Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA BATUAN

UJI SIFAT FISIK DAN UJI SIFAT MEKANIK BATUAN

Oleh :

Nama : Azriel Hidayatullah

NIM : 191910901021

Kelompok/ Kelas : - /Mekanika Batuan A

LABORATORIUM GEOMEKANIK DAN VENTILASI TAMBANG


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2021
I. JUDUL
Uji Sifat Fisik dan Uji Sifat Dinamik Batuan

II. TUJUAN
Tujuan dilakukannya praktikum Uji Sifat Fisik dan Uji Sifat Dinamik Batuan
ini adalah sebagi berikut:
1. untuk mendapatkan sifat-sifat fisik batuan di laboratorium dengan peralatan yang
tersedia.
2. Untuk mengukur cepat rambat gelombang ultrasonik pada contoh batuan yang
biasanya dilakukan sebelum uji UCS.
3. Untuk menentukan modulus elastisitas dinamik (E).

III. PENDAHULUAN
3.1 Tinjauan Pustaka
Batuan yang terpapar di alam sering disebut sebagai masa batuan. Masa batuan
terdiri dari kumpulan batuan utuh. Informasi detail dari formaasi batuan target sangat
diperlukan dalam keberhasilan mengenai permasalahan geoteknik. Contoh batuan utuh
baik inti batuan maupun bongkah batuan utuh yang diperoleh dari massa batuan
tentunya dapat memberikan informasi kritikal yang kualitasnya ditentukan oleh
berbagai faktor
3.2.1 Bobot Isi
Bobot isi adalah sebuah perbandingan antara masa batuan terhadap volume total
batuan tersebut. Batuan tidak hanya tersusun oleh masa padat, tapi juga mengandung
air dan gas.
Bobot isi dibedakan menjadi tiga yaitu :
1. Bobot isi natural (natural density)
Bobot ini menyatakan perbandingan antara massa batuan pada kondisi
natural terhadap volume total batuan.

Bobot isi natural = (2.1)


2. Bobot isi kering (dry density)
Bobot ini menyatakan perbandingan antara massa batuan pada kondisi
kering terhadap volume total batuan.

Bobot isi kering = (2.2)

3. Bobot isi jenuh (saturated density)


Bobot ini menyatakan perbandingan antara massa batuan pada kondisi
jenuh terhadap volume total batuan.

Bobot isi jenuh = (2.3)

3.2.2 Berat Jenis


Berat jenis merupakan perbandingan antara bobot isi padatan pada batuan dengan
bobot isi air yang dapat menyatakan seberapa berat batuan apabila dibandingkan
dengan air. Berat jenis dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Berat jenis asli (true spesific gravity)
Berat jenis yang menyatakan berat jenis sebenarnya dari batuan karena
merupakan perbandingan antara bobot isi padatan pada batuan dengan
bobot isi air.

Bobot jenis asli = (2.4)

2. Berat jenis semu (apparent specific gravity)


Berat jenis semu merupakan perbandingan antara bobot isi batuan pada
kondisi kering dengan bobot air. Berat jenis semu serupa dengan bobot isi
kering batuan.

Bobot jenis semu = (2.5)


3.2.3 Kadar Air
Kadar air merupakan perbandingan antara massa dalam batuan dengan massa total
batuan. Kadar air dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Kadar air asli (natural water content)
Perbandingan antara massa air pada kondisi batuan natural terhadap massa
padatan dalam batuan.

Kadar air asli = (2.6)

2. Kadar air jenuh (saturated water content)


Perbandingan antara massa air pada kondisi jenuh terhadap massa padatan
dalam batuan.

Kadar air jenuh = (2.7)

3.2.4 Derajat Kejenuhan


Derajat kejenuhan merupakan perbandingan dantara kadar air natural dengan
kadar air jenuh.

Derajat kejenuhan = (2.8)

3.2.5 Porositas
Porositas merupakan perbandingan antara volume pori yanga ada pada batuan
terhadap volume total batuan.

Porositas = (2.9)

3.2.6 Angka Pori


Angka pori merupakan perbandingan antara volume pori yang ada dalam batuan
terhadap volume padatan dalam batuan.

