Anda di halaman 1dari 24

A.

Identitas Pemrakarsa
1. Nama Pemrakarsa : PT. BERKAH BATU GAJAH RESOURCES
2. Alamat Pemrakarsa : Jl. Slamet Riyadi No. 3 Kota Palu
3. Nama Penanggung : A L I R A P O
Jawab
4. Jabatan : Direktur Utama PT. Berkah Batu Gajah
Penanggung Jawab Resources
5. Alamat Penanggung : Jakarta Utara, Pulau Samudra 2 Menara
Jawab Marina Lantai 8 K Kelurahan Pluit
Kecamatan Penjaringan Provinsi Daerah
Khusus Ibu Kota Jakarta
6. Nomor Telepon : 0853 3552 8888

B. Rencana Usaha dan/ atau Kegiatan


1. Nama Rencana Usaha dan/ atau Kegiatan
Rencana usaha dan/atau kegiatan adalah pembangunan Terminal
Khusus (TERSUS) untuk menunjang kegiatan pertambangan PT. Berkah
Batu Gajah Resources.
2. Lokasi Rencana Usaha dan/ atau Kegiatan
Secara administrastif letak lokasi rencana kegiatan pembangunan
Terminal Khusus (TERSUS) PT. Berkah Batu Gajah Resources sebagai
berikut.
a. Desa : Pomolulu
b. Kecamatan : Balaesang Tanjung
c. Kabupaten : Donggala
d. Provinsi : Sulawesi Tengah
Dengan titik koordinat sebagai berikut.

1
1. 00°00'54,48" Lintang Utara - 119°40'10,227" Bujur Timur
2. 00°00'54,099" Lintang Utara - 119°40'09,096" Bujur Timur
Batas administrasi lokasi Terminal Khusus (TERSUS) PT. Berkah Batu Gajah
Resources sebagai berikut.
 Sebelah Utara berbatasan dengan perairan laut
 Sebelah Timur berbatasan dengan perairan laut
 Sebelah Selatan berbatasan dengan lahan Sdr. Alirapo
 Sebelah Barat berbatasan dengan lahan Sdr. Alirapo

Gambar 1. Dokumentasi lokasi TERSUS PT. Berkah Batu Gajah Resources

2
Gambar 3. Layout lokasi TERSUS PT. Berkah Batu Gajah Resources

3
3. Skala/ Besaran Rencana Usaha dan/ atau Kegiatan
Kegiatan pembangunan Terminal Khusus (TERSUS) PT. Berkah Batu Gajah
Resources berlokasi di Desa Pomolulu Kecamatan Balaesang Tanjung
Kabupaten Donggala dengan skala/besaran rencana kegiatan sebagai
berikut.
a. Spesifikasi Dermaga
1) Luas kolam pelabuhan : 2.000 m²
2) Type dermaga : Sheet Pile
3) Ukuran : 30 m (garis pantai) x 30 m (arah laut)
4) Konstruksi : Beton (Concrete)
5) Sheet Pile :Beton
6) Fasilitas Jetty : Bolder 4 (3mpat) buah beton
7) Peruntukan : Sebagai fasilitas tambat/sandar kapal
tongkang untuk muat bahan galian
batuan milik sendiri
Rencana dermaga menggunakan sheet pile (turap atau dinding
penahan tanah) untuk menahan gaya-gaya akibat perbedaan
elevasi antara lantai dermaga dengan dasar kolam. Struktur dermaga
sheet pile adalah jenis struktur yang tidak memperdulikan kemiringan
alami dari tanah. Struktur jenis ini
dibangun dengan pertimbangan
garis pantai lokasi pembangunan
terminal khusus PT. Berkah Batu
Gajah Resources memiliki kemiringan
curam. Penggunaan tiang pancang
diperlukan untuk menahan gaya
lateral dari kapal tongkang yang
sedang sandar atau untuk
membantu sheet pile menahan
tekanan lateral tanah. Struktur sheet
pile ini direncanakan dengan

4
menggunakan sistem penjangkaran (anchor) ataupun tanpa
penjangkaran. Sistem penjangkaran dapat berupa tiang angkur atau
angkur batu.

