


membatasi estimasi

Titik-titik pengamatan (dengan


lubang bor kualitas batubara
untuk setiap lapisan yang yang
dibedakan secara jelas)

Semua data yang bersifat


interpretatif diatas mana
estimasi berlandaskan

Tabel-tabel untuk menampilkan hasil


estimasi memperlihatkan:
Daerah IUP
Kategori-kategori ketelitian
Daerah yang digunakan dalam estimasi
Kisaran ketebal batubara
Density insitu
Kisaran kedalaman dan kisaran kualitas
yang relevan dengan estimasi setiap
lapisan atau kelompok lapisan-lapisan
batubara
Rujukan seharusnya juga dibuat untuk
kemungkinan metoda penambangan

Basis moisture yang digunakan


dalam estimasi dan faktor
penyesuaian moisture (jika ada)
Uraian tentang semua faktor yang
dipakai untuk membatasi estimasi
Perbandingan antara esimasi dengan
estimasi terdahulu yang pernah
dibuat untuk endapan yang sama
Perbandingan antara estimasi
dengan estimasi alternatif saat
menggunakan beberapa metoda atau
dengan penelaahan pakar
Pernyataan apakah laporan
merupakan Laporan JORC
Nama dan kualifikasi CP dan
hubungan CP dengan perusahaan
pemegang IUP/operator
Waktu estimasi (bulan dan Tahun)

LAPORAN CADANGAN BIJIH


PASAL 28 Kode-KCMI
Cadangan Bijih adalah bagian dari Sumberdaya Mineral
Terukur dan/atau Tertunjuk yang dapat ditambang secara
ekonomis. Hal ini termasuk tambahan material dilusi
ataupun material hilang, yang kemungkinan terjadi ketika
material tersebut ditambang. Pada klasifikasi ini pengkajian
dan studi yang tepat sudah dilakukan, dan termasuk
pertimbangan dan modifikasi dari asumsi yang realistis atas
faktor-faktor penambangan, metalurgi, ekonomi, pemasaran,
hukum, lingkungan, sosial dan pemerintahan. Pada saat
laporan dibuat, pengkajian ini menunjukkan bahwa ekstraksi
telah dapat dibenarkan dan masuk akal. Cadangan Bijih
dipisahkan berdasar naiknya tingkat keyakinan menjadi
Cadangan Bijih Terkira dan Cadangan Bijih Terbukti.

CADANGAN BATUBARA
bagian dari sumberdaya batubara tertunjuk dan terukur yang dapat
ditambang secara ekonomis. Estimasi cadangan batubara harus
memasukkan perhitungan dilution dan losses yang muncul pada saat
batubara ditambang. Penentuan cadangan secara tepat telah
dilaksanakan yang mungkin termasuk studi kelayakan. Penentuan
tersebut harus telah mempertimbangkan semua faktor yang berkaitan
seperti metode penambangan, ekonomi, pemasaran, legal, lingkungan,
sosial dan peraturan pemerintah. Penentuan ini harus dapat
memperlihatkan bahwa pada saat laporan dibuat, penambangan ekonomis
dapat ditentukan secara memungkinkan. Cadangan batubara dibagi
sesuai dengan tingkat kepercayaannya ke dalam cadangan batubara
terkira dan cadangan batubara terbukti.

SAAT INI SUDAH DILAKUKAN:


STUDI

KELAYAKAN PENAMBANGAN
STUDI PENJUALAN DAN HARGA BATUBARA

CADANGAN BATUBARA

CADANGAN BATUBARA TERKIRA bisa


berasal dari Sumberdaya Tertunjuk dan atau
dari Sumberdaya Terukur

CADANGAN BATUBARA TERBUKTI

hanya berasal dari Sumberdaya Terukur


dengan faktor-faktor pengubah yang sudah
meyakinkan

PERTIMBANGKAN FAKTOR-FAKTOR
PENGUBAH (Modifying Factors)

PELAPORAN
CADANGAN BATUBARA
CP harus mempersiapkan suatu dokumen teknis yang sepenuhnya menguraikan proses
estimasi dan asumsi-asumsi yang dipakai. Hanya sebagai petunjuk, dokumen tersebut
sebaiknya meliputi:

Nama proyek atau nama endapan


Status IUP/KP/PKP2B yang cadangannya
akan dilaporkan
Pemegang IUP/KP/PKP2B atau Operator
Kategori Sumberdaya dimana Cadangan
ditentukan
Peta-peta dan penampang untuk setiap
lapisan atau kelompok lapisan dalam skala
yang pantas, memperlihatkan: batas-batas
IUP/KP/PKP2B, rencana penambangan,
blok-blok cadangan, penampang kerja, dan
kategori sumberdayanya.
Lapisan-lapisan yang akan ditambang
Metoda-metoda penambangan yang
diusulkan
Kriteria yang digunakan untuk membatasi
cadangan seperti SR dan Cut-off
Faktor-faktor perolehan penambangan dan
dilusi dan turunannya
Basis moisture dari estimasi dan faktor-faktor
penyesuaian moisture (bila ada)
Dasar untuk memperkirakan perolehan
pabrik preparasi

Basis moisture yang digunakan


Spesifikasi kualitas dari produk batubara
Dasar untuk mengelompokkan jenis-jenis
produk batubara
Tabulasi dari cadangan berdasarkan suatu
pit/panel/strip/blok/seam, memperlihatkan
total Cadangan Batubara dan, jika
dilaporkan, Cadangan Batubara Terjual,
volume material pengotor, perolehan pabrik
preparasi, dan kualitas produk
Perbandingan dengan estimasi Cadangan
Batubara terdahulu dari endapan yang sama
Perbandingan dengan riview pakar dari
estimasi tersebut
Status dan atau dampak dari faktor-faktor
pengubah pada Cadangan Batubara
Suatu pernyataan apakah estimasi cadangan
tersebut mematuhi Kode-KCMI
Nama, kualifikasi, dan pengalaman dari CP,
dan hubungan CP dengan perusahaan
tambang atau operator
Waktu estimasi (bulan dan tahun)

