Deskripsi
Secara garis besar, sesuai dengan perkembangan teknologi, metode
peledakan dapat dibagi sebagai berikut :
1. Metode sumbu api (cap & fuse method)
2. Metode sumbu ledak
3. Metode listrik
4. Metode non listrik (Nonel)
Secara lebih jelas, peralatan dan perlengkapan untuk setiap metode
peledakan dapat dilihat pada tabel 1.1
Peralatan yang biasa dipergunakan yaitu :
Blasting Machine
Multimeter
Crimper
Leading wire
Korek api / penyulut
Ada beberapa peralatan yang biasanya digunakan untuk operasi peledakan
dengan listrik, yaitu :
1. Exploder (Blasting Machine) , ada dua tipe yang diperdagangkan yaitu :
a. Generator Type
b. Condenser Discharge (CD) Type
Kedua tipe alat tersebut dibuat untuk menghasilkan arus searah
bertegangan tinggi. Kapasitas alat ini biasanya dinyatakan dalam jumlah
detonator listrik dengan panjang leg wire 30 ft bila sambungan seri. Tipe yang
pertama tidak pernah untuk digunakan sambungan parallel karena ada
kemungkinan misfire (konsleting). Tipe yang kedua terutama digunakan untuk
peledakan yang lebih besar. Bentuk blasting machine sangat beraneka ragam,
mulai dari bentuk kuno sampai yang bentuk remote control saat ini.
1.
2.
3.
4.
5.
METODE
PELEDAKAN
PERLENGKAPAN
1. Plain detonator
2. Sumbu api
SUMBU API (CAP
3. Igneter cord
& FUSE)
4. Igneter cord conector
PERALATAN
1. Cap crimper
2. Penyulut (lighter) : korek
api.
3. Tamper
SUMBU LEDAK
1. Sumbu ledak
2.
Detonatring
Relay/
Dellay Tergantung detonator yang
connector
dipakai
3. Initator
(detonator
listrik/biasa)
1.
LISTRIK
1. Detonator listrik
2. Connecting wire
Blasting
machine/
exploder
2. Blasting machine tester :
-Rheostat
-Blasting VOM meter
3. Circuit tester :
- Galvanometer
- Voltmeter
4. Tamper
5. Leading wire
1.
NON LISTRIK
Detonator non
listrik
(Nonel, 1. Exploder
Hercudet)
2.
Gas supply
2. Connector
(untuk hercudet)
3. Sumbu ledak (untuk 3.
Circuit tester
nonel)
unit
Tabel 1.1
Peralatan Dan Perlengkapan Dalam Setiap Metode Peledakan
2.
3. Circuit tester
Sebelum peledakan dilakukan, setelah semua sirkuit dipasang, maka
harus ditest terlebih dahulu. Beberapa alat yang digunakan untuk circuit tester
adalah :
a.
Du Pont Rheostat
b.
Du Pont Blasting Galvanometer
c.
Du Pont Blasting Voltohmeter
Tipe-tipe blasting machine yaitu :
1. Tipe generator
Untuk mengumpulkan energi listrik menggunakan gerakan mekanis
dengan cara memutar engkol (handle) yang telah disediakan. Putaran
engkol dihentikan setelah lampu indikator menyala yang menandakan arus
sudah maksimum dan siap dilepaskan. Saat ini tipe generator sudah jarang
digunakan.
2. Tipe baterai ( listrik )
Pengumpulan energi listrik melalui baterai, yaitu dengan cara
mengontakkan kunci kearah starter dan setelah lampu indikator
menyala berarti kapasitor penuh dan arus sudah maksimal serta siap
dilepaskan
BM Tipe Generator
BM Tipe Baterai
Gambar 1.1
Blasting Machine
Alat pemicu peledakan nonel :
Disebut dengan shot gun atau shot firer atau nonel starter
Fungsi : sebagai penyuplai gelombang kejut pada detonator nonel melalui
sumbu nonel (nonel tube)
Tipe : didasarkan atas pemicunya, digerakkan secara mekanis atau oleh
baterai untuk membentuk gelombang kejut terhadap HMX yang terdapat
di dalam sumbu nonel
Ciri-ciri khusus : untuk tipe yang digerakkan secara mekanis dilengkapi
Shot Shell Primer, sedangkan yang menggunakan baterai dapat
menimbulkan percikan api bertekanan tinggi
Cramper :
Alat khusus yang digunakan untuk menjepit atau mengikat kuat detonator
biasa dengan sumbu api
Sumbu api dikatagorikan juga sebagai sumbu non-electric
Cara Penggunaan:
o Masukkan sumbu api ke dalam detonator biasa. Persyaratan
pemotongan sumbu api harus dipenuhi sebelum dimasukkan ke
dalam detonator biasa.
o Yakinkan bahwa sumbu api benar-benar telah menyentuh ramuan
pembakar dalam detonator biasa.
