Anda di halaman 1dari 14

PEMADATAN TANAH

Apa itu pemadatan tanah?


Pada kebanyakan pekerjaan teknik sipil seperti konstruksi embankment jalan raya, bendungan
urugan, tanah fondasi, dan konstruksi lainnya sudah dipastikan perlu adanya pemadatan tanah agar tanah
benar-benar kuat dan stabil terhadap beban struktur/ non struktur.
Teknik pemadatan merupakan cara perbaikan tanah yang relative mudah dan sederhana. Dengan
pemadatan kuat geser tanah akan meningkat(improvement) sehingga meningkatkan kuat dukung fondasi.

Bagaimana prinsipnya?
Pada pemadatan tanah tanah semula akan diberi energy mekanis yang dinamis(berulang ulang)
sehingga volume tanah berkurang yang kemudian nilai berat volume tanahnya bertambah. Pengurangan
volume tanah terjadi karena volume udara termampatkan. Contoh yang banyak ditemui adalah roler
(stum) pada pekerjaan pemadatan tanah jalan.
Bentuk lain dari pengurangan volume tanah adalah dengan cara konsolidasi. Cara konsolidasi yaitu
memberikan energy dengan beban yang diam dalam jangka waktu tertentu. Cara ini khusus untuk tanah-
tanah kohesif.

Kurva pemadatan (bell shaped)


Derajat pemadatan suatu tanah diukur dalam berat volume kering. Pada saat pemadatan air
berfungsi sebagai pelunak (softening agent). Pada mulanya saat kadar air 0% berat volume sama
dengan berat volume kering. Jika kadar air bertambah maka berat volume akan bertambah pula, tapi
pada batas tertentu (OMC dan MDD) apabila kadar air ditambah lagi berat volume akan menurun. Hal
ini disebabkan apabila sudah padat diberi air lagi partikel tanah akan bergerak dan rongga akan diisi
air. Untuk mengetahui berat volume kering maksimum, dilakukan uji lab proctot standar.
Faktor factor yang mempengaruhi?
 Jenis tanah
 Kadar air
 Cara pemadatan
 Energy pemadatan(frekuensi pemadatan)
Pemadatan tanah yang baik tidak hanya sekali akan tetapi biasanya 3 kali. Pada pemadatan tanah
di lapangan spesifikasi adalah 90-95 % dari berat volume maksimum yang telah ditentukan pada uji
proctor. Untuk mengetahui berat volume di lapangan perlu adanya pengujian, beberapa prosedur
standar antara lain :

 Metode Kerucut pasir ( sand cone)


 Metode balon karet (rubber ballon)
 Metode nuklir ( nuclear)

Kepadatan tanah relatif

Fungsi pemadatan tanah


Fungsi Pemadatan: Untuk meningkatkan kekuatan tanah, sehingga daya dukung tanah pondasi di
atasnya meningkat , Untuk mengurangi terjadinya penurunan pada tanah , Dapat meningkatkan
kemantapan lereng timbunan (embankments).

Jenis Pemadatan Tanah:


1. Pemadatan laboratorium (Proctor Standart dan Proctor Modified) dilakukan di laboratorium
2. Pemadatan lapangan (Sand Cone)dilakukan langsung di lapangan
Pada pemadatan timbunan tanah untuk jalan raya, dam tanah, dan banyak struktur teknik lainnya,
tanah yang lepas haruslah dipadatkan untuk meningkatkan berat volumenya. Pemadatan tersebut
berfungsi untuk meningkatkan kekuatan tanah, sehingga denagn demikian meningkatkan daya dukung
pondasi diatasnya. Pemadatan juga dapat mengurangi besarnya penurunan tanah yang tidak diinginkan
dan meningkatkan kemampatan lereng timbunan.

Pemadatan dan Prinsip-prinsip Umum


Tingkat pemadatan tanah di ukur dari berat volume kering tanah yang dipadatkan. Bila air
ditambahkan kepada suatu tanah yang sedang dipadatkan, air tersebut akan berfungsi sebagia unsur
pembasah pada partikel-partikel tanah. Untuk usaha pemadatan yang sama, berat volume kering dari
tanah akan naik bila kadar air dalam tanah meningkat. Harap dicatat bahwa pada saat kadar air w = 0,
berat volume basah dari tanah adalah sama dengan berat volume keringnya.
Bila kadar airnya ditingkatkan terus secara bertahap pada usaha pemadatan yang sama, maka berat
dari jumlah bahan padat dalam tanah persatuan volume juga meningkat secar bertahapmpula. Berat
volume kering dari tanah pada kadar air dapat dinyatakan:

Setelah mencapai kadar air tertentu w = w2, adanya penambahan kadar air justru cenderung menurunkan
berat volume kering dari tanah. Hal ini disebabkan karena air tersebut kemudian menempati ruang-ruang
pori dalam tanah yang sebetulnya dapat ditempati oleh partikel-partikel padat dari tanah. Kadar air
dimana harga berat volume kering maksimum tanah dicapai tersebut kadar air optimim.
Percobaan-percobaan di laboratorium yang umum dilakukan untuk mendapatkan berat volume
kering maksimum dan kadar air optimum adalah proctor compaction (uji pemadatan Proctor.