Gambar 4. Bentuk struktur dermaga sheet pile

b. Kondisi Perairan
1) Kedalamam di depan Jetty : ± 9 meter LWS
2) Kedalaman di sekitar kolam
pelabuhan : ± 12 meter LWS
3) Ukuran maksimal tambat/
sandar tongkang kapal : 270 DWT
4) Kondisi pasang surut :
a) Waktu tolok : GMT 08.00
b) Tunggang air ratas purnama : 1.5 m
5) Kondisi arus : Lemah dan sedang
6) Kondisi gelombang : Sedang
7) Kekuatan arus : Lemah
8) Kekuatan angin : tidak berpengaruh kecuali musim
bulan November – Desember
(Musim Barat) sekali-sekali
9) Kontur tanah sekitar TERSUS : Landai; pasir, batu

5
Gambar 5. Siteplan TERSUS PT. Berkah Batu Gajah Resource

6
Gambar 6. Potongan dermaga sheet pile PT. Berkah Batu Gajah Resource

7
c. Volume Pengapalan Bahan Galian Batuan
Sesuai dengan Dokumen UKL UPL Kegiatan Pertmbangan Bahan Galian
Batuan PT. Berkah Batu Gajah Resource yang telah disahkan dan telah
mendapatkan Izin Lingkungan dari Bupati Donggala Nomor:
188.45/0443/DKH/2017, maka volume bahan galian batuan yang akan
dikapalkan oleh PT. Berkah Batu Gajah Resource di Terminal Khusus
adalah 480.000 m3/tahun.
d. Rencana Alur Pelayaran
Alur-Pelayaran adalah perairan yang dari segi kedalaman, lebar, dan
bebas hambatan pelayaran lainnya dianggap aman dan selamat untuk
dilayari.
Alur pelayaran digunakan untuk
mengarahkan kapal tug boat dan
kapal ponton (tongkang) yang
akan keluar - masuk ke kolam
pelabuhan. Alur pelayaran dan
kolam pelabuhan harus cukup
tenang terhadap pengaruh
gelombang dan arus. Perencanaan
alur pelayaran dan kolam
pelabuhan ditentukan oleh kapal
ponton (tongkang) yang akan
masuk ke palabuhan dan kondisi
meteorologi dan oseanografi.
Dalam perjalanan masuk ke Gambar 7. Layout alur pelayaran akses
keluar masuk kapal tug boat dan kapal
pelabuhan melalui alur pelayaran
ponton (tongkang)
kapal tug boat dan kapal ponton
(tongkang) mengurangi kecepatan sampai kemudian berhenti di
dermaga.

8
Secara umum ada beberapa daerah yang dilewati selama perjalanan
tersebut yaitu :
 Derah tempat kapal melempar sauh  di luas Pelabuhan
 Derah Pendekatan  di luar alur masuk
 Daerah Alur masuk  di luar pelabuhan yang berada didalam daerah
terlindung
 Daerah kolam putar
Alur pelayaran yang direncanakan ditandai dengan alat bantu
pelayaran berupa pelampung dan lampu-pampu yang diletakkan pada
kedalaman yang kecil.
e. Bahaya/Rintangan Navigasi Pelayaran dan Sarana Bantu Navigasi-
Pelayaran (SBNP)
Bahaya/rintangan navigasi pelayaran merupakan gangguan saat kapal
sedang berlayar antara lain karang, air dangkal, gosong, kerangka
kapal, dan bahaya terpencil seperti keberadaan nelayan tradisonal serta
wilayah konservasi penyu di pulau Pasoso. Untuk kemanan pelayaran
kapal tug boat dan kapal ponton (tongkang) maka sesuai dengan
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 25 Tahun 2011 tentang
Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran, lokasi Terminal Khusus (TERSUS) PT.
Berkah Batu Gajah Resources memerlukan sarana bantu navigasi-
pelayaran.
Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran atau SBNP adalah peralatan atau
sistem yang berada di luar kapal yang didesain dan dioperasikan untuk
meningkatkan keselamatan dan efisiensi bernavigasi kapal dan/atau lalu
lintas kapal. Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran berfungsi untuk :
1) Menentukan posisi dan/atau haluan kapal;
2) Memberitahukan adanya bahaya/rintangan pelayaran;
3) Menunjukkan batas-batas alur pelayaran yang aman;
4) Menandai garis pemisah lalu lintas kapal;
5) Menunjukan kawasan dan/atau kegiatan khusus di perairan; dan
6) Menunjukan batas wilayah suatu negara.

