• Pemadatan tanah adalah salah satu faktor terpenting keberhasilan proyek kontruksi. Ini menjadi
penting karena pemadatan tanah dapat meningkatkan daya dukung tanah, memperkecil daya
rembes dan pengaruh air terhadap lahan serta membantu menahan beban dari bangunan.
• Proses pemadatan tanah tidak dapat dilakukan sembarangan dan membutuhkan waktu. Langkah
untuk memulai pembangunan adalah dengan membersihkan berbagai macam tumbuhan, pohon,
semak-semak dan bebatuan yang dapat mengganggu proses dari konstruksi tersebut. Selanjut akan
dilakukan proses pemadatan tanah pada area yang akan dibangun.
• Sebelum kegiatan pemadatan tanah dilakukan, biasanya harus terlebih dulu mengukur tekanan air
tanah menggunakan piezometer. Setelah itu pemadatan dapat dilakukan dengan beberapa alat
berat untuk mempercepat pemadatan tanah. Alat-alat tersebut dipilih sesuai dengan jenis medan
dan jenis tanah serta besaran anggaran proyek yang dibutuhkan.
Berikut alat-alat yang membantu pemadatan tanah :
• Three Wheel Roller
• Pemadatan ini biasanya digunakan untuk agregat tanah yang berbutir kasar dengan berat roda
penggilas sekitar 6 ton dan 12 ton. Alat pemadatan tanah dirancang dengan tiga silinder yang
terbuat dari baja dengan tujuan untuk menambah berat pemadat.
• Tandem Roller
• Tandem Roller merupakan alat berat yang biasa digunakan untuk memadatkan tanah untuk
pembuatan jalan raya dan bandara sehingga mendapatkan pemadatan yang lurus dan halus. Tandem
roller memiliki berat 8 ton sampai 14 ton dan dapat membantu proses pemadatan.
• Bulldozer
• Bulldozer sebagai alat pembantu untuk mendorong tanah dan meratakan tanah yang telah di
turunkan oleh truck. Alat ini juga dapat digunakan untuk menghancurkan gumpalan tanah yang agar
proses pemadatan berjalan dengan lancar.
• Tujuan dan Faktor yang Mempengaruhi Pemadatan Tanah:
• Tahapan pemadatan dilakukan dengan cara menggilas, memukul ataupun mengolah tanah. Tahapan pemadatan tanah
penting untuk dilakukan dan bukan tanpa tujuan. Sepertinya cukup merepotkan tetapi pemadatan tanah akan
meningkatkan kekuatan tanah, memperkecil daya rembes air dan memperkecil pengaruh air terhadap lahan. Tanah
yang sudah dipadatkan dengan baik akan benar-benar memiliki kekuatan dan stabil menopang beban konstruksi.
• Tentu saja ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pemadatan tanah. Faktor-faktor tersebut meliputi kadar
air dalam tanah yang dipadatkan, jenis tanah, luas permukaan yang menerima tekanan dalam proses pemadatan,
ketebalan lapisan tanah yang dipadatkan, dan jumlah lintasan alat pemadat, misalnya 10 kali atau 15 kali.
• Sederet faktor tersebut akan menentukan lamanya proses pemadatan dan peralatan yang digunakan. Misalnya saja
faktor lapisan yang dipadatkan akan mempengaruhi jenis peralatan yang dipakai. Semakin tebal lapisan yang
dipadatkan, maka dibutuhkan alat pemadat tanah yang semakin berat pula. Sementara itu pada jenis tanah yang
kering, maka proses pemadatan lebih sulit dilakukan. Karena itu pula perlu ditambahkan air dalam proses pemadatan
tanah supaya diperoleh kadar air optimal sehingga hasil pemadatan tanah memuaskan.
ALAT YANG DI GUNAKAN DALAM PEMADATAN TANAH
Peralatan PemadatanTanah Stamper kuda
Proses pemadatan tanah dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu. Saat Alat pemadat tanah yang satu ini terbilang sudah lebih canggih jika
ini tersedia pilihan peralatan pemadatan tanah baik yang digerakkan dengan dibandingkan peralatan pemadat tanah manual. Stamper kuda merupakan
tenaga manusia atau hewan dan peralatan mesin modern. Tentu saja, masing- mesin yang dirancang secara khusus sehingga memiliki daya tekan untuk
masing tipe peralatan ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Pemilihan memadatkan tanah. Kecepatan dan ukuran mesin stamper kuda ini bervariasi.
peralatan bisa dilakukan menyesuaikan dengan medan, kondisi tanah yang Begitu pula dengan bahan bakar yang digunakan. Ada yang menggunakan solar
hendak dipadatkan dan tentunya anggaran yang telah direncanakan. dan ada pula yang memakai bensin. Tentu saja dengan mesin ini, pekerjaan
pemadatan tanah menjadi lebih cepat daripada menggunakan peralatan
Alat pemadat tangan pemadat tanah manual.
Alat ini tergolong sebagai alat pemadat manual. Bentuknya cukup sederhana
yakni terbuat dari beton cor yang diberi tangkai. Alat ini dipakai dengan cara
menumbukkannya ke permukaan tanah yang hendak dipadatkan. Tentu saja alat Pneumatik Tired Roller
ini sangat mengandalkan kekuatan manusia. Alat pemadat tangan ini masih
diandalkan khususnya untuk daerah-daerah terpencil dengan luas lahan yang Peralatan pemadat tanah ini memiliki roda-roda penggilas berupa ban karet.
terbatas. Misalnya saja pemadatan tanah untuk pondasi rumah sederhana. Roda-roda tersebut diatur dengan susunan berselang-seling. Tujuannya agar
tanah yang tak tergilas roda bagian muka dapat tergilas dengan roda di bagian
Alat pemadat silinder beton belakang. Pada peralatan ini, tekanan di permukaan tanah juga bisa diatur agar
sesuai dengan kebutuhan. Pengaturan tekanan dapat dilakukan dengan
Seperti halnya alat pemadat tangan, alat pemadat ini masih tergolong alat mengubah tekanan ban. Peralatan ini cocok digunakan pada permukaan tanah
manual. Bentuknya silinder dari beton cor yang dioperasikan dengan cara granular, tanah lempung dan jenis tanah pasir.
ditarik dengan menggunakan kerbau, sapi atau kendaraan bermotor. Alat ini bisa
menjadi pilihan untuk menghemat biaya pemadatan tanah terutama pada area
yang tidak luas.
Three Wheel Roller Vibration Roller
Peralatan pemadat yang disebut three wheel roller ini biasanya digunakan Alat pemadat ini juga memadatkan tanah dengan menggunakan vibrasi atau
pada jenis pemadatan dengan material berbutir kasar. Alat pemadat ini getaran seperti halnya stamper kodok. Tetapi alat ini memiliki fasilitas yang
dirancang dengan tiga silider yang terbuat dari baja. Tujuannya tak lain lebih lengkap. Vibration roller biasanya juga dilengkapi dengan tangki yang dapat
untuk menambah berat pemadat. Roda silinder sendiri bisa diisi dengan diisi dengan air. Fungsinya tak lain untuk membasahi area yang hendak
pasir, minyak atau air sehingga diperoleh berat yang dibutuhkan. Berat dipadatkan supaya debu-debu tidak beterbangan. Alat ini digerakkan dengan
roda-roda penggilas ini sekitar 6 ton sampai dengan 12 ton. mesin diesel dan ketinggian pegangan alat bisa disesuaikan dengan tingkat
kenyamanan operator yang mengendalikannya. Dengan menggunakan peralatan
ini, tentunya proses pemadatan menjadi lebih mudah dan cepat dilakukan. Alat
Stamper Kodok atau Plate Compactor ini cocok dipakai tak hanya untuk memadatkan tanah tetapi juga memadatkan
paving dan aspal di jalanan.
Stamper kodok bekerja dengan vibrasi atau getaran untuk memadatkan
tanah. Alat pemadat ini selain umum digunakan untuk memadatkan paving,
juga bisa dipakai untuk memadatkan permukaan tanah ataupun Tandem Roller
memadatkan kerikil yang telah bercampur dengan aspal pada pekerjaan
pengaspalan jalan. Alat pemadat tanah ini bekerja dengan mesin yang Tandem roller tergolong sebagai alat berat untuk pekerjaan-pekerjaan
menggunakan bahan bakar bensin dan dioperasikan oleh satu orang konstruksi besar seperti bandara dan jalan raya. Alat ini dipakai untuk
operator. penggilasan akhir agar permukaan aspal menjadi lebih rata. Saat ini tersedia
tandem roller dengan dua poros dan tandem roller dengan tiga poros. Tandem
roller memiliki bobot 8 ton sampai dengan 14 ton dan menghasilkan lintasan
yang sama di setiap rodanya.
PARAMETER DALAM PEMADATAN TANAH
• Parameter Tanah
• Tanah adalah suatu benda padat berdimensi tiga terdiri dari panjang lebar dalam yang merupakan bagian dari kulit bumi. Kata
tanah seperti banyak kata umumnya mempunyai beberapa pengertian. Pengertian tradisional, tanah adalah medium alami untuk
pertumbuhan tanaman dan merupakan daratan. Pengertian lain, tanah berguna sebagai pendukung pondasi bangunan dan
sebagai bahan bangunan itu sendiri, seperti batu bata, paving blok. Faktor yang mempengaruhi daya dukung tanah antara lain :
jenis tanah, tingkat kepadatan, kadar air, dan lainlain. Tingkat kepadatan tanah dinyatakan dalam presentase berat volume (γd)
terhadap berat volume kering maksimum (γdmaks).
• Tanah terdiri dari tiga fase elemen, yaitu butiran padat (solid), air dan udara, seperti yang ditunjukkan Gambar A
• Gambar A. Tiga fase elemen tanah (Das, 1995)
• Gambar A. memperlihatkan elemen tanah yang mempunyai volume (V) dan berat total (W). Berikut hubungan volume-berat :
• = Vs + Vv = Vs + Vw + Va
• Vv = Vw + Va
• Keterangan :
• Vs = Volume butiran padat
• Vw = Volume air
• Va = Volume udara
• Vv = Volume pori
• Apabila udara dianggap tidak mempunyai berat, maka total berat total dari contoh tanah dapat dinyatakan
dengan :
• = Ws + Ww Dengan :
• Ws = berat butiran padat
• Ww = Berat air
• Adapun data parameter tanah didapatkan dari hasil pengujian laboratorium maupun dari hasil interpolasi
data-data tanah yang sudah ada. Hasil dari parameter tanah inilah yang menjadi masukan untuk pengukuran
dan anlisa selanjutnya.
• Angka Pori
• Angka pori menunjukkan seberapa besar ruang kosong yang disebut pori-pori tanah terhadap ruang padat. Pori-
pori inilah yang nanti akan terisi air atau butiran tanah yang lebih kecil, sehingga sifat dari tanah pun berubah.
Nilai ini merupakan hubungan volume tanah yang umum dipakai, didefinisikan sebagai perbandingan antara
volume pori (VV) dan volume butiran padat (VS) yang disebut angka pori
• (e). 𝑉𝑣
• e = 𝑉𝑠
•
• Porositas
• Porositas didefinisikan sebagai perbandingan volume pori dan volume tanah total. Angka ini menunjukkan
seberapa besar volume pori yang ada yang dapat diukur dalam prosentase.
• 𝑉𝑣
• n=𝑉
• dimana n = angka porositas.
• Kadar Air
• Kadar air atau water content (w) didefinisikan sebagai perbandingan antara bearat air dan berat butiran padat
dari volume tanah yang diselidiki. Pemeriksaan kadar air dapat dilakukan dengan pengujian soil test
laboratorium, begitu juga untuk mengukur angka pori, porositas, derajat kejenuhan dan berat jenis.
• 𝑊𝑤
w = 𝑊𝑠
Derajat Kejenuhan
• Nilai ini merupakan perbandingan antara perbandingan volume air dengan volume pori atau dapat dirumuskan,
• 𝑉𝑤 S = 𝑉𝑣
• Dimana S = derajat kejenuhan yang biasa dinyatakan dalam prosentase.
• Berat Jenis Tanah Basah
• Berat jenis tanah basah (moist unit weight) merupakan nilai dari perbandinagn berat tanah per satuan volume.
• γw = 𝑊 = 𝑊𝑠+𝑊𝑤
𝑉 𝑉
• atau dapat dinayatakan dalam berat butiran padat, kadar air, dan volume total
• yang dirumuskan berupa :
• γw = 𝑊𝑠+(1+ 𝑤)
• 𝑉
• Berat Jenis Tanah Kering
• Berat jenis tanah kering (dry unit weight) merupakan perbandingan berat kering per satuan volume tanah.
Besaran yang didapat dari soil test ini diukur dalam keadaan kering, dapat dirumuskan sebagai berikut :
• γd = 𝑊𝑠 atau γd = 𝛾
𝑉 1+𝑤
• yang dapat digunakan sebagai hubungan antara berat volume, berat volume
• kering dan kadar air.
PRAMETER DALAM PEMADATAN TANAH
• Kohesi merupakan gaya tarik menarik antar partikel tanah.
Jenis Tanah Sudut Geser Dalam (ϕ) Bersama dengan sudut geser dalam, kohesi merupakan kuat
geser taah yang menentukan ketahanan tanah terhadap
deformasi akibat tegangan yang bekerja pada tanah dalam hal
Kerikil Kepasiran 35° - 40°
ini berupa gerakan lateral tanah. Deformasi ini terjadi akibat
KOHESI kombinasi keadaan kritis pada tegangan normal dan tegangan
Kerikil Kerakal 35° - 40°
geser yang tidak sesuai dengan factor aman dari yang
direncanakan. Nilai ini didapat dari pengujian Triaxial Test dan
Direct Shear Test. Nilai kohesi secara empiris dapat ditentukan
Pasir Padat 35° – 40° dari data sondir (qc) yaitu sebagai berikut :
• Kohesi (c) = qc/20
Pasir Lepas 30°
• Uji Sand Cone pada STA 01+400 dengan melakukan penggalian kurang lebih 10,60 cm pada plat alat Sand Cone dengan volume lubang 2,095 cm3, material dari
penggalian tersebut di masukkan ke wadah/kantong plastik yang tertutup lalu di timbang, berat tempat + tanah basah = 4.765 gr kemudian menimbang pasir +
corong+ botol =7.830gr lalu meletakkan corong ke bawah di atas plat corong dan membuka kran pelan-pelan dengan memasukkan pasir yang sudah di dalam botol
sampai mengisi lubang tersebut = 4.382 gr, lalu menimbang sisa pasir+corong+ botol = 3.448 gr. Kemudian di ambil tanah sedikit dari kaleng untuk penentuan berat
isi tanah (w3/v) = 2.272 gr/cm3.
• Dilakukan dengan cara meletakkan alat dengan botol di bawah pada dasar yang rata, tutup kran isi corong pelan-pelan dengan pasir. Kemudian kran di buka isi botol
sampai penuh dan di jaga agar selama pengisian corong selalu paling sedikit setengahnya kemudian kran di tutup dan dibersihkan kelebihan pasir di atas kran dan
ditimbang (Gs) = 1.359 gr.
• Dengan cara mengisi botol pelan-pelan dengan pasir secukupnya dan menimbang berat pasir di dalam corong = 7.830 gr, lalu meletakkan alat dengan corong di
bawah pada plat corong, pada dasar yang rata dan bersih, kemudian membuka kran pelan-pelan sampai pasir berhenti mengalir, lalu kran di tutup dan menimbang alat
sisa pasir = 3.448 gr, lalu menghitung berat pasir dalam corong (w4-w5) = 4.382 gr.
MENENTUKAN KEPADATAN
• yang dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut :
MENENTUKAN PEMADATAN TANAH
• Berat isi tanah (w.3/v) = 2.272 gr/cm3 Tanah+Cetakan 10,235 10,875 11,125 11,196 10,978
• Berat isi pasir (Gs) = 1.359 gr/cm3 Berat Cetakan 5,504 5,904 5,904 5,904 5,904
• 4.382 gr
• Pada pengujian ini diperoleh berat isi tanah kering maksimum (dry density =
γd max) yaitu sebesar 2.084 gram/cm3, serta dengan nilai OMC (Optimum