Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

“REMBESAN”

Dosen Pengajar:

PENDEKAR TRIO LONAN, ST., MT

Disusun Oleh: Kelompok 4


Christiano Tompodung (21012057)
Maisella Ngangi (21012060)
Indra Dayanda (21012046)
Angel Mangatore (21012065)
KELAS 3B KBG

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG
POLITEKNIK NEGERI MANADO
MANADO
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atar berkat dan
rahmat-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah mata kuliah Mekanika
Tanah 2 tentang “REMBESAN”

Dalam penulisan makalah ini, kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan


baik pada teknik penulisan maupun materi,mengingat akan kemampuan yang
penulis miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan
demi penyempurnaan pembuatan makalah ini

Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikirian bagi
pihak yang membutuhkan, khususnya bagi kami sehingga tujuan yang diharapkan
dapat tercapai

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL 1

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB 1 PENDAHULUAN 4
1.1 LATAR BELAKANG 4
1.2 RUMUSAN MASALAH 4
1.3 TUJUAN 4

BAB 2 PEMBAHASAN 5
2.1 MENGHITUNG DAYA REMBESAN 5
2.1.1 PENGUKURAN DALAM TEGANGAN TETAP 7
2.1.2 PENGUKURAN DALAM TEGANGAN BERUBAH 7
2.1.3 MENENTUKAN DAYA REMBES PADA TANAH BERLAPIS 9

2.1.4 MENENTUKAN DAYA REMBES TANAH DI LAPANGAN 9


2.1.4.1 LAPISAN BERAIR TAK TERBATAS (Unconfined Aquafer)
12
2.1.4.2 LAPISAN BERAIR TERBATAS (Confined Aquafer) 13
2.2 GRADIEN HIDROLIK KRITIS 15
2.3 PASIR APUNG (Quick Sand) 16
2.4 TEORI JARING ALIRAN 18

BAB 3 PENUTUP 20
3.1 KESIMPULAN 20

DAFTAR PUSTAKA 21

3
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Semua jenis tanah secara umum terdiri atas butiran serta air dan/atau udara yang
mengisi ruang antara butiran yang disebut pori (voids). Pori dalam tanah selalu
berhubungan satu dengan lainnya sehingga air dapat mengalir melalui pori
tersebut. Proses ini disebut rembesan (seepage) dan kemampuan tanah untuk
dirembesi air disebut daya rembesan (permeability). Jadi rembesan air
dimaksudkan untuk mengukur kemampuan tanah dilewati air melalui pori-porinya

Masalah rembesan air dalam tanah, cukup penting dibidang teknik sipil, sebab hal
ini berhubungan dengan pekerjaan - pekerjaan sipil seperti: pembuatan tanggul
(khususnya dari material tanah) atau bendungan untuk menaikkan tinggi muka air,
serta pada pekerjaan penggalian tanah untuk pondasi yang terletak di bawah muka
air tanah.

Dua hal penting yang perlu diketahui dalam hal rembesan, yaitu banyaknya air
yang merembes dan tegangan air didalam tanah akibat dari rembesan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.Bagaimana cara menghitung rembesan?

2.Bacara cara menentukan daya rembes tanah di lapangan?

3.Apa pengertian dari gradien hidrolik kritis?

4.Memahami teori jarring aliran

1.3 TUJUAN

Tujuan dari pembuatan makalah ini agar supaya kita dapat mengetahui dan
memahami tentang cara menghitung rembesan, cara menentukan daya rembes

4
tanah di lapangan, pengertian dari gradient hidrolik kritis,memahami teori jarring
aliran

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 MENGHITUNG DAYA REMBESAN


Hukum Darcy adalah persamaan yang menggambarkan aliran fluida melalui
media berpori. Hukum tersebut dirumuskan oleh Henry Darcy berdasarkan
hasil eksperimen aliran air melalui hamparan pasir, yang menjadi dasar
hidrogeologi, salah satu cabang ilmu kebumian Daya rembes adalah suatu
ukuran kemudahan air mengalir melalui batu-batu dan tanah. Hal ini penting
untuk memperhitungkan rembesan di bawah bendungan-bendungan,
pengeringan bidang tanah atau penurunan muka air tanah. Aliran air melalui
tanah dianggap mengikuti hukum Darcy

Anggapan teori::
 Tanah dianggap homogen dan bersifat isotropik
 Media tanah dianggap kontinu (menerus)
 Rembesan air lambat (dianggap aliran laminer)
Oleh karena aliran air dalam pori tanah dianggap laminer maka :
V= i
Darcy ( 1856 ) memperkenalkan hubungan :
v =ki
q = v.A = kiA
v = kecepatan pengaliran air = volume air mengalir per satuan waktu
per satuan luas penampang total tanah (m3/s/m2 = m/s)
K= koefisien rembesan (m/s)
q = debit atau kuantitas air yang mengalir per satuan waktu (m3/s)

Jumlah/kuantitas air yang dapat dikumpulkan dalam waktu “t”,


Q = q.t = k.i.A.t
Kecepatan aliran air sesungguhnya dalam runga pori, vs lebih besar dari v

5
q = vA = vs Av

Dimana : vs = kecepatan rembesan sebenarnya melalui pori-pori


Av = luas pori-pori penampang melintang contoh
A = Av + As
As = luas butiran penampang melintang contoh
A = luas total penampang melintang contoh

Jadi :

6
2.1.1 PENGUKURAN DALAM TEGANGAN TETAP

Sejumlah air di alirkan melalui kumpulan tanah yang akan di selidiki. Debit (Q)
dapat ditentukan dengan isi air yang keluar dibagi jumlah waktu yang digunakan

2.1.2 PENGUKURAN DALAM TEGANGAN BERUBAH


Penurunan air dalam jangka waktu dt dan dh.
Dengan hukum Darcy, banyaknya air dalam jangka waktu dt adalah :
dQ = k * h/L * A * dt
dQ = adh ; a = luas pipa
– a*dk = k * h/L * A * dt
– a * dh/h = k * A/L * dt
Integrasi antara batas h1 sampai dengan h2 dan O sampai dengan t

7
Aliran air yang melalui pori tanah di anggap laminer dan debitnya dapat
dinyatakan sebagai berikut :

Dimana :
Ck = adalah konstanta
D = tergantung pada ukuran butir tanah
µ, ∂w, dan e mempunyai nilai seperti biasanya

2.1.3 MENENTUKAN DAYA REMBES PADA TANAH


BERLAPIS

Tanah terbentuk berlapis-lapis karena proses fisik, kimia, dan biologi yang
meliputi transformasi bahan tanah.
Bila jaringarus akan digambarkan untuk kondisi 2 lapisan yang berbeda, maka
pada batas digambarkan untuk
kondisi 2 lapisan yang berbeda, maka pada batas lapisannya gambar jaring arus
akanpatah. Kondisi demikian
disebut kondisi transfer. Garis patah-patah yang memotong lajur aliran pada
gambar, adalah gariis-garis ekipotensi
Pada tinjauan aliran rembesan satu dimensi arah horizontal, garis-garis
ekipotensial dalam lapisan 1 dan 2, adalah vertikal.
Jika h1 dan h2 adalah tinggi energi total pada masing-masing lapisan, maka untuk
sembarang titik pada tiap lapisannyaberlaku h1 = h2.
Karena itu, sembarang garis vertikal yang lewatpada dua lapisan merupakan
ekipotensial untuk kedua lapisan tersebut

8
2.1.4 MENENTUKAN DAYA REMBES TANAH DI LAPANGAN
1. Rembesan di Lapangan dengan Cara Pemompaan dari Sumur
- Dilapangan, koefisien rembesan rata-rata yang searah dengan arah aliran dari
suatu lpisan tanah dapat ditentukan dengan cara mengadakan uji pemompaan dari
sumur.
- Koefisien rembesan yang searah dengan aliran
2. Koefisien Rembesan dari Lubang Auger
- Koefisien rembesan dilapangan dapat juga diestimasi dengan cara membuat
lubangauger.
- Tipe uji ini biasa disebut sebagai slug test.
- Lubang dibuat dilapangan sampai dengan kedalaman L di bawah permukaan air
tanah.
Pertama-tama air ditimbang keluar dari lubang.
- Keadaan ini akan menyebabkan adanya aliran air tanah ke dalam lubang melalui
keliling dan dasar lubang.
- Penambahan tinggi air didalam lubang auger dan waktunya dicatat. Koefisien
rembesan dapat ditentukan dari data tersebut.

