Anda di halaman 1dari 23

REMBESAN AIR DALAM TANAH

(PERMEABILITY)

Tanah merupakan susunan KULIAHbutiran– 2 dan pori-pori


padat
yang saling berhubungan satu sama lainnya sehingga air
REVIEW PERMEABILITAS
dapat mengalir dari satu titik yang mempunyai energi yang
lebih tinggi ke titik yang mempunyai energi lebih rendah.
REMBESAN AIR DALAM TANAH
(PERMEABILITY)

Tanah merupakan susunan butiran padat dan pori-pori


yang saling berhubungan satu sama lainnya sehingga air
dapat mengalir dari satu titik yang mempunyai energi yang
lebih tinggi ke titik yang mempunyai energi lebih rendah.

Sheet pile/
turap
REMBESAN (PERMEABILITY) (1)

o PERMEABILITAS  KEMAMPUAN SUATU


MATERIAL UNTUK DAPAT MENGALIRKAN ATAU
MEREMBESKAN AIR (ATAU JENIS FLUIDA
LAINNYA) MELALUI PORI - PORI MATERIAL
TERSEBUT.
REMBESAN (PERMEABILITY) (2)

o BATU KERIKIL MEMILIKI TINGKAT


PERMEABILITAS YANG PALING TINGGI ,
SEDANGKAN LEMPUNG MEMILIKI TINGKAT
PERMEABILITAS YANG TERENDAH.

o REMBESAN AIR DI DALAM TANAH


DIMUNGKINKAN KARENA TANAH TERDIRI
ATAS BUTIR-BUTIR DAN DI ANTARA BUTIR-
BUTIR TERSEBUT TERDAPAT RUANG-RUANG
KOSONG  PORI (VOIDS).
REMBESAN (PERMEABILITY) (3)

MEMPELAJARI REMBESAN (SEEPAGE) SUATU


TANAH SANGAT PENTING DALAM MENYELESAIKAN
MASALAH – MASALAH GEOTEKNIK SEPERTI :

 Memperkirakan jumlah rembesan air (debit =m3 /dt ) dalam


tanah.
 Masalah pemompaan air tanah dari konstruksi bawah tanah
 Menganalisis kestabilan dari bendungan tanah (earth dam)
 Konstruksi dinding penahan tanah yang mengalami gaya
rembesan
Aliran Air Melalui Pori-pori tanah

o Gambar memperlihatkan
aliran air dari titik A menuju
titik B.
o Air tersebut tidak mengalir
mengikuti suatu garis lurus
dengan kecepatan yang
konstan, akan tetapi air
tersebut akan mengalir
berliku-liku seperti terlihat
pada gambar.
o Pada persoalan geoteknik
air tersebut dapat
diasumsikan mengalir dari A
ke B mengikuti suatu garis
lurus dan dengan kecepatan
tertentu.
REMBESAN (PERMEABILITY) (4)

 REMBESAN AIR DI DALAM TANAH HAMPIR


SELALU LAMINER BUKAN TURBULEN

 MENURUT “HUKUM DARCY”, KECEPATAN


ALIRAN (REMBESAN) AIR DALAM TANAH
SEBANDING DENGAN GRADIEN HIDRAULIK,
YAITU:
v=kxi
ket. :
v : kecepatan aliran air (cm/detik)
k : konstanta permeabilitas (cm/detik)
i : gradien hidraulik
REMBESAN (PERMEABILITY) (5)

 BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI


PERMEABILITAS (k) DIANTARANYA :

• UKURAN BUTIRAN TANAH;


• STRUKTUR DARI PORI – PORI TANAH;
• NILAI VOID RATIO TANAH;
• AIR;
• KANDUNGAN UDARA.

 NILAI k UNTUK SUATU MACAM TANAH RELATIF


KONSTAN, ASALKAN TEMPERATURNYA KONSTAN PULA.

 PERUBAHAN TEMPERATUR AKAN MENYEBABKAN


PERUBAHAN KEKENTALAN AIR SEHINGGA NILAI K
BERUBAH PULA.
KOEFISIEN PERMEABILITAS BEBERAPA JENIS TANAH.