9
SBNP sangat diperlukan dalam pelayaran untuk menjamin keselamatan,
efisiensi, dan kenyamanan. Dengan adanya alat pemandu ini, akan
memberikan petunjuk kepada kapal tug boat yang menarik kapal
ponton (tongkang) ke arah mana kapal tersebut harus berlayar sehingga
tidak menyimpang dari jalur dan juga memberikan peringatan untuk
daerah berbahaya, seperti karang, tempat-tempat dangkal, serta
sebagai petunjuk untuk masuk ke suatu pelabuhan atau area dermaga.
Untuk menjamin keselamatan pelayaran, PT. Berkah Batu Gajah Resource
dalam implemetasinya akan menyediakan SBNP sebagai berikut.
1) Menara suar yang dibangun di pintu masuk
pelabuhan (mulut pelabuhan), yang
berfungsi sebagai penanda pintu masuk ke
alur pelayaran pelabuhan;
2) Pelampung berwarna merah berada di
sebelah kanan dengan nomor genap dan
pelampung warna hijau di sebelah kiri
dengan nomor ganjil berguna untuk
memudahkan nahkoda mengarahkan kapal
supaya tetap berada di alur pelayaran
pelabuhan. Jumlah pelampung disesuaikan dengan kondisi alam serta
banyak atau tidaknya titik belok pada alur pelayaran. Semakin sempit
alur pelayaran, maka semakin banyak dibutuhkan pelampung;
3) Menara suar putih yang dibangun di area TERSUS
untuk membantu nahkoda mengetahui posisi
pelabuhan dan memastikan posisi kapal tepat berada
di alur pelayaran. Menara ini dilengkapi dengan
lampu, sehingga dapat dipergunakan pada malam
hari.
f. Frekuensi Kunjungan Kapal Ponton (Tongkang)
Frekuensi kunjungan kapal ponton (tongkang) adalah jumlah
kedatangan kapal ponton (tongkang) yang bersandar di dermaga

10
PT. Berkah Batu Gajah Resorces untuk kegiatan pengapalan produksi
bahan galian batuan. Frekuensi kunjungan kapal dihitung berdasarkan
jumlah permintaan (pembeli) antar pulau, apabila permintaan (pembeli)
antar pulau banyak maka kunjungan kapal ponton (tongkang) akan
meningkat.
Berikut rencana frekuensi kunjungan kapal ponton di TERSUS PT. Berkah
Batu Gajah Resources.
Tabel 1. Frekuensi Kunjungan Kapal Ponton (Tongkang)
Frekuensi Kunjungan Kapal Ponton (Tongkang)

September

November

Desember
Oktober
Februari

Agustus
Januari

Maret

April

Juni
Mei

Juli
Kapasitas Kapal
No.
Ponton
1.500 m³

1.500 m³

3.000 m³

3.000 m³

2.500 m³

3.000 m³

5.000 m³

3.000 m³

2.500 m³

3.000 m³

6.000 m³

2.500 m³
(01) (02) (03) (04) (05) (06) (07) (08) (09) (10) (11) (12) (13) (14)
1. 1.500 m³ 1x 1x
2. 2.500 m³ 1x 1x 1x
3. 3.000 m³ 1x 1x 1x 1x 1x
4. 5.000 m³ 1x
5. 6.000 m³ 1x
Sumber: Analisis, 2019
Keterangan : kapasitas kapal ponton 5.000 m³ dan 6.000 m³, merupakan pengapalan
ukuran jumbo untuk radius angkut antar pulau lebih jauh seperti wilayah Jaya Pura.

Pada tabel 1. Frekuensi kunjungan kapal ponton (tongkang) menjelaskan


rencana jumlah kedatangan kapal ponton untuk melakukan
pengapalan hasil produksi bahan galian batuan. Dalam 1 (satu) tahun
direncanakan 12 (dua belas) kapal ponton yang akan berkunjung ke
TERSUS PT. Berkah Batu Gajah Resources, setiap bulan melakukan
pengapalan 1 (satu) kali dengan kapasitas yang berbeda yaitu 1.500 m³,
2.500 m³, 3.000 m³, 5.000 m³ dan 6.000 m³.
g. Ukuran Kapal
Kapal yang digunakan untuk kegiatan operasional Terminal Khusus
(TERSUS) adalah kapal jenis ponton. Ponton atau tongkang adalah suatu

11
jenis kapal yang dengan lambung datar atau suatu kotak besar yang
mengapung, digunakan untuk mengangkut barang dan ditarik dengan
kapal tug boat atau digunakan untuk mengakomodasi pasang-surut air
laut. Kapal ponton atau tongkang memiliki ukuran sebagai berikut:
1) Panjang 70 m x Lebar 17 m x Tinggi 3,5 m kapasitas hingga 3.000 m³;
2) Panjang 80 m x Lebar 20 m x Tinggi 4 m kapasitas hingga 5.000 m³.

