Anda di halaman 1dari 33

PENGARUH DINDING BATA BERTULANG

TERHADAP KINERJA STRUKTUR RANGKA


DENGAN DINDING PENGISI (INFILLED FRAME)
KELOMPOK 7

Komang Gede Putra Airlangga (1504105089)


Made Khrisna Adi Negara (1504105090)
Agus Hendra Adnya (1504105091)
BAB I
PENDAHULUAN
3

LATAR BELAKANG

RUMUSAN MASALAH

TUJUAN PENELITIAN

MANFAAT PENELITIAN

BATASAN MASALAH

SEMINAR PROPOSAL TUGAS AKHIR


4

Rangka dengan Dinding Pengisi (infilled frame)

Akibat dari lemahnya dinding pengisi dari pengaruh gaya lateral yang besar

Jenis kerusakan dinding pengisi yang dihasilkan akibat kegagalannya menahan gaya
lateral seperti beban gempa berupa runtuh dinding pengisi

Metode perencanaan dinding pengisi dengan Reinforced Masonry Wall (RMW) atau
dengan menambah tulangan pada dinding

Perlu dilakukan penelitian secara seksama perencanaan dinding pengisi bata bertulang
serta pengaruhnya melalui kinerja struktur rangka berdasarkan kepada konsep reinforced
masonry wall

SEMINAR PROPOSAL TUGAS AKHIR


5

Adapun rumusan masalah yang akan diangkat dan dibahas melalui penelitian ini ialah

Bagaimana pengaruh dinding bata bertulang


terhadap kinerja struktur rangka dinding pengisi?
6

Adapun tujuan penelitian yang akan diraih adalah

Untuk mengetahui pengaruh dinding bata


bertulang terhadap kinerja struktur rangka dinding
pengisi
7

Adapun manfaat penelitian yang akan didapat adalah

Sebagai bahan pertimbangan maupun acuan


bagi pelaksana proyek bangunan dalam
merencanakan dinding pengisi.
Berikut batasan yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah :

Digunakan software Struktur rangka dalam Analisis Nonlinear Statik


SAP2000 V20.2.0 dalam penelitian ini adalah Pushover yang dilakukan
memodel serta berupa struktur beton mengacu pada FEMA 273.
menganalisis pengaruh bertulang.
dinding bata bertulang
beserta struktur
rangkanya.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Rangka Dinding Pengisi (RDP)
2.2 Tegangan Pada Dinding Pengisi (Infills)
2.3 Keruntuhan Rangka Dinding Pengisi (Infilled Frame)
2.4 Modulus Elastisitas
2.5 Analisis Kinerja Struktur
2.6 Reinforced Masonry Wall (RMW)
2.7 Penelitian Rangka Dinding Pengisi
1
1

2.1.1 Model Makro

(a) (b)

(a) Perilaku Interaksi Dinding Pengisi dengan Rangka Struktur. (b) Arah Pengaku Pada Rangka Struktur.
1
2

2.1.2 Model Mikro

(a) (b)

Jenis Komponen Elemen Penghubung


1
3

(a) (b)

2 .6

Hubungan Kekakuan Elemen Gap (Kg) dan Kekakuan Dinding Pengisi (ki)
1
4

Jenis Tegangan Dasar Pada Elemen Shell


1
5

Mode Keruntuhan Pada Rangka Dinding Pengisi (Infilled Frame)


1
6

Hubungan Tegangan dan Regangan

The Power of PowerPoint - thepopp.com


1
7

Kurrva Analisa Pushover (FEMA 273)

The Power of PowerPoint - thepopp.com


1
8

Model Struktur Rangka Beton Bertulang Pada Eksperimen Kakaletsis dan Karayannis (2009).

The Power of PowerPoint - thepopp.com


1
9

Gambar 2 . 30 Hubungan antara lateral load dan lateral displacement beserta pola
kegagalan model bare frame (atas) dan model dinding solid (bawah)

Sumber : Kakaletsis dan Karayannis (2009)