Gambar 1.2
Cramper
Kabel yang digunakan didalam peledakan listrik dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
1. Leading wire peralatan
2. Leg wire perlengkapan
3. Connecting wire perlengkapan
Gambar 1.3
Leading wire
Peralatan peledakan (blasting equipment) ialah alat-alat yang diperlukan
untuk menguji dan menyalakan rangkaian peledakan, sehingga alat tersebut dapat
dipakai berulang kali. Peralatn peledakan antara lain :
Blasting Machine (sumber energi listrik DC), beserta ohm-meter (penguji
tahanan rangkaian), Rheostat (penguji kapasitas blasting machine)
Cap Crimper (sejenis tang khusus untuk peledakan)
Kabel Utama (bus wire, leading wire) yaitu kabel yang menghubungkan
blasting machine (exploder) ke rangkaian peledakan listrik.
Tamper ( sejenis linggis untuk memadatkan lubang ledak)
Lighter ( untuk menyalakan sumbu api )
Peralatan yg berhubungan langsung dengan peledakan :
1. Alat pemicu ledak:
a. Pada peledakan listrik (Blasting Machine)
b. Pada peledakan nonel (Shot gun/ Shot firer)
2. Alat bantu peledakan listrik:
a. Blasting Ohmmeter (BOM)
b. Pengukur kebocoran arus listrik
c. Multimeter peledakan
d. Pengukur kekuatan blasting machine
e. Pelacak kilat (lightning detector)
3. Alat bantu peledakan lain:
a. Kabel listrik utama (lead wire) atau sumbu nonel utama (leadin line)
b. Cramper (penjepit sambungan sumbu api dengan det.biasa)
c. Meteran (50 m) dan tongkat bambu ( 7 m) diberi skala
4. Alat pencampur dan pengisi
Peledakan dengan menggunakan arus listrik searah (DC) sebagai sumber
tenaga, dihasilkan dari blasting machine. Arus listrik berfungsi membangkitkan
panas yang dapat menyalakan detonator, kemudian detonator akan meledakkan
primer dimana terdapat isian.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa peralatan peledakan yang
digunakan pada suatu operasi peledakan tergantung dari metode peledakan yang
di pakai.
a. Metode sumbu api
Peralatan : cap crimper, lighter dan tamper
b. Metode sumbu ledak
Peralatan : tergantung dari detonator yang digunakan. Untuk detonator listrik,
peralatannya yaitu lighter, cap crimper, dan tamper. Untuk detonator listrik
peralatannya yaitu Exploder, tamper, blasting machine tester, circuit tester, dan
leading wire.
c. Metode listrik
Peralatan yang digunakan : Exploder, blasting machine tester, circuit tester,
leading wire dan tamper.
d. Metode Non Electric (Nonel).
Peralatan : Exploder, gas supply unit dan circuit tester.
PERLENGKAPAN PELEDAKAN
Perlengkapan peledakan (Blasting supplies/Blasting accessories)
adalah material yang diperlukan untuk membuat rangkaian peledakan
sehingga isian bahan peledak dapat dinyalakan. Perlengkapan peledakan
hanya dapat dipakai untuk satu kali penyalaan saja. Hal-hal yang harus kita
perhatikan di dalam memilih perlengkapan peledakan :
1. Bahan peledak komersial adalah dari kelas bahan peledak kimia. Dalam
hal ini detonator, sumbu ledak, dan sumbu api harus diperlakukan
sebahgai bahan peledak.
2. Pabrik bahan peledak selalu memberikan keterangan mengenai
spesifikasi bahan peledak yang dihasilkannya.
3. Untuk pedoman pelaksanaannya beberapa sifat bahan peledak yang
harus diperhatikan adalah :
a. Kekuatan ( Strenght )
b. Kerapatan/ Berat jenis ( Density/ Specific Gravity )
c. Kecepatan Detonasi ( Detonation Velocity )
d. Kepekaan ( Sensitivity )
e. Ketahanan Terhadap Air ( Water Resistensy )
f. Gas Beracun ( Fumes )
g. Kemasan ( Package )
4. Perlengkapan bahan peledak terdiri dari detonator, sumbu api, sumbu
ledak, dll
Bahan peledak komersial umumnya adalah dari bahan peledak kimia
(chemical explosive), yaitu semua jenis bahan peledak yang lazim digunakan
untuk tujuan pembangunan. Dalam hal ini detonator, sumbu ledak, dan sumbu api
harus diperlakukan untuk mendukung bahan peledak.