Gambar 8. Contoh kapal ponton 250 feet atau 3.000 m³


h. Kebutuhan Air Bersih
Sumber air bersih untuk kegiatan Terminal Khusus (TERSUS) PT. Berkah Batu
Gajah Resources berasal dari Sungai Pulo-pulo yang dialirkan
menggunakan pipa menuju ke lokasi Terminal Khusus (TERSUS) dengan
jarak ± 500 m dari lokasi TERSUS. Volume pengambilan air bersih yaitu
kapasitas 30 m³ yang ditampung pada bak penampungan. Air bersih ini
dikategorikan sebagai air bersih non domestik yang merupakan air bersih
diluar keperluan rumah tangga. Kebutuhan air non domestik antara lain:
1) Penggunaan komersil dan industri yaitu penggunaan air oleh badan-
badan komersil dan industri;

12
2) Penggunaan umum yaitu penggunaan air untuk bangunan-
bangunan pemerintah, rumah sakit, sekolah-sekolah dan tempat-
tempat ibadah.
Adapun jumlah pemakaian air bersih non domestik dihitung berdasarkan
kriteria Ditjen Cipta Karya 1996, sebagai berikut.
Tabel 2. Perhitungan Kebutuhan Air Bersih Non Domestik
Jumlah
Sumber Air Konsumsi Air Rata-
Pengguna Jumlah Pemakaian
Bersih rata (Lt/orang/hari)
(Lt/hari)
1 2 3 4 = (2*3)
Tahap Konstruksi
Tenaga kerja
Sungai 21 10 Lt/orang/hari 210
konstruksi
Tahap Operasional
Staff dan karyawan
11 10 Lt/orang/hari 110
Sungai (Lokal)
Pengunjung/ tamu 3 10 Lt/orang/hari 30
Sumber: Analisis, 2019

Jadi total kebutuhan air bersih non domestik yaitu 350 liter/hari.
i. Perkiraan debit limbah cair
Kegiatan erminal Khusus (TERSUS) PT. Berkah Batu Gajah Resources ini
menghasilkan limbah cair domestik dari kegiatan
karyawan/tamu/pengunjung. Air limbah domestik terdiri dari air kotor
yang berasal dari toilet yang dialirkan melalui pipa PVC 3” ke septictank.
Untuk limbah cair dari kamar mandi dan wastafel dialirkan ke bak control
untuk memisahkan minyak dan lemak selanjutnya diteruskan ke sumur
resapan.
Perkiraan jumlah limbah cair sebagai berikut.
 Debit limbah cair
1) Limbah cair = 80 % dari total kebutuhan air bersih
2) Kebutuhan air = 350 liter/hari
3) Limbah cair = 530 x 80%= 280 liter per hari
j. Pengelolaan sampah domestik
Sampah merupakan bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber
aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai
ekonomis. Sampah dari kegiatan operasional terdiri atas sisa makanan,

13
kertas pembungkus, kardus pembungkus, plastik pembungkus dan sisa-
sisa pemeliharaan tanaman. Penanganan sampah pada Terminal
Khusus (TERSUS) PT. Berkah Batu Gajah Resources dilakukan dengan cara
pemrakarsa menyediakan tempat pembuangan semenatara
(TPS)/kontainer dengan metode pemilahan sampah kering dan sampah
basah. Selain itu, PT. Berkah Batu Gajah Resources juga dapat
membangun TPS 3R yang merupakan tempat dilaksanakannya kegiatan
pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang, pendauran ulang, serta
pengolahan sampah domestik dengan memberdayakan masyarakat
Desa Pomolulu.

4. Garis Besar Komponen Rencana Usaha dan/ atau Kegiatan


a. Kesesuaian Lokasi Rencana Kegiatan dengan Tata Ruang
Rencana kegiatan pembangunan Terminal Khusus (TERSUS) PT. Berkah
Batu Gajah Resources telah mendapatkan Rekomendasi Kesesuaian
Tata Ruang Wilayah dari Bupati Donggala nomor:
503/0883/DISHUB/VIII/2018.
Berdasarkan berita acara hasil peninjauan lokasi dan disesuaikan
dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Donggala
tahun 2011-2031 nomor: BA.09/DPUPR-TR/PT.BBGR/VI/2017, dijelaskan
sebagai berikut.
1) Lokasi masuk dalam kawasan pertambangan mineral non logam
(bahan galian batuan);
2) Lokasi pengambilan bahan galian batuan dan TERSUS yang
dimohon ada yang berada di luar kawasan hutan dengan fungsi
Areal Penggunaan Lain (APL);
3) Lokasi pengambilan bahan batuan galian terdapat pohon
mangrove.
Dengan demikian lokasi kegiatan pembangunan Terminal Khusus
(TERSUS) PT. Berkah Batu Gajah Resources sesuai dengan Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Donggala.