Angka pori = (2.10)


3.2.7 Modulus Elastis
Modulus elastisitas adalah ukuran kemampuan batuan untuk mempertahankan
kondisi elatisnya.

E= (2.10)

Menentukan modulus elastisitas ada 3 cara yakni :


1. Modulus elastisitas sekan, yang diukur dari tegangan = 0 sampai nilai
tegangan tertentu. Biasanya 50% .
2. Modulus elastisitas tangen, yang diukur dari tegangan = 0 sampai nilai
tegangan tertentu. Biasanya 50% .
3. Modulus elastisitas rata rata, yang diukur dari rata rata kemiringan kurva
atau bagian linier yang terbesar dari kurva yaitu closing crack hingga
tegangan sebesar .
3.2.8 Uji Point Load
Uji ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan dari sample batuan secara tak
langsung dilapangan. Sampel batuan dapat berbentuk silinder atau irregular
3.2.9 Uji Kuat Tekan
Uji ini menggunakan mesin tekan (compression machine) untuk menekan sampel
batuan dari satu arah (uniaxial). Penyebaran tegangan di dalam sampel batuan secara
teoritis adalah searah dengan gaya yang dikenakan pada sampel
3.2.10 Uji Dinamik
Uji cepat rambat gelombang ultrasonik merupakan uji sifat dinamik batuan yang
bersifat non-destruktif. Gelombang ultrasonik termasuk dalam kelompok getaran
mekanik yang melibatkan gaya-gaya mekanik selama melakukan penjalaran dalam
suatu medium. Fenomena ini terlihat pada perubahan panjang gelombang, jika
gelombang tersebut dijalarkan pada medium yang berbeda elstisitasnya.
Parameter yang didapat pada uji ini adalah cepat rambat gelombang ultrasonik
yang merambat melalui contoh batuan. Pada uji ini, waktu tempuh gelombang yang
merambat melalui contoh batuan diukur dengan menggunakan Portabel Unit Non-
Destructive Digital Indicated Tester (PUNDIT). Kecepatan rambat gelombang
ultrasonik ditentukan melalui persamaan berikut :
= (2.10)

Keterangan :
: Panjang contoh batuan yang diuji (m)
: Waktu tempuh gelombang ultrasonik yang merambat melalui contoh
batuan (detik)
: Cepat rambat gelombang ultrasonik (m/detik).
IV. METODOLOGI PERCOBAAN
4.1. Alat dan bahan
4.1.1 Alat
- Bak Air
- Desikator
- Jangka sorong
- Oven
- Point load tester
- Pompa
- Portable Unit Non-destructive Digital Indicated Tester (PUNDIT)
- Timbangan
4.1.2 Bahan
- Air
- Batuan Diametrikal
- Batuab Iregular
- Vaselin
4.2 Skema Kerja
4.2.1 Menentukan Sifat Fisik Batuan

Batuan

- Disiapkan batuan yang akan dipreparasi


- Ditimbang berat batuan natural : Wn
- Dimasukkan batuan ke dalam desikator
- Disiapkan desikator yang dibersihkan kemudian bibir ditutup diolesi
vaselin
- Dimasukkan batuan ke dalam desikator dengan hati-hati
- Diisi desikator dengan air hingga penuh dan udara dalam desikator
dihisap dengan batuan pompa vakum sampai tidak ada gelembung
udara yang keluar dari batuan
- Ditimbang berat batuan jenuh : Ww, (setelah contoh batuan
dijenuhkan dengan air di dalam desikator yang hampa udara selama
24 jam)
- Ditimbang berat batuan jenuh tergantung di dalam air : Ws
- Ditimbang berat batuan kering : Wo,(Setelah contoh batuan
dikeringkan di dalam oven selama 24 jam pada temperatur oven 
105C)

Hasil
4.2.2 Menentukan Sifat Mekanik Batuan

Batuan

- Disiapkan untuk praktikum


- Ditempatkan diantara konus penekan dengan posisi diametrical
- Diatur konus sampai menjepit batu
- Dikalibrasi alat pengukur beban dalam keadaan nol dan saat keadaan
peak
- Diukur jarak antara kedua konus penekan sebelum pengujian
- Ditambah tekanan pada konus secara konstan hingga batuan failure
- Dicatat beban maksimum saat failure
- Diukur jarak antara kedua konus setelah pengujian

