Anda di halaman 1dari 15

BASIC PROPERTIES ROCK

14 - 17 MARET 2022

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2021
Pendahuluan

Mekanika Batuan adalah Cabang ilmu geologi teknik yang mempelajari


sifat fisik dan mekanik batuan.

Batuan mempunyai sifat-sifat tertentu yang perlu diketahui dalam


mekanika batuan dandapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
1. Sifat fisik batuan, seperti bobot isi, specific gravity, porositas,
absorbsi, void ratio.
2. Sifat mekanik batuan, seperti kuat tekan, kuat tarik, modulus
elastisitas, poisson’s ratio.

2
Maksud dan Tujuan

Maksud dari uji Basic properties adalah untuk mengetahui karakteristik


sifat fisik batuan

Tujuannya adalah untuk memperoleh nilai parameter tingkat


kejenuhan, densitas total, densitas butiran atau mineral, porositas, dan
void ratio.

3
Parameter

Parameter utama yang menentukan nilai sifat fisik batuan antara lain:
- Komponen mineral penyusun batuan (batuan kristalin)
- Komposisi butiran (batuan sedimen)
- Struktur Batuan (struktur primer)
- Kemas

4
Dasar Teori

Prinsip dasar untuk menentukan nilai sifat fisik batuan dipengaruhi oleh batuan itu
sendiri. Parameter – parameter yang mempengaruhi antara lain adalah mineralogi
batuan, butiran, struktur batuan, dan kemas (Goodman, 1969). Secara tidak langsung,
parameter tersebut dikontrol oleh genesa batuan.

Sifat fisik batuan yang dimaksud adalah tingkat kejenuhan, densitas total,
densitas butiran atau mineral, porositas, dan void ratio.

5
Dasar Teori

• Tingkat kejenuhan merupakan fungsi perbandingan antara berat air yang


terkandung dalam batuan dalam kondisi jenuh dengan volume void batuan.
• Densitas merupakan fungsi perbandingan dari massa (mineral, butiran,
maupun batuan) dengan volume batuan.
• Porositas merupakan fungsi perbandingan antara volume pori batuan
dengan volume total batuan.
• Void ratio merupakan fungsi perbandingan antara volume pori dengan
volume butiran.

6
Dasar Teori

Densitas asli batuan (𝝆n)

Wn = massa asli batuan (gr)


v = volume batuan (cm3)

Densitas batuan dalam kondisi jenuh (𝝆sat)

Wo = massa batuan dalam kondisi jenuh (gr)


v = volume batuan (cm3)
Dasar Teori

Densitas batuan dalam kondisi kering (𝝆d)

Ws = massa batuan dalam kondisi kering (gr)

v = volume batuan (cm3)

Kandungan air dalam kondisi jenuh (%)

Wo = massa batuan dalam kondisi jenuh (gr)

Ws = massa batuan dalam kondisi kering (gr)


Dasar Teori

Kandungan air natural(%)

Ww = massa air yang dikandung (gr)


Ws = massa batuan dalam kondisi kering (gr)

Tingkat kejenuhan (%)

Ww = massa air yang dikandung (gr)


Vv = volume pori (gr)
Dasar Teori

Porositas (%)

Vv = volume pori (gr)

V = Volume total (gr)

Void Ratio

n = Porositas
Dasar Teori

Apparent Specific Gravity

Ws = massa batuan dalam kondisi kering (gr)

V = Volume total (gr)

True Specific Gravity

Ws = massa batuan dalam kondisi kering (gr)


Vs = volume sampel tanpa pori
Peralatan

Peralatan Yang Digunakan


1. Timbangan
2. Desikator
3. Gelas beker
4. Oven pemanas/heater
5. Jangka sorong
6. Benang/tali
7. Neraca dengan ketelitian 0,01 gram
8. Pemberat 500 gram dan 1 kg
Prosedur Pelaksanaan

Prosedur pelaksanaan
1. Contoh asli di timbang, di tentukan baratnya (Wn)
2. Dipanaskan dalam oven ± 2 jam, kemudian ditimbang berat kering contoh
tersebut (Ws)
3. Contoh batuan ditimbang + bejana + air, kemudian contoh tergantung + air +
bejana juga ditimbang, yang nantinya akan didapatkan berat contoh dalam
air
4. Berat air + bejana dihitung untuk mendapatkan berat contoh jenuh (Wo)
5. Setelah didapat dari di atas baru dihitung sifat-sifat yang dianalisa.
Daftar Pustaka

Goodman, R.E., 1969, Introduction to Rock Mechanics, New York, John Wiley
and Sons.

1
Terimakasih.
Neal Creative © Neal Creative | click & Learn more

Anda mungkin juga menyukai