Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN KELOMPOK 2

Nama dosen: Olivia Moningka, ST.,M.Ars

KELAS 2B TEKNIK KONSTRUKSI JALAN JEMBATAN


NAMA KELOMPOK:

RILANDARI WULUR
NIM: 21013034

WILLY SAMOLA
NIM: 21013027

FEBRIYANTI MALESE
NIM: 21013035

ZUCHEA WENTINUSA
NIM: 21013045
Klasifikasi Jalan
• Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 disebutkan bahwa jalan
adalah suatu prasarana transportasi yang meliputi segala bagian jalan termasuk
bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang
berada di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas
permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori dan jalan kabel.

• Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), jalan merupakan prasarana yang
digunakan masyarakat untuk melintas, baik dengan menggunakan kendaraan ataupun
dengan cara lainnya.

• Sedangkan definisi jalan raya adalah jalan yang besar, lebar dan biasanya dilapisi aspal,
dapat digunakan oleh kendaraan besar (bus dan truk) dari dua arah yang berlawanan.
A. Status Jalan

Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38


Tahun 2004 tentang Jalan dan Peraturan Pemerintah Nomor 34
Tahun 2006 tentang Jalan, maka sesuai dengan kewenangan/
status, maka jalan umum dikelompokkan sebagai berikut:

1. Jalan Nasional

2. Jalan Provinsi

3. Jalan Kabupaten

4. Jalan Kota

5. Jalan Desa
Pengertian dri masing-masing status jalan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Jalan Nasional
Jalan Nasional terdiri dari:
a. Jalan Arteri Primer
b. Jalan Kolektor Primer yang menghubungkan antar ibukota provinsi
c. Jalan Tol
d. Jalan Strategis Nasional

2. Jalan Provinsi
Penyelenggaraan Jalan Provinsi merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi. Jalan Provinsi
terdiri dari:
a. Jalan Kolektor Primer yang menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten atau
kota
b. Jalan Kolektor Primer yang menghubungkan antar ibukota kabupaten atau kota
c. Jalan Strategis Provinsi
d. Jalan di Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
• 3. Jalan Kabupaten
Penyelenggaraan Jalan Kabupaten merupakan kewenangan Pemerintah Kabupaten. Jalan
Kabupaten terdiri dari:
a. Jalan kolektor primer yang tidak termasuk jalan nasional dan jalan provinsi.
b. Jalan lokal primer yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota kecamatan,
ibukota kabupaten dengan pusat desa, antar ibukota kecamatan, ibukota kecamatan
dengan desa, dan antar desa.
c. Jalan sekunder yang tidak termasuk jalan provinsi dan jalan sekunder dalam kota.
d. Jalan strategis kabupaten.Ruas-ruas jalan kabupaten ditetapkan oleh Bupati dengan Surat
Keputusan (SK) Bupati.

• 4. Jalan Kota
Jalan Kota adalah jalan umum pada jaringan jalan sekunder di dalam kota, merupakan
kewenangan Pemerintah Kota. Ruas-ruas jalan kota ditetapkan oleh Walikota dengan Surat
Keputusan (SK) Walikota

• 5. Jalan Desa
Jalan Desa adalah jalan lingkungan primer dan jalan lokal primer yang tidak termasuk jalan
kabupaten di dalam kawasan perdesaan, dan merupakan jalan umum yang menghubungkan
kawasan dan/atau antar permukiman di dalam desa.
STUDI KASUS
Contoh gambar segmen jalan DOTULONG-LASUT yang terbagi atas segmen A, B, C,
D, E, F, G, H, I, J

.
Contoh gambar situasi

1 2 3 4
5 6 7
11 12 8 9
13 10
14 15 16
17 18 19 20
1
1 2 3 4 5 6

7 8 9 10 11 12

13 14 15 16 17 18
19 20
Jarak antara titik:
• Titik A-B=50m
• Titik B-C=100m
• Titik C-D=150m
• Titik D-E=200m
• Titik E-F=250m
• Titik F-G=300m
• Titik G-H=350m
• Titik H-I=400m
• Titik I-J=413m
Gambar potongan segmen A:

16

29
1,44 2,44
0,

,0
14,75

POTONGAN A-
A SKALA 1 :
100
Gambar potongan segmen B:

15

22
2,19 2,19
0,

0,
14,3

POTONGAN B-
B SKALA 1 :
100
Gambar potongan segmen C:

16

29
1,48 1,8
0,

0,
14,7

POTONGAN C-
C SKALA 1 :
100
Gambar potongan segmen D:

19
47

2,15 2,25

0,
0,

14,49

POTONGAN D-
D SKALA 1 :
100
Gambar potongan segmen E:

19

14
0,

0,
1, 47

18,6

POTONGAN E-
SKALA 1 :
E
100
Gambar potongan segmen F:

24
2
0,

1,46 3

0,
18, 6

POTONGAN F-
F SKALA 1 :
100
Gambar laporan segmen G:

08

07
0,

0,
2,28 2,46
132
,

POTONGAN G-
G SKALA 1 :
100
Gambar potongan segmen H:
Gambar potongan segmen I:

06
1

1,98 1,5
0,

0,
12,67

POTONGAN I-I
SKALA 1 :
100
Gambar potongan segmen J:

06
1

1,48 18
,
0,

0,
13,6

POTONGAN J-J
SKALA 1 :
100
Contoh gambar tampak atas segmen C:
Tabel Ukuran Geometri Segmen Jalan

Segmen Tipe Lajur Jalan Lebar Jalan (m) Parkir on Road Lebar Jalur Pedestrian (m) Elevasi Jalur Pedestrian (cm)
Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan

A 14,75 Tidak ada Tidak ada


(1-2/1) 1,44 2,44 0,16 0,29

B 14,3 Tidak ada Ada


(1-2/1) 2,19 2,19 0,15 0,22

C 14,7 Tidak ada Ada


(1-2/1) 1,48 1,8 0,16 0,29

D 14,49 Tidak ada Ada


(1-2/1) 2,15 2,25 0,47 0,19

E 18,6 Tidak ada Ada


(1-2/1) 1,47 3 0,19 0,14

F 18,6 Tidak ada Ada


(1-2/1) 1,46 3 0,2 0,24

G 13,2 Tidak ada Ada


(1-1/1) 2,28 2,46 0,08 0,07

H 12,3 Tidak ada Ada


(1-1/1) 2,5 2,5 0,08 0,08

I 12,67 Tidak ada Tidak ada


(1-1/1) 1,98 1,5 0,1 0,06

J 13,6 Tidak ada Tidak ada


(1-1/1) 1,48 1,8 0,1 0,06
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai