Anda di halaman 1dari 16

UJI PERMEABILITAS

12 - 15 APRIL 2021

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2021
PENDAHULUAN
● Dalam tahapan perencanaan detail bangunan teknik sipil digunakan nilai
parameter lapisan tanah dan batuan sebagai alas fondasi maupun bagian dari
bangunan tersebut. Salah satu parameter tanah dan batuan adalah nilai
kelulusan air yang harus diperhitungkan dalam keamanan bangunan seperti
bangunan air, tembok penahan tanah, pelaksanaan pondasi bangunan.
Permeabilitas didefinisikan sebagai sifat bahan berongga yang memungkinkan
air atau cairan lainnya untuk menembus atau merembes melalui hubungan antar
pori.

● Kerikil mempunyai sifat dapat tembus yang tinggi sedangkan lempung kaku
mempunyai sifat tidak dapat tembus (impermeable) untuk semua tujuan
pekerjaan yang berhubungan dengan tanah tersebut.
TUJUAN
Tujuan mempelajari rembesan air melalui tanah adalah penting untuk masalah-
masalah teknik sipil ialah:
a) Menentukan kecepatan penurunan lapisan tanah jenuh yang dapat dimampatkan.
b) Menghitung rembesan melalui tubuh bendungan tanah dan kemantapan lereng.
c) Air tanah yang mengalir kearah sumur-sumur dan drainase tanah.
DASAR TEORI
Hukum pengaliran air melalui tanah pertama kali dipelajari oleh Darcy (1856) yang
mendemonstrasikan percobaannya untuk aliran laminer dalam kondisi tanah jenuh.
Kecepatan aliran dan kuantitas/debit air per satuan waktu adalah proporsional dengan gradien
hidrolik.

Head (1981), Bowles (1991) dan Das (1995), menyatakan bahwa aliran air dalam tanah
sangat dipengaruhi oleh karakteristik tanah antara lain: jenis tanah, ukuran dan bentuk
butiran, komposisi mineral, rongga pori (void ratio), derajat kejenuhan dan tipe aliran.
DASAR TEORI

Permeablitas (K) adalah kecepatan air tanah yang bergerak pada pori-pori batuan dan
dinyatakan dalam notasi m/hari. Auger hole method adalah suatu cara singkat dan praktis
untuk menentukan besarnya nilai permeabilitas. Prinsip kerjanya adalah pembuatan lobang
bor sampai kedalaman tertentu untuk melihat besarnya air tanah yang secara natural mengisi
lobang bor atau pada keadaan tertentu dimana water table cukup dalam, artificial recharge
bisa kita lakukan untuk mengetahui cepetnya air meresap kedalam tanah (metode invers).
DASAR TEORI
K = 1,15 r tg α

Dimana :
● K : permeabilitas tanah (cm/det)
● tg α : sudut yang dibentuk dari garis berat waktu vs penurunan air dengan garis horizontal
● r : jari-jari lobang bor

tan α = (log (ho+r/2)-log (ht+r/2)) / t


DASAR TEORI
Tabel 1. harga-harga k untuk jenis-jenis tanah (Das,1988)
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PERMEABILITAS

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi permeabilitas, antara lain:


• Tekstur tanah
• Struktur
• Porositas
• Viskositas
• Gravitasi
FAKTOR-FAKTOR YANG
DIPENGARUHI PERMEABILITAS
Ada beberapa faktor yang dapat dipengaruhi oleh permeabilitas, antara lain:
• Infiltrasi
• Erosi
• Drainase
• Konduktifitas
• Perkolasi
• Run-off
MENENTUKAN NILAI PERMEABILITAS
Koefisien permeabilitas dapat ditentukan dengan metoda sebagai berikut:

a. Metoda laboratorium:

• Percobaan permeabilitas dengan tinggi/tegangan tetap (Constanthead permeability test).

• Percobaan permeabilitas dengan tinggi/tegangan tidak tetap/menurun (Falling head permeability test).

b. Metoda lapangan:

• Metoda lubang bor.

• Metoda sumur percobaan.

c. Metoda tidak langsung:

• Perkiraan/perhitungan ukuran butir atau permukaan spesifik (spesific surface).


MENENTUKAN NILAI PERMEABILITAS
Constant Head Permeameter

Uji ini digunakan untuk tanah yang memiliki butiran kasar dan memiliki koefisien permeabilitas yang tinggi. Rumus :

Q = k.A.i.t

k = (Q.L) / (h.A.t)

Dengan :

Q = Debit (cm3)

k = Koefisien Permeabilitas (cm/detik)

A = Luas Penampang (cm2)

i = Koefisien Hidrolik = h/L


MENENTUKAN NILAI PERMEABILITAS
Variable/Falling Head Permeameter

Uji ini digunakan untuk tanah yang memiliki butiran halus dan memiliki koefisien permeabilitas yang rendah. Rumus :

k = 2,303.(a.L / A.L).log (h1/h2)

Dengan :

k = Koefisien Permeabilitas (cm/detik)

a = Luas Penampang Pipa (cm2)

L = Panjang/Tinggi Sampel (cm)


FIELD PERMEABILITY TEST
(AUGER HOLD METHOD)
Pelaksanaan lapangan:

• Siapkan bor tanah, buat lubang pada tanah berbentuk silinder ±20 cm

• Ukur jari-jari (r) pada lubang bor

• Masukkan penggaris ke dalam lubang, usahakan penggaris tidak goyah

• Siapkan ember berisi air dan stopwatch

• Masukkan air yang ada di dalam bejana hingga lubang penuh. Setelah air mengisi

penuh lubang, hidupkan stopwatch

• Amati dan catat ketinggian air pada penggaris setiap pada detik ke 5, 10, 15, 20,

25, 30, 35, 40, 45, 50, 55, hingga 60


FIELD PERMEABILITY TEST
(AUGER HOLD METHOD)

Pengolahan Data:

• Plotkan nilai Penurunan air (pada absis/Y) vs Waktu (ordinat/X) pada kertas semilog

• Buat garis berat yang membagi titik-titik hasil pengeplotan sama berat

• Buat garis horizontal terhadap garis berat, ukur sudut yang dibentuk garis berat dengan garis horizontal, maka didapat

nilai α

• Hitung nilai Permeabilitas (K) dari ketiga percobaan menggunakan rumus

K = 1,15 r tg α

• Lakukan langkah di atas pada 2 percobaan


FIELD PERMEABILITY TEST
(AUGER HOLD METHOD)

Gambar 1. Grafik nilai penurunan air vs waktu


DAFTAR PUSTAKA

● ASTM D 2113-99, Standard practice for rock core drilling and sampling of rock for site
investigation.

Anda mungkin juga menyukai