SARI
Mekanika batuan merupakan ilmu teoretis dan ilmu terapan dari perilaku mekanik batuan dan massa
batuan. Uji sifat fisik adalah kegiatan pengujian atau pengamatan katarakteristik bentuk batuan secara
langsung contohnya warnah, berat jenis, porositas, kepadatan dan lain sebagainnya. Porositas adalah
perbantingan antara volume ruang yang terdapat dalam batuan berupa pori-pori terhadap volume
batuan secara langsung. Permeabilitas ukuran media berpori untuk meloloskan atau melewatkan
fluida masuk kedalam batuan. Prosedur dari percobaan uji sifat fisik ini yang dilakukan terlebih
dahulu yaitu menimbang sampel asli kemudian setelah ditimbang yaitu selanjutnya dimasukkan
kedalam desikator selama 15 menit, kemudian langkah selanjutnya sampel ditimbang secara
digantung, setelah itu langkah selanjutnya sampel dioven selama 15 menit dengan suhu 105-110
derajat celcius dan setelah dioven sampel tersebut ditimbang lagi untuk mengetahui berat keringnya.
Kata kunci: Mekanika Batuan, Sifat Fisik, Porositas, Permeabilitas dan Prosedur.
2. Definisi Batuan
Batuan adalah campuran dari satu
atau lebih mineral yang berbeda dimana
tidak mempunyai komposisi kimia tetap.
Batuan terdiri dari bagian yang padat baik
berupa kristal maupun yang tidak mempunyai
b. Permeabilitas bentuk tertentu dan bagian kosong
Permeabilitas didefinisikan sebagai ukuran seperti pori- pori, fissure, crack, joint dan
media berpori untuk meloloskan atau lain-lain. Dari definisi di atas dapat
melewatkan fluida. Apabila media berporinya disimpulkan bahwa batuan tidak sama dengan
tidak saling berhubungan maka batuan tersebut tanah. Tanah dikenal sebagai material yang
tidak mempunyai permeabilitas. Oleh karena mobile, rapuh dan letaknya dekat dengan
itu ada hubungan antara permeabilitas batuan permukaan bumi.
dengan porositas efektif. Sekitar tahun 1856, Batuan meiliki 2 sifat yakni sifat fisik
Henry Darcy seorang ahli hidrologi dari dan sifat mekanik. Sifat fisik batuan
Prancis mempelajari aliran air yang melewati didapatkan dari pengujian non-destructive
suatu lapisan batu pasir. (tidak merusak). Sifat fisik batuan yaitu massa
jenis, berat jenis, kadar air, derajat kejenuhan,
c. Saturasi
porositas dan angka pori. Mekanika batuan
Saturasi adalah perbandingan antara
merupakan bagian dari subjek yang lebih luas
volume pori-pori batuan yang terisi fluida
yakni geomekanika, yang mengkaji tentang 3. Mekanika Batuan
tanggapan mekanik dari semua material Mekanika batuan merupakan bagian
geologi, termasuk tanah. Mekanika batuan, dari subjek yang lebih luas
seperti yang diterapkan di geologi teknik, yakni geomekanika, yang mengkaji tentang
pertambangan, perminyakan, praktik teknik tanggapan mekanik dari semua material
sipil, memerhatikan penerapan prinsip- geologi, termasuk tanah. Mekanika batuan,
prinsip mekanika rekayasa untuk desain seperti yang diterapkan di geologi
struktur batuan yang dihasilkan oleh teknik, pertambangan, perminyakan, dan
pertambangan, pengeboran, produksi waduk, praktik teknik sipil, memerhatikan penerapan
atau kegiatan konstruksi sipil seperti dari prinsip-prinsip mekanika rekayasa untuk
pembangunan terowongan, lubang tambang, desain struktur batuan yang dihasilkan oleh
penggalian bawah tanah, tambang terbuka, pertambangan, pengeboran, produksi waduk,
sumur minyak dan gas, pemotongan jalan, atau kegiatan konstruksi sipil seperti
repositori limbah, dan struktur lainnya yang pembangunan terowongan, lubang tambang,
dibangun dengan batuan.Pada praktikum penggalian bawah tanah, tambang
online kali ini, kami melakukan praktikum terbuka, sumur minyak dan gas, pemotongan
dengan mata acara uji sifat fisik kali ini untuk jalan, repositori limbah, dan struktur lainnya
mengetahui parameter pengujian sifat yang dibangun dengan batuan.