Cara lubang bor (Borehole technique)


Suatu taksiran daya rembes tanah dapat dibuat dengan memakai lubang-lubang
bor yang dibuat pada waktu penyelidikan di lapangan. Terdapat banyak cara
empiris untuk menentukan daya rembes dengan jalan ini, dan dengan diberikan
batas ketidaktelitian yang umum dalam penentuan daya rembes, ini adalah
metode-metode yang memuaskan dan dapat diterirna akal. Pada umumnya,
apabila lapisan yang diuji berada di atas muka air tanah, maka air dipompa ke
dalam lubang bor dan kecepatan pengaliran untuk mempertahankan suatu tinggi
tetap diukur. Apabila lapisan berada di bawah muka air tanah, maka dapat dipakai
percobaan pemompaan baik ke dalam ataupun keluar, dalam hubungannya dengan
suatu pembuatan lubang bor yang diteruskan sampai kelapisan yang dapat

9
ditembus air. Jalan pikiran teoritis kepenentuan-penentuan tersebut adalah di luar
ruang lingkup jilid ini, akan tetapi U .S. Bureau of Reclamation memakai
pernyataan berikut untuk kasus lubang bor.

di mana k 1 = koefisien daya rembes


q = kecepatan pengaliran air ke dalam lubang bor untuk mempertahankan tinggi
tetap di atas muka air tanah.
r = jari-jari lubang bor
h = tinggi air yang dipertahankan di atas muka air tanah.
Akan tetapi, untuk memperoleh suatu hasil yang masuk akal, metoda-meto·
da semacam ini lebih berdasar pada pengalaman dari ahli teknik daripada
ketelitian matematis.
Cara sumuran hisap (Well-point technique)
Apabila dipakai suatu metoda sumuran hisap untuk menurunkan muka air tanah,
maka adalah mungkin untuk menentukan koefisien daya rembes di lapangan.
Pada waktu air dipompa dari suatu sumuran hisap, air di sekitar sumuran
akan menurun, memberikan suatu kerucut depresi (cone of depression). Kerucut
depresi ini akan berbentuk sama dalam tanah-tanah yang relatif kedap air setelah
sua tu waktu yang cuku p.
Tinjau pengaliran air horizontal melalui sua tu unsur tip is dari tanah pad a jarak r
dari sumuran hisap di mana tinggi air di at as suatu lapisan kedap adalah Z

Penurunan muka air tanah: sumuran hisap (I).

10
Kecepatan pengaliran, Q/t, adalah kecepatan pada mana air dipompa dan
dapat telah ditentukan.
Luas permukaan bagian tanah pada jarak r dari sumuran hisap adalah sama
dengan permukaan dari suatu silinder berjari-jari r tinggi z, atau A = 21rrz.
Gradien hidrolik pada titik ini adalah kecepatan perubahan tinggi tiap satuan
panjang atau, i = dz/dr. Dari hukum Darcy:
Q/t = k Ai
dz Q/t = k x 2nrz x –dr
atau
1 2n -dr = k x - x z dz
r Q/t
Mengintegralkan di antara batas-batas r2 sampai r1 dan z2 sampai z 1 :

Penurunan muka air tanah: sumuran hisap (11).

11
Oleh karena itu, dengan mengukur tinggi air tanah pada dua titik berjarak r1 dan
r2 dari sumuran hisap, besarnya koefisien daya rembes dapat ditentukan.
Diperlukan sejumlah besar pengalaman praktis sebelum suatu hasil yang dapat
dipercaya dapat diperoleh dengan metoda ini, berhubung tanah tidak mungkin
akan homogen, juga suatu lapisan kedap air yang ada tidak akan horizontal.
Pemompaan hendaknya diteruskan sampai keadaan-keadaan stabil sebelum
dilakukan suatu pengukuran, dan sumur-sumur pengamatan tidak boleh terlalu
dekat dengan sumuran hisap, di mana tanah akan terganggu dan penurunan tinggi
terlalu cepat.