14
b. Penjelasan Mengenai Persetujuan Prinsip atas Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan pembangunan Terminal Khusus (TERSUS) PT. Berkah
Batu Gajah Resource telah mendapatkan Izin Prinsip atas rencana
kegiatan berupa Perjanjian Kerjasama antara Kantor Kesyahbandaran
dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Teluk Palu Dengan PT. Berkah Batu Gajah
Resources Tentang Kerjasama Pelayanan Jasa Kepelabuhanan Di TUKS
PT. Berkah Batu Gajah Resources Nomor: HK. 201/02/01/KSOP.Tlk.Plu-10
(Terlampir) yang berlaku selama 1 (satu) tahun kalender.
c. Uraian Mengenai Komponen Rencana Kegiatan yang dapat
Menimbulkan Dampak
Kegiatan pembangunan Terminal Khusus (TERSUS) PT. Berkah Batu Gajah
Resource akan merubah kondisi lingkungan secara mendasar berupa
dampak positif dan negatif serta berpengaruh terhadap intensitas
dampak yang akan terjadi. Oleh karena itu, perlu diidentifikasi lebih jauh
mengenai aktivitas kegiatannya, sehingga bisa diminimalisir dampak
yang akan terjadi. Sumber atau penyebab dampak yang perlu ditelaah
dapat dikelompokkan dalam 4 (empat) komponen besar yaitu: 1) tahap
pra-konstruksi, 2) tahap konstruksi 3) tahap operasi dan 4) tahap pasca
operasi. Kegiatan–kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:
1) Tahap Pra Konstruksi
Kegiatan aktivitas pembangunan terminal khusus (TERSUS), pada
tahap pra konstruksi meliputi :
a) Perizinan
Pembangunan Terminal Khusus (TERSUS) dilakukan setelah
mendapatkan izin terkait kegiatan pembangunan Terminal Khusus
(TERSUS) yang dikeluarkan oleh instansi yang berwewenang.
b) Survei awal dan pengukuran lokasi kegiatan
Survei lokasi meliputi kegiatan pengambilan sample kualitas
udara, kebisingan dan air laut di lokasi Terminal Khusus (TERSUS).
Selain itu, dilakukan pengukuran lokasi untuk mengetahui titik
koordinat dan kondisi topografi di lapangan.

15
c) Pembebasan lahan
Lahan yang akan terkena kegiatan pembangunan terminal khusus
(TERSUS) PT. Berkah Batu Gajah Resource seluas 33.200 m², dengan
rincian detail penggunaan lahan adalah sebagai berikut:
Tabel 3. Deskripsi penggunaan lahan
No. Penggunaan Lahan Luas Lahan
1. Panjang pinggir pantai 30 meter
2. Area stockpile 10.000 m²
3. Bangunan fasilitas pendukung (kantor, ruang 600 m²
genset, bak air, toilet, pos security)
4. Parkiran kendaraan operasional 150 m²
5. Area cadangan dan buffer zone 21.250 m²
Sumber: PT. Berkah Batu Gajah Resources, 2019
Lahan yang terkena kegiatan pembangunan Terminal Khusus
(TERSUS) PT. Berkah Batu Gajah Resources merupakan lahan
masyarakat, sehingga sistim yang digunakan dalam pembebasan
lahan adalah sistim ganti rugi putus. Saat ini lahan yang terkena
kegiatan pembangunan Terminal Khusus (TERSUS), telah dibebaskan
oleh perusahaan PT. Berkah Batu Gajah Resources. Sehingga dampak
lingkungan yang ditimbulkan dari kegiatan Pembebasan lahan tidak
perlu dikaji lebih lanjut.

2) Tahap Konstruksi
a) Mobilisasi peralatan dan material
Kegiatan pembangunan Terminal Khusus (TERSUS) PT. Berkah Batu
Gajah Resources memerlukan peralatan dan material.
Untuk peralatan konstruksi pembangunan terminal khusus, akan
menggunakan peralatan milik perusahaan PT. Berkah Batu Gajah
Resources yang rencananya akan didatangkan dari wilayah kantor
PT. Berkah Batu Gajah Resources menggunakan kapal ke lokasi
terminal khusus (TERSUS). Secara rinci mengenai peralatan konstruksi
yang akan digunakan dalam pembangunan terminal khusus (TERSUS)
PT. Berkah Batu Gajah Resources sebagai berikut.