fisik batuan, mengetahui penggunaaan alat- Definisi Mekanika Batuan telah
alat pada uji sifat fisik batuan serta diberikan oleh beberapa ahli atau komisi-
mengetahui pengolahan data sifat fisik batuan. komisi yang bergerak dibidang tersebut:
Berbagai definisi dari batuan sebagai a. Menurut Talobre
objek dari mekanika batuan telah diberikan Mekanika batuan adalah sebuah teknik
oleh para ahli dari berbagai disiplin ilmu yang dan juga sainsyang tujuannya adalah
saling berhubungan, yaitu : mempelajari perlikau batuan di tempat
a. Menurut para ahli geologiwan
asalnya untukdapat mengendalikan
Batuan adalah susunan mineral dan pekerjaan-pekerjaan yang dibuat pada
bahan organik yang bersatu membentuk
batuan tersebut.
kulit bumi.
b. Para ahli teknik sipil khususnya para b. Menurut Coates
ahli geoteknik Istilah batuan Mekanika batuan adalah ilmu yang
hanya untuk formasi yang keras dan mempelajari efek dari gaya terhadap
solid dari kulit bumi, serta batuan tidak pada batuan.
dapat digali dengan cara yang sangat c. Menurut US National Committee On
biasa, misalnya dengan menggunakan Rock Mechanics (1984)
cangkul.
Mekanika batuan adalah ilmu
c. Menurut Talobre
pengetahuan yang mempelajari perilaku
Batuan adalah material yang
membentuk kulit bumi termasuk fluida batuan baik secara teoritis maupun
yang ada di dalamnya seperti air, terapan, merupakan cabang ilmu
minyak dan lain-lain. mekanika yang berkenaan dengan
d. Menurut ASTM sikap batuan terhadap medan-medan
Batuan adalah suatu bahan yang gaya pada lingkungannya.
terdiri dari mineral padat (solid) berupa d. Menurut Budavari
massa yang berukuran besar ataupun
Mekanika batuan adalah ilmu yang
yang berupa fragmen-fragmen.
e. Secara Umum mempelajari mekanika perpindahan
Batuan adalah campuran dari satu padatan untuk menentukan distribusi
atau lebih mineral yang berbeda, tidak gaya-gaya dalam dan deformasiakibat
mempunyai komposisi kimia tetap. gaya luar pada suatu benda padat.
e. Menurut Hudson dan Harrison
Mekanika batuan adalah ilmu yang pada aplikasi engineeringnya, seperti
mempelajari reaksibatuan yang apabila terowongan, chamber, lereng atau fondasi.
padanya dikenakan suatu gangguan. Arah umum dari bidang diskontinu
f. Secara Umum
berupa strike dan dip, akan mempengaruhi
Mekanika batuan adalah ilmu yang kestabilan lubang bukaan. Hal ini ditentukan
mempelajari sifat dan perilaku batuan
oleh sumbu dari lubang bukaan tersebut,
bila terhadapnya dikenakan gaya atau
tekanan. apakah tegak lurus strike atau sejajar strike,
penggalian lubang bukaan tersebut, apakah
4. Sifat Fisik searah dip atau berlawanan arah dengan dip
Batuan merupakan zat padat yang dari bidang diskontinu. RMR dapat digunakan
terbentuk dari kumpulan mineral yang berbeda sebagai panduan memilih penyangga
dan mempunyai komposisi kimia yang tetap terowongan. Panduan ini tergantung pada
dan merupakan penyusun kerak bumi. Batuan beberapa faktor seperti kedalaman lubang
terbentuk melalui proses geologi yang bukaan dari permukaan, ukuran dan bentuk
panjang dan selama proses geologi seperti terowongan serta metode penggalian yang
aktivitas magmatisme dan proses sedimentasi dipakai. Sedangkan untuk menentukan
sangat berpengaruh terhadap sifat fisik batuan kestabilan lubang bukaan dapat ditentukan
tersebut sedangkan pengaruh struktur geologi melalui stand up time dari nilai RMR
akan berpengaruh terhadap sifat mekanis dari menggunakan grafik span terhadap stand up
batuan tersebut. time. Keakuratan dari stand up time ini
menjadi diragukan karena nilai stand up time
5. Kekuatan Batuan (Rock Strength) sangat dipengaruhi oleh metode penggalian,
Bieniawski (1984), kekuatan suatu ketahanan terhadap pelapukan (durability)
batuan secara utuh dapat diperoleh dari Point dan kondisi tegangan in situ yang merupakan
Load Strength Index atau Uniaxial parameter•parameter penting yang tidak
Compressive Strengh. Beliau menggunakan tercakup dalam metode klasifikasi RMR.
