Anda di halaman 1dari 22

PERMEABILITA

DAN
S MEKANIKA TANAH 1

REMBESAN
DOSEN P E N G A M P U H M ATA KULIAH :
Ir. M. Reza Hasrul S. T,M
AHMAD
YAHTZIR
SYAR
210201601014

TEKNIK SIPIL BANGUNAN GEDUNG


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022
PENGERTIAN
DASAR
Tanah adalah merupakan susunan butiran padat dan pori-pori
yang saling berhubungan satu sama lain sehingga air dapat
mengalir dari satu titik yang mempunyai energi lebih tinggi ke
titik yang mempunyai energi lebih rendah. Studi mengenai
aliran air melalui pori-pori tanah diperlukan dalam mekanika
tanah karena hal ini sangat berguna di dalam memperkirakan
jumlah rembesan air dalam tanah,menyelidiki permasalahan-
permasalahan yang menyangkut pemompaan air untuk
konstruksi di bawah tanah, dan menganalisis kestabilan dari
suatu bendungan tanah dan konstruksi dinding penahan
tanah yang terkena gaya rembesan.
03
PERMEABILITAS

Permeabilitas didefinisikan sebagai sifat bahan berpori yang


memungkinkan aliran rembesan dari cairan yang berupa air atau
minyak mengalir lewat rongga pori. Untuk tanah, Permeabilitas
dilukiskan sebagai sifat tanah yang mengalirkan air melalui
rongga pori tanah. Tahanan terhadap aliran bergantung pada
jenis tanah, ukuran butiran, bentuk butiran, rapat massa, serta
bentuk geometri rongga pori.
Rembesan

Di alam, aliran air melewati tidak hanya satu arah atau


seragam diseluruh luasan yang tegak lurus arah aliran.
Pada kasus yang demikian aliran air tanah umumnya
ditentukan dengan menggunakan grafik yang di sebut
jaring arus (flownet). Konsep jaring arus didasarkan pada
persamaan kontinuitas lapelace
04 Gradien
Hidrolik
Persamaan Bernoulli
Di mana:
h = tinggi energi total
p = tekanan
V = kecepatan
g = percepatan disebabkan
oleh gravitasi
Yw = berat volume air

karena kecepatan rembesan air di dalam


tanah adalah sangat kecil. Maka dari
itu, tinggi energi total pada suatu titik
dapat dinyatakan sebagai berikut:
Tekanan, elevasi, dan
tinggi total energi
untuk aliran air di dalam
tanah

Kehilangan energi antara dua Gradien hidrolik


titik, A dan B :

05
Variasi,kecepatan aliran v dengan gradien hidrolik i.

Gambar ini membagi grafik ke dalam 3


zona :
a. zona aliran laminar (Zona I),
b. zona transisi (Zona 11), dan
c. zona aliran turbulen (Zona Ill).
HUKUM DARCY

Pada tahun 1856, Darcy memperkenalkan suatu persamaan


sederhana yang digunakan untuk menghitung kecepatan aliran air
yang mengalir dalam tanah yang Jenuh, dinyatakan sebagai
berikut:

V = ki
di mana:

v = kecepatan aliran

k = koefisien rembesan .
1
2
3
4

5
Rembesan Pada Struktur bangunan

Hukum Darcy dapat digunakan untuk menghitung dabit


rembesan yang melalui struktur bendungan. Dalam
perencanaan sebuah bendungan, perlu
diperhatikan stabilitasnya terhadap bahaya
longsoran, erosi lereng dan kehilangan air akibat
rembesan yang melalui tubuh bendungan
Koefisien rembesan tanah

adalah tergantung pada beberapa faktor, yaitu:


kekentalan cairan, distribusi ukuran-pori, distribusi ukuran-
butir, angka pori, kekasaran pennukaan butiran tanah, dan
derajat kejenuhan tanah. Pada tanah berlempung, struktur
tanah peranan penting dalam menentukan
memegang koefisien rembesan.
Faktor-faktor lain yang mempengaruhi sifat rembesan
tanah lempung adalah konsentrasi ion dan ketebalan
lapisan air yang menempel pada butiran lempung.
di mana:
'Yw = berat volume air
n = kekentalan air
K = rembesan absolut .

Rembesan absolut, K, mempunyai satuan L2


(yaitu cm 2 , ft2 , dan lain-lain).
Penentuan Koefisien Rembesan Di Laboratorium

Ada dua macam uji standar di laboratorium yang


digunakan untuk menentukan harga koefisien rembesan
suatu tanah, yaitu:

-Uji tinggi konstan

-Uji tinggi jatuh.


