Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

MEKANIKA TANAH 2
“REMBESAN”

Disusun oleh: Kelompok 4


Nama-nama dan NIM anggota kelompok:
1. Chan H.E. Soput (21013050)
2. Patricia E. Mangusuhe (21013080)
3. Thalita K. Makalalag (21013047)
4. Michelle A. Mewengkang (21013076)
5. Christian M. Tamboto (21013032)

Dosen pengajar : Pendekar Trio Lonan, ST., MT


Kelas : 3B
Jurusan : Teknik sipil
Program studi : Teknik Jalan dan Jembatan
Kata pengantar

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan
karunia-Nya sehingga tugas makalah mekanika tanah II ini, dapat kelompok kami selesaikan
dengan baik sesuai kurikulum yang berlaku. Untuk mewujudkan tugas makalah mekanika
tanah II, dalam bentuk tulisan kami sudah berusaha semaksimal mungkin disamping pengaruh
dari dosen serta perbandingan dengan berbagai literatur dengan bantuan Mahasiswa.

Tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai media pembelajaran serta informasi
bagi pembaca. Selain itu, juga sebagai bekal pengetahuan nanti sejauh mana kemampuan
kami dalam menerapkan mata kuliah mekanika tanah II di dalam praktek yang nyata atau
dilapangan kerja nanti.

Dalam kesempatan ini kelompok kami menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah terlibat dan memberikan perhatian serta bimbingan, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kata
sempurna, maka dari itu kami mengharapkan agar makalah kami diterima serta jika berkenan
kami mengharapkan sebuah kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan
makalah kami selanjutnya.

Sebelum dan sesudahnya kami mengucapkan banyak terima kasih, semoga makalah
mekanika tanah II ini bermanfaat bagi semua.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Semua jenis tanah secara umum terdiri atas butiran serta air dan/atau udara yang
mengisi ruang antara butiran yang disebut parl (vaids). Parl dalam tanah selalu berhubungan
satu dengan yang lainnya sehingga air dapat mengalir melalui parl tersebut. Proses ini disebut
rembesan (seepage) dan kemampuan tanah untuk dirembesi air tersebut daya rembesan
(permeability). Jadi rembesan air dimkasud untuk mengukur kemampuan tanah dilewati air
melalui pori-porinya.
Masalah rembesan air dalam tanah, cukup penting dibidang Teknik sipil, sebeb hal ini
berhubungan dengan pekerjaan-pekerjaan sipil seperti: pembuatan tanggul (khususnya dari
material tanah) atau bendungan untuk menaiki tinggi muka air, serta pada pekerjaan
penggalian tanahuntuk pondasi yang terletak dibawah muka air tanah.
Dua hal penting yang perlu diketahui dalam hal rembesan, yaitu banyak air yang
merembes dan tegangan air didalam tanah akibatdari rembesan.
BAB II
PEMBAHASAN

1.2. AIR TANAH


Air tanah merupakan air yang terdapat di bawah permukaan bumi.Sumber utama air
ini adalah air hujan yang meresap ke bawah lewat ruang pori diantara butiran tanah. Air
sangat berpengaruh pada sifat-sifat teknis tanah, khususnya tanah berbutir halus. Demikian
juga air merupakan faktor yang sangat penting dalam masalah-masalah seperti: penurunan,
stabilitas pondasi, stabilitas lereng, dan lain-lain.Terdapat tiga zona penting pada lapisan
tanah yang dekat dengan permukaan bumi, yaitu: zona jenuh air, zona kapiler, zona jenuh
sebagian.

 Pada zona jenuh atau zona di bawah muka air tanah, air mengisi seluruh rongga-
rongga air tanah. Pada zona ini tanah dianggap dalam keadaan jenuh sempurna.
Batas atas dari zona penuh adalah permukaan air tanah atau permukaan freatis.
Selanjutnya, air yang berada di dalam zona ini disebut sebagai air tanah atau air
freatis. Pada permukaan air tanah, tekanan hidrostatis adalah nol.
 Zona kapiler terletak di atas zona jenuh. Ketebalan zone ini tergantung dari macam
tanahnya. Akibat tekanan kapiler, air mengalami isapan atau tekanan negative.
 Zona tak jenuh berkedudukan paling atas, adalah zone didekat permukaan tanah,
dimana air dipengaruhi oleh penguapan dan akar tumbuh-tumbuhan.

