Pengaruh Dinding Bata Bertulang Terhadap Kinerja Struktur Rangka Dengan Dinding Pengisi (Infilled Frame)
Pengaruh Dinding Bata Bertulang Terhadap Kinerja Struktur Rangka Dengan Dinding Pengisi (Infilled Frame)
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENELITIAN
MANFAAT PENELITIAN
BATASAN MASALAH
Akibat dari lemahnya dinding pengisi dari pengaruh gaya lateral yang besar
Jenis kerusakan dinding pengisi yang dihasilkan akibat kegagalannya menahan gaya
lateral seperti beban gempa berupa runtuh dinding pengisi
Metode perencanaan dinding pengisi dengan Reinforced Masonry Wall (RMW) atau
dengan menambah tulangan pada dinding
Perlu dilakukan penelitian secara seksama perencanaan dinding pengisi bata bertulang
serta pengaruhnya melalui kinerja struktur rangka berdasarkan kepada konsep reinforced
masonry wall
Adapun rumusan masalah yang akan diangkat dan dibahas melalui penelitian ini ialah
(a) (b)
(a) Perilaku Interaksi Dinding Pengisi dengan Rangka Struktur. (b) Arah Pengaku Pada Rangka Struktur.
1
2
(a) (b)
(a) (b)
2 .6
Hubungan Kekakuan Elemen Gap (Kg) dan Kekakuan Dinding Pengisi (ki)
1
4
Model Struktur Rangka Beton Bertulang Pada Eksperimen Kakaletsis dan Karayannis (2009).
Gambar 2 . 30 Hubungan antara lateral load dan lateral displacement beserta pola
kegagalan model bare frame (atas) dan model dinding solid (bawah)
Campuran Semen/Plester
Pasangan Bata
Rangka Beton
Baja Batang
Kuat leleh/ tarik runtuh transversal baja fy/fu 212,2 MPa/321,07 MPa
PENENTUAN
4 5 PENETAPAN MODEL 6 URAIAN
DESAIN STRUKTUR
2
3
Diperlukan metode yang tepat agar tujuan serta sasaran dari suatu penelitian mendekati
hasil yang diharapkan atau bahkan tepat sesuai dengan hasil yang direncanakan. Dipertimbangkan
segala faktor yang mempengaruhi jalannya penelitian seperti waktu dan biaya sehingga penelitian
tersebut berjalan tepat, padat dan efisien.
Dari beberapa referensi yang didapatkan, yang digunakan sebagai rujukan ialah
penelitian yang dilakukan oleh Kakaletsis dan Karayannis (2009) tentang eksperimen struktur
reinforced masonry terhadap performa seismik di laboratorium. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perilaku struktur dinding pengisi bata bertulang dengan menggunakan permodelan
layered shell element pada program SAP2000.
Model Rangka Dinding Pengisi Tanpa Tulangan (M2) Model Rangka Dinding Pengisi Bata Bertulang (M3)
Penurunan Modulus Secant (Esi) pada material beton dan dinding Model M2
The Power of PowerPoint - thepopp.com
2
8
Adapun model struktur rangka dinding pengisi yang dianalisis dalam eksperimen yang
dilakukan Kakaletsis dan Karayannis (2009), dimana terdapat 10 model yang dianalisis, maka
melalui penelitian ini diambil 2 model yang akan dijadikan acuan yaitu model rangka terbuka atau
model M1 pada penelitian ini dan model rangka dinding pengisi atau model M2 yang sesuai pada
penelitian ini. Model M3 dilakukan secara mandiri melalui penelitian ini berdasarkan parameter dan
acuan dari kedua model eksperimen tersebut.
4. Setelah ketiga model tersebut dinyatakan memenuhi syarat kekakuan dan kekuatan, maka
selanjutnya dilakukan analisis pushover pada ketiga tipe model struktur tersebut sesuai pada kaidah FEMA.
5. Didapat hasil analisis struktur berupa simpangan atau deformasi pada model. Dilakukan
perbandingan terhadap level kinerja struktur ketiga tipe model struktur tersebut. Hasil perbandingan yang
diperoleh disajikan dalam bentuk tabel atau grafik hubungan antara gaya yang bekerja (F) dengan besarnya
simpangan yang terjadi (u).
6. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, langkah terakhir adalah melakukan interpretasi terhadap
hasil tersebut yang diuraikan pada Bab IV. Pembahasan dilakukan berdasarkan hasil analisis yang ditinjau
untuk mengetahui kinerja struktur dari model struktur rangka terbuka, model struktur rangka dinding
pengisi tanpa tulangan (unreinforced masonry wall), dan model struktur rangka dinding pengisi bata bertulang
(infilled frame).