The Power of PowerPoint - thepopp.com


2
0
Sifat Mekanik Nilai Besaran

Campuran Semen/Plester

Kuat Tekan fm 1,53 MPa

Unit Batu Bata

Kuat Tekan fbc 3,10 MPa

Pasangan Bata

Kuat tekan (tegak lurus) untuk rongga fc 2,63 MPa

Modulus Elastisitas (tegak lurus) untuk rongga E 666,06 MPa

Kuat Tekan (sejajar) untuk rongga fc90 5,11 MPa

Modulus elastisitas (sejajar) untuk rongga E90 670,3 MPa

Koefisien Gesek µ 0,77

Modulus Geser G 259,39 MPa

Kuat Geser Tanpa Tegangan Normal Fvo 0,08 MPa

0,38 MPa/0,25 MPa

0,33 MPa/0,22 MPa

0,39 MPa/0,30 MPa


Kuat Geser Dengan Tegangan Normal fv/fn
0,21 MPa/ 0,37 MPa

0,20 MPa/0,70 MPa

Rangka Beton

Kuat Tekan f’c 28,51 MPa

Baja Batang

Kuat leleh/tarik runtuh longitudinal baja fy/fu 390,47 MPa/516,27 MPa

Kuat leleh/ tarik runtuh transversal baja fy/fu 212,2 MPa/321,07 MPa

The Power of PowerPoint - thepopp.com


BAB III
METODE PENELITIAN
MATERIAL BETON KERANGKA
1 UMUM 2 DAN DINDING NON-
3 PENELITIAN
LINEAR

PENENTUAN
4 5 PENETAPAN MODEL 6 URAIAN
DESAIN STRUKTUR
2
3

Diperlukan metode yang tepat agar tujuan serta sasaran dari suatu penelitian mendekati
hasil yang diharapkan atau bahkan tepat sesuai dengan hasil yang direncanakan. Dipertimbangkan
segala faktor yang mempengaruhi jalannya penelitian seperti waktu dan biaya sehingga penelitian
tersebut berjalan tepat, padat dan efisien.
Dari beberapa referensi yang didapatkan, yang digunakan sebagai rujukan ialah
penelitian yang dilakukan oleh Kakaletsis dan Karayannis (2009) tentang eksperimen struktur
reinforced masonry terhadap performa seismik di laboratorium. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perilaku struktur dinding pengisi bata bertulang dengan menggunakan permodelan
layered shell element pada program SAP2000.

The Power of PowerPoint - thepopp.com


2
4

Penelitian dilakukan sesuai dengan spesifikasi eksperimen yang ditunjukan pada


Kakaletsis dan Karayannis (2009) merupakan struktur rangka beton bertulang portal satu tingkat.
Berikut rincian desain untuk struktur rangka terbuka (bare frame) dari eksperimen tersebut, beserta
model rangka dinding pengisi tanpa tulangan, dan rangka dinding pengisi bata bertulang.

The Power of PowerPoint - thepopp.com


2
5

Model Rangka Terbuka (Bare Frame) Potongan Balok Rangka

The Power of PowerPoint - thepopp.com


2
6

Model Rangka Dinding Pengisi Tanpa Tulangan (M2) Model Rangka Dinding Pengisi Bata Bertulang (M3)

The Power of PowerPoint - thepopp.com


2
7
Dalam permodelan dilakukan analisis dengan mengubah parameter Modulus Secant
(Esi) dari material beton dan dinding yang dibuat non-linear, dimana adanya
penurunan
n nilai dari Modulus
Beban Lateral Secant
Modulus (Esi).
Secant (MPa)
(kN) Esi(c) beton Esi(b) dinding
1 0 26995,04 783,84
2 10 26862,65 756,19
3 20 26081,19 698,65
4 30 24613,34 655,88
5 40 22512,01 584,33
6 44 20551,08 535,63
7 50 19092,26 507,44
8 60 15974 425,67
9 70 11384,65 329,62
10 79,5 3777 137,22

Penurunan Modulus Secant (Esi) pada material beton dan dinding Model M2
The Power of PowerPoint - thepopp.com
2
8

Adapun model struktur rangka dinding pengisi yang dianalisis dalam eksperimen yang
dilakukan Kakaletsis dan Karayannis (2009), dimana terdapat 10 model yang dianalisis, maka
melalui penelitian ini diambil 2 model yang akan dijadikan acuan yaitu model rangka terbuka atau
model M1 pada penelitian ini dan model rangka dinding pengisi atau model M2 yang sesuai pada
penelitian ini. Model M3 dilakukan secara mandiri melalui penelitian ini berdasarkan parameter dan
acuan dari kedua model eksperimen tersebut.

The Power of PowerPoint - thepopp.com


2
9
Bagan alir analisis pada kerangka penelitian 6.1 dapat diuraikan sebagai
berikut
1. Mendefinisikan dan memasukkan data struktur pada program SAP2000 yang meliputi modulus
elastisitas beton (Ec), kuat tekan beton (f’c), modulus elastisitas baja (Es), tegangan leleh baja tulangan (fy),
tegangan putus baja tulangan (fu), estimasi dimensi struktur (dimensi balok, dan kolom), dan beban vertikal
(gravitasi) serta beban horizontal (beban gempa). Pembebanan gempa dilakukan dengan metode autoload
menggunakan peraturan IBC 2009.
2. Melakukan pemodelan dengan membuat tiga buah model, yaitu model struktur rangka terbuka,
model struktur dinding pengisi tanpa tulangan (unreinforced masonry wall), dan model struktur rangka dinding
pengisi bata bertulang (infilled frame).
3. Kontrol kekuatan dan kekakuan elemen struktur dengan mengecek terjadinya overstressed pada
elemen-elemen struktur dan syarat simpangan yang ditentukan. Jika tidak memenuhi syarat kekuatan dan
kekakuan, kembali dilakukan percobaan pada estimasi dimensi pada model yang belum OK.

The Power of PowerPoint - thepopp.com


3
0

4. Setelah ketiga model tersebut dinyatakan memenuhi syarat kekakuan dan kekuatan, maka
selanjutnya dilakukan analisis pushover pada ketiga tipe model struktur tersebut sesuai pada kaidah FEMA.
5. Didapat hasil analisis struktur berupa simpangan atau deformasi pada model. Dilakukan
perbandingan terhadap level kinerja struktur ketiga tipe model struktur tersebut. Hasil perbandingan yang
diperoleh disajikan dalam bentuk tabel atau grafik hubungan antara gaya yang bekerja (F) dengan besarnya
simpangan yang terjadi (u).
6. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, langkah terakhir adalah melakukan interpretasi terhadap
hasil tersebut yang diuraikan pada Bab IV. Pembahasan dilakukan berdasarkan hasil analisis yang ditinjau
untuk mengetahui kinerja struktur dari model struktur rangka terbuka, model struktur rangka dinding
pengisi tanpa tulangan (unreinforced masonry wall), dan model struktur rangka dinding pengisi bata bertulang
(infilled frame).

The Power of PowerPoint - thepopp.com


Kerangka Penelitian
33

Anda mungkin juga menyukai