• Dengan slope 22 °, sepuluh geometri bertangga diuji secara sistematis dengan beberapa rate aliran
(Gambar 2, Tabel 1).
Ringkasan investigasi eksperimental rinci pada
chute bertangga dengan slope moderat
Additional Remarks
• The hydraulic roughness of
the screens was tested
independently
• Darcy friction factor of the
screens ranged from fscreen =
0.05 to 0.08
• k is the screen height (k = 8
mm) and DH is the hydraulic
diameter.
Contoh Konfigurasi Tangga untuk meningkatkan disipasi energi
Prediksi rezim aliran pada chute bertangga • Nappe Flow diamati untuk debit kecil
(tanpa dimensi) dc / h dimana dc adalah
kedalaman aliran kritis dan h adalah
tinggi tangga. Nappe flow dicirikan
gerakan jatuh bebas yang bergantian /
terus menerus, diikuti oleh dampak
nappe pada bagian hilir.
di mana :
• LI = lokasi awal aerasi
• θ = sudut antara arah
horizontal dan pseudo-
bottom yang dibentuk oleh
tepi tangga
Lokasi titik awal aerasi – Perbandingan antara Chute bertangga • qw = debit air per satuan
permukaan halus – chute bertangga permukaan kasar lebar
• g = percepatan gravitasi
Resirkulasi kavitasi dalam skimming flow
Hilir dari titik awal aerasi, air-angin skimming flow sepenuhnya berkembang dan terjadi
pertukaran kuat air-udara dan momentum terjadi antara aliran utama dan atmosfer.
• Untuk Konfigurasi 2 samapai 7, beberapa efek ribs longitudinal pada vortisitas resirkulasi dan
pada arus utama yaitu Resirkulasi kavitasi tampak serupa dalam periode dan fase ke injeksi
fluida kavitasi dan dalam aliran chute bertangga.
• Untuk konfigurasi 8 sampai 10 (konfiguasi tangga kasar), lokasi awal aerasi begeser ke arah
hilir.
Konfigurasi 8 Konfigurasi 9
Sifat-sifat Aliran Udara-Air
Bendungan Tipe Urugaan chute bertangga (dc/h = 1.39), (x- LI)/Lcav = 2
• Pemilihan tinggi tangga Kondisi yang harus dicapai sebelum toe chute :
Dimana :
Jika aliran tidak mencapai kondisi aliran normal sebelum ujung saluran, kedalaman aliran air-udara harus
disimpulkan dari integrasi persamaan backwater:
Sifat aliran di wilayah aliran yang secara bertahap bervariasi dapat dihitung
dengan korelasi kurva yang menghubungkan beberapa hasil eksperimen
yang terdokumentasi dengan baik dengan perhitungan teoritis dalam
pengembangan dan daerah aliran ekuilibrium (Gonzalez 2005)
di mana :
Hmax = hulu total head
dc = kedalaman kritis
Vmax = kecepatan aliran yang ideal
Uw = kecepatan hilir
Faktor gesekan dalam skimming aliran biasanya fe = 0,2. Akhirnya, kecepatan aliran fluida ideal dapat diperkirakan
dari persamaan Bernoulli:
dengan d = qw / Uw. Untuk struktur yang besar, kecepatan aliran cairan yang ideal hanyalah:
Metode alternatif ini dapat digunakan untuk perhitungan desain awal.
Namun penting untuk dicatat bahwa itu diperoleh dengan asumsi fe = 0,2
seperti di wilayah ekuilibrium seragam dan itu hanya divalidasi untuk
skimming flow pada chute bertangga dengan slope moderate (15o <θ <25o).
di mana Hmax adalah hulu total head, θ adalah slope saluran, d adalah kedalaman aliran dan δ adalah
lapisan batas ketebalan. Di lapisan batas, data eksperimen menunjukkan bahwa distribusi kecepatan
mengikuti hukum :
di mana y adalah jarak normal ke dasar saluran.
Ekspansi distribusi kecepatan sama dengan sekitar N = 5 untuk chute tangga.
Menggabungkan Persamaan [24] dan [25], persamaan kontinuitas :
Pertumbuhan batas dalam skimming flow meningkat oleh turbulensi yang dihasilkan oleh tangga-tangga
tersebut. Hal tersebut dapat diperkirakan dengan:
di mana h adalah tinggi tangga dan x adalah koordinat garis melintang sepanjang arah aliran dari crest.
Persamaan [27] dicek dengan model dan data prototipe (misalnya Chanson 1995, Meireles et al. 2006).
Pada jarak x dari crest, Persamaan [27] memberikan perkiraan ketebalan lapisan batas δ, dan kedalaman aliran d
diberikan oleh Persamaan [26].
Kecepatan rata-rata adalah: Uw = qw / d.
KESIMPULAN
• Aliran yang mengalir menuruni spillway dengan slope yang moderat ditandai dengan
beberapa aerasi yang kuat dan turbulensi aliran yang tinggi.
• Hasil penelitian ini menghasilkan kriteria desain baru. Meskipun penelitian ini
didasarkan pada Batasan data eksperimen,
• Kriteria-kriteria menilai beberapa masalah utama yang tidak terlihat dalam studi
sebelumnya: misalnya, aliran yang secara gradual bervariasi, jenis rezim aliran,
hambatan aliran.
• Sementara temuan diperoleh untuk dua slope moderat (θ = 16 dan 22 º), hal ini diyakini
bahwa hasil tersebut belaku untuk range yang lebih lebar dari geometri chute dan tipikal
kondisi aliran chute..