Faktor-faktor yang Mempengaruhu Pemadatan


Kadar air mempunyai pengaruh yang besar terhadap tingkat kemadatan yang dapat dicapai oleh
suatu tanah. Disamping kadar air, faktor-faktor lain yang juga mempengaruhi pemadatan adalah jenis
tanah dan usaha pemadatan.
Dari kurva pemadatan untuk empat jenis tanah (ASTM D-698) terlihat bahwa: Bila energi pemadatan
bertambah, harga berat volume kering maksimum tanah hasil pemadatan juga bertambah, dan Bila energi
pemadatan bertambah, harga kadar air optimum berkurang.

Uji protector Dimodifikasi


Dengan berkembangnya alat-alat penggilas berat yang digunakan pada pemadatan dilapangan, uji
proctor standart harus dimodifikasi untuk dapat lebih mewakili kondisi lapangan. Uji proctor yang
dimodifikasi ini disebut Uji proctor Dimodifikasi.
Karena energi pemadatannya lebih besar, uji proctor dimodifikasi juga menghasilkan suatu harga
berat volume kering maksimum yang lebih besar. Peningkatan berat volume kering maksimum ini disertai
dengan penurunan kadar air optimum.

Spesifikasi ASTM dan AASHTO untuk Uji Pemadatan


Spesifikasi yang diberikan untuk uji Proctor menurut ASTM dan AASHTO dengan volume
cetakan sebesar 1/30 ft3 dn jumlah tumbukan 25 kali per lapisan pada umumnya dipakai untuk tanah-
tanah berbutir halus yang lolos ayakan Amerika No. 4. Sebenarya, pada masing-masing ukuran cetakan
masih ada empat metode lain yang disarankan, yang berbeda-beda menurut ukuran cetakan, jumlah
tumbukan perlapis, dan ukuran partikel tanah maksimum pada agregat tanah yang dipadatkan.
Strutur dari Tanah Kohesi yang Dipadatkan
Lambe telah menyelidiki pengaruh pemadatan terhadap struktur tanah lempung. Pada suatu kadar
air tertentu, usaha pemadatan yang lebih tinggi cenderung menghasilkan lebih banyak partikel-partikel
lempung dengan orientasi yang sejajar, sehingga lebih banyak struktur tanah yang terdispersi. Partikel-
partikel tanah lebih dekat satu sama lain dan dengan dirinya didapatkan berat volume yang lebih tinggi.
Penyelidikan yang dilakukan oleh Seed dan Chand juga memberikan hasil yang serupa untuk tanah
lempung kaolin yang dipadatkan.

Pengaruh Pemadatan pada Sifat-sifat Tanah Berkohesi


Pemadatan menimbulkan perubahan-perubahan pada struktur tanah berkohesi. Perubahan-
perubahan tersebut meliputi perubahan pada daya rembes, kemampumampatan, dan kekuatan tanah.
Sifat-sifat kemampumampatan satu dimensi tanah lempung yang dipadatkan pada sisi kering dan
sisi basah dari kadar optimum adalah pada tekanan rendah, suatu tanah yang dipadatkan pada sisi basah
dari kadar optimum akan lebih mudah memampat dibanding tanah yang dipadatkan pada sisi kering dari
kadar air optimum. Kekuatan tanah lempung yang dipadatkan umumnya berkurang dengan bertambahnya
kadar air. Harapdiperhatikan bahwa kira-kira kadar air optimum, terjadi penurunan kekuatan tanah yang
besar.

Pemadatan di Lapangan
Hampir semua pemadatan di lapangan dilakukan dengan penggilas. Jenis penggilas yang umum
digunakan adalah:
1. Penggilas besi berpermukaan halus
2. Penggilas ban-karet (angin)
3. Penggilas kaki kambing, dan
4. Penggilas getar.
Penggilas besi berpermukaan halus cocok untuk meratakan permukaan tanah dasar dan untuk
pekerjaan penggilasan akhir pada timbunan tanah pasir atau lempung.
Penggilas ban-karet dalam banyak hal lebih baik daripada penggilas besi bermukaan halus.
Penggilas ban-karet pada dasarnya merupakan sebuah kereta bermuatan berat dan beroda karet yang
tersusun dalam beberapa baris yang berjarak dekat.
Penggilas kaki kambing adalah berupa selinder yang mempunyai banyak kai-kaki yang menjulur
ke luar dari drum. Alat ini sangat efektif untuk memadatkan tanah lempung.
Penggilas getar sangat berfaedah untuk pemadatan tanah berbutir (pasir, kerikil, dan sebaginya)
alat getas apa saja dipasangkan pada penggilas besi permukaan halus, penggilas ban-karet, atau pada
penggilas kaki kambing untuk menghasilkan getaran pada tanah.

