KELOMPOK 2
BAB I
TUJUAN PERCOBAAN
BAB II
TEORI DASAR
Batuan adalah sekumpulan mineral-mineral yang menjadi satu. Bisa terdiri
dari satu atau lebih mineral. Lapisan lithosphere di bumi terdiri dari batuan.
Sedangkan mineral adalah substansi yang terbentuk karena kristalisasi dari
proses geologi, yang memiliki komposisi fisik dan kimia.
Pembentukan berbagai macam mineral di alam akan menghasilkan berbagai
jenis batuan tertentu. Proses alamiah tersebut bisa berbeda-beda dan membentuk
jenis batuan yang berbeda pula.
Pembekuan magma akan membentuk berbagai jenis batuan beku. Batuan se
dimen bisaterbentuk
karena
berbagai
proses
alamiah,
seperti
proses
Batuan memiliki sifat fisik dan sifat mekanik. Adapun yang termasuk kedalam
sifat fisik batuanadalah sebagai berikut:
1. Bobot Isi Asli (n)
Merupakan perbandingan antara berat batuan asli dengan volume total
batuan.
2. Bobot Isi Kering (o)
Merupakan perbandingan antara berat batuan kering dengan volume total
batuan.
3. Bobot Isi Jenuh (w)
Merupakan perbandingan antara berat batuan jenuh dengan volume total
batuan.
4. Apparent Specific Gravity (GSA)
Merupakan perbandingan antara bobot isi kering batuan dengan bobot isi
air.
5. True Specific Gravity (GST)
Merupakan perbandingan antara bobot isi jenuh batuan dengan bobot isi
air.
6. Kadar Air Asli (n)
Merupakan perbandingan antara berat air dalam batuan asli dengan berat
butiran batuandan dinyatakan dalam %.
BAB III
ALAT & BAHAN
Pada percobaan ini ada beberapa alat dan bahan yang digunakan, yaitu
sebagai berikut :
Alat :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Timbangan
Oven
Desikator dan Pompa
Bak Air
Air
Jangka Sorong
Bahan :
1. Sample A-2
BAB IV
CARA KERJA
vaselin.
Contoh batuan dimasukkan ke dalam desikator dengan hati-hati.
5. Isi desikator dengan air hingga penuh dan udara dalam desikator dihisap
dengan batuan pompa vakum sampai tidak ada gelembung udara yang
keluar dari contoh batuan.
6. Penimbangan berat contoh batuan jenuh : Ww, (setelah contoh batuan
dijenuhkan dengan air di dalam desikator yang hampa udara selama 24
jam).
7. Penimbangan berat contoh batuan jenuh tergantung di dalam air : Ws
8. Penimbangan berat contoh batuan kering : Wo, (setelah contoh batuan
dikeringkan di dalam oven selama 24 jam pada temperatur oven 90C.
BAB V
HASIL PENGAMATAN
NO
JENIS BERAT
BERAT (Gram)
493,9
550
251,6
471,9
BAB VI
PERHITUNGAN
Diketahui :
= 493,9 gram.
= 550 gram.
= 251,6 gram.
= 471,9 gram.