16
Tabel 4. Daftar Peralatan Perusahaan
Jumlah
No. Alat/Kendaraan Merk/Type Kapasitas Ket.
(unit)
1. Excavator 1 Kobelco SK 330 Milik perusahaan
1 Kobelco SK 200
2. Dump Truck 4 Howo 10 roda 30 ton Milik perusahaan
3. Compactor 1 SP 500 Milik perusahaan
4. Grader 1 GD 625 Milik perusahaan
5. Bulldozer 1 Cat D55 Milik perusahaan
6. Water Tank 1 Milik perusahaan
7. Genset 1 350 KVA Milik perusahaan
8. Peralatan pancang 1 set
Sumber: Wawancara, 2019
Selain peralatan konstruksi, akan dilakukan pula mobilisasi material
berupa tanah dan batuan sirtukil, yang rencananya akan diambil dari
lokasi tambang PT. Berkah Batu Gajah Resources yang berjarak 500 meter
dari lokasi terminal khusus (TERSUS). PT. Berkah Batu Gajah Resources telah
memiliki Persetujuan Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi
menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Batuan Nomor:
540/044/IUP-OP/DMPTSP/2018.
Untuk bahan material lainnya akan dibeli dari kontraktor lokal atau jasa
penjualan material bangunan yang berada di sekitar lokasi terminal
khusus (TERSUS), dan mobilisasinya dari luar lokasi terminal khusus (TERSUS)
ke dalam lokasi terminal khusus (TERSUS) akan menggunakan kapal
pengangkut material milik perusahaan.
b) Penggunaan tenaga kerja konstruksi
Dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan Terminal Khusus PT. Berkah
Batu Gajah Resources ini akan memerlukan tenaga kerja konstruksi yang
berjumlah sebanyak ± 21 orang. Untuk lebih jelasnya mengenai rencana
penggunaan tenaga kerja konstruksi Terminal Khusus PT. Berkah Batu
Gajah Resources sebagai berikut.
Tabel 5. Rencana penggunaan tenaga kerja konstruski dalam
pembangunan Terminal Khusus (TERSUS)
No. Spesifikasi Tenaga Kerja Jumlah (Orang)
1. Operator Excavator 4
2. Operator Grader 2
3. Operator Compactor 1

17
No. Spesifikasi Tenaga Kerja Jumlah (Orang)
4. Operator Truk 4
5. Operator Bulldozer 1
6. Operator Water Tank 1
7. Supervisor Lapangan 3
8. Tenaga kerja lapangan 6
Sumber: PT. Berkah Batu Gajah Resources, 2019

c) Pembersihan lahan
Kegiatan pembersihan lahan (land clearing) dari vegetasi penutup tanah
akan dilakukan secara mekanik dan manual. Untuk batang-batang
pohon yang berukuran kecil dan semak belukar didorong dengan
bulldozer sedangkan untuk pohon yang berukuran cukup besar
pemotongannya dilakukan dengan menggunakan parang, kapak dan
chainsaw.
Pembersihan lahan akan dilakukan secara selektif dan disesuaikan
dengan kebutuhan proyek yaitu untuk :
(1) Kantor/office seluas 231 m²;
(2) Ruang genset seluas 36 m²;
(3) Area Stockpile seluas 10.000 m²;
(4) Pos security seluas 37,6 m²;
(5) Pool kendaraan seluas 150 m²;
(6) Bak penampungan air, kapasitas 30 m³;
(7) Jalan lingkungan di lokasi terminal khusus;
(8) Sedangkan sisa areal lainnya digunakan untuk cadangan dan buffer
zone.
d) Pembangunan sarana dan prasarana penunjang
Kegiatan pembangunan sarana dan prasarana penunjang akan
disesuaikan dengan kebutuhan proyek dengan tujuan untuk
memperlancar kegiatan operasional pemuatan/pengapalan bahan
galian batuan.Sarana dan prasarana penunjang yang akan dibangun
tersebut berupa :