Spesifikasi untuk Pemadatan di Lapangan


Pada hampir semua spesifikasi untuk pekerjaan tnah, kontraktor diharuskan untuk mencapai suatu
kepadatan lapangan yang berupa berat volume kering sebesar 90 sampai 95% berat volume kering
maksimum tanah tersebut.
Pada pemadatan tanah berbutir, spesifikasi pemadatan kadang-kadang diberikan dalam bentuk
istilah kerapatan relatif Dr. Kepadatan relatif harap jangan disamakan dengan pemadatan relatif.

Berdasarkan pengamatan terhadap 47 buah contoh tanah, Lee dan Singh memberikan korelasi antara
R dan Dr dari tanah berbutir:
R = 80 + 0,2Dr
Pemadatan Tanah Organik
Adanya bahan-bahan organikpada suatu tanh cenderung mengurangi kekuatan tanah tersebut.
Dibanyak hal pada umumnya, tanah dengan kadar bahan organik yang tinggi tidak dipakai sebagai tanah
urug.. akan ttapi, karena alasan-alasan ekonomis tertentu, kadang-kadang tanah dengan kadar organik
rendah terpaksa harus dipakai dalam pemadatan. Kadar organik (OC) dari suatu tanah didefinisikan
sebagi berikut:

Pada penyelidikan yang dilakukan oleh Franklin, Orozco, dan Semrau di laboratorium untuk menyelidiki
pengaruh kadar organik terhadap sifat komposisi tanah, dapat disimpulkan bahwa tanah dengan kadar
organik lebih tinggi dari10% adalah tidak baik untu pekerjaan pemadatan.

Penentu Berat Volume Akibat Pemadatan di Lapangan


Pada waktu pekerjaan pemadatan berlangsung, tentunya perlu diketahui apakah berat volume yang
ditentukan dalam spesifikasi dapat dicapai atau tidak. Prosedur standar untuk menentukan berat volume
dilapangan akibat pemadatan adalah:
1. Metode kerucut pasir
2. Metode balon karet
3. Penggunaan alat ukur kepadatan nuklir
Kerucut pasir terdiri atas sebuah botol plastik atau kaca dengan sebuah kerucut logam dipasang
diatasnya. Botol plastik dan kerucut ini diisi dengan pasir ottawa kering bergradasi buruk. Di lapangan,
sebuah lubang kecil digali pada permukaan tanah yang telah dipadatkan. Bila berat tanah basah yang
digali dari lubang tersebut dapat ditentkan dan kadar air dari tanah galian itu juga diketahui. Setelah
lubang tersebut digali, kerucut dengan botol berisi pasir diletakkan di atas lubang itu.Pasirnya dibiarkan
mengalir keluar dari botol mengisi seluruh lubang dan kerucut. Sesudah itu, berat dari tabung, kerucut,
dan sisa pasir dalam botol ditimbang. Jadi,
W5 = W1 – W4
Dimana:
Ws = berat dari pasiryang mengisi lubang dan krucut volume dari lubang yang digali dapat
ditentukan sebagai berikut:

Dimana:
Wc = berat pasir yang mengisi kerucut saja
= berat volume kering dari pasir ottawa
Harga-harga Wc dan ᵧd(pasir) ditentukan denagn kalibrasi yang dilakukan dilaboratorium. Jadi berat
volume kering hasil pemadatan dilapangan sekarang dapat sitentukan sebagai berikut:

Prosedur pelaksanaan metode balon karet sama dengan metode kerucut pasir, yaitu sebuah lubang
uji digali dan tanah asli diambil dari lubang tersebut dan ditimbang beratnya. Tetapi volume lubang
ditentukan dengan memasang balon karet yang berisi air pada lubang tersebut. Air ini berasal dari suatu
bejana yang sudah terkalibrasi , sehingga volume air yang mengisi lubang ( sama dengan volume lubang )
dapat langsung dibaca. Berat volume kering dari tanah yang dipadatkan dapat ditentukan dengan
persamaan diatas.
Alat ukur pemadatan nuklir sekarang telah digunakan pada beberapa untuk menentukan berat
volume kering dari tanah yang dipadatkan. Alat ini dapat dioprasikan didalam sebuah lubang galian atau
permukaan tana.Alat ini dapat mengukur berat tanah basah persatuan volumedan juga berat air yang ada
pada suatu satuan volume tanah.Berat volume kering dari tanah dapat ditentukan dengan cara mengurangi
berat basah tanah dengan cara mengutangi berat basah tanah dengan barat air per satuan volume tanah.