Hasil

4.2.3 Menentukan Sifat Dinamik Batuan

Portable Unit Non-destructive


Digital Indicated Tester

- Disiapkan alat uji yaitu Portable Unit Non-destructive Digital


Indicated Tester (PUNDIT)
- Dikoreksi kalibrasi waktu perambatan pada PUNDIT
- Dilumasi permukaan dan bawah material kalibrasi agar seluruh
permukaan mengalami kontak yang merata dengan transducer
- Diletakkan material yang sudah diketahui waktu perambatan
gelombang sekundernya diantara transducer
- Diukur waktu perambatan gelombang sekunder batuan.
- Ditempatkan batuan diantara transducer
- Diberikan beban rendah pada transducer penerima
- Dihidupkan PUNDIT dan catat waktu perambatan gelombang
sekunder pada display ( sec)

Hasil
4.3 Prosedur Kerja
4.3.1 Menetukan Sifat Fisik Batuan
Perocabaan pertama adalah mentukan diameter serta panjang batuan diametrikal
dan batuan iregular dengan menggunakan jangka sorong. Pengukuran dilakukan
sebanyak tiga kali pada masing-masing batuan.
Percobaan kedua yaitu menimbang batuan menggunakan timbangan.
Penimbangann batuan dibagi menjadi empat. Pertama, menimbang berat batuan
natural (Wn). Kedua, menimbang berat batuan jenuh (Ww), yaitu batuan yang telah
direndam air pada desikator yang kedap udara selama 24 Jam. Ketiga, menimbang
batuan jenuh tergantung di dalam air (Ws). Keempat, menimbang menimbang batuan
kering (Wo) yang telah dioven selama 24 jam dengan suhu 100C
4.3.2 Menentukan Sifat Mekanik Batuan dengan Uji Kuat Tekan
Percobaan ini menggunakan alat yang bernama Point Load. Tahap pertama yang
dilakukan iala membuka kunci hidrolik, lalu meletakkan sampel batuan diantara
konus atas dan konus bawah. Selanjutnya mengunci hidrolik dan memompa hingga
menjepit sampel (pastikan tepat pada bagian tengah sampel) lalu catat konus
awalnya. Pompa hidrolik hingga sampel batuan pecah dan catat konus akhirnya.
4.3.3 Menentukan Sifat Dinamik Batuan dengan Uji Gelombang
Percobaan ini menggunakan alat Portable Unit Non-destructive Digital Indicated
Tester atau bisa disebut PUNDIT. Pertama lakukan kalibrasi pada alat. Kedua lumasi
permukaan dan bawah material kalibrasi agar mengalami kontak dengan transducer.
Ditempatkan batuan diantara transducer dan diberikan beban rendah terlebih dahulu,
lalu dinyakan PUNDIT dan dicatat perambatan gelombangnya.
V. DATA DAN PERHITUNGAN
5.1. Data
5.1.1 Menentukan Diameter Sempel Batuan Diametrikal
Pengukuran Diameter Sampel Batuan Diametrikal
Percobaan 1 29.6 mm
Percobaan 2 29.7 mm
Percobaan 3 29.5 mm
Rata-rata 29.6 mm

5.1.2 Menentukan Panjang Sampel Batuan Diametrikal


Pengukuran Panjang Sampel Batuan Diametrikal
Percobaan 1 59.3 mm
Percobaan 2 60.1 mm
Percobaan 3 59.8 mm
Rata-rata 59.73 mm

5.1.3 Menentukan Diameter Sampel Batuan Ireguler


Pengukuran Diameter Sampel Batuan Iregular
Percobaan 1 32.1 mm
Percobaan 2 33.5 mm
Percobaan 3 31.9 mm
Rata-rata 32.5 mm

5.1.4 Menentukan Panjang Sempel Batuan Iregular


Pengukuran Diameter Sampel Batuan Iregular
Percobaan 1 64.2 mm
Percobaan 2 66.9 mm
Percobaan 3 65.9 mm
Rata-rata 65.67 mm
5.1.5 Menentukan Massa Sampel Batuan Diametrikal
Pengukuran Massa Sampel Batuan
Wn (Asli) 100 gr
Wo (Oven) 89 gr
Diametrikal
Ww (Jenuh) 120 gr
Ws (Tergantung) 105 gr

5.1.6 Menentukan Pengujian Mekanik dengan PLI


Pengujian Mekanik dengan PLI
Konus Awal 43 mm
Konus Akhir 39 mm
Skala Terbaca di PLI 24.11

