melimpah, hal ini dapat dilihat dari wisata beserta keragaman biota
teluk, pantai, kali, laut, samudera, dan di masa mendatang. Pada makalah ini,
selat. Selat adalah perairan yang Selat Karimata menjadi titik fokus
1
Selat Letak Selat Karimata
2
Gaspar, yaitu selat yang Timur. Dikutip dari Purba dan
menghubungkan antara Pulau Bangka Pranowo (2015) dalam artikel yang
dan Pulau Belitung. Diantara 47 selat berjudul Karakteristik Gelombang
di Indonesia, Selat Karimata termasuk Signifikan di Selat Karimata dan Laut
kedalam golongan selat terbesar di Jawa Berdasarkan Rerata Angin 9
Indonesia. Tahunan, pengaruh angin muson
sangat mempengaruhi wilayah Selat
Karakteristik Selat Karimata
Karimata dan Laut Jawa (Wicaksana,
Letak Selat Karimata yang
et al., 2015).
terdapat di daerah terbuka dan
menghubungkan antara Laut Cina
Selatan dan Laut Jawa
memungkinkan angin bergerak
leluasa di daerah ini. Menurut hasil
penelitian Wicaksana, et.al. (2015),
pergerakan angin di Selat Karimata
dipengaruhi oleh bagian utara
khatulistiwa, yaitu Laut Cina Selatan.
Pada puncak musim barat di bulan
Januari dan puncak musim timur di
bulan Agustus gelombang tertinggi
terjadi setiap tahunnya.
Gambar 2. Distribusi pola pergerakan angin
Pada bulan Januari, tinggi (streamline) secara umum di Indonesia rerata
tahunan 2005-2010
gelombang di Selat Karimata Sumber data : NCEP Reanalysis Data, didapat
dari artikel Karakteristik Gelombang Signifikan
mencapai 1,5-3 meter, dan pada bulan di Selat Karimata dan Laut Jawa Berdasarkan
Rerata Angin 9 Tahunan (Wicaksana, et al.,
Februari tinggi gelombang menurun 2015)
menjadi 1-2,5 meter. Berdasarkan
rerata pola angin yang terjadi pada
puncak musim barat di bulan Januari,
angin bergerak melalui Utara-
BaratLaut menuju ke arah Selatan-
3
mengandung ortofosfat yang tinggi
dan mendukung proses fotosintesis
klorofil-a. Disekitar daratan dan
kedalaman laut yang dangkal di Selat
Karimata terdapat ortofosfat serta
klorofil-a yang berkumpul dan
terkonsentrasi di daerah tersebut.
Gambar 3. Distribusi pola pergerakan angin Terdapat suatu hubungan positif pada
(streamline) secara umum di Indonesia rerata
tahunan 2011-2013 sebaran klorofil-a dan ortofosfat di
Sumber: NCEP Reanalysis Data, didapat dari
artikel Karakteristik Gelombang Signifikan di daerah Selat Karimata. Ortofosfat
Selat Karimata dan Laut Jawa Berdasarkan
Rerata Angin 9 Tahunan (Wicaksana, et al., merupakan salah satu nutrien penting
2015).
bagi fitoplankton, karena ortofosfat
Jenis pasang surut yang terjadi memiliki peran sebagai penunjang
di Selat Karimata adalah pasang surut fotosintesisnya. (Putri, Zainuri, &
tunggal (diurnal tides). Arus terkuat Priyono, 2016).
di Selat Karimata terjadi ketika
pasang menuju surut purnama, yaitu Biota di Selat Karimata
bergerak menuju ke arah timur laut sekitar 150 km2 yang diukur dari
ketika terjadi pasang tertinggi perbani kawasan Suaka Alam Laut (SAL)
4
tumbuhan tingkat tinggi yang tumbuh kawasan konservasi bagi orangutan di
di Selat Karimata. Begitu pula untuk Indonesia. Orangutan borneo adalah
jenis fauna, Selat Karimata memiliki bagian dari keluarga besar kera dan
fauna perairan laut, sampai dengan merupakan mamalia arboreal terbesar
fauna perairan air tawar, darat, dan yang seluruh sub-spesiesnya langka
udara. Dilihat dari letak Kepulauan dan terancam punah. Berdasarkan
Karimata yang terpisah dari Pulau data studi genetika yang dimiliki oleh
Kalimantan Besar (Borneo), perairan World Wide Fund for Nature (WWF)
di sekitar Kepualaun Karimata dari orangutan borneo, terdapat tiga
memiliki hewan endemik, sub-spesies orangutan yang telah
diantaranya yang baru terdata antara diidentifikasi, yaitu Pongo pygmaeus
lain Duyung (Dugong–dugong), pygmaeus yang ditemukan di barat
Tuntong (Batagurbaska), dan Kura- laut Borneo, Pongo pygmaeus
kura Gading (Olitia borneensis). wurmbii di Borneo bagian tengah, dan
Pongo pygmaeus morio di timur laut
Menurut Direktorat Jendral
Borneo.
Perikanan Tangkap (2011), potensi
sumberdaya perikanan khususnya Jenis flora yang dapat
cumi-cumi di Selat Karimata dan ditemukan di Selat Karimata antara
sekitarnya mencapai 2,7 ribu lain jelutung, ramin, damar, pulai,
ton/tahun. Hal ini merupakan peluang rengas, kayu ulin, tanaman bakau,
bagi perikanan tangkap Indonesia kendeka dan berbagai tanaman obat.
agar bisa memanfaatkan potensi Flora unik lainnya yang dapat
sumberdaya perikanan dengan baik dijumpai adalah anggrek hitam.