Teknik-teknik Pemadatan khusus


Beberapa tipe teknik pemadaatan khusus akhir-akhir ini telah dikembangkan, dan tipe-tipe khusus
tersebut telah dilaksanakan di lapangan untuk pekerjaan-pekerjaan pemadatan skala besar. Diantaranya
metode yang terkenal adalah pemadatan getar apung, pemadatan dinamis, ledakan, pembebanan, dan
pemompa air dari dalam tanah.

pemadatan tanah danAlat-alat yang digunakan


Pemilihan alat pemadat disesuaikan dengan kepadatan yang akan dicapai. Pada pelaksanaan dilapangan,
tenaga pemadat tersebut diukur dalam jumlah lintasan alat pemadat dan berat alat pemadat itu sendiri.
Alat pemadat maupun tanah yang akan dipadatkan bermacam-macan jenisnya, untuk itu pemilihan alat
pemadat harus disesuaikan dengan jenis tanah yang akan dipadatkan agar tujuan pemadatan dapat
tercapai.
Macam-macam peralatan yang dipergunakan sehubungan dengan pekerjaan pemadatan lapis pondasi
jalan umumnya ada dua jenis yaitu yang dilaksanakan secara mekanik darl manual dimana keduanya
diuraikan sbb :

A. Peralatan Mekanik
Jenis peralatan ini digerakkan oleh tenaga mesin sehingga pekerjaan pemadatan dapat dilaksanakan lebih
cepat dan lebih baik.
Adapun macam-macam / type dari alat ini adalah sebagai berikut :
1. Three Wheel Roller.
Penggilas type ini juga sering disebut penggilas Mac Adam, karena jenis ini sering
dipergunakan dalam usaha-usaha pemadatan material berbutir kasar. Pemadat ini mempunyai 3
buah silinder baja, untuk menambah bobot dari pemadat jenis ini maka roda silinder dapat diisi
dengan zat cair (minyak/air) ataupun pasir. Pada umunya berat penggilas ini berkisar antara 6 s/d
12 ton.
2.TandemRoller
Penggunaan dari alat ini umumnya untuk mendapatkan permukaan yang agak halus. Alat
ini mempunyai 2 buah roda silinder baja dengan bobot 8 s/d 14 ton. Penambahan bobot dapat
dilakukan dengan menambahkan zat cair.

3. Pneumatik Tired Roller ( PTR ).


Roda-roda penggilas ini terdiri dari roda-roda ban karet. Susunan dari roda muka dan
belakang berselang-seling sehingga bagian dari roda yang tidak tergilas oleh roda bagian muka
akan tergilas oleh roda bagian belakang. Tekanan yang diberikan roda terhadap permukaan tanah
dapat diatur dengan cara mengubah tekanan ban. PTR ini sesuai digunakan untuk pekerjaan
penggilasan bahan yang granular; juga baik digunakan pada tanah lempung dan pasir.
B. Peralatan Manual
Jenis peralatan ini digerakkan dengan tenaga manusia / hewan sehingga pekerjaan pemadatan
dilaksanakan lebih lambat dan hasil pemadatan kurang memuaskan tetapi sangat berguna untuk
pelaksanaan pemadatan didaerah terpencil / pedesaan dimana sulit untuk mendatangkan peralatan
pemadat mekanik karena biaya yang mahal. Ada 2 jenis alat pemadat manual :
Alat Pemadat Tangan AlatAlat pemadat ini dibuat dari beton cor yang diberi tangkai untuk
menumbukkan beban tersebut ke tanah yang akan dipadatkan.
Alat pemadat silinder beton
Alat ini berupa roda yang berbentuk silinder terbuat dari beton cor. Cara melakukan pemadatannya adalah
ditarik dengan hewan seperti kerbau atau lembu dan dapat juga mempergunakan kendaraan bermotor
sebagai penariknya.
Alat Pemadat Tangan
Alat Pemadat Silinder Beton
Uji triaxial tanah
Uji geser triaksial adalah : uji yang paling dapat diandalkan untuk menentukan parameter
tegangan geser.
Uji ini telah digunakan sacara luas untuk keperluan pengujian biasa ataupun keperluan riset.
Pada uji ini umumnya digunakan sebuah sample tanah kira-kira berdiameter 1,5 inc (38,1 mm) dan
panjang 3 inc (76,2 mm).
Sample tanah (benda uji)tersebut ditutup dengan membrane karet yang tipis dan diletakkan
didalam sebuah bejana selinder dari bahan plastic yang kemudian bejana tersebut diisi dengan air atau
larutan gliