Anda di halaman 1dari 9

UJI PERMEABILITAS

METODE CONSTANT HEAD


Permeabilitas
Permeabilitas adalah ukuran kemampuan suatu
material (seperti batu) untuk mengirimkan cairan
melalui volume tanah.
Ukuran Kemampuan ini dinyatakan dalam koefisien
Permeabilitas.
Ukuran partikel tanah kecil, maka ukuran pori juga
kecil angka koefisien permeabilitas pun kecil begitu
pula sebaliknya.
Metode penentuan koefisien permeabilitas: Constant
Head (tanah berbutir kasar), dan Falling Head (tanah
berbutir halus)
Constant Head Permeability Test

Test ini bertujuan untuk menentukan besarnya koefisien rembesan


(k) dari tanah berbutir kasar (Pasir).
Peralatan dan bahan yang diperlunkan :
a. Constan head permeameter
b. Gelas ukur yang mempunyai volume 250 s/d 500 cc
c. Timbang dengan ketilitian 0,1 gram
d. Termoter dengan ketelitian 0,1C
e. Stop watch
f. Kertas Filter
g. Tanah Pasir
Constant Head Permeability Test
Campur air yang cukup ke dalam sampel untuk mencegah
pemisahan ukuran partikel selama penempatan ke
Permeameter. Cukup air harus ditambahkan untuk
memungkinkan campuran mengalir bebas, membentuk
lapisan.
Memungkinkan air mengalir melalui corong sampai permukaan
air dalam saluran adalah konstan
Buka outlet bawah, jalankan air melalui permeameter sampai
pasir tersebut jenuh dan tidak ada gelembung udara
tampaknya mengalir keluar dari pipa pembuangan (aliran
tunak),
Ukur kepala air (h), jarak antara permukaan air di saluran dan
outlet bawah permeameter
Jalankan air dengan outlet bawah terbuka untuk beberapa
waktu untuk mencapai keadaan tunak (tidak ada gelembung
udara yang mengalir melalui pipa) pada saat itu ketinggian
tertentu.
Constant Head Permeability Test

Timbang menggunakan labu kerucut kosong, W1 (g)


Mulai stop watch dan mengumpulkan debit air dalam labu
berbentuk kerucut untuk jangka waktu tertentu (katakanlah 60
detik), mencatat waktu pengumpulan (kolom 3 tabel).
Timbang termos dengan air, W2 (g)
Hitung volume air, V = [W2-W1] / [satuan berat air, 1 x 10-3 Kg/m3
Ubah kepala dengan menyesuaikan saluran pada ketinggian yang
berbeda
Ulangi langkah 4 sampai 10 tiga kali dan menghitung rata-rata k
(cm / s)
Perhitungan Koefisien Permeabilitas

k = Koefisien permeabilitas
Q = Volume air yang keluar (m3)
L = Jarak antar manometer (m)
h = Perbedaan tinggi tekanan dalam manometer (m)
t = Total waktu rembesan (s)
Berdasarkan tabel 4.1 (Braja M Das jilid 1, hal 84) tentang harga-harga koefisien rembesan
pada umumnya :
Contoh Soal
1. Diketahui suatu aliran dengan lebar dasar 20 m dengan tinggi air 3 m, berada di
atas lapisan kerikil yang sangat lolos air. Kondisi lapisan tanah ditunjukkan pada
gambar di bawah.

Tebing saluran vertikal dianggap kedap air dan permukaan air dalam saluran tetap.
Bila tanah di dasar saluran mempunyai k = 2 x 10-5 m/det, dan aliran air dianggap hanya
ke arah vertikal ke bawah (satu dimensi), pada pengaliran yang telah konstan, hitung
volume kehilangan air dalam saluran per meter panjang saluran setiap harinya. Muka air
tanah diasumsikan pada kedalaman 2 m di bawah dasar saluran, dan dalam
kedudukan tetap.
Penyelesaian

h = tinggi energi hidrolik = selisih tinggi muka air = 5 m


L = tebal lapisan tanah di bawah dasar saluran = 2 m
k = 2 x 10-5 m/det
A= luas penampang pengaliran = 20 x 1= 20 m2
t = waktu pengaliran = 24 x 60 x 60 = 86400 detik

pada aliran tetap, volume air hilang per hari :


0,00002 5 86400 20
Q = = = 86,4 m3 per meter panjang
2

Anda mungkin juga menyukai