(Sudjoko, 1988). Selain itu, di daerah Begitu banyak flora dan fauna yang
ini juga terdapat fauna seperti owa- ada di Selat Karimata menjadikannya
owa, monyet merah daun, beruang suatu potensi bagi pengembangan
madu malaya, rangkong, pelatuk, alam di Indonesia.
amfibi, reptil dan invertebrata.
Potensi Selat Karimata
Di Selat Karimata juga Sebagai salah satu selat terbesar
terdapat Taman Nasional Gunung di Indonesia yang menghubungkan
Palung yang menjadi salah satu
5
Pulau Sumatra dan Pulau Kalimantan, paneid yang paling dominan
perairan ini memiliki potensi yang ditangkap adalah udang putih.
sangat besar. Selat yang lebarnya
Selain itu, lobster atau udang
mencapai 150km2 ini mempunyai
karang merupakan salah satu jenis
sumber daya melimpah yang belum
udang berhabitat di terumbu karang
dimanfaatkan dengan baik hingga
yang terdapat di sepanjang garis
saat ini, beberapa diantaranya adalah
pantai dan berbagai teluk.
:
Karakteristik topografi Selat
1. Ikan Karang Karimata yang memiliki terumbu
karang alami dan masih terjaga
Ikan karang dalah ikan yang
menjadikan Selat Karimata sebagai
berhabitat dan bersimbiosis dengan
nursery ground yang cocok untuk
terumbu karang. Berbagai jenis ikan
udang paneid dan lobster.
yang dikategorikan sebagai ikan
karang seperti ikan goby, ikan badut, Penelitian mengatakan bahwa
ikan kerapu karang, ikan ekor kuning, tingkat pemanfaatan kedua jenis
dan ikan baronang beberapa potensi sumberdaya alam disekitaran
diantaranya dapat dikonsumsi oleh Selat Karimata sudah mengalami
manusia. Keanekaragaman karang overfishing bagi udang paneid,
yang terdapat di Selat Karimata sedangkan bagi lobster belum
membuat perairan ini menjadi salah mencapai titik pemanfaatan yang
satu penghasil ikan karang yang baik optimal (Suman, et.al., 2017).
(Suman, et.al., 2017). Pemanfaatan yang optimal untuk
lobster sebagai crustacea bernilai
2. Udang Paneid dan Lobster.
ekonomi tinggi mampu meningkatkan
Sebagai salah satu sumberdaya tingkat ekonomi masyarakat pesisir
laut yang tersebar di kedalaman 30 ataupun nelayan yang menangkap
meter, udang paneid banyak ditemui ikan di WPP tersebut.
di sekitar dasar laut berlumpur
Selat Karimata sebagai jalur
ataupun pasir berlumpur yang
perdagangan atau dikenal dengan
menjadi habitatnya. Jenis udang
Alur Lintas Kepulauan Indonesia
6
(ALKI) I tentunya mampu Peningkatan potensi wisata serta
meningkatkan tingkat perdagangan potensi perikanan mampu mendorong
dan ekonomi masyarakat sekitarnya. kenaikan tingkat ekonomi bagi
Namun, karena cuaca dan pengaruh masyarakat sekitar.
dari Laut Cina Selatan dan Laut Jawa,
Selat Karimata memiliki kecepatan
angin yang tinggi dan tidak menentu
membuat banyaknya kapal yang
karam dan pesawat udara yang jatuh
di daerah ini.
Kesimpulan
Selat Karimata yang
merupakan salah satu selat terbesar di
Indonesia dengan luas wilayah
sebesar 150 km2 yang terletak di
antara Pulau Kalimantan dan Pulau
Sumatera. Karakteristik Selat
Karimata yang dipengaruhi oleh Laut
Cina Selatan dan Laut Jawa dan
merupakan daerah terbuka membuat
Selat Karimata memiliki gelombang
tinggi serta kecepatan angin tinggi.
7
Daftar Pustaka
Heriati, A., Mustikasari, E., & Al Azhar, M. (2015). Variabilitas Pola Arus dan
Gelombang di Selat Karimata. Jurnal Segara, 1, 133.
NOAA, SIO, NAVY, U., NGA, & GEBCO. (2019). Karimata Strait. Diambil
kembali dari Google Earth:
https://www.google.co.id/maps/place/Karimata+Strait/@-
2.3241669,108.8526342,46299m/data=!3m1!1e3!4m5!3m4!1s0x2e1a81d6
a93ca34f:0xe454d5f06fc1217!8m2!3d-2.324167!4d108.861389
Putri, G. A., Zainuri, M., & Priyono, B. (2016). Sebaran Ortofosfat dan Klorofil-a
di Perairan Selat Karimata. BULOMA: Buletin Oseanografi Marina, 1.
Sudjoko, B. (1988). Cumi-cumi (Cephalopoda Mollusca) Sebagai Salah Satu
Makanan dari Laut. Oseana, 97-107.
Suman, A., Wudianto, Irianto, H., Satria, F., & Amri, K. (2017). Potensi Dan
Tingkat Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Di Wilayah Pengelolaan Perikanan
Republik Indonesia. Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia, 97-100.
Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. (2011). Peta Keragaan Perikanan Tangkap
di Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia (WPP-RI).
Kementrian Kelautan dan Perikanan, 68.
Wicaksana, S., Sofian, I., Pranowo, W., Kuswardani, A. R., Saroso, & Sukoco, N.
B. (2015). Karakteristik Gelombang Signifikan di Selat Karimata dan Laut
Jawa Berdasarkan Rerata Angin 9 Tahunan (2005-2013). Omni-Akuatika,
36-38.