Air tanah berasal dari beberapa sumber, tapi umumnya berasal dari air hujan. Sebagian air
meresap ke tanah menuju ke muka air tanah, sebagian lagi mengalir di permukaan tanah. Menurut
Kezdi (1974), air di dalam tanah dapat dibedakan ke dalam cara seperti berikut:

a. Air tanah, yaitu air di bawah permukaan yang mengisi pori secara kontinyu dan tidak
berpengaruh oleh gaya-gaya selain gravitasi. Permukaan air bebas dari air tanah dapat
diamati dari sumur atau lubang bor.
b. Air kapiler, yaitu air yang terangkat oleh tarikan permukaan di atas muka air tanah.
Pada jarak tertentu dari muka air tanah, air kapiler mengisi seluruh pori dalam tanah.
Di atas zona kapiler ini, terletak zona kapiler terbuka. Dalam zona ini, air kapiler yang
tertahan dalam pori-pori halus tersambung lewat jaringan pori-pori oleh air tanah,
sedang dalam pori-pori yang lebih besar, air digantikan oleh udara.
c. Air resapan, yaitu lapisan air yang sangat tipisyang tertarik ke permukaan mineral
tanah. Karena gaya serapnya sangat besar, air serapan tidak bisa digerakkan oleh
gaya-gaya hidrodinamik. Air serapan tertahan pada permukaan butiran, dan
sifatsifatnya berbeda dengan air pada umumnya.
d. Air film, yaitu air disekitar butiran dalam bentuk lapisan tipis akibat tarikan
permukaan. Kontak ait kapiler adalah air yang tertahan dalam sudut-sudut di sekitar
titik-titik kontak antara butiran. Air yang sepenuhnya mengisi kelompok saluran pori-
pori di atas muka tanah, tanpa kontak dengan air tanah disebut air gantung.
1.3. MENGHITUNG DAYA REMBESAN
A. HUKUM DARCY

Di alam, aliran air melewati tidak hanya satu arah atau seragam diseluruh luasan yang tegak
lurus arah aliran. Pada kasus yang demikian aliran air tanah umumnya ditentukan dengan
menggunakan grafik yang di sebut jaring arus (flownet). Konsep jaring arus didasarkan pada
persamaan kontinuitas lapelace.

Dalam tanah jenuh, asalkan rongga pori tanah tidak sangat besar, aliran air adalah laminer.
Pada rentang aliran laminer, Darcy (1956), mengusulkan hubungan antara kecepatan dan gradient
hidrolik sebagai berikut: Aliran air melalui tanah dianggap mengikuti Hukum Darcy. Rembesan
yang akan dipelajari disini didasarkan pada analisis dua dimensi. Bila tanah dianggap homogen dan
isotropis (k x=k z=¿ k), maka dalam bidang x-z hukum darcy dapat dinyatakan sebagai berikut.

Dimana :
Q = banyaknya air yang mengalirt = waktu untuk mengalirnya air sebanyak
Qk = koefisien daya rembes untuk tanah
A = luas tampang melintang lewat mana air mengalir
H = tinggi energi hidrolik melintasi tanah
l = panjang jalan aliran melalui tanah
Perbandingan H/l dikenal sebagai gradient hidrolik dan dinyatakan sebagai i.
Koefisiendaya rembes k karenanya sama dengan:

dan dapat didefinisikan sebagai kecepatan aliran setiap satuan luas tanah, di bawah
satuangradient hidrolik. Koefisien ini dinyatakan dalam mm/detik.

1.4. MENENTUKAN KOEFISIEN DAYA REMBES

1. Tanah Berbutir Kasar


Permeameter tinggi tekanan tetap. Air di bawah suatu tinggi tekanan tetap dibiarkanuntuk
menembus melalui suatu contoh yang diisukan di dalam suatu silinder dengan luastampang
melintang A
.
Banyaknya air Q yang lewat melalui contoh dalam waktu tdikumpulkan di dalam
suatu silinder ukur. Manometer yang dipasang pada sisi silinder
contoh memberikan kehilangan tinggi H di sepanjang suatu panjang contoh l dankar
enanya gradient hidrolik i dapat dihitung. Dari hukum Darcy.

Alat ini dikenal sebagai suatu permeameter tinggi tekanan tetap (constant-
head permeameter) dan diperlihatkan dalam Gambar 20. Air dapat diatur untuk mengalir ke
atas didalam contoh seperti yang diperlihatkan, akan tetapi beberapa permeameter membiarkanaliran ke
bawah, prinsip yang diterapkan sama, suatu filter (penyaring) dari pasir diletakkan diatas dan
di bawah contoh untuk membantu mencegah contoh tercuci keluar.

Contoh:

Suatu percobaan permeameter tinggi tekanan tetap telah dilakukan pada suatucontoh pasir pan
jang 250 mm dan luas 2000 mm2. Dengan suatu kehilangan tinggi sebesar500 mm, didapat
debit sebesar 260 ml dalam 130 detik. Tentukan koefisien daya rembestanah.Apabila berat jenis butir
adalah 2,62 dan berat kering pasir 916 g, cari besarnya angka pori dari contoh
1. Tanah Berbutir Halus
Permeameter tinggi tekanan berubah-ubah (Variable head permeameter).
Airmengalir melewati tanah berbutir halus dengan suatu kecepatan yang jauh lebih
lambatdaripada kalau melewati bahan kasar; sebagai konsekuensinya, adalah tidak mungkin
untuk memperoleh suatu jumlah air yang dapat diukur di dalam suatu jangka waktu yang
masukakal. Dalam hal ini maka dipakai suatu permeameter tinggi tekanan berubah-ubah.

Apabila kunci-keran (stopcock) dibuka, maka air akan lewat melalui contoh dan tarafair di
dalam pipa duga akan menurun. Sekali telah diperoleh keadaan yang tenang, diambildua
pembacaan H, H1 dan H2. pada suatu jarak waktu t. Sekarang selama suatu penambahan
waktu dt, variasi tinggi tekan adalah – dH, danoleh karena itu banyaknya air yang mengalir
melalui contoh dalam waktu dt, adalah Q = -adH. Dari hukum Darcy.

Atau
Mengintergralkan antara batas-batas 0 sampai t, H1 dan H2
Atau
Dalam persamaan ini semua besaran di pertemukan, dan karenanya K dapat dihitung.

Harus diambil tiga pembacaan H yaitu H1, H2dan H3sedemikian hingga waktu
untuktinggi tekanan turun dari H1 dan H2 adalah sama dengan waktu untuk tinggi tekanan
turundari H2 sampai H3. Berhubung di dalam persamaan daya rembes yang dijabarkan, k, a,
A dan ladalah konstan dan t juga telah dibuat sama, maka

Hal ini harus diperiksa pada waktu melakukan percobaan untuk menjamin
bahwakeadaan tenang telah diperoleh.Daya rembes tanah lempung tidak dapat dicari dengan
percobaan langsung dilaboratorium, akan tetapi dapat dibuat suatu perkiraan tidak langsung
dari hasil-hasil percobaan konsolidasi.
Variasi-variasi ini akan mempunyai suatu penaruh nyata terhadap daya
rembeskeseluruhan, dengan harga rata-rata dalam arah lapisan akan sangat berbeda dari
harga padaarah tegak lurusnya.

Dalam suatu deret lapisan, tebal H1, H2, H3 dan seterusnya dengan daya rembes ,k
2,k 3
danseterusnya , kecepatan aliran setiap satuanluas disepanjang masing-masing lapisanakan
bervariasi, tetapi gradien hidrolik akan tetap. Daya rembes rata-rata dalam arah inidapat
diperlihatkan akan sama dengan kH.

Anda mungkin juga menyukai