5.1.7 Menetukan Uji Dinamik


Uji Dinamik
Percobaan 1 10.1 mS
Percobaan 2 11.2 mS
Gelombang primer
Percobaan 3 10.5 mS
Rata-rata 10.6 mS
Percobaan 1 7.1 mS
Percobaan 2 8.2 mS Gelombang
Percobaan 3 7.5 mS sekunder
Rata-rata 7.6 mS

5.2 Perhitungan
5.2.1 Uji Sifat Fisik Batuan
Perhitungan yang dilakukan pada percobaan uji fisik batuan ini adalah sebagai
berikut:
a. Natural Density

Bobot isi natural =

=
b. Dry Density

Bobot isi kering =

=
c. Saturated Density

Bobot isi jenuh =

=
d. Apparent Specific Gravity

Bobot jenis semu =

=
e. True Specific Gravity

Bobot jenis asli =

=
f. Natural Water Content

Kadar air asli =

=
g. Saturated Water Content

Kadar air jenuh =

=
h. Degree of Saturation

Derajat kejenuhan =

=
i. Porositas (n)

Porositas =

=
j. Void Ratio (c)

Angka pori =

5.2.2 Perhitungan Penentuan Sifat Mekanik Batuan


Perhitungan penentuan sifat mekanik batuan ini ialah sebagai berikut:
a. Indeks Point Load

Is =

= 1,51
b. Kuat Tekan
σc = 23 x Is
= 23 x 1,51
= 34,73
5.2.3 Perhitungan Penentuan Sifat Dinamik Batuan
a. Kecepatan rambat gelombang primer ( )

i. =

= 2.79 mm/mS
b. Kecepatan rambat gelombang sekunder ( )

i. =

= 3.89 mm/mS
c. Modulus kekakuan dinamik (modulus geser)
i. =
= 2.3 3.89 2
= 3,48 x 10-4 kg/cm2
d. Nisbah Poisson ( )

i. =

= 1,53 mm/mS
e. Modulus Young Dinamik
i.
=
= 8,02 x 10-4
f. Konstanta Lame
i. λ = ρ.
= 2,3 ( 2792,452 – 2 x 3894,732)
= - 1,15 x 10-3
g. Modulus Ruah
i.
=

= - 4,27 x 10-2 kg/cm2


VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1. Hasil
6.1.1. Tabel Hasil Uji Fisik Batuan

