Anda di halaman 1dari 8

8.

Data Kondisi Terkini Lokasi dan Sekitarnya (Ekosistem Pesisir dan


Oseanografi)

a. Ekosistem Pesisir Sekitar:

1) Mangrove

Ekosistem mangrove ditemukan disepanjang pesisir Kalimantan Timur Kutai


Kartanegara termasuk Marang Kayu, Muara Badak dan Delta Mahakam. Dari berbagai
sumber dapat disampaikan ringkasan kondisi tegakan mangrove di sepanjang pesisir
sebagai berikut :

Jenis : Avicennia alba, Rhizophora apiculate, Rhizophora mucronate,


Bruguera sp, Sonneratia sp, Sonneratia ovata, Sonneratia
alba, Nypah fruticans, Xylocarpus sp, Xylocarpus granatum.

Persentase : kerapatan individu/Ha dengan keanekaragaman dan


Penutupan kemerataan kurang sampai sangat tinggi. Luasan di pesisir
Kutai Kertanegara sekitar 129.900 Ha (PerGub Kaltim No 13
Tahun 2016).

Lain-lain : Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.7 Tahun 1999 dan


PerMen KLHK No. 106 Tahun 2018 tentang Jenis Tumbuhan
dan Satwa yang Dilindungi, dan Appendix CITES tidak ada
jenis-jenis mangrove yang dilindungi.

2) Lamun

Lamun diperairan terdekat dengan WK Mahakam teridentifikasi di Teluk Balikpapan.


Menurut laporan RASI dan Gibbon (2003), BLH Balikpapan (2011) menyebutkan
bahwa ditemukan beberapa jenis lamun di Teluk Balikpapan yaitu dari genus
Halodule dan Halophila pada lokasi Kariangau, Tanjung Batu dan Kwangan. Laporan
RASI dan Gibbon (2003) menyebutkan tutupan lamun di lokasi Kariangau, Tanjung
Batu, dan Kwangan berkisar antara 10 – 80%.

Disampaikan ringkasan kondisinya sebagai berikut:

a) Jenis : genus Halodule dan Halophila

b) Persentase Penutupan : tutupan lamun di lokasi Kariangau, Tanjung Batu,


Padang Lamun: Kaya/Sehat dan Kwangan berkisar antara 10 – 80%
(≥60)/Kurang Kaya/Kurang
Sehat (30-59,9)/Miskin
(≤29,9)

22
Dokumen Permohonan PKKPRL Pengembangan Lapangan Minyak dan Gas Bumi di Wilayah Kontrak
Mahakam, South Mahakam dan Balikpapan Base Provinsi Kalimantan Timur
3) Terumbu karang

Keberadaan ekosistem terumbu karang di sekitar WK Mahakam, wilayah pesisir


Kalimantan Timur diketahui dari hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan, diantaranya:
TEPI-FPIK UNMUL (2013) – Studi Terumbu Karang; Suyatna et al. (2017b) dan Syahrir
et al. (2018).

Hasil-hasil penelitian TEPI-FPIK UNMUL (2013) – Studi Terumbu Karang; Suyatna et


al. (2017b) menunjukkan bahwa terdapat ekosistem terumbu karang di wilayah pesisir
Senipah, Pemedas, dan Tanjung Harapan di selatan Delta Mahakam dan di utara delta
terdapat di Muara Badak

Lokasi pengamatan : Senipah, Tanjung Harapan, Pemedas, Muara Badak

Jenis : Hard Corals ( Acropora ), Hard Corals ( Non Acropora ),


Dead Scleractinia, Algae;

Persentase : ▪ Berdasarkan Suyatna et al Tahun 2017 penutupan


Penutupan Terumbu terumbu karang di Pamedas tergolong dalam kategori
Karang rusak/sedang, di Senipah tergolong rusak/ buruk
dengan persentase penutupan karang hidup sekitar
33,84% di Pamedas dan 22,39% di Senipah; karang
keras yang tumbuh relatif signifikan dengan
persentase penutupan sebesar 30,19% di Pamedas
dan 18,40% di Senipah.