Jenis Tanah Koefisien Permeabilitas (k) (cm/detik)


Pasir yang mengandung lempung / lanau 10-2 s/d 5 x 10-3
Pasir halus 5 x 10-2 s/d 10-3
Pasir kelanauan 2 x 10-2 s/d 10-4
Lanau 6 x 10-3 s/d 10-5
Lempung 10-6 s/d 10-9
1. GRADIEN HIDROLIK
Menurut persamaan Bernoulli, tinggi energi total
pada suatu titik didalam air yang mengalir dapat
dinyatakan sebagai penjumlahan dari tinggi tekanan,
tinggi kecepatan, dan tinggi elevasi; atau :

u ν
h  Z
γw 2g
dimana :
h  tinggi energi total
u  tekanan air pori
v  kecepatan
g  percepatan yang disebabkan oleh gravitasi
γ w  berat volu me air
Z  tinggi elevasi
Apabila persamaan Bernoulli di atas dipakai untuk air yang mengalir
melalui pori-pori tanah , bagian dari persamaan yang mengandung tinggi
kecepatan dapat diabaikan. Hal ini disebabkan karena kecepatan
rembesan air di dalam tanah adalah sangat kecil. Maka dari itu, tinggi
energi total pada suatu titik dapat dinyatakan sebagai berikut :

u
h Z
γw

Gambar 6.1. menunjukkan tekanan, elevasi, dan tinggi total energi untuk
airan air di dalam tanah. Tabung pizometer A dan B. Ketinggian air di dalam
tabung pizometer A dan B disebut sebagai muka pizometer. Tinggi elevasi
dari suatu titik merupakan jarak vertikal yang diukur dari suatu bidang
datum yang diambil sembarang ke titik yang bersangkutan.
Kehilangan energi antara dua titik, A dan B dapat dituliskan dengan
persamaan :
 uA   uB 
h  h A  h B 
 γ  ZA 

 γ  ZB 

 w   w 
Kehilangan energi, h, tersebut dapat dinyatakan dalam
bentuk persamaan tanpa dimensi seperti dibawah ini :

Δh
i Δh = kehilangan tekanan
L i = hidrolik gradien
L= panjang aliran dari A ke B
uA h
γw
uB
hA A γw
hB
B
ZA
ZB
Datum

Gambar 6.1. Tekanan, elevasi, dan tinggi total energi untuk airan air didalam tanah
2. Hukum DARCY
• Menurut DARCY, kecepatan aliran air (v) yang mengalir
didalam tanah yang jenuh adalah :
v=k.i [cm/detik]
dimana: k = koefisien permeabilitas ..[cm/detik]

• Banyak air yang mengalir melalui penampang tanah


dengan luasan A dalam suatu satuan waktu (debit) adalah :
q=v.A [cm3/dt] ;[m3/dt]
• Sedangkan jumlah air yang mengalir dalam suatu waktu t adalah :

Volume air (Q) = q . t; Q = v . A. t

Q = k. i . A. t [cm3]
3. Penentuan Harga Koefisien Rembesan (k)
Koefisien rembesan mempunyai satuan yang sama
dengan kecepatan. [cm/dt]
Penentuan nilai koefisien permeabilitas dapat
dilakukan melalui pengujian laboratorium maupun
pengujian dilapangan.

3.1. Penentuan Harga k di laboratorium


Untuk uji laboratorium, biasanya dilakukan dengan
2 metode pengujian yaitu :

A. Constant Head Test (uji tinggi konstan)


B. Falling Head Test (uji tinggi jatuh)
A. Constant Head Test
Untuk test dengan cara constant head test banyaknya air yang mengalir
lewat contoh tanah ditampung dalam gelas ukur. Waktu yang diperlukan
untuk mengumpulkan air tersebut di catat. Perlu diingat bahwa pada
constant head test, tinggi muka air diatas contoh tanah di USAHAKAN
tetap (constant). Apabila volume air yang dikumpulkan dalam gelas ukur
adalah = Q, dan waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan adalah t,
luas permukaan tanah A, maka : Q=A.v.t [cm3]

batu berpori Q  v.A.t


 k.i.A.t
h
contoh L h
tanah  k. .A.t
batu berpori L
Q.L
k 
gelas ukur
A.h.t
Gambar 6.2. Uji rembesan dengan cara tinggi konstan
CONTOH SOAL
 Hitung besarnya koefisient contoh tanah berbentuk
silender mempunyai diameter Ø 7,30 cm dan panjang
16,80 cm akan ditentukan permeabilitasnya dengan alat
pengujian permeabilitas constant-head
 Tinggi tekanan konstan adalah 75 cm dikontrol selama
masa pengujian
 Setelah satu menit pengujian berjalan, air yang tumpah
pada gelas ukur ditimbang, beratnya 940 gram