2.1.4.1 LAPISAN BERAIR TAK TERBATAS (Unconfined Aquafer)

Akuifer yang tidak terdefinisi (Unconfined Aquifer) didefinisikan sebagai badan


air yang terbentuk dari air tanah, limpasan air hujan dan aliran dengan meja
airnya, atau permukaan atas, terbuka ke atmosfer. Mereka bisa bermasalah karena
berfluktuasi di bawah tekanan atmosfer.

Akuifer ini juga terbentuk pada tingkat yang lebih cepat daripada akuifer terbatas.
Dalam konteks teknologi trenchless, kehadiran akuifer yang tidak terdefinisi dapat
menantang konstruksi trenchless dalam beberapa cara. Akuifer yang tidak
terdefinisi memiliki lapisan tanah liat, pasir dan kerikil yang dapat mempersulit
proses pengeringan area di mana pengeboran atau microtunneling akan dilakukan.

Akuifer yang tidak terdefinisi terbentuk ketika air tanah atau limpasan merembes
melalui pori-pori di batuan dan tanah permeabel dan terkumpul dalam strata
batuan kedap air. Permukaan air atas akuifer atau tabel air berada pada tekanan
atmosfer, sehingga naik dan turun dan lebih dipengaruhi oleh kondisi kekeringan
daripada akuifer terbatas. National Groundwater Association juga mencatat
akuifer yang tidak terdefinisi juga mengalami kerugian karena serapan dan
penguapan tanaman.

12
Untuk diklasifikasikan sebagai akuifer yang tidak terdefinisi:

-Akuifer tidak boleh dibatasi oleh bahan kedap air di semua sisi.

-Tabel air atau permukaan atasnya tidak boleh dibatasi dari efek tekanan atmosfer.

2.1.4.2 LAPISAN BERAIR TERBATAS (Confined Aquafer)

Akuifer terbatas (Confined Aquafer) adalah unit batuan permeabel yang biasanya
lebih dalam di bawah tanah daripada akuifer yang tidak terdefinisi. Mereka dilapis
oleh batuan atau tanah liat yang relatif kedap air yang membatasi pergerakan air
tanah ke dalam, atau keluar dari, akuifer terbatas.

Air tanah dalam akuifer terbatas berada di bawah tekanan dan akan naik di dalam
lubang bor yang dibor ke dalam akuifer. Tingkat kenaikan air disebut permukaan
potensiometri. Aliran artesis adalah di mana air mengalir keluar dari lubang bor di
bawah tekanan alami.

Akuifer terbatas dapat diisi ulang, atau diisi ulang oleh hujan atau air sungai yang
mengotori batuan pada jarak yang cukup jauh dari akuifer terbatas. Air tanah di
akuifer ini terkadang bisa berumur ribuan tahun.

13
2.2 GRADIEN HIDROLIK KRITIS

Gradien hidrolik kritis adalah kondisi dimana tanah menjadi tidak stabil.Apabila

gradien hidrolik kritis tercapai maka air yang keluar dasar galian akan seperti

mendidih dan seluruh galian akan tergenang air.Gradien hidrolik merupakan


energi atau kehilangan energi (head loss) persatuan panjang.

menurut Darcy,kecepatan aliran dalam tanah sebanding dengan gradien hidrolik

head,yaitu: dimana h adalah hydrolic head

Berdasarkan pada persamaan Bernouli, total HEAD pada suatu titik dalam air
yang bergerak adalah ;

Apabila persamaan Bernouli diatas dipakai untuk air yang mengalir dalam tanah
(kecepatan dari aliran air dalam tanah kecil), maka persamaan tersebut diatas
menjadi:

14
Gambar diatas menunjukkan hubungan antara pressure head, elevation head, dan
total head aliran air didalam tanah. Pada Gambar tersebut terlihat bahwa
Piezometer dipasang di titik A dan B. Ketinggian air didalam piezometer
dinamakan : “Piezometer Level”. Pressure Pressure head disuatu disuatu titik
adalah sama dengan tinggi air yang naik dalam Piezometer yang dipasang pada
titik yang bersangkutan. Sedangkan Elevation Head disuatu titik adalah
merupakan jarak vertikal yang diukur dari suatu bidang horisontal yang diambil
sembarang (dinamakan DATUM) ke titik yang bersangkutan.

adi kehilangan energi antara titik A dan B adalah:

2.3 PASIR APUNG (Quick Sand)

Pasir hisap dalam fisika dikenal sebagai cairan koloid. Cairan koloid adalah zat
yang mampu berfungsi baik sebagai zat cair maupun padat. Mereka dapat
memiliki karakteristik keduanya pada saat yang bersamaan.