▪ Demikian pula tutupan terumbu karang di Tanjung


Harapan berdasarkan TEPI-FPIK UNMUL Tahun
2014 tergolong dalam kategori rusak/ sedang dan
rusak/ buruk dengan persentase penutupan karang
keras 44,74% dan 24,20%.

b. Hidro-oseanografi:

Data kondisi hidro-oseanografi merujuk studi Environmental Baseline Assessment (EBA)


PHM 2019, ringkasan kondisi hidro-oseanografi, sebagai berikut :

1) Arus : • Ditinjau dari kondisi geografisnya, arus di perairan


Selat Makassar dipengaruhi oleh angin muson, pasut,
dan Arus Lintas Indonesia (Arlindo) yang melintas di
Selat Makassar. Arlindo ini merupakan pergerakan
massa air dari Samudera Pasifik yang bergerak ke
arah Samudera Hindia yang disebabkan karena
perbedaan tinggi paras (muka) laut antara kedua
samudera tersebut.

• Kondisi arus musim di lintang 0o (di tengah Selat


Makassar), bahwa arus yang kuat terjadi pada bulan
23
Dokumen Permohonan PKKPRL Pengembangan Lapangan Minyak dan Gas Bumi di Wilayah Kontrak
Mahakam, South Mahakam dan Balikpapan Base Provinsi Kalimantan Timur
Maret dengan kecepatan arus mencapai 0,33 m/s.
Arus lemah ditemukan pada bulan Mei, September,
dan November, dengan kisaran kecepatan 0,08 –
0,12 m/s. Arah arus permukaan di bagian tengah
Selat Makassar cenderung ke selatan sepanjang
tahun.

• Dari bulan Januari hingga April, dimana arus Laut


Jawa dan Laut Flores mengalir ke arah timur, arus di
Selat Makassar mengalir dari Laut Sulawesi ke
selatan. Pada bulan Februari, kecepatan arus yang
sedang ditemui di bagian utara Selat Makassar (lepas
pantai Tanjung Mangkalihat). Dari bulan Mei hingga
September, ketika arus di Laut Flores mengalir dari
timur ke barat, arus permukaan di Selat Makassar
juga tetap mengalir ke selatan. Pada bulan Mei dan
Juni, arus di bagian timur Selat Makassar (di perairan
lepas pantai Mamuju-Majene, Sulawesi) relatif lebih
kuat dibandingkan dengan di bagian barat (di lepas
pantai Kalimantan Timur).

• Dari bulan Oktober hingga Desember, dimana arus di


Laut Flores kembali mengalir ke arah timur, arus
permukaan di Selat Makassar secara umum tetap
mengalir ke arah selatan. Akan tetapi pada bulan
November, terlihat adanya arus mengalir memasuki
Selat Makassar di bagian selatan Laut Jawa sehingga
terlihat adanya arus yang berpusar di perairan
selatan Selat Makassar antara Tanjung Aru
(Kalimantan) dengan Majene (Sulawesi).

2) Gelombang : Informasi gelombang yang disajikan diperoleh dari Dishidros-


AL (1985) dalam Tambahan RKL dan RPL TEPI, 2005). Data
menunjukkan bahwa sebagian besar gelombang yang
ditemui di perairan Selat Makassar mempunyai tinggi
gelombang kurang dari 1 m, yaitu berkisar antara 69% hingga
98%, kecuali untuk bulan Januari dimana gelombang dengan
tinggi antara 1 - 2 m lebih sering terjadi (hingga 40%).

Pada bulan-bulan tertentu, seperti bulan Januari, Februari,


Juli, Agustus, dan September, gelombang dengan ketinggian
>2 m lebih sering ditemui di perairan Selat Makassar. Bulan-
bulan yang disebutkan adalah puncak musim barat dan

24
Dokumen Permohonan PKKPRL Pengembangan Lapangan Minyak dan Gas Bumi di Wilayah Kontrak
Mahakam, South Mahakam dan Balikpapan Base Provinsi Kalimantan Timur
musim timur, dimana angin memang berhembus lebih
kencang dari normal (Tambahan RKL dan RPL TEPI, 2005).

