Kuliah ke 13
1
7/6/2022
• Pada Zone Jenuh Air, atau zone di bawah muka air tanah, air
mengisi seluruh rongga-rongga tanah.
• Pada zone ini tanah dianggap dalam kedudukan jenuh sempurna.
• Batas atas dari zone jenuh adalah permukaan air tanah (water
table) atau permukaan freatis.
• Pada permukaan air tanah, tekanan hidrostatis adalah nol.
• Zone Kapiler terletak di atas zone jenuh. Ketebalan zone ini
tergantung dari jenis tanahnya.
• Akibat tekanan kapiler, air terhisap ke atas mengisi ruangan
diantara butiran tanah. Pada keadaan ini, air mengalami tekanan
negatif.
• Zone tak jenuh atau zone jenuh sebagian, berkedudukan paling
atas, adalah zone di dekat permukaan tanah, dimana air
dipengaruhi oleh penguapan dan akar tumbuh-tumbuhan.
Dimana :
h = tinggi energi total
p = tekanan
v = kecepatan
g = percepatan gravitasi
γw = berat volume air
2
7/6/2022
• Kehilangan energi Δh
tersebut dapat dinyatakan
balam bentuk persamaan
tanpa dimensi yaitu :
Dimana :
i = gradien hidrolik
L = jarak antara titik A dan B, yaitu panjang aliran air dimana
kehilangan tekanan terjadi
3
7/6/2022
Karena air hanya dapat mengalir lewat ruang pori, maka kecepatan
nyata rembesan lewat tanah (vs) adalah, sbb :
dengan n = porositas tanah
4
7/6/2022
5
7/6/2022
Contoh Soal
• Hitung besarnya koefisien permeabilitas suatu contoh tanah
berbentuk silinder mempunyai Ø 7,3 cm dan panjang 16,8 cm akan
ditentukan permeabilitasnya dengan alat pengujian permeabilitas
constant-head.
• Tinggi tekanan konstan sebesar 75 cm di kontrol selama masa
pengujiannya.
• Setelah 1 menit pengujian berjalan, air yang tumpah pada gelas ukur
ditimbang, beratnya 940 gram.
• Temperatur pada waktu pengujian 20 0C.
• Solusi :
- Luas penampang benda uji (A) = ¼ π D2 = ¼ π 7,32 = 41,9 cm2.
- Volume air pada gelas ukur = 940 cm3, karena γw = 1 gr/cm3.
- Koefisien permeabilitas :
6
7/6/2022
Sehingga :
Dimana :
h = perbedaan tinggi muka air pada
sembarang waktu
A = luas penampang contoh tanah
a = luas penampang pipa pengukur
L = panjang contoh tanah
Contoh Soal
• Pada pengujian permeabilitas falling-head diperoleh data sbb :
– Luas penampang benda uji A = 20 cm2;
– Luas pipa pengukur a = 2 cm2;
– Sebelum contoh tanah diuji, tahanan saringan alat pengujian
falling-head diuji terlebih dahulu. Hasilnya, waktu yang
dibutuhkan untuk menurunkan air di pipa bagian atas dari 100 cm
menjadi 15 cm adalah 5 detik.
– Kemudian controh tanah tebal 5 cm dimasukkan ke dalam
tabung silinder untuk diuji.
– Waktu yang diperlukan untuk penurunan muka air dari 100 cm
menjadi 15 cm adalah 2,5 menit.
– Hitunglah koefisien permeabilitas tanah ini dengan cara
pengujian falling-head.
• Solusi :
- Dianggap bahwa air mengalir vertikal ke bawah, melewati dua
lapis tanah dengan luas penampang yang sama, tetapi dengan
nilai k yang berbeda.
7
7/6/2022
Solusi (lanjutan)
• Debit air yang lewat adalah sama pada masing-masing potongan tanahnya.
Dimana debit = luas x kecepatan.
• Oleh karena kedua tanah terletak pada luas tabung yang sama, maka
kecepatan pada masing-masing tanah juga sama.
• Berdasarkan hukum Darcy : v = k i
Solusi (lanjutan)
• Jika kz adalah koefisien permeabilitas rata-rata untuk kedua lapisan, maka :
8
7/6/2022
Solusi (lanjutan)
• Dari persamaan koefisien permeabilitas untuk falling head :
• Untuk aliran lewat kedua lapisan tanah, t = 2,5 menit = 150 detik
9
7/6/2022
• Benda uji setebal 2,74 cm diletakkan diantara batu tembus air alat
konsolidasimeter.
• Dari percobaan dihasilkan waktu untuk mencapai derajat penurunan konsolidasi
50% (t50) = 12 menit.
• Hitung koefisien konsolidasi dari benda uji.
• Dianggap bahwa benda uji pada tekanan p1 = 1,473 kg/cm2 mempunyai angka
pori e1 = 0,585.
• Pada akhir pengujian tekanan p2 = 2,946 kg/cm, angka pori e2 = 0,499.
• Penyelesaian :
Pada pengujian ini, nilai e rata-rata = (0,585 + 0,499)/2 = 0,542
10
7/6/2022
11