18
(1) Kantor/office sebanyak 1 unit;
Merupakan pusat pengendalian dari kegiatan-kegiatan Terminal
Khusus (TERSUS), baik kegiatan administrasi maupun kegiatan
operasional pangapalan bahan galian batuan.
(2) Ruang genset sebanyak 1 unit;
Merupakan ruangan khusus mesin generator set.
(3) Area stockpile;
Sebagai tempat penumpukan material hasil bahan galian batuan PT.
Berkah Batu Gajah Resources.
(4) Pos security sebanyak 2 unit;
Lokasinya terletak di depan area Terminal Khusus (TERSUS) yang
menjadi jalan keluar masuk ke area Terminal Khusus (TERSUS).
(5) Pool kendaraan;
Berfungsi sebagai tempat parkir kendaraan operasional.
(6) Bak penampungan air 1 unit;
Sumber air bersumber dari sungai dengan dilakukan pemasangan
pipa selanjutnya ditampung pada bak air yang berfungsi untuk
penampungan air bersih dan akan mensuplai air untuk didistribusikan
ke sarana di area TERSUS.
(7) Jalan lingkungan di lokasi terminal khusus.
Berfungsi sebagai akses sirkulasi kendaraan operasional saat
melakukan pengangkutan material bahan galian batuan.
e) Pembangunan terminal khusus (TERSUS)
Pada area Terminal khusus (TERSUS)
PT. Berkah Batu Gajah Resources
akan dibangun dermaga dan
fasilitas pendukung terminal khusus.
Jenis dermaga yang akan dibangun
adalah sheet pile beton dengan
ukuran 30 m x 30 m. Tahap-tahap
pembangunan konstruksi dermaga

19
sheet pile beton sebagai berikut.
(1) Penyiapan tiang beton (sheet pile);
Mobilisasi material tiang sheet beton ke lokasi TERSUS PT. Berkah Batu
Gajah Resources.
(2) Pemasangan jangkar;
Pemasangan jangakar bertujuan sebagai tempat perletakan guide
beam agar berdiri sejajar dengan garis titik kelurusan yang sudah
ditentukan oleh surveyor.
(3) Pemasangan guide beam;
Guide beam ini adalah tempat pancang berdiri tegak yang sengaja
didesain dan digunakan untuk membantu menegakkan pancang
sheet pile beton agar mempermudah proses pemancangan ketika
akan dipukul menggunakan hammer atau vibro
(4) Proses pengangkatan tiang
pancang sheet beton
Pengambilan tiang pancang
sheet beton untuk dipasang pada
posisi pemancangan harus
diperhitungkan terhadap momen
karena berat.
(5) Pemancangan sheet pile;
Pemancangan sheet pile dilakukan sesuai urutan yang telah ditentukan.
Pemancangan pertama tegak lurus, karena berpengaruh terhadap
ketegakan sheet pile berikutnya.

Gambar 9. Pemasangan sheet pile beton

20
(6) Pengecoran lantai apron;
Apron adalah area yang
terletak antara sisi dermaga
dan sisi depan daratan, dimana
terdapat pengalihan kegiatan
angkutan laut (kapal) ke
kegiatan angkutan darat (truk).
(7) Pemasangan fender, bollard pelengkap
 Fender adalah bumper yang digunakan
untuk meredam benturan yang terjadi pada
saat kapal akan merapat ke dermaga atau
pada saat kapal yang sedang ditambatkan
tergoyang oleh gelombang atau arus yang
terjadi di pelabuhan.
 Bollard adalah fasilitas dermaga yang
berfungsi sebagai penambat tali kapal saat
kapal sedang berlabuh.

3) Tahap Operasi
(1) Penggunaan tenaga kerja operasi
Dalam operasional Terminal Khusus (TERSUS) PT. Berkah Batu Gajah
Resources akan memerlukan tenaga kerja operasi yang berjumlah
sebanyak ± 11 orang. Untuk lebih jelasnya mengenai rencana
penggunaan tenaga kerja operasi Terminal Khusus (TERSUS) PT. Berkah
Batu Gajah Resources sebagai berikut :
Tabel 6. Rencana penggunaan tenaga kerja operasi TERSUS
No. Spesifikasi Tenaga Kerja Jumlah (Orang)
1. Superintendent 1
2. Supervisor Lapangan 3
3. Operator Excavator 2
4. Operator Loader truck 2
5. Office/Administrasi 3
Sumber: PT. Berkah Batu Gajah Resources, 2019

21
Tenaga kerja akan diberikan upah sesuai dengan peraturan terbaru
Gubernur Sulawesi Tengah tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota
(UMK) serta diberikan asuransi tenaga kerja apabila terjadi
kecelakaan kerja. Jam kerja tenaga kerja sesuai dengan UU No. 13
tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yaitu maksimal 8 jam kerja.
(2) Pemuatan/pengapalan material bahan galian batuan
Material hasil produksi penambangan oleh PT. Berkah Batu Gajah
Resources berupa kerakal, kerikil dan pasir dipasarkan guna
memenuhi kebutuhan pembangunan antara pulau dengan
menggunakan kapal pengangkut berupa kapal ponton atau
tongkang. Sistim pemuatan/pengapalan material bahan galian
batuan yaitu sistim ram door atau dump truck langsung membongkar
material bahan galian batuan yang dimuatnya ke dalam kapal
ponton (barge) dengan pemuatan maksimal 270 DWT dan volume
bahan galian batuan yang akan dikapalkan oleh PT. Berkah Batu
Gajah Resource di Terminal Khusus adalah 480.000 m3/tahun.