Degree of Saturation
Saturated Density

Apparent Specific

Saturated Water
Natural Density

Natural Water
True Specific
Dry Density

Void Ratio
Porositas
Content

Content
Gravity

Gravity
Jenis Batuan

Lokasi

g/cm3 g/cm3 g/cm3 % % % %

X Y 6.67 5.93 8 5.93 -5.56 12.36 34.83 35.5 206.67 -1.94

6.1.2. Tabel Hasil Uji Mekanik Batuan


Indeks Point Load
Jenis Batuan

Kuat Tekan
Lokasi

X Y 1.51 34.73

6.1.3. Tabel Hasil Penentuan Sifat Dinamik Batuan


Jenis Batuan

Vp

Vs

G
Lokasi

K
E

λ
v

mm/mS mm/mS kg/cm2 kg/cm3 kg/cm3

X Y 2,79 3,89 3,48 x 10-4 1,53 8,02 x 10-4 -1,15 x 10-3 -4,27 x 10-2
6.2. Pembahasan
6.2.1. Uji Sifat Fisik Batuan
Pada percobaan ini dilakukan pengukuran panjang dan diameter dari
kedua sampel batuan (Diametrikal dan Iregular). Pada batuan diametrikal
telah nampak jelas bagian panjang dan diemeternya, namun pada batuan
iregular panjang merupukan bagian terpanjang dari batu itu senidiri dan
untuk diameternya merupakan lebar dari batuan tersebut. Pengukuran
dilakukan sebanyak tiga kali pada masing masing bagian sehingga didapat
29.6 mm dan 59.73 mm untuk rata-rata diameter dan rata-rata panjang
batuan diametrikal. Batuan iregular sendiri memiliki lebar rata-rata 32.5 mm
dan 65.67mm untuk rata-rata panjangnya. Perhitungan tersebut
menggunakan jangka sorong dengan menggunkan ketelitian 0.1 mm.
Perlakuan kedua ialah mengukur massa asli batuan (Wn), massa kering
batuan (Wo), massa jenuh batuan (Ww) dan massa tergantung batuan (Ws).
Data hasil pengukuran digunkan untuk mengukur natural density, dry
density, saturated density, apparent specific gravity, true specific gravity,
true specific gravity, natural water content, saturated water content, degree
of saturation, porositas dan void ratio. Perhitungan dilakukan sesui dengan
rumus yang terlampir diatas dan didapat masing-masing 6.67 g/cm3; 5.93
g/cm3 ; 8 g/cm3; 5.95; -5.56; 12.36%; 34.83%; 35.5%; 206.67% dan -1.94.
Pada percobaan ini terdapat hasil dari pengukuran pirositas. Porositas adalah
kemampuan untuk menyerap fluida pada batuan atau formasi atau ruang-
ruang yang terisi oleh fluida di antara zat-zat padat atau mineral pada suatu
batuan.Pada praktikum kali ini batuan jenuh memiliki massa lebih besar
daripada batuan asli, batuan yang telah di oven, dan batuan tergantung. Hal
ini dikarenakan batuan jenuh dibiarkan menyerap zat fluida lebih besar
sebagai bahan perbandingan dengan batu lainnya. Dengan melakukan
pengujian tentang sifat fisik batuan dapat diketahui jenis dari batuan
tersebut.
6.2.2. Uji Sifat Mekanik Batuan
Percobaan yang dilakukan pada uji mekanik ini ialah dengan menepit atau
menekan batuan pada konus atas dan bawah di Point load test hingga batuan
pecah. Tujuan dari percobaan ini untuk mengetahui kuat tekan pada sampel
batuan tersebut. Uji mekanik (tekan) ini menunjukkan seberapa
berpengaruhnya luasan dari batuan terhadap beban tekanannya. Hasil yang
didapat dalam praktikum uji coba mekanik didapat nilai indeks point load
sebesar 1,51 dengan kuat tekanan sebesar 34,73
6.2.3. Uji Sifat Mekanik Batuan
Percobaan ini bertujuan untuk memperoleh suatu gambaran sifat dinamik
gelombang pada satuan batuan. Alat yang digunakan pada percobaain ini
adalah Portable Unit Non-destructive Digital Indicated Tester atau bisa
disebut PUNDIT. Prinsip dari alat ini ialah kecepatan rambat gelombang
yang melalui sampel batuan yang bergantung pada sifat-sifat elastik sampel
batuan. PUNDIT dapat mengatahui kondisi bagian permukaan dan bagian
dalam sampel batuan serta juga dapat memberikan informasi mengenai nilai
kuat tekan sampel batuan dengan cara kerja sebuah sinyal getaran
longitudinal yang dihasilkan transduser elektro akustik, yang dibuat dengan
cara kontak dengan permukaan sampel batuan yang akan di uji, ketika sinyal
ditransmisikan dari transducer melalui permukaan sampel batuan
menggunakan cairan penghubung seperti minyak atau pasta selulosa, sampel
batuan mengalami berbagai refleksi pada material-material yang berbeda
didalamnya. Sebuah sistem yang lengkap dari perkembangan gelombang
tegangan, termasuk didalamnya gelombang longitudinal dan gelombang
geser dan merambat melalui sampel batuan. Gelombang pertama yang
ditangkap oleh tranduser penerima yaitu gelombang longitudinal, dan
dikonversi menjadi sinyal elektrik oleh transduser kedua. Hasil yang didapat
dari percobaan ini adalah kecepatan rambat dan panjang gelombang primer
serta gelombang sekunder pada sampel batuan.
VII.KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan ini, dapat ditarik kesimpulan yaitu:

1. Sifat fisik batuan dapat diketahui dengan mengukur dimensi dan massa dari batuan
tersebut. Data yang diperoleh dapat digunakan untuk mengukur pirositas serta void ratio.
2. Sifat mekanik batuan dapat diuji dengan point load guna mengetahui indeks point load
serta kuat tekannya.
3. Sifat dinamik pada batuan dapat diketahui dengan mengukur waktu perambatan
gelommbang ultrasonic pada batuan. Besar nilai yang didapatkan dari pengukuran
dipengaruhi oleh rongga atau porositas dari batuan itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Rai, M.A., Kramadibrata, S., dan Wattimena, R.K. 2010. Mekanika Batuan. Bandung:
Laboratorium Geomekanika dan Peralatan Tambang Institut Teknologi Bandung.

Anda mungkin juga menyukai