klasifikasi Uniaxial Compressive Strength Oleh karena itu, sebaiknya grafik ini
(UCS) yang telah diusulkan oleh Deere & digunakan hanya untuk tujuan perbandingan
Miller, 1968 (Bieniawski, 1984) dan juga UCS semata. Tingkat ketahanan suatu batuan dapat
yang telah ditentukan dengan menggunakan juga dipengaruhi oleh massa dari batuan itu
Hammer Test. Kekuatan batuan utuh adalah sendiri.
kekuatan suatu batuan untuk bertahan
menahan suatu gaya hingga pecah. Kekuatan 6. Sifat Fisik Batuan
batuan dapat dibentuk oleh suatu ikatan adhesi disebut porositas tipis (marginal
antarbutir mineral atau tingkat sementasi pada porosity) dan Adapun yang termasuk kedalam
batuan tersebut, serta kekerasan mineral yang sifat fisik batuan adalah sebagai berikut:
membentuknya. Hal ini akan sangat a. Bobot Isi Asli (γn), Merupakan
berhubungan dengan genesa, komposisi, perbandingan antara berat batuan asli
tekstur, dan struktur batuan. dengan volume total batuan.
Kondisi massa batuan dievaluasi untuk b. Bobot Isi Kering (γo), Merupakan
setiap setiap bidang diskontinu yang ada. perbandingan antara berat batuan kering
Dengan menjumlahkan semua rating dari lima dengan volume total batuan.
parameter akan diperoleh nilai RMR dasar c. Bobot Isi Jenuh (γw), Merupakan
yang belum memperhitungkan orientasi perbandingan antara berat batuan
bidang diskontinu. Adjusment terhadap jenuh dengan volume total batuan.
orientasi bidang diskontinu ini dipisahkan d. Apparent Specific Gravity (GSA),
dalam perhitungan nilai RMR karena pengaruh Merupakan perbandingan antara bobot
dari bidang diskontinu tersebut tergantung isi kering batuan dengan bobot isi air.
e. True Specific Gravity (GST), a. Di laboratorium, dengan porosimeter
Merupakan perbandingan antara bobot yang didasarkan pada hokum Boyle:
isi jenuh batuan dengan bobot isi air. gas digunakan sebagai pengganti cairan
f. Kadar Air Asli (ωn), Merupakan untuk menentukan volum pori tersebut.
perbandingan antara berat air dalam b. Dari log listrik, log sonic, dan log
batuan asli dengan berat butiran batuan radioaktif
dan dinyatakan dalam %. c. Dari log kecepatan pemboran
g. Kadar Air Jenuh (ωsat), Merupakan d. Dari pemeriksaan dan perkiraan secara
perbandingan antara berat air dalam mikroskopi
batuan jenuh dengan berat butiran e. Dari hilangnya inti pemboran
batuan dan dinyatakan dalam %. Pemeriksaan secara mikroskopi untuk
h. Derajat kejenuhan (S), Merupakan jenis porositas dapat pula dilakukan secara
perbandingan antara kadar air asli kualitatif. Antara lain ialah jenis:
dengan kadar air jenuh dan dinyatakan a. Antar butir (intergranuler), yang berarti
dalam %. bahwa pori– pori yang didapat di antara
i. Porositas dapat didefinisikan sebagai butir–butir.
perbandingan antara volume total pori- b. Antar Kristal (interkristalin), dimana
pori batuan dengan volume total pori–pori berada di atara kristal–kristal.
batuan per satuan volume tertentu, c. Celah dan rekah, yaitu rongga terdapat
besar kecilnya porositas dipengaruhi di antara celah– celah.
oleh beberapa faktor, yaitu ukuran d. Bintik–bintik jarum (point–point
butir, susunan butir, sudut kemiringan porosity), berarti bahwa pori–pori
dan komposisi mineral pembentuk merupakan bintik-bintik terpisah-pisah,
batuan. tanpa kelihatan bersambungan.