4) Tahap Pasca Operasi


a) Reklamasi Lahan Bekas Terminal Khusus (TERSUS)
Lahan yang digunakan sebagai lokasi Terminal Khusus (TERSUS) PT.
Berkah Batu Gajah Resources, harus direklamasi atau dinormalisasi
setelah masuk tahap pasca operasi atau berakhirnya kegiatan
Terminal Khsus dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi lingkungan
disekitar area pantai yang dilakukan dengan cara penanaman
kembali (revegetasi) dengan tanaman yang diprakirakan dapat
cepat berkembang.
b) Pemutusan Hubungan Kerja
Dengan berakhirnya kegiatan pengoperasian Terminal Khusus PT.
Berkah Batu Gajah Resources maka pemutusan hubungan kerja (PHK)
tidak dapat dihindari. Dalam kegiatan ini, pihak perusahaan akan

22
mengacu pada peraturan dan ketentuan-ketentuan yang berlaku serta
akan disesuaikan dengan kondisi perusahaan.
c) Demobilisasi Peralatan
Demobilisasi peralatan berupa peralatan perusahaan serta peralatan
berat seperti excavator, truck, loader dan lain sebagainya.
Adapun ringkasan komponen rencana kegiatan yang dapat menimbulkan
dampak sebagai berikut.
Tabel 7. Komponen Rencana Kegiatan yang dapat Menimbulkan Dampak
No. Sumber Dampak Jenis Dampak
Tahap Prakonstruki
1. Perizinan Keresahan masyarakat
Survei Awal dan Pengukuran
2. Persepsi negatif masyarakat
Lokasi Kegiatan
3. Pembebasan lahan Keresahan masyarakat
Tahap Konstruksi
• Gangguan lalulintas
• Penurunan kualitas udara
1. Mobilisasi alat dan material • Peningkatan kebisingan
• Penurunan kualitas air laut
• Keresahan masyarakat
2. Penggunaan tenaga kerja • Sikap dan persepsi negatif
konstruksi
• Penurunan kualitas udara
3. Pembersihan lahan • Peningkatan kebisingan
• Terganggunya flora fauna
Pembangunan sarana dan • Kecelakaan kerja
4.
prasarana penunjang • Peningkatan kebisingan
• Penurunan kualitas udara
• Peningkatan kebisingan
Pembangunan terminal khusus
5. • Penurunan kualitas air laut
(TERSUS)
• Gangguan biota laut
• Kecelakaan kerja
Tahap Operasi
Penggunaan tenaga kerja
1. • Sikap dan persepsi negatif
operasi
• Penurunan kualitas udara
Pemuatan/pengapalan
2. • Peningkatan kebisingan
material bahan galian batuan
• Penurunan kualitas air laut

23
• Gangguan biota laut
• Kecelakaan kerja
• Gangguan aktivitas nelayan
tradisional
• Gangguan jalur pelayaran
• Gangguan area konservasi penyu
Tahap Pasca Operasi
Reklamasi lahan bekas • Pemulihan kondisi lingkungan (air,
1.
Terminal Khusus (TERSUS) udara, tanah, vegetasi dan fauna)
2. Pemutusan hubungan kerja • Sikap dan persepsi negatif
• Gangguan lalulintas
• Penurunan kualitas udara
3. Demobilisasi peralatan • Peningkatan kebisingan
• Penurunan kualitas air laut
• Keresahan masyarakat
Sumber: Analisis, 2019

C. Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan dan Upaya Pengelolaan


Lingkungan Hidup serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

Berdasarkan kajian pada poin sebelumnya, maka perlu dilanjutkan


upaya pencegahan dan penanggulangan dampak negatif, serta
peningkatan dampak positif yang telah dilingkup dalam dampak-
dampak yang perlu dikelola dan dipantau.
Selanjutnya akan dirangkum dalam matriks upaya pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup sesuai dengan Lampiran III Peraturan
MENLHK No. P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2/2018 tentang Pedoman
Penyusunan Dan Penilaian Serta Pemeriksaan Dokumen Lingkungan
Hidup Dalam Pelaksanaan Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegritasi
Secara Elektronik.
Adapun upaya pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan
lingkungan dalam matriks sebagai berikut.

24

Anda mungkin juga menyukai