1 1
Luas penampang (A)  . .D 2  . .7,30 2  41,90 cm 2
Jawab 4 4
Berat 940
Volume (Q) air pada gelas ukur    940 cm 3
γw 1
Koefisien permeabili tas,
Q.L 940.16,80
k   0,08 cm/dt
A.h.t 41,90.75.60
luas pipa = a
B. Falling Head Test
Untuk test Falling Head, air didalam pipa yang
dipasang diatas contoh tanah dibiarkan turun.
Volume air yang melewati contoh tanah adalah dh
sama dengan volume air yang hilang di dalam
pipa : h1
k. (h/L). A. dt = a. dh ...................(1)
A = luas penampang melintang contoh tanah h h2
a = luas penampang pipa (tabung buret)
dt = waktu yang diperlukan oleh air untuk
mengalir
contoh
dh = tinggi air didalam pipa yang hilang tanah L

Persamaan (1) diatas dapat dituliskan : batu berpori

a.L  dh   a.L   h1 
dt  .  atau t  ln  
A.k  h   A.k   h 2 
Atau dapat disederhan akan menjadi :
a.L h
k 2,3log 1 Gambar 6.3. Uji rembesancara tinggi
A(t 2  t1 ) h2 jatuh (falling head)
CONTOH SOAL :
Pada pengujian permeabilitas Falling-Head diperoleh data sebagai berikut :
 Benda uji tanah lempung bentuk silinder Ø = 5 cm, panjang (L)=2,5 cm
 Pipa pengukur Ø = 1,25 cm
 Setelah tanah jenuh air, dimulai percobaan
 Pembacaan dimana waktu yang diperlukan untuk menurunkan air di pipa bagian
atas dari 45 cm menjadi 43 cm adalah 7 menit 25 detik
 Hitunglah nilai k

a.L h
Jawab : k 2,3log 1
A(t 2  t1 ) h2
1 1
A  .  .D  . .52  19,6 cm 2 ; L  2,5cm
2

4 4
1 1
a  . .d  . .1,252  1,23cm 2
2

4 4
Δt  t 2  t1  (7x60)  25  445detik
1,23.2,5 45
k .2,3 log  1,60.10 5 cm/dt  1,60.10 7 m/dt
19,6.445 43
3.2. Penentuan Harga k di lapangan
Koefisien rembesan , k dapat ditentukan secara
langsung dilapangan dengan 2 cara yaitu :

1. Memompa air dari dalam sumur (pumping from well)


2. Lubang Auger (Auger Hole)
A=2..X.Y
y

X2
q.ln
X1
k 

π. Y22  Y12 
Contoh soal :
Suatu lapisan tanah pasir yang tebalnya 14 meter terletak diatas lapisan yang
kedap air. Untuk menentukan koefisien rembesan lapisan tanah pasir tersebut,
maka dilakukan percobaan pumping test.Setelah adanya debit 12,4 liter/detik (12,4
cm3/dt), garis muka air yang diteliti menunjukkan bahwa pada jarak 16 meter dan
33 meter dari pusat lubang pompa berada 1,787 m dan 1,495 m dari permukaan
air tanah. Apabila muka air tanah asli adalah 2,14 m di bawah permukaan pasir,
tentukanlah k

Air dipompa
m.t
2,14 m
m.a.t
1,787
X1=16 m; X2=33 m
1,495 h1=14-(2,14+1,787)=10,073 m
14 m h2=14-(2,14+1,495)=10,365 m

h1 q=12,4/1000 m3/dt
h2
=0,0124x60x60x24
=1071,36 m3/hari

16 m X2
q.ln 33
33 m 1071,36. ln
X1 16
k 

π. Y2  Y1
2 2

 .(10,365  10,0732 )
2

 17,62m/hari  0,0204 cm/dt


- KOEFISIEN PERMEABILITAS BEBERAPA JENIS TANAH.
Jenis Tanah Koefisien Permeabilitas (k) (cm/detik)
Pasir yang mengandung lempung / lanau 10-2 s/d 5 x 10-3
Pasir halus 5 x 10-2 s/d 10-3
Pasir kelanauan 2 x 10-2 s/d 10-4
Lanau 6 x 10-3 s/d 10-5
Lempung 10-6 s/d 10-9

Anda mungkin juga menyukai