j. Angka pori (void ratio), Angka pori e. Ketat (thigt), yang berarti butir–butir
merupakan perbandingan antara berdekatan dan kompak sehingga pori–
volume pori dan volume butir [2] pori kecil sekali dan hamper tidak ada
porositas.
f. Padat (dense), berarti batuan sangat
7. Besaran Porositas
kecil sehingga hamper tidak ada
Porositas tertentu dapat berkisar dari
porositas.
nol sampai besar sekali, namun biasanya
g. Growing (vugular), yang berarti
berkisar antara 5 sampai 40 persen, dan dalam
rongga–rongga besar berdiameter
prakteknya berkisar hanya dari 10 sampai 20
beberapa mili dan kelihatan sekali
persen saja. Porositas 5 persen biasanya
bentuk– bentuknya tidak beraturan,
umumnya bersifat non komersiil, kecuali jika
sehingga porositas besar.
dikompensasikan oleh adanya beberapa faktor
h. Bergua–gua (cavernous), yang berarti
lain. Secara teoritis porositas tidak bisa lebih
rongga–rongga besar sekali malahan
besar dari 47,6 persen. Porositas maximum
berupa gua–gua, sehingga porositas
yang didapatkan adalah dalam susunan kubus
sangat besar.
dan secara teoritis nilai yang didapatkan
Berdasarkan asal usulnya porositas
adalah sebagai berikut. Jelaslah, bahwa dalam
dibagi menjadi 2, yaitu:
hal ini porositas tidak tergantung daripada
a. Original (Primary) Porosity, Porositas
besar butir. Jika kita subtitusikan r untuk
yang terbentuk ketika proses
angka berapa saja maka kita akan tetap
pengendapan batuan (deposisi) tanpa
mendapatkan angka 47,6 tersebut. Besarnya
ada faktor lain. Pada umumnya terjadi
porositas itu ditentukan dengan berbagai cara,
pada porositas antar butiran pada
yaitu;
batupasir, antar Kristal pada batukapur,
atau porositas oolitic pada batukapur. Misalnya saja batupasir dapat tersusun
b. Induced (Secondary) Porosity, dari butiran kuarsa, feldspar, limestone,
Porositas yang terbentuk ketika proses fossil, dan chert. Keberagaman
pengendapan batuan (deposisi) tanpa penyusun batuan ini sangat
ada faktor lain. Pada umumnya terjadi mempengaruhi besarnya porositas dari
pada porositas antar butiran pada suatu batuan karena bentuk dan ukuran
batupasir, antar kristal pada batukapur, dari masing-masing penyusun yang
atau porositas oolitic pada batukapur. berbeda. Jelas akan sangat berbeda
Berdasarkan waktu dan cara terjadinya, perhitungannya dengan ukuran partikel
maka porositas dapat juga diklasifikasikan yang seragam. Semakin besar ukuran
menjadi dua, yaitu: butiran, semakin besar ruang kosong
a. Porositas primer, yaitu porositas yang yang akan diisi dengan batu lempung
terbentuk pada waktu yang bersamaan atau partikel-partikel lebih kecil dan
dengan proses pengendapan materi semen. Semakin banyak partikel
berlangsung. kecil yang masuk, mengurangi jumlah
b. Porositas sekunder, yaitu porositas pori-pori batuan. Seperti contoh hasil
batuan yang terbentuk setelah proses pengayakan antara batupasir (a) dengan
pengendapan. Besar kecilnya porositas batupasir serpihan (b). Distribusi
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu ukuran batuan dapat dilihat dari
ukuran butir, susunan butir, sudut skewness (kecondongan). Eksperimen
kemiringan dan komposisi mineral yang dilakukan oleh Tickell di pasir
pembentuk batuan. Ottawa menunjukkan bahwa porositas
Faktor Yang Mempengaruhi Porositas: adalah fungsi dari skewness distribusi
a. Susunan Batuan, pemeriksaan porositas ukuran batuan. Secara umum, semakin
batuan salah satunya dengan melihat kecil butiran dan semakin besar
porositas gabungan batuan. Dalam angularity maka porositas semakin
memperkirakan nilai porositas, Slichter besar. Semakin besar ukuran butiran
dan kemudian Graton dan Fraser maka semakin kecil porositas. Material
menghitung porositas berbagai susunan semen juga perlu diperhatikan karena
batuan serupa. Porositas dengan semen akan menyegel batuan sehingga
susunan kubik atau biasa disebut cubic fluida tidak dapat mengalir.