3) Pasang Surut :
Berdasarkan data pasut di sekitar perairan wilayah kajian
yang diperoleh dari Dinas Hidro-oseanografi TNI-AL (2017),
dapat disebutkan bahwa pasut di perairan wilayah kajian
bertipe campuran condong harian ganda. Kondisi ini
ditunjukkan oleh tipe pasut dari stasiun-stasiun sekitar
perairan wilayah kajian, yaitu Teluk Sangkulirang di sebelah
utara, Pulau Nubi, dan Balikpapan (di sebelah selatan);
Mamuju dan Pare-Pare yang berada di Sulawesi.

4) Batimetri : Lokasi usulan rencana kegiatan terletak di Delta Mahakam


merupakan wilayah yang memiliki kemiringan yang cukup
landai. Kedalaman perairan dapat mencapai 200 meter pada
jarak antara 50 (pada lokasi depan Delta Mahakam) hingga
110 (depan lokasi Teluk Balikpapan) kilometer dari garis
pantai. Setelah kedalaman 200 meter, kemiringan dasar
perairan kemudian berubah drastis menjadi 1000 meter pada
jarak kurang dari 15 km. Kedalaman perairan dapat
mencapai 2000 m dengan jarak 190 km dari garis pantai.

c. Profil Dasar Laut

Lokasi usulan rencana kegiatan terletak di Delta Mahakam merupakan wilayah yang
memiliki kemiringan yang cukup landai. Kedalaman perairan dapat mencapai 200 meter
pada jarak antara 50 (pada lokasi depan Delta Mahakam) hingga 110 (depan lokasi Teluk
Balikpapan) kilometer dari garis pantai. Setelah kedalaman 200 meter, kemiringan dasar
perairan kemudian berubah drastis menjadi 1000 meter pada jarak kurang dari 15 km.
Kedalaman perairan dapat mencapai 2000 m dengan jarak 190 km dari garis pantai.

Terkait dengan lokasi usulan kegiatan yaitu terpusat dari pantai hingga jarak ±25 km kearah
laut. Disampaikan bahwa profil dasar lautnya berdasarkan batimetri yaitu batimetri di estuari
Tanjung Layangan (Muara Pegah) relatif landai dan semakin dalam ke arah lepas pantai.
Kedalaman perairannya bervariasi antara 3 - 5 m dan semakin dalam (~10 m) ke arah lepas
pantai. Batimetri Pulau Datu (Tanjung Berukang) juga relatif landai di sekitar estuarinya
dengan kedalaman perairan 3 - 5 m dan semakin dalam (~10 - 30 m) pada jarak ~ 5 km ke
arah lepas pantai. Adapun area dumping material keruk berada di perairan lepas pantai
pada kedalaman 20 – 50 m.

d. Pemanfaatan/Penggunaan Ruang Perairan Eksisting

Pemanfaatan ruang perairan di sekitar lokasi WK Mahakam adalah kegiatan perikanan, dan
kegiatan transportasi laut dan sungai. Diketahui bahwa lokasi tersebut juga merupakan
area penangkapan ikan yang dituju oleh nelayan lokal dari Kutai Kertanegara, Balikpapan,
dan Penajam Paser Utara (PPU).
25
Dokumen Permohonan PKKPRL Pengembangan Lapangan Minyak dan Gas Bumi di Wilayah Kontrak
Mahakam, South Mahakam dan Balikpapan Base Provinsi Kalimantan Timur
Kegiatan penangkapan ikan yang dilakukan di sekitar area sungai dan muara-muara sungai
Delta Mahakam pada umumnya menggunakan alat tangkap seperti rakkang, bubu, julu,
belat, jarring rengge ikan, rengge udang, dan jarring gondrong. Sementara penangkapan
ikan di perairan laut dangkal atau pada kedalaman < 50 meter menggunakan alat tangkap
jarring trawl, pancing rawai, pejala, purse seine, dogol, dan bagan cungkil. Serta
penangkapan ikan di perairan laut dalam atau >50 meter dengan alat tangkap pancing,
pejala, dan purse seine. Alat tangkap pancing, pejala, dan purse seine baik di perairan
dangkal maupun di perairan dalam menggunakan alat bantu rumpon.