1. Natural Density
Wn
(Ww-Ws)
493,9 gram
2. Dry Density
1,6551 gram/cm
Wo
(Ww-Ws)
471,9 gram
1,5814
gram/cm
3. Saturated Density
Ww
=
(Ww-Ws)
550 gram
= 1,8431 gram/cm
Wo
(Ww-Ws)
471,9 gram
(550 gram 251,6 gram)
1,5814
Wo
(Wo-Ws)
471,9 gram
(Wn-Wo)
=
x 100%
Wo
471,9 gram
= 4,6620
(Ww-Wo)
x 100 %
x 100 %
Wo
550 gram 471,9 gram
x 100 %
471,9 gram
= 16,5501
8. Degree of saturation
(Wn-Wo)
x 100 %
(Ww-Wo)
=
9. Porositas (n)
28,1690 %
(Ww-Wo)
x 100 %
(Ww-Ws)
(550 gram 471,9 gram)
(550 gram 251,6 gram)
x 100 %
26,1729 %
n
(1 n)
x 100 %
26,1729 %
(100 % 26,1729 %)
= 0,3545 x 100 %
= 35,4516 %
BAB VII
PEMBAHASAN
Sifat fisik batuan adalah sifat yang terdapat pada suatu batuan setelah
dilakukan pengujian tanpa melakukan pengrusakan. Sifat-sifat fisik antara lain
bobot isi, berat jenis, porositas, absorbsi dan void ratio. Pengujian sifat fisik
batuan yang ditentukan, antara lain :
a. Bobot isi asli (natural density), n
b. Bobot isi kering (dry density), d
c. Bobot isi jenuh (saturated density), s
d. Berat jenis semu (apperent specific gravity)
e. Berat jenis nyata (true specific gravity)
f.
Porositas (n)
j.
= 511,9 gram. Hal yang pertama dilakukan yaitu mengambil sampel yang telah
disediakan oleh asisten dari dalam desikator. Sampel yang digunakan adalah
sampel A-7 (sesuai kelompok). Kedua,
Natural density
Dry density
Saturated density
Apparent specific gravity
True specific gravity
Natural water content
Saturated water content
Degree of saturation
Porositas
Void ratio
= 1,6551 gram/cm
= 1,5814 gram/cm
= 1,8431 gram/cm
= 1,5814
= 2,1420
= 4,6620 %
= 16,5501 %
= 28,1690 %
= 26,1729 %
= 35,4516 %
BAB VIII
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan uji sifat fisik dan analisa data yang dilakukan, maka
dapat ditarik beberapa kesimpulan :
1. Untuk hasil yang lebih akurat percobaan dilakukan dengan menguji sifat
fisik suatu batuan dengan jumlah sampel uji yang cukup banyak (misal :1020 sampel).
2. Terdapat perbedaan nilai Wn, Ww, Ws, dan Wo pada sampel. Hal ini
disebabkan oleh faktor berkut :
a. Sifat heterogen yaitu :
Jenis mineral pembentuk batuan yang tidak seragam pada setiap titik,
artinya semen, pasir dan air yang digunakan untuk membuat sampel
coring tidak tercampur dengan sempurna.
Ukuran dan bentuk partikel/butir yang tidak sama pada setiap titik.
Penyebaran rongga (void) yang berbeda dalam batuan.
b. Akurasi alat pemotong sampel batuan yang menyebabkan sampel tidak
terpotong dengan ukuran yang sama.
3. Uji sifat fisik merupakan pengujian yang tidak merusak smapel batuan
(non-destructive test).
4. Parameter yang diperoleh dari uji sifat fisik batuan adalah bobot isi asli atau
berat natural (natural density), bobot isi kering (dry density), bobot isi
jenuh (saturated density), berat jenis semu (apparent specific grafity), berat
jenis asli (true specific grafity), kadar air asli (natural water content), kadar
air jenuh (saturated water content), derajat kejenuhan (degree of
saturation), porositas (n) dan void ratio (e).
5. Porositas menyebabkan kandungan air bertambah. Dan porositas juga
menyebabkan Kecepatan rambat gelombang primer (Vp) melambat. True
Specific Gravity lebih besar daripada Specific Gravity. Saturated density
lebih besar dibandingkan natural density, karena rongga udara pada berat
natural terisi oleh air sehingga menjadikannya lebih berat. Natural density
lebih berat dibandingkan dry density karena pada natural density terdapat
kandungan air .
DAFTAR PUSTAKA
1. Modul Praktikum Mekanika Batuan, Laboratorium
Geomekanika dan Peralatan Tambang, Fakultas Teknik
Pertambangan dan Perminyakan, ITB
2. www.scribd.com/laporan-mekanika-batuan
3. www.scribd.com/sifat-fisik-batuan