Orang dapat mengatakan apa itu fluida yang terdiri dari partikel cair dan padat
yang bertindak dalam dua cara dan dapat memiliki risiko tertentu. Ini adalah
medan yang, meskipun sekilas tampak kokoh dan stabil, namun dapat memiliki
viskositas yang cukup tinggi untuk menjebak seseorang.

Benda apa pun yang beratnya lebih dari yang mampu diatasi sebagai hambatan
akan terjebak di dalamnya

15
Aspek fundamental dari pasir hisap adalah dataran yang bisa berpasir, berawa,
lumpur, air dengan tanah atau pasir di permukaan dengan mata telanjang. Itu bisa
ditutupi oleh daun atau terlihat seperti genangan air sederhana. Semua ini akan
tergantung pada karakteristik pasir apung spesifik ini. Masalah pada tanah tempat
pasir apung biasanya berada adalah terdiri dari air dan bahan padat yang sangat
halus yang berfungsi seperti agar-agar. Bahan-bahan ini tetap stabil selama tidak
ada gaya khusus yang diberikan padanya.

Kondisi pasir apung terjadi pada aliran ke atas ketika gradien hidrolik kritis
muncul di sekitar persatuan. Pasir apung adalah cairan non-Newtonian yang
menipis: bila tidak diganggu, sering kali tampak padat(bentuk "gel"), tetapi
perubahan tegangan pada pasir hisap yang kurang dari 1% akan
menyebabkanpenurunan viskositas secara tiba-tiba ("sol " bentuk). Setelah
gangguan awal — seperti orang yangmencoba berjalan di atasnya — air dan pasir
di daerah pasir apung yang terpisah dan padat dari bentuksedimen pasir; karena
terbentuknya daerah-daerah fraksi bervolume tinggi inilah viskositas pasir hisap
tampak menurun secara tiba-tiba. Seseorang yang menginjaknya akan mulai
tenggelam. Untuk bergerakdi dalam pasir hisap, seseorang atau benda harus
memberikan tekanan yang cukup pada pasir yang dipadatkan untuk memasukkan
kembali air yang cukup untuk mencairkannya.

Gaya yang diperlukan untuk melakukan ini cukup besar:

1).untuk melepaskan kaki dari pasir apung dengan kecepatan 0,01 m / sakan
membutuhkan jumlah gaya yang sama yang diperlukan untuk mengangkat sebuah
mobil

2). Tidak mungkin bagi manusia untuk tenggelam seluruhnya ke dalam pasir
hisap.

3). karena kepadatancairan yang lebih tinggi. Pasir hisap memiliki kepadatan
sekitar 2 gram per mililiter, sedangkankepadatan tubuh manusia hanya sekitar 1
gram per mililiter. Pada tingkat kepadatan itu, tidak mungkintenggelam melebihi
ketinggian pinggang di pasir hisap. Bahkan benda dengan kepadatan lebih tinggi
dari pasir hisap akan mengapung di atasnya jika tidak bergerak. Aluminium,

16
misalnya, memiliki massa jenis sekitar 2,7gram per mililiter, tetapi sepotong
aluminium akan mengapung di atas pasir hisap gerakan menyebabkan pasir
mencair.

4). Gerakan yang terus menerus atau panik, bagaimanapun, dapat menyebabkan
seseorang tenggelamlebih jauh ke dalam pasir hisap. Karena ini semakin
mengganggu pergerakan, hal ini dapat menyebabkan situasi di mana faktor-faktor
lain seperti paparan cuaca, dehidrasi, hipotermia, pasang surut atau predator dapat
membahayakan orang yang terperangkap.

5).Pasir hisap dapat keluar dengan gerakan kaki yang lambat untuk meningkatkan
viskositas cairan, danrotasi tubuh sehingga mengapung dalam posisi terlentang
(berbaring horizontal dengan wajah dan batang tubuh menghadap ke atas

2.4 TEORI JARING ALIRAN

Jaringan aliran (flow net) digunakan untuk perhitungan aliran air di dalam tanah
dan elevasi dari tinggi tekan di dalam medium tanah garis aliran merupakan garis
sepanjang mana butir –butir air akan bergerak dari bagian hulu ke bagian hilir
sungai melalui media tanah yang tembus air (permeable)

 Persyaratan dalam pembuatan jaringan aliran

• perpotongan garis ekipotensial dengan garis alir membentuk sudut siku-siku

• elemen flow net mendekati bujur sangkar

 penggambaran dilakukan dengan cara coba-coba dengan mengingat syarat


batas syarat batas

• permukaan di hulu dan hilir dari lapisan permeabel (ab dan ef) terdapat garis
ekipotensial

• karena ab dan ef garis ekipotensial , maka semua garis alir yang memotongnya
harus membentuk sudut siku-siku

17
• kondisi batas pada lapisan kedap air , gh adalah garis alir dan juga permukaan
sheet pile yang kedap air “bcde” adalah garis alir

• garis –garis ekipotensial yang memotong bcde dan gh membentuk sudut siku-
siku

Didalam tanah yang di rembesi air,tegangan air pada setiap titik dapat
diukur,sehingga dapat ditentukan garis-garis tegangan (pressure heand) yang
sama.Maka ketinggian tegangan pada suatu titik,dapat dinyatakan sebagai berikut:

keterangan:

h: adalah ketinggian tegangan

µ: adalah tegangan air pori

y: adalah ketinggian titik diatas suatu datum tertentu (yaitu koordinat vertical)

18
BAB 3 PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Semua jenis tanah secara umum terdiri atas butiran serta air dan/atau udara yang
mengisi ruang antara butiran yang disebut pori (voids). Pori dalam tanah selalu
berhubungan satu dengan lainnya sehingga air dapat mengalir melalui pori
tersebut. Proses ini disebut rembesan (seepage) dan kemampuan tanah untuk
dirembesi air disebut daya rembesan (permeability). Jadi rembesan air
dimaksudkan untuk mengukur kemampuan tanah dilewati air melalui pori-porinya

Akuifer yang tidak terdefinisi (Unconfined Aquifer) didefinisikan sebagai badan


air yang terbentuk dari air tanah, limpasan air hujan dan aliran dengan meja
airnya, atau permukaan atas, terbuka ke atmosfer. Mereka bisa bermasalah karena
berfluktuasi di bawah tekanan atmosfer.

Akuifer terbatas (Confined Aquafer) adalah unit batuan permeabel yang biasanya
lebih dalam di bawah tanah daripada akuifer yang tidak terdefinisi. Mereka dilapis
oleh batuan atau tanah liat yang relatif kedap air yang membatasi pergerakan air
tanah ke dalam, atau keluar dari, akuifer terbatas.

Gradien hidrolik kritis adalah kondisi dimana tanah menjadi tidak stabil.Apabila

gradien hidrolik kritis tercapai maka air yang keluar dasar galian akan seperti

mendidih dan seluruh galian akan tergenang air.Gradien hidrolik merupakan


energi atau kehilangan energi (head loss) persatuan panjang.

19
DAFTAR PUSTAKA

Confined and Unconfined Aquifers | Department of Natural Resources and Environment


Tasmania (nre.tas.gov.au)

What is an Unconfined Aquifer? - Definition from Trenchlesspedia

MEKANIKA TANAH (M.J. SMITH : 1573764.pdf.pdf (123dok.com)

http://www.ocw.upj.ac.id/files/Slide-TSP204-PERTEMUAN-5-6-REMBESAN-
DAN-TEORI-JARINGAN.pdf

https://www.meteorologiaenred.com/id/pasir-apung.html/amp#amp_tf=From
%20%251%24s&aoh=16664226328030&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com

https://bpsdm.pu.go.id/center/pelatihan/uploads/edok/2018/04/
fd66b_MDL_Perhitungan_Rembesan.pdf

20

Anda mungkin juga menyukai