Secara umum, kegiatan penangkapan ikan nelayan di perairan sekitar WK Mahakam terdiri
atas penangkapan harian dan penangkapan dengan mekanisme babang (durasi beberapa
hari di laut). Sebagian besar nelayan memilih waktu melaut pada pagi hari. Hanya sebagian
kecil nelayan yang memilih berangkat melaut pada siang dan sore hari. Nelayan yang
berangkat siang atau sore hari umumnya adalah nelayan yang menggunakan jenis jaring
insang, dimana operasional alat dilakukan dengan cara memasang jaring lalu
meninggalkannya dan kembali lagi mengambil hasil tangkapan pada dini/pagi hari
(keesokan harinya). Durasi waktu yang dibutuhkan nelayan selama kegiatan penangkapan
ikan berkisar antara 1-72 jam dengan rata-rata durasi waktu selama 11,6 jam. Terdapat
juga nelayan yang memiliki durasi penangkapan lebih dari satu hari tepatnya 60-72 jam
atau sekitar 3 hari. Nelayan yang durasi penangkapannya lebih dari satu hari jumlahnya
sangat sedikit jika dibandingkan dengan nelayan yang jumlahnya kurang dari satu hari.

e. Kondisi/ Karakteristik Sosial Ekonomi Masyarakat (Mata Pencaharian Sekitar)

Daratan terdekat sebagai tempat bermukim penduduk di sekitar WK Mahakam adalah


Kabupaten Kutai Kertanegara, Kota Balikpapan, dan PPU. Mayoritas potensi sumber daya
alam masih menjadi penggerak utama perekonomian penduduk, khususnya pada
Kabupaten Penajam dan Kutai Kartanegara. Hal yang berbeda di wilayah Kota Balikpapan
yang merupakan daerah perkotaan sehingga mata pencaharian penduduk lebih beragam.
Di Kota Balikpapan mata pencaharian penduduk tidak bertumpu lagi kepada sektor
pertanian, perikanan, kehutanan maupun pertambangan.

Di Kota Balikpapan, mata pencaharian penduduk lebih beragam dan berkembang berbagai
macam sektor lapangan usaha. Di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara dominan
mata pencaharian penduduk adalah nelayan, petambak dan petani. Selain itu terdapat
karyawan swasta, pekerja tambang, karyawan subkontraktor migas, pedagang, PNS, dan
mata pencaharian lainnya. Di daerah Delta Mahakam, mata pencaharian penduduk
dominan adalah nelayan dan petambak. Informasi yang diperoleh dari hasil wawancara
dengan penduduk, penduduk cenderung menerapkan strategi nafkah ganda untuk
penduduk yang tidak memiliki pekerjaan tetap. Penduduk yang memanfaatkan potensi
sumberdaya alam sangat dipengaruhi oleh musim dan kondisi cuaca sehingga menerapkan
beberapa alternatif mata pencaharian untuk mengatasi kondisi itu.

