Disusun oleh :
2020
1. Ruang Lingkup
Peta Administrasi
Foto Wilayah
Letak Geografis
Batas Wilayah
Pemilihan lokasi rencana pembangunan ini telah sesuai dengan kategori Amdal A,
dan menurut PERMEN Lingkungan Hidup Republik Indonesia No. 05 Tahun 2012
tentang Jenis Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki AMDAL. Dimana luas
lahan > 200 ha. Direncanakan luas kegiatan penambangan batu bara secara
keseluruhan adalah 300 ha.
1. Gedung Aji
2. Gedung Harta
3. Gilih Karangjati
4. Karang Anyar
5. Linggapura
6. Marga Jaya
7. Negeri Agung
8. Negeri Katon
9. Nyukang Harjo
10. Sidoharjo
11. Taman Sari
12. Tanjung Ratu
Tipe Amdal
Luas Daerah
Pada kecamatan Selagai Lingga digunakan luas wilayah sebesar 300 ha untuk
dijadikan lahan penambangan batu bara.
Kerangka Kegiatan:
a. Pengurusan Perizinan
b. Survei Lokasi
Kegiatan survei awal bertujuan untuk mendapatkan informasi
kelayakan teknis dan ekonomis serta kelayakan lingkungan. Survei
awal meliputi:
Kesesuaian lahan untuk penambangan batubara
Survei tanah untuk mengetahui kondisi fisik dan kimia tanah
Survei topografi
c. Sosialisasi Kegiatan
Pada tahap ini dilakukan kegiatan awal yaitu berupa sosialisasi
yang merupakan suatu kegiatan yang memberikan penjelasan kepada
masyarakat yang berada disekitar wilayah proyek mengenai gambaran
umum kegiatan yang akan dilaksanakan serta dampak yang akan
ditimbulkan dari kegiatan tersebut dengan melibatkan instansi teknis
terkait. Pada kegiatan ini juga disampaikan tentang pola kemitraan
yang akan dilaksanakan oleh pihak pemrakarsa melalui pendekatan-
pendekatan kepada masyarakat seiring dengan kegiatan awal
penambangan batubara dan selanjutnya akan dilaksanakan dalam
bentuk program pengembangan masyarakat.
Dengan dibukanya lahan pertambangan ini maka dapat
meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar, hal ini dikarenakan
banyaknya masyarakat sekitar yang menjadi pekerja di penambangan
tersebut serta juga adanya masyarakat yang menjadi penambang di
perusahaan tersebut.
2. Tahap Kontruksi
a. Komponen Fisik-Kimia
Kualitas Udara Ambien
Terjadi perubahan kualitas udara akibat dari penggalian lahan
.
Tingkat Kebisingan
Terjadi perubahan tingkat kebisingan akibat dari kegiatan
pembongkaran lahan.
b. Komponen Biologi
Flora Darat
Gangguan terhadap flora darat akibat penyiapan lahan.
Fauna Darat
Gangguan terhadap fauna darat akibat penyiapan lahan.
Biota Air
Gangguan terhadap biota air akibat penyiapan lahan dan
pemboran lahan.
3. Tahap Operasi
a. Komponen Fisik-Kimia
Kualitas Udara Ambien
Perubahan kualitas udara akibat pemboran sumur produksi,
sumber injeksi, uji sumur produksi serta emisi dan dispersi dari
stack cooling tower saat operasi PLTP, pengujian
(commissioning), serta operasi turbin dan kondesat.
Kebisingan
Perubahan tingkat kebisingan akibat pemboran sumur
produksi, sumur injeksi dan uji sumur produksi, pengujian
(commissioning), serta operasi turbin dan kondesat.
Kualitas Air Permukaan
Perubahan kualitas air permukaan akibat pemboran sumur
produksi, sumur injeksi dan uji sumur produksi, serta operasi
turbin dan kondesat.
b. Komponen Biologi
Biota Air
Gangguan terhadap biota air akibat penambangan batubara.
Kesehatan Masyarakat
Gangguan kesehatan/penurunan status kesehatan masyarakat
akibat penambangan batubara.
a. Komponen Fisik-Kimia
Erosi dan Sedimentasi
Perubahan erosi dan sedimentasi akibat rehabilitasi.
Laju Limpasan Air Permukaan
Perubahan laju limpasan air permukaan akibat rehabilitasi.
Kualitas Air Permukaan
Perubahan kualitas air permukaan akibat rehabilitasi.
b. Komponen Biologi
Flora dan Fauna Darat
Gangguan terhadap flora dan fauna darat akibat rehabilitasi.
Biota Air
Gangguan terhadap biota air akibat rehabilitasi.
Topografi
Daerah Blambangan Umpu sebagian besar bergelombang dan
dataran tinggi.
Kebisingan dan Getaran
- Kebisingan
- Getaran
Geologi
Tanah
Kegempaan
2. Komponen Biologi
Flora Darat
Fauna Darat
B. Dampak Sosial
C. Dampak Ekonomi