packing (agak kompak) adalah 47.6 %, c. Sementasi, sementasi juga merupakan
sedangkan rombohedral (seperti belah salah satu factor yang sangat penting
ketupat, lebih kompak) adalah 25,96 %. yang dapat mempengaruhi porositas.
b. Distribusi Batuan, kita tahu bahwa di Material semen juga perlu diperhatikan
alam, batuan terdiri dari berbagai jenis karena semen akan menyegel batuan
dan ukuran yang tidak hanya sehingga fluida tidak dapat mengalir.
menyebabkan perbedaan susunannya Jika suatu batuan tersementasi dengan
saja tapi juga angularity dan distribusi baik, maka kemungkinan besar akan
dari berbagai ukuran partikel akan terdapat banyak pori yang tidak
mempengaruhi nilai porositas batuan. berhubungan. Hal ini dapat
Distribusi suatu batuan berhubungan menyebabkan porositas efektif dari
erat dengan komposisi butiran dari batuan itu menjadi kecil, sebaliknya
batuan tersebut. Batuan dengan satu jika suatu batuan tidak tersementasi
jenis unsur penyusun bisa memiliki dengan baik, kemungkinan besar
porositas yang lebih besar daripada semakin banyak pori yang
porositas batuan yang terdiri dari terhubungkan, sehingga harga porositas
berbagai macam unsur penyusun. efektif semakin besar.
d. Kompaksi, kompaksi dapat Definisi API untuk 1 Darcy: suatu
mempengaruhi harga dari porositas. medium berpori mempunyai kelulusan
Semakin dalam posisi batuan dari (permeabilitas) sebesar 1 Darcy, jika cairan
permukaan, beban yang diterima berfasa satu dengan kekentalan 1 sentipoise
semakin besar. Tekanan yang mengalir dengan kecepatan 1 cm/sekon
disebabkan oleh akumulasi beban melalui penampang seluas 1 cm2 pada
batuan yang berada di atasnya disebut gradient hidrolik satu atmosfer (76,0 mm Hg)
tekanan overburden. Jika suatu batuan per sentimeter dan jika cairan tersebut
terkompaksi dengan baik artinya seluruhnya mengisi medium tersebut. Dari
semakin dalam dari permukaan, pori- defenisi di atas tidak dijelaskan hubungan
pori dari batuan itu akan semakin kecil antara permeabilitas dan porositas. Memang
karena butiran penyusun semakin sebetulnya tidak ada hubungan antara
merapat, contohnya dapat pada permeabilitas dengan porositas. Batuan yang
rhombohedral packing. Begitu pula permeable selalu sarang (porous), tetapi
sebaliknya, jika kompaksi semakin sebaliknya, batuan yang sarang belum tentu
rendah maka presentasi pori akan permeable. Hal ini disebabkan karena batuan
semakin besar, contohnya saja pada yang berporositas lebih tinggi belum tentu
cubic packing. pori–porinya berhubungan satu dengan yang
e. Angularitas, Jika derajat angularitas lain. Juga sebaliknya dapat dilihat, bahwa
butiran penyusun batuan semakin besar porositas tidak tergantung dari besar butir,
(semakin jauh dari dan permeabilitas merupakan suatu fungsi
kebundaran/roundness), bentuk yang langsung terhadap besar butir.
butirannya akan semakin menyudut. Sebagaimana telah disebutkan di atas,
Hal ini akan menyebabkan daerah biasanya permeabilitas dinyatakan dalam
sentuh antar butiran yang satu dengan ‘darcy’, yaitu untuk menghormati DARCY
yang lainnya akan semakin besar jika yang memproklamasikan pertama kalinya
dibandingkan dengan bidang sentuh hokum aliran dalam medium yang berpori.