Berdasarkan data BPS Dalam Angka tahun 2021 secara umum untuk Kabupaten Kutai
Kartanegara penduduk memiliki lapangan pekerjaan utama pada bidang jasa dan
26
Dokumen Permohonan PKKPRL Pengembangan Lapangan Minyak dan Gas Bumi di Wilayah Kontrak
Mahakam, South Mahakam dan Balikpapan Base Provinsi Kalimantan Timur
penurunan penduduk yang memiliki lapangan kerja utama pertanian. Di Kabupaten
Penajam Paser Utara, lapangan kerja utama penduduk adalah pertanian dan jasa dimana
pada kedua bidang tersebut diminati masing-masing sekitar 40-41 persen penduduk.
Sisanya di Kabupaten Penajam Paser Utara lapangan kerja utama penduduk adalah
industri pengolahan. Jumlah penduduk usia kerja menurut lapangan kerja utama tahun
2021 dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Penduduk Usia Kerja Menurut Lapangan Kerja Utama Tahun 2020
Kaltim
No Pekerjaan Utama
Kukar Balikpapan PPU
1 Pertanian 99.904 11.535 30.820
2 Industri Pengolahan 83.510 53.473 14.405
3 Jasa 155.955 217.250 31.677
Total 339.369 282.258 76.902
Sumber : Provinsi Kalimantan Selatan dalam Angka Tahun 2021 dan Provinsi Kalimantan Timur dalam Angka
Tahun 2021 (Diolah).
Keterangan:
Pertanian : pertanian, kehutanan, perikanan
Industri Pengolahan : pertambangan dan penggalian; industri pengolahan; pengadaan listrik dan gas;
pengadaan air; pengelolaan sampah, limbah daur dan ulang; konstruksi
Jasa : perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor; transportasi dan pergudangan;
penyediaan akomodasi dan makan minum; informasi dan komunikasi; jasa keuangan dan asuransi;
real estate; jasa perusahaan; administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib; jasa
pendidikan; jasa kesehatan dan kegiatan sosial; jasa lainnya.

f. Aksesibilitas lokasi dan sekitarnya

Aksesibilitas menunjukkan kecepatan proses perpindahan (mobilitas) penduduk,


kelancaran arus barang dan jasa serta kecepatan perkembangan informasi yang secara
keseluruhan merupakan aspek penting dalam pembangunan wilayah. Indikator kemudahan
aksesibilitas wilayah dapat dilihat dari kondisi sarana transportasi dan telekomunikasi.

1). Sarana Transportasi

a). Transportasi Udara

Fasilitas Bandar Udara terdekat dengan WK Mahakam di Provinsi Kalimantan Timur


sebagaimana disampaikan pada Tabel 7.

Tabel 7. Data Bandara Udara Terdekat di Provinsi Kalimantan Timur dengan Wilayah Studi
No Nama Kota
1 Bandara Temindung Samarinda
2 Bandara Sepinggan Balikpapan
3 Bandar Udara Senipah Kutai kartanegara
4 Bandar Udara Kotabangun Kutai kartanegara
Sumber : https://kaltimprov.go.id/halaman/bandara;
http://hubud.dephub.go.id/website/BandaraDetail.php?id=212;

b). Transportasi Laut

27
Dokumen Permohonan PKKPRL Pengembangan Lapangan Minyak dan Gas Bumi di Wilayah Kontrak
Mahakam, South Mahakam dan Balikpapan Base Provinsi Kalimantan Timur
Lokasi perairan WK Mahakam, merupakan bagian dari wilayah jalur pelayaran kapal-kapal
yang melakukan pelayaran dari pelabuhan di daerah-daerah pesisirnya. Informasi
mengenai lokasi keberadaan beberapa pelabuhan yang terdapat di lokasi studi
disampaikan dari data sekunder. Pelabuhan-pelabuhan yang terdapat di daerah pesisir
wilayah Provinsi Kalimantan Timur disampaikan pada Tabel 8.

Alur pelayaran dan perlintasan di wilayah pesisir dan Pulau-Pulau kecil Provinsi Kalimantan
Timur meliputi 4 (empat) alur yakni alur pelayaran dan perlintasan internasional, alur
pelayaran dan perlintasan nasional, alur pelayaran dan perlintasan regional dan alur
pelayaran dan perlintasan khusus (DKP Kaltim, 2019). Berdasarkan Peraturan daerah
Provinsi Kalimantan Timur No. 1 Tahun 2016 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi Kalimantan Timur tahun 2016 – 2036 dijelaskan bahwa sistem jaringan
transportasi laut terdiri atas tatanan kepelabuhan dan alur pelayaran.

