Anda di halaman 1dari 6

M - II

SIFAT FISIK BATUAN

2.1 Tujuan
1. Mengetahui sifat-sifat fisik batuan
2. Mampu melakukan pengujian dengan uji sifat fisik batuan

2.2 Landasan Teori


Mekanika batuan adalah salah cabang disiplin ilmu geomekanika.
Mekanika batuan merupakan ilmu yang mempelajari sifat-sifat mekanik batuan
dan massa batuan serta mengkaji tentang respon batuan dan massa batuan
terhadap medan gaya dari lingkungan mereka
2.2.1 Uji Sifat Fisik
Uji Sifat Fisik batuan merupakan pengujian non-destructive untuk
mengetahui sifat fisik batuan seperti bobot isi, berat jenis, kadar air, derajat
kejenuhan, porositas dan angka pori. Di laboratorium corre dilakukan analisa
corre rutin dan analisa corre spesial, analisa corre rutin adalah suatu kegiatan
yang dilakukan untuk mengukur sifat sifat batuan reservoir terhadap contoh
batuan
Untuk mendapatkan data data tentang sifat sifat fisik batuan perlu di
lakukan pengambilan sample batuan reservoir atau lebih umum di sebut core
atau inti batuan yang di ambil pada saat analisis coring. Analisa routine core
meliputi pengukuran porositas, permeabilitas, dan saturasi fluida. Dan analisa
special core meliputi kompribilitas, wettabilitas dan tekanan kapiler. Adapun
beberapa sifat fisik batuan adalah sebagai berikut
1. Porositas
Porositas adalah perbandingan volume rongga pori pori terhadap volume
total batuan, perbandingan ini biasanya di lakukan dengan persen. Porositas dan
permeabilitas adalah data petrophysic yang paling penting berasal dari routine
core analysis, dan data tersebut di butuhkan untuk untuk deskripsi reservoir dan
simulasi reservoir, faktor yang mengantrol porositas sangat kompleks dan
bervariasi dengan tive batuan, proses kompeksi dan diagenesa.

2. Bobot Isi Asli (n)


Merupakan perbandingan antara berat batuan asli dengan volume total
batuan.
3. Bobot Isi Kering (o)
Merupakan perbandingan antara berat batuan kering dengan volume total
batuan.
4. Bobot Isi Jenuh (w)
Merupakan perbandingan antara berat batuan jenuh dengan volume total
batuan.
5. Apparent Specific Gravity (GSA)
Merupakan perbandingan antara bobot isi kering batuan dengan bobot isi
air.
6. True Specific Gravity (GST)
Merupakan perbandingan antara bobot isi jenuh batuan dengan bobot isi
air.
7. Kadar Air Asli (n)
Merupakan perbandingan antara berat air dalam batuan asli dengan berat
butiran batuan dan dinyatakan dalam %.
8. Kadar Air Jenuh (sat)
Merupakan perbandingan antara berat air dalam batuan jenuh dengan
berat butiran batuan dan dinyatakan dalam %.
9. Derajat kejenuhan (S)
Merupakan perbandingan antara kadar air asli dengan kadar air jenuh dan
dinyatakan dalam %.
10. Permeabilitas
Permeabilitas adalah parameter yang memvisualisasikan kemudahan suatu
fluida untuk mengalir pada media berpori.
11. Void ratio (e)
Merupakan perbandingan antara volume rongga dalam batuan dengan
volume butiran batuan.
12. Densitas Batuan
Densitas batuan dari batuan berpori adalah perbandingan antara berat
terhadap volume (rata-rata dari material tersebut)

2.3 Alat Dan Bahan


Adapun alat-alat serta bahan yang akan digunakan dalam percobaan kali
ini adalah sebagai berikut :
2.3.1 Alat
1. Desikator
2. Pemanas (oven) dengan temperatur 105 oC sampai 110oC, digunakan.

3. Neraca Ohaus
4. Pompa vacum
5. Stop watch.
6. Container.
7. Benang
8. Jangka Sorong
2.3.2 Bahan
1. Pecahan dari bongkah batuan

2.4 Prosedur
1.

Siapkan 2 3 spesimen

2.

Timbang massa asli (Mn) spesimen.

3.

Masukkan spesimen ke dalam desikator.

4.

Keluarkan udara dari pori pori spesimen dengan menggunakan pompa


vacum berdaya isap kurang dari 0,008 kgf/cm 2, dengan tahapan sebagai
berikut :
a. Tahap I :
Lakukan pengisian air bagian tinggi sampel dalam kontainer dan
lakukan pemvakuman selama 15 menit.
b. Tahap II
Lakukan pengisian air bagian tinggi sampel dalam kontainer dan
lakukan pemvakuman selama 15 menit
c. Tahap III
Lakukan pengisian air setinggi sampel dalam kontainer dan lakukan

pemvakuman selama 20 menit.


5. Jenuhkan spesimen dalam desikator dengan daya isap kurang dari
6.
7.

0,008kgf/cm2 selama 24 jam.


Batuan diangkat dari pemvakuman setelah penjenuhan selama 24 jam
Tiriskan air dari kontainer hasil penjenuhan secara perlahan agar butiran

8.
9.

sampel tidak ikut terbuang.


Timbang berat jenuh sampel hasil penjenuhan
Lakukan penimbangan untuk mengetahui berat jenuh tergantung pada

sampel beserta kontainer.


10. Selanjutnya sapel dimasukan kedalam oven dengan suhu 105-110C
selama kurang lebih 24 jam.
11. Lakukan penimbangan berat kering sampel yang telah didinginkan
terlebih dahulu.

12.

Lakukan penimbangan berat kosong kontainer tergantung.

2.5 Rumus Yang Digunakan


Adapun untuk Rumus rumus yang akan digunakandalam percobaan dang
pengujian kali ini adalah sebagai berikut :
1. Bobot Isi Asli

2. Bobot Isi Kering

3. Bobot Isi Jenuh

4. Apparent Specific Gravity

/Bobot Isi Air


5. True Specific Gravity

/Bobot Isi Air


6. Kadar Air Asli

7. Derajat Kejenuhan

8. Porositas

9. Void Ratio
10. Saturated Water Content

DAFTAR PUSTAKA

Andriawan, Iqbal. 2012

Sifat Fisik Batuan, geokeybeed.com. Diakses

tanggal 23 Maret 2016 pukul 19.30 WIB


Trinugraha, Ahmad. 2013, Sifat Fisik Dan Mekanis Batuan , Scribd.com
Diakses tanggal 23 Maret 2016 pukul 20.30 WIB
Zakaria, Ahmad. 2013. Uji Sifat Fisik Batuan. mitechnologies.co.in Diakses
tanggal 23 Maret 2016 pukul 20.00 WIB

Anda mungkin juga menyukai