antar butiran yang roundness-nya tinggi Jadi suatu permeabilitas dengan k= 2 darcy
(daerah sentuhnya kecil). Sehingga, berarti suatu aliran sebesar 2 cc persekon
mengakibatkan ruang yang dapat yang di dapatkan melalui suatu penampang
ditempati fluida akan semakin seluas satu sentimeter persegi panjang 1
berkurang dan porositasnya menurun. sentimeter, di bawah suatu tekanan perbedaan
satu atmosfer untuk suatu cairan yang
8. Permeabilitas
mempunyai kekentalan (viskositas) 1
Kelulusan atau permeabilitas adalah
sentipoise. Pada hakekatnya permeabilitas
suatu sifat batuan reservoir untuk dapat
suatu batuan biasanya kurang dari satu darcy
meluluskan cairan melalui pori–pori yang
dan oleh karenanya dalam praktek
berhubungan, tanpa merusak partikel
permeabilitas dinyatakan dalam milidarcy (1
pembentuk atau kerangka batuan tersebut.
md = 0,001 darcy).
Defenisi permeabilitas dapat dinyatakan
Sebagai contoh untuk batuan yang
dalam rumus sebagai berikut; Dimana q
sarang tetapi tidak permeable, dapat
dinyatakan dalam sentimeter per sekon, k
ditunjukkan misalnya; suatu serpih
dalam darcy (permeabilitas), viskositas m
mempunyai permeabilitas yang sangt rendah,
dinyatakan dalam sentipoise, dan dp/dx
sedangkan porositasnya sama dengan
adalah gradient hidrolik yang dinyatakan
batupasir. McKelvey (1962) memberikan nilai
dalam atmosfer per sentimeter. Dengan
permeabilitas 9 X 10-6 md untuk serpih yang
demikian jelaslah bahwa permeabilitas adalah
telah kompak, tetapi porositasnya yaitu 24%.
k yang dinyatakan dalam Darcy.
Untuk batupasir dengan porositas sama,
misalnya 22,7 % (batupasir Bradford; dari diakibatkan oleh adanya: Stress
daerah Pennsylvania) ternyata mempunyai (tegangan) dan Strain (regangan).
permeabilitas 36,6 % md (Fettke, 1934). Tegangan dan regangan ini terjadi
Dalam prakteknya permeabilitas berkisar apabila ada suatu gaya yang dikenakan
antara 5 sampai 1000 milidarcy. pada batuan tersebut.
111,5−110,7 106,7
ω nat= 100 % ρd=
110,7 107,6−54,2
0,8 106,7
ωnat= 100 %=0,007 ρd= =1,998 gr
110,7 53,4
7. Kandungan air jenuh 3. Bobot isi jenuh (saturated density)
Ww 0,9
ρs= ωSat= 100 %=0,008
Ww−Ws 106,7
107,6 8. Derajat kejenuhan
ρs=
107,6−54,2 Wn−Wo
S= x 100 %
107,6 Ww−Wo
ρs= =2,014 gr
53,4 107,2−106,7
S= x 100 %
107,6−106,7
0,5
S= x 100 %=0,555
4. Berat jenis semu (apparent specific 0,9
gravity) Ww−Wo
9. Porositas n= x 100 %
Wo Ww−Ws
γ app=
Wn−WS 107,6−106,7
n= 100 %
Bobot Isi Air 107 ,6−54,2
106,7 0,9
γ app= n= 100 %=0,016
107,2−54,2 53,4
1 n
10. Void ratio e=
106,7 1−n
γ app= =2,013 gr
53 0,016
e= =0,016
5. Berat jenis murni (true specific gravity) 1−0,016
Wo G. Sampel 7
γ tr=
Wo−WS 1. Bobot isi asli (Natural Density)
Bobot Isi Air Wn
ρn=
106,7 Ww−Ws
γ tr=
106,7−54,2 132,3
ρn=
1 132,7−61,2
106,7 132,3
γ tr= =2,032 gr ρn= =1,850 gr
52,5 71,5