Pengembangan sistem pelabuhan di Provinsi Kalimantan Timur, diklasifikasikan


berdasarkan UU No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, dan Peraturan Pemerintah No. 61
Tahun 2009 Tentang Kepelabuhanan yang menjadikan pelabuhan dilihat dari fungsi pokok
pelabuhan diantaranya pelabuhan utama, pelabuhan pengumpul, dan pelabuhan
pengumpan.

Tabel 8. Pelabuhan dan Alur Pelayaran Laut di Provinsi Kalimantan Timur

No Nama/ Lokasi Peran dan Fungsi Alur Pelayaran Lintas Penyeberangan

1 Semayang - Pelabuhan Utama; Balikpapan – Palu; Balikpapan – Mamuju;


Balikpapan Balikpapan – Pare-pare;
Antar Kabupaten/
Kota dan Lintas
Lintas sabuk tengah: mulai dari Palembang di
Provinsi dan
Sumatera Selatan, Muntok di Bangka
Internasional
Belitung, Ketapang di Kalimantan Barat,
Batulicin di Kalimantan Selatan, Kariangau di
Kalimantan Timur, Taipa di Sulawesi Tengah,
Taliabu di Maluku Utara, Namlea, Hunimua
dan Wahai di Maluku dan di Fakfak Papua
Barat

2 Tanjung Santan - Pelabuhan Antar Kabupaten/ Kota


Bontang Pengumpul;

Pelabuhan Palaran -
Samarinda

Kuala Samboja –
Kutai Kartanegara

Kampung Baru -
Balikpapan

Penajam Paser –
Penajam Paser
Utara

Pondong - Paser

Teluk Adang - Paser

28
Dokumen Permohonan PKKPRL Pengembangan Lapangan Minyak dan Gas Bumi di Wilayah Kontrak
Mahakam, South Mahakam dan Balikpapan Base Provinsi Kalimantan Timur
Sumber: Diolah dari data Lampiran 1B Kepmenhub KM 53/2002; Wikipedia.org; Lampiran III Perda
Kaltim 1/2016
Jalur pelayaran yang ada berupa jalur PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI), Domestic
Container Shipping Route, jalur pengangkutan batu bara, dan lalu lintas kapal perikanan.

Pelayaran regional umumnya mengambil jalur pada kedalaman laut yang lebih dalam
daripada jalur pelayaran lokal. Selain itu, terdapat juga pelayaran umum lokal yang
diusahakan rakyat yaitu dari dan menuju pelabuhan-pelabuhan di Kalimantan Timur, seperti
rute Bontang-Sangkulirang, Bontang-Tarakan, Muara Badak-Marangkayu, dan lainnya.
Selain pelayaran tersebut, terdapat juga pelayaran khusus yang mengangkut kegiatan
migas dari dan menuju pelabuhan khusus Santan, Balikpapan, dan Bontang.

Adapun pelayaran lokal lain di terdiri atas jaringan transportasi sungai yaitu sebagai alur
pelayaran keluar masuk kapal-kapal dari dan menuju Sungai Mahakam (Delta Mahakam).
Dalam lampiran III Perda No 1 Tahun 2016 tentang RTRW Provinsi Kalimantan Timur
disampaikan alur pelayaran Sungai Mahakam memiliki panjang 985 km.

2). Telekomunikasi

Salah satu pendukung bagi pembangunan di suatu kawasan yaitu adanya sarana
telekomunikasi. Saat ini, komunikasi jaringan seluler telah tersedia di setiap wilayah.
Jaringan data internet di semua wilayah Kabupaten Provinsi Kalimantan Timur terdekat,
dapat menggunakan jaringan broadband seluler.

29
Dokumen Permohonan PKKPRL Pengembangan Lapangan Minyak dan Gas Bumi di Wilayah Kontrak
Mahakam, South Mahakam dan Balikpapan Base Provinsi Kalimantan Timur

Anda mungkin juga menyukai