Pabrik bahan peledak selalu memberi katalog dan keterangan mengenai
spesifikasi bahan peledak yang dihasilkan. Untuk pedoman pelaksanaan, beberapa
sifat bahan peledak yang harus diperhatikan antara lain :
a. Kekuatan (strength).
b. Kerapatan (density).
c. Kecepatan detonasi (detonation velocity).
d. Kepekaan (sensitivity).
e. Ketahanan terhadap air (water resistance).
f. Gas beracun (fumes).
g. Kemasan (package).
Perlengkapan peledakan terdiri dari : detonator, sumbu api, sumbu ledak,
bahan peledak, dan kabel-kabel konduktor.
Deskripsi
a. Detonator
Detonator adalah alat yang digunakan untuk menimbulkan gelombang
detonasi sehingga mampu meledakan primer yang disediakan. Ada beberapa
macam detonator yaitu :
1) Detonator listrik (Electric Blasting Caps/EBC)
Pada dasarnya detonator listrik terdiri dari sebuah metal shell yang di
dalamnya terdapat power charge dan sebuah electrical ignition element yang
dihubungkan dengan insulated wires yang disebut leg wire. Dan pada garis
besarnya detonator listrik dapat di bagi menjadi dua macam yaitu :
Instantaneous detonator (detonator tanpa element delay).
Dellay detonator, dimana fungsi dari delay ini adalah :
o Menentukan muka peledakan.
o Mengatur fragmentasi.
o Mengurangi getaran yang ditimbulkan.
2) Detonator biasa
b. Sumbu Api
Sumbu api adalah sumbu yang berfungsi merambatkan api guna
meledakan suatu bahan peledak. Komposisi sumbu api terdiri dari bagian inti dan
pembungkus. Inti sumbu api terdiri dari low explosive (Potassiun Nitrat Black
Powder), pembungkusnya dapat berupa textile atau jute.
a. Macam sumbu api :
Berdasarkan kecepatan rambatnya, sumbu api ada 2 jenis :
Sumbu api berkecepatan kira-kira 120 detik/yd
Sumbu api berkecepatan kira-kira 90 detik/yd.
Berdasarkan pembungkusnya, sumbu api dapat dibagi menjadi 2 macam :
Textile Type Fuses
Plastic Type Fuses.
b. Cara dan alat pengapian sumbu api :
Hot Wire Fuse Lighte
Pull Wire Fuse
Lead Spliter Fuse Lighter
Cigarette Lighter
Igneter Cord, dimana igneter cord ini ada tiga type :
- Fast Type
- Medium Speed Type
- Slow Speed Type
c. Penyalaan awal pada sumbu api :
Sumbu api dengan korek api
Sumbu api dan detonator biasa.
d. Rangkaian peledakan dengan sumbu api :
simpangan Ballistic mortal yang sama dengan bahan peledak yang diukur
apabila keduanya diledakan pada berat yang sama.
Bahan Peledak
Energi
(Mj/Kg)
Dynamite I
Dynamite II
ANFO
TNT-Al Slurry
Light Slurry
ANFO 10% Al
TNT
RDX
PETN
Nitroglycerin
Nitromethane
5,00
4,42
3,89
4,50
3,44
5,56
4,1
5,54
6,12
6,27
6,4
Vol. Gas
(m3/Kg)
Weight
Strength
Dibandingkan
Dynamite ANFO
1,00
1,19
0,91
1,08
0,84
1,00
0,89
1,06
0,75
0,89
1,09
1,30
0,82
0,98
1,09
1,30
1,17
1,39
1,19
1,42
1,21
1,44
0,850
0,904
0,973
0,700
0,900
0,800
0,960
0,908
0,780
0,715
0,723
Tabel 2.1
Energi Bahan Peledak, Volume Gas Dan Weight Strength
seperti terjadi miss-fire yaitu bahan peledak tidak meledak atau meledak sebagian
saja.
Hal ini bisa disebabkan oleh :
1. Bahan peledak telah rusak atau waktu pengisian terjadinya kerusakan
komponen.
2. Rangkaian sambungan kabel ada yang putus.
3. Detonator yang digunakan tidak berfungsi dengan baik.
4. Telah terjadi Cut Off (penyalaan terputus oleh peledakan sebelumnya).
Untuk mengatasi hal tersebut maka langkah-langkah yang harus
diperhatikan adalah melakukan tenggang waktu antara saat terjadinya miss-fire
dengan tempat peledakan selanjutnya. Kemudian tempat terjadi miss-fire itu
segera dilokalisir untuk diadakan tindakan pengamanan serta penelitian penyebab
terjadinya dengan menggunakan peralatan khusus. Sehingga proses selanjutnya
dapat dilaksanakan dengan baik.
Dalam pemilihan perlengkapan peledakan seperti bahan peledak, ini harus
sangat diperhatikan. Kondisi lapangan harus mendukung dengan bahan peladak
yang dipilih. Misalnya pada tambang batubara harus digunakan bahan peledak
jenis permissible explosive dengan campuran tertentu agar tidak mengeluarkan
gas beracun.
Penggunaan detonator ada dua cara, yaitu satu detonator untuk
meledakkan satu lubang ledak atau satu detonator untuk meledakkan beberapa
lubang ledak. Pemasangan detonator yang berbeda ini dapat mempengaruhi
kecepatan peledakan, karena detonator berfungsi sebagai alat yang memicu
terjadinya ledakan dan ikut meledak.
1.
Pelaksanaan Praktikum
Peralatan yang digunakan di dalam praktikum ini yaitu:
o Detonator
o Sumbu api
o Sumbu ledak
Prosedur praktikum meliputi :
o Diskripsi Perlengkapan
o Simulasi Perlengkapan
2. Hasil Praktikum
Perlengkapan adalah bahan-bahan pembantu peledakan yang habis dipakai
dalam sekali pakai. Di bawah ini beberapa perlengkapan peledakan :
Gambar 2.1
Sumbu api
Anyaman tekstil
sintetis
Serat nylon
Selubung
plastik
PETN
Inti katun
Gambar 2.2
Sumbu Ledak
kabel listrik
plastik berwarna
selubung kabel
leg wire
penyumbat
penyumbat
elemen
waktu tunda
fusehead :
- kawat halus yg
memijar
- ramuan pembakar
tabung silinder
Gambar
2.3
tabung silinder
Detonator Dengan Dan Tanpa Delayisian utama
isian dasar
SIMULTANEOUS
DELAY
Gambar 2.4
Cara Menyambung Sumbu Ledak
Kesimpulan :
1. Dalam kegiatan peledakan sangat diperlukan adanya peralatan dan
perlengkapan peledakan.
2. Perlengkapan peledakan adalah semua bahan atau kelengkapan yang dapat
digunakan hanya untuk satu kali peledakan saja. Sedangkan Peralatan
peledakan adalah alat-alat yang digunakan berulang kali.
Pola Pemboran
Pola Bujur Sangkar
-Keuntungan:
1. Untuk menentukan lubang yang akan dibor lebih mudah karena ukuran
burden sama dengan ukuran spasing ( B = S ). Pada`baris yang sama
dan baris yang berlainan dibuat sejajar dengan lubang yang akan dibor
sehingga waktu untuk menempatkan alat bor lebih cepat.
2. Pengaturan waktu tunda (delay) peledakan pada pola ini adalah berbentuk
V, sehingga hasil peledakannya terkumpul pada tempat tertentu.
Kerugian:
1. Volume batuan yang tak terkena pengaruh penyebaran energi bahan
peledak lebih banyak sehingga memungkinkan terjadinya bongkahan
( boulder ) pada batuan hasil peledakan.
2. Secara teoritis, makin banyak lubang ledak yang dibuat makin banyak pula
nomor delay.
Pola Zig-Zag
Keuntungan:
1. Dapat memberikan keseimbangan tekanan yang baik, sehingga
volume batuan yang tak terkena pengaruh penyebaran energi bahan
peledak lebih kecil
2. Secara teoritis, delay yang digunakan pada pola ini tidak terlalu
banyak, karena dalam satu baris lubang ledak nomor delay yang
digunakan sama.
-Kerugian:
1.Waktu untuk menempatkan alat bor pada titik yang akan dibor lebih
lama, karena ukuran burden tidak sama dengan ukuran spacing dan
lubang bor yang akan dibuat tidak sejajar dengan baris yang berlainan.
2. Batuan hasil peledakan akan menyebar karena peledakannya serentak pada
baris yang
sama dan beruntun pada baris berikutnya
kabel listrik
plastik berwarna
selubung kabel
leg wire
penyumbat
penyumbat
elemen
waktu tunda
fusehead :
- kawat halus yg
memijar
- ramuan pembakar
tabung silinder
tabung silinder
isian utama
isian dasar
SIMULTANEOUS
DELAY
Blasting machine (BM) yang digunakan adalah kobla 500, sedangkan mesin bor
yang digunakan merupakan mesin bor furukawa PCR 200.
SISTEM PELEDAKAN
Dengan menggunakan mesin bor furukawa PCR 200 PT. SEMEN
BATURAJA membuat lubang bor dalam bentuk zigzag dengan kedalaman 2
meter.
listrik maka, saambungkan kedua kabel tersebut untuk mencegah arus liar
sebelum konektingkan dengan kabel dari lubang lain.
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.