6. Kandungan air asli (Natural water 2. Bobot isi kering (Dry Density)
content) Wo
ρd=
Wn−Wo Ww−Ws
ω nat= x 100 %
Wo 121,1
ρd=
107,2−106,7 132,7−61,2
ω nat= 100 %
106,7 121,1
ρd= =1,693 gr
0,5 71,5
ωnat= 100 %=0,004
106,7 3. Bobot isi jenuh (saturated density)
7. Kandungan air jenuh Ww
ρs=
Ww−Wo Ww−Ws
ω Sat= x 100 %
Wo 132,7
ρs=
107,6−106,7 132,7−61,2
ω Sat= 100 %
106,7
132,7 132,3−121,1
ρs= =1,855 gr S= x 100 %
71,5 132,7−121,1
4. Berat jenis semu (apparent specific 11,1
S= x 100 %=0,965
gravity) 11,6
Wo Ww−Wo
γ app= 9. Porositas n= x 100 %
Wn−WS Ww−Ws
Bobot Isi Air 132,7−121,1
n= 100 %
121,1 132,7−132,2
γ app=
132,3−61,2 11,6
n= 100 %=29
1 0,4
121,1 n
γ app= =1,703 gr 10. Void ratio e=
71,1 1−n
5. Berat jenis murni (true specific gravity) 29
e= =1,035
Wo 1−29
γ tr=
Wo−WS Pembahasan
Bobot Isi Air A. Pada sampel 1 didapatkan bobot isi
121,1 asli (⍴n) 1,575 gr, bobot isi kering
γ tr= (⍴d) 1,554 gr, bobot isi jenuh (⍴s)
121,1−61,2
1,658gr, berat jenis semu (ϒapp)
1
1,696 gr, berat jenis murni (ϒtr) 1,735
121,1 gr, kandungan air asli (ωnat) 0,013 %,
γ tr= =2,021 gr
59,9 kandungan air jenuh (ωsat) 0,067 %,
derajat kejenuhan (S) 0,197 %,
6. Kandungan air asli (Natural water
porositas (ŋ) 0,104 %, void ratio (e)
content) 0,116.
Wn−Wo B. Pada sampel 2 didapatkan bobot isi
ω nat= x 100 % asli (⍴n) 1,720 gr, bobot isi kering
Wo
(⍴d) 1,689 gr, bobot isi jenuh (⍴s)
132,3−121,1 1,791 gr, berat jenis semu (ϒapp)
ω nat= 100 %
121,1 1,820 gr, berat jenis murni (ϒtr) 1,881
11,2 gr, kandungan air asli (ωnat) 0,017 %,
ωnat= 100 %=0,092 kandungan air jenuh (ωsat) 0,060%,
121,1
derajat kejenuhan (S) 0,296%,
7. Kandungan air jenuh
porositas (ŋ) 0,101 %, void ratio (e)
Ww−Wo 0,112.
ω Sat= x 100 %
Wo C. Pada sampel 3 didapatkan bobot isi
asli (⍴n) 1,565 gr, bobot isi kering
132,7−121,1
ω Sat= 100 % (⍴d) 1,548 gr, bobot isi jenuh (⍴s)
121,1
1,688 gr, berat jenis semu (ϒapp)
11,6 1,764 gr, berat jenis murni (ϒtr) 1,8
ωSat= 100 %=0,095
121,1 gr, kandungan air asli (ωnat) 0,011%,
8. Derajat kejenuhan
kandungan air jenuh (ωsat) 0,090%,
derajat kejenuhan (S) 0,125 %,
Wn−Wo porositas (ŋ) 0,139 %, void ratio (e)
S= x 100 %
Ww−Wo 0,161.
D. Pada sampel 4 didapatkan bobot isi merupakan ilmu teoretis dan ilmu terapan
asli (⍴n) 1,583 gr, bobot isi kering dari perilaku mekanik batuan dan massa
(⍴d) 1,562 gr, bobot isi jenuh (⍴s) batuan. Dalam geologi, mekanika batuan
1,644 gr, berat jenis semu (ϒapp) adalah cabang mekanika yang mengkaji
1,665 gr, berat jenis murni (ϒtr) 1,702 tentang respons batuan dan massa batuan
gr, kandungan air asli (ωnat) 0,013 %, terhadap medan gaya dari lingkungan
kandungan air jenuh (ωsat) 0,052%, mereka. Selain itu, Mekanika batuan juga
derajat kejenuhan (S) 0,025 %, dapat diartikan yaitu ilmu yang
porositas (ŋ) 0,082 %, void ratio (e) mempelajari sifat-sifat mekanik batuan
0,089. dan massa batuan.
