Anda di halaman 1dari 13

MEKANIKA

TANAH 1
NUR SYAKIRA
220201601013
02/TSBG
00
ALIRAN AIR DALAM
TANAH :
PERMEABILITAS
. DAN
REMBESAN
 ALIRAN AIR DALAM TANAH :  GRAIEN
PERMEABILITAS DAN REMBESAN HIDROLIK

Tanah adalah merupakan susunan Menurut persamaan Bernoulli, tinggi energi


butiran padat dan pori-pori yang saling total pada suatu titik di dalam air yang mengalir
berhubungan satu sama lain sehingga dapat dinyatakan sebagai penjumlahan dari
air dapat mengalir dari satu titik yang tinggi tekanan, tinggi kecepatan, dan tinggi
elevasi;
mempunyai energi lebih tinggi ke titik
yang mempunyai energi lebih rendah.” .

.
.
Assignment
Apabila persamaan Bernoulli di atas dipakai
di mana: . untuk air yang mengalir melalui pori-pori tanah,
h = tinggi energi total bagian dari persamaan yang mengandung tinggi
kecepatan dapat diabaikan.
p = tekanan
v = kecepatan Hal ini disebabkan karena kecepatan rembesan
.
g = percepatan disebabkan air di dalam tanah adalah sangat kecil. Maka
oleh gravitasi dari itu, tinggi energi total pada suatu titik dapat
'Yw= berat volume air . dinyatakan sebagai berikut:
Introduction
● Gambar di samping
menunjukkan hubungan antara
tekanan, elevasi, dan tinggi
energi total dari suatu aliran air
di dalam tanah.

● Kehilangan energi antara dua


titik, A dan B, dapat dituliskan
dengan persamaan di bawah ini:

Kehilangan energi, dapat dinyatakan dalam


bentuk persamaan tanpa dimensi seperti di bawah
ini

Di mana:
i = gradien hidrolik
L = jarak antara titik A dan titik B,
yaitu panjang aliran air dimana kehilangan
tekanan terjadi
XL
.
● Seperti gambar sebelumnya, gambar tersebut dibagi
menjadi 3 zona:

 zona aliran laminar (Zona I),

 zona transisi (Zona II), dan


 zona aliran turbulen (Zona Ill)

● Pada kebanyakan tanah, aliran air melalui ruang


pori dapat dianggap sebagai aliran laminar, sehingga

● v∞i
 HUKUM DARCY
Pada tahun 1856, Darcy memperkenalkan suatu persamaan sederhana yang digunakan untuk
menghitung kecepatan aliran air yang mengalir dalam tanah yang jenuh, dinyatakan sebagai
berikut:

V = ki

di mana:

v = kecepatan aliran, yaitu banyaknya air yang mengalir dalam satuan waktu melalui suatu satuan
luas penampang melintang tanah yang tegak lurus arah aliran

k = koefisien rembesan.

2
itle. P5
Boo k T
KOEFISIEN REMBESAN
. Koefisien rembesan mempunyai satuan yang sama seperti kecepatan. Koefisien rembesan tanah
adalah tergantung pada beberapa faktor, yaitu: kekentalan cairan, distribusi ukuran-pori, distribusi
ukuran-butir, angka pori, kekasaran penukaan butiran tanah, dan derajat kejenuhan tanah.
Pada tanah berlempung, struktur tanah memegang peranan penting dalam menentukan koefisien
rembesan. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi sifat rembesan tanah lempung adalah
konsentrasi ion dan ketebalan lapisan air yang menempel pada butiran lempung.

Koefisien rembesan juga dapat dihubungkan dengan sifat-sifat dari cairan yang mengalir melalui
tanah yang bersangkutan dengan persamaan sebagai berikut:

k= di mana: : berat volume air


: kekentalan air
: rembesan absolut
 UJI PERMEABILITAS

Terdapat empat macam cara pengujian untuk menentukan koefisien


permeabilitas di laboratorium, yaitu :
a) Pengujian tinggi energi tetap (Constan-head)
b) Pengujian tinggi energi turun (falling-head)
c) Penentuan secara tidak langsung dari pengujian konsolidasi
 REMBESAN EKIVALEN PADA  UJI REMBESAN DI LAPANGAN XL
TANAH BERLAPIS-LAPIS DENGAN CARA PEMOMPAAN
DARI SUMUR
Koefisien rembesan suatu tanah Di lapangan, koefisien rembesan rata-rata yang searah
mungkin bervariasi menurut arah aliran yang dengan arah aliran dari suatu lapisan tanah dapat
tergantung pada perilaku tanah di lapangan. ditentukan dengan cara mengadakan uji pemompaan
dari sumur.Di dalam melakukan percobaan, air
Untuk tanah yang berlapis-lapis, di mana
dipompa keluar dari sumur uji yang mempunyai mantel
koefisien rembesan alirannya dalam suatu silinder berlubang dengan kecepatan tetap. Beberapa
arah tertentu berubah dari lapis-ke-lapis, sumur observasi dibuat di sekeliling sumur uji dengan
kiranya perlu ditentukan harga rembesan jarak yang berbeda-beda. Ketinggian air di dalam
ekivalen untuk menyederhanakan sumur uji dan sumur observasi diteliti secara terus
perhitungan.Penurunan berikut ini adalah menerus seiak pemompaan dilakukan hingga keadaan
tunak dicapai.
perumusan rembesan ekivalen untuk aliran
air dalam arah vertikal dan horisontal yang
melalui tanah berlapis-lapis dengan arah
lapisan horisontal.

.
 PENGUJI TINGGI ENERGI TETAP
(CONSTANT HEAD)

• Pengujian constant-head ini cocok untuk


jenis tanah granular (berbutir).
• Prinsip pengujiannya, tanah benda uji
diletakkan di dalam silinder.
• Pemberian air dari pipa masuk dijaga
sedemikian rupa sehingga perbedaan
tinggi air pada pipa masuk dan pipa ● .
keluar (h) selalu konstan selama
percobaan.
• Pada kedudukan ini tinggi energi hilang
adalah h.
• Setelah kecepatan aliran air yang
melalui contoh tanah menjadi konstan,
banyaknya air yang keluar ditampung
dalam gelas ukur (Q) dan waktu
pengumpulan air dicatat (t).
 PENGUJIAN TINGGI ENERGI TURUN
(FALLING HEAD)

• Pengujian falling-head ini cocok untuk jenis


tanah berbutir halus. • Prinsip pengujiannya,
tanah benda uji diletakkan di dalam silinder.
• Pipa pengukur didirikan di atas benda uji
kemudian air dituangkan ke dalamnya dan air
dibiarkan mengalir melewati benda uji.
• Perbedaan tinggi air pada awal pengujian (t1
= 0) adalah h1 .
• Kemudian air dibiarkan mengalir melewati
benda uji sampai waktu tertentu (t2 ) dengan
perbedaan tinggi muka air adalah h2 .
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOEFISIEN
REMBESAN

Ukuran Butiran Tanah

Sifat dan Pori Cairan

Kadar Pori

Susunan Struktur Partikel

2
itle. P5
Boo k T
TERIMA KASIH

2
itle. P5
Boo k T

Anda mungkin juga menyukai