UJI TINGGI KONSTAN
1

Uji tinggi konstan adalah lebih cocok untuk tanah


berbutir dengan koefisien rembesan
yang cukup besar.
UJI TINGGI JATUH

Uji tinggi jatuh adalah sangat cocok untuk tanah berbutir halus dengan koefisien
rembesan kecii.
Rembesan Ekivalen pada Tanah Berlapis-lapis

Koefisien rembesan suatu tanah mungkin bervariasi


menurut arah aliran yang tergantung pada perilaku
tanah di lapangan. Untuk tanah yang berlapis-lapis, di
mana koefisien rembesan alirannya dalam suatu arah
tertentu berubah dari lapis-ke-lapis, kiranya perlu
ditentukan harga rembesan ekivalen untuk
menyederhanakan perhitungan (lihat juga Terzaghi
dan Peck, 1967). Penurunan berikut ini adalah
perumusan rembesan ekivalen untuk aliran air dalam
arah vertikal dan horisontal yang melalui tanah
berlapis-lapis dengan arah lapisan horisontal.
Gradien Di Tempat Keluar dan Faktor Keamanan
Terhadap Boiling

Apabila rembesan di bawah bangunan air tidak dikontrol secara


sempurna,maka keadaan tersebut akan menghasilkan gradien
hidrolik yang cukup besar di tempat keluar (bagian hilir sungai)
dekat konstruksi. Gradien yang tinggi di tempat keluar tersebut,
berarti juga bahwa gaya rembes adalah besar, akan
menyebabkan tanah menggelembung ke atas (heave) atau
menyebabkan tanah kehilangan kekuatannya. Keadaan ini akan
mempengaruhi kestabilan bangunan air yang bersangkutan.
UJI PERMEABILITAS

Terdapat 3 macam cara pengujian untuk menentukan koefisien


permeabilitas di laboratorium, yaitu :

a) Pengujian tinggi energi tetap (Constan-head)

b) Pengujian tinggi energi turun (falling-head)

c) Penentuan secara tidak langsung dari pengujian konsolidasi


PENGUJIAN TINGGI ENERGI TETAP (CONSTANT HEAD)

Pengujian constant-head ini cocok untuk jenis tanah granular (berbutir). Prinsip
pengujiannya, tanah benda uji diletakkan di dalam silinder. Pemberian air dari
perbedaan tinggi air selama percobaan. Pipa masuk dijaga sedemikian rupa sehingga
pada pipa masuk dan pipa keluar ( h ) selalu konstan. Pada kedudukan ini tinggi
energi hilang adalah h. Setelah kecepatan aliran air yang melalui contoh tanah
menjadi konstan, banyaknya air yang keluar ditampung dalam gelas ukur ( Q )
pengumpulan air dicatat ( t ).

PENGUJIAN TINGGI ENERGI TURUN (FALLING HEAD)

•Pengujian falling-head ini cocok untuk jenis tanah berbutir halus. • Prinsip
pengujiannya, tanah benda uji diletakkan di dalam silinder.
•Pipa pengukur didirikan di atas benda uji kemudian air dituangkan ke dalamnya dan
air dibiarkan mengalir melewati benda uji.
• Perbedaan tinggi air pada awal pengujian (t1 = 0) adalah h1 .
•Kemudian air dibiarkan mengalir melewati benda uji sampai waktu tertentu (t2 )
dengan perbedaan tinggi muka air adalah h2 .
KESIMPULA
N yang dapat diambil adalah:
Kesimpulan

1. Permeabilitas merupakan sifat bahan berpori yang memungkinkan aliran rembesan


dari cairan yang berupa air atau minyak mengalir lewar rongga pori.

2. Teorema Bernaulli dapat diterapkan untuk mengetahui besar tekanan air pori, karena
kecepatan rembesan di dalam tanah sangat kecil,maka tinggi energy kecepatan dalam
suku persamaan Bernoulli dapat diabaikan. Jadi, tinggi energy total sama dengan tinggi
energi elevai di tambah tinggi energi tekanan padi titik tertentu yang ditinjau, yaitu
sama dengan jarak vertikal yang diukur dari bidang referensi ke permukaan air dalam
pipa.

3. Apabila rongga pori tanah tidak sangat besar pada tanah jenuh, maka aliran air
adalah laminer.

4. Uji Permeabilitas Di Laboratorium di bagi menjadi empat macam, yaitu uji tinggi
energi tetap, uji tinggi energi turun, penentuan secara tidak langsung dari uji
konsolidasi, dan penentuan secara tidak langsung dari uji kapiler horizontal.
SEKIAN
DAN
T E R IM A K A S IH

Anda mungkin juga menyukai