E. Pada sampel 5 didapatkan bobot isi Pada kegiatan praktikum mata acara
asli (⍴n) 2,247 gr, bobot isi kering uji sifat fisik batuan ini, ada beberapa alat
(⍴d) 2,231 gr, bobot isi jenuh (⍴s) yang digunakan yaitu alat tulis – menulis
2,264 gr, berat jenis semu (ϒapp) dimana alat ini digunakan untuk mencatat
2,268 gr, berat jenis murni (ϒtr) 2,306 segala data yang telah didapatkan, cawan
gr, kandungan air asli (ωnat) 0,007 %, dimana alat ini digunakan sebgai wadah
kandungan air jenuh (ωsat) 0,014 %, atau tempat diletakkan sampel batuan saat
derajat kejenuhan (S) 0,5 %, porositas dilakukan penimbangan, desikator dan
(ŋ) 0,032 %, void ratio (e) 0,033. pompa vakum yang digunakan untuk
F. Pada sampel 6 didapatkan bobot isi menjenuhkan sampel batuan, oven
asli (⍴n) 2,007 gr, bobot isi kering digunakan utnuk pengeringan sampel
(⍴d) 1,998 gr, bobot isi jenuh (⍴s) batuan, neraca listrik digunakan untuk
2,014 gr, berat jenis semu (ϒapp) menimbang sampel batuan, wadah
2,013 gr, berat jenis murni (ϒtr) 2,032 penampungan air yang berfungsi untuk
gr, kandungan air asli (ωnat) 0,004%, menampung air pada saat menimbang
kandungan air jenuh (ωsat) 0,008%, sampel dalam keadaan tenggelam (untuk
derajat kejenuhan (S) 0,555%, mencari berat jenuh), jangka sorong yang
porositas (ŋ) 0,016%, void ratio (e) berfungsi untuk mengukur diameter dari
0,016. sampel batuan dan kalkulator untuk
G. Pada sampel 7 didapatkan bobot isi menghitung pada saat pengolahan data
asli (⍴n) 1,850 gr, bobot isi kering sampel batuan.
(⍴d) 1,693 gr, bobot isi jenuh (⍴s) Menentukan sifat fisik batuan ada 10
1,855 gr, berat jenis semu (ϒapp) parameter yang digunakan yaitu massa
1,703 gr, berat jenis murni (ϒtr) 2,021 jenis asli (natural density), massa jenis
gr, kandungan air asli (ωnat) 0,092%, kering (dry density), massa jenis jenuh
kandungan air jenuh (ωsat) 0,095 %, (saturated density), apparent spesicic
derajat kejenuhan (S) 0,965%, gravity, true spesicic gravity, kadar air asli
porositas (ŋ) 29 %, void ratio (e) (natural water content), kadar air jenuh
1,035. (absorption), derajat kejenuhan, porositas,
dan angka pori (void ratio, e).
PENUTUP Saran untuk laboratorium, agar
Setelah melakukan praktikum dibuatkan tempat untuk penyimpanan alat-
mekanika batuan dilaboratorium alat laboratorium yang masih belum
geomekanika dengan mata acara uji sifat tersusun rapi dan secepatnya memperbaiki
fisik batuan yang ditujukan yaitu untuk alat-alat laboratorium yang rusak. Saran
mengetahui parameter pengujian sifat fisik untuk asisten, tetap menjadi asisten yang
batuan, mengetahui penggunaaan alat-alat dalam membimbing praktikan serta yang
pada uji sifat fisik batuan serta mengetahui selalu ada pada saat praktikan mau
pengolahan data sifat fisik batuan, maka asistensi.
dapat simpulkan bahwa mekanika batuan
DAPTAR PUSTAKA
Arsyad M, 2017, Analisis sifat fisis dan
mekanik batuan karst Maros.
Universitas Negeri Makassar.
Makassar
Prihatmaji, Y. P., P, W. A., & Rahman, F.
(2013). Penyuluhan Dan Pemetaan
Lokasi Rumah. Inovasi Dan
Kewirausahaan, 2(1), 20–22.
http://geografi-bumi.blogspot.co.id/20
09/09/pengertian-
Rahman A, 2018, Uji laboratorium
mekanika batuan menggunakan
metode unconfined compressive
strength pada batuan inti (core)
batupasir. Akademi Minyak dan Gas
Balongan Indramayu. Bandung.
Tim asisten Mekanika Batuan 2022. “
Penuntun Praktikum Mekanika Batuan
“. Fakultas Teknologi Industri
Universitas Muslim Indonesia