Tabel-tabel untuk menampilkan hasil


estimasi memperlihatkan:
Daerah IUP
Kategori-kategori ketelitian
Daerah yang digunakan dalam estimasi
Kisaran ketebal batubara
Density insitu
Kisaran kedalaman dan kisaran kualitas
yang relevan dengan estimasi setiap
lapisan atau kelompok lapisan-lapisan
batubara
Rujukan seharusnya juga dibuat untuk
kemungkinan metoda penambangan

Basis moisture yang digunakan


dalam estimasi dan faktor
penyesuaian moisture (jika ada)
Uraian tentang semua faktor yang
dipakai untuk membatasi estimasi
Perbandingan antara esimasi dengan
estimasi terdahulu yang pernah
dibuat untuk endapan yang sama
Perbandingan antara estimasi
dengan estimasi alternatif saat
menggunakan beberapa metoda atau
dengan penelaahan pakar
Pernyataan apakah laporan
merupakan Laporan JORC
Nama dan kualifikasi CP dan
hubungan CP dengan perusahaan
pemegang IUP/operator
Waktu estimasi (bulan dan Tahun)

PELAPORAN KUALITAS
BATUBARA
SNI 5015:2011 (6.3)

UNTUK BATUBARA RANK RENDAH TERMASUK LIGNIT DAN


SUB-BITUMINUS, NILAI KALORI (CV) SEHARUSNYA
DILAPORKAN DALAM BASIS AS RECEIVED
KEHATI-HATIAN HARUS DITERAPKAN UNTUK MEYAKINKAN
BAHWA MOISTURE AS RECEIVED YANG DILAPORKAN
ADALAH BETUL. JIKA CONTOH BATUBARA MENGERING
MOISTURE AS RECEIVED AKAN MENJADI TERLALU
RENDAH, DAN NILAI KALORINYA AKAN MENJADI TERLALU
TINGGI. UNTUK MENCEGAHNYA, CONTOH BATUBARA
HARUS DIAMBIL SECEPATNYA SEBELUM BATUBARA
TERSEBUT MENGERING. CONTOH TERSEBUT SEHARUSNYA
DISIMPAN DI DALAM KANTONG SAMPEL YANG KEDAP AIR
DAN DISEGEL AGAR MOISTURE TIDAK BISA KELUAR.
DATA MOISTURE PERLU DICEK DENGAN DATA MOISTURE
HOLDING CAPACITY

ESTIMASI DAN
KLASIFIKASI

EVALUASI DATA GEOLOGI

Kecukupan dan Keterwakilan data


Data integrity, mencakup data
struktur/geometri dan kualitas
Penyebaran data secara spatial
Kerapatan data secara spatial
Interpretasi geologi

ESTIMASI TONASE
DATA KETEBALAN LAPISAN BATUBARA
BATUBARA
Kerapatan data
Kualitas data

INTERPRETASI DAN KORELASI


Kontinuitas lapisan-lapisan batubara
Struktur geologi
Ketebalan pelapukan

TOPOGRAFI
DENSITAS
DATABASE DAN PENGELOLAAN/PENGOLAHAN
DATA
TEKNIK ESTIMASI

ESTIMASI KUALITAS
DATA KUALITAS BATUBARA
BATUBARA

Kerapatan data
Keterwakilan dari contoh batubara (ukuran dan perolehan)
Kualitas hasil analisa batubara (reputasi Lab. Batubara)
Masalah moisture (Low Rank) dan oksidasi (Coking Coal)

INTERPRETASI
Pengaruh geologi pada variasi kualitas
Kontinuitas parameter kualitas

DATABASE DAN PENGELOLAAN/PENGOLAHAN


DATA
TEKNIK ESTIMASI

CONTOH
LAPORAN SUMBERDAYA BATUBARA

PENUTUP

PELAPORAN SUMBERDAYA DAN CADANGAN BATUBARA DIPAYUNGI


OLEH KODE-KCMI 2011; PEDOMAN YANG LEBIH SPESIFIK ADA PADA
SNI 5015:2011 YANG TIDAK TERPISAHKAN DARI KODE-KCMI 2011
LAPORAN YANG BAIK DIHASILKAN DARI DATA YANG BAIK (BERMUTU)
DATA YANG BAIK DIHASILKAN OLEH TENAGA-TENAGA YANG
COMPETENT DAN BERMORAL BAIK YANG SELALU BERPEGANG PADA
KAIDAH-KAIDAH YANG TERTUANG PADA KODE-KCMI DAN SNI (CPI)
DALAM PENYIAPAN LAPORAN SUMBERDAYA DAN CADANGAN
BATUBARA CPI SELALU BERPEGANG TEGUH PADA PRINSIP
TRANSPARANSI, MATERIALITAS, DAN KOMPETENSI
PELAPORAN SUMBERDAYA BATUBARA SELALU AKAN BERHUBUNGAN
DENGAN KLASIFIKASI DAN ESTIMASI TONASE SERTA KUALITAS
BATUBARA YANG HARUS DILANDASI OLEH KONSEP KEMENERUSAN
(CONTINUITY), BUKAN KONSEP DAERAH PENGARUH (BUKAN AREA OF
INFLUENCE)
PEDOMAN KLASIFIKASI DAN ESTIMASI SUMBERDAYA DAN CADANGAN
BATUBARA TERMUAT SECARA RINCI DI DALAM SNI 5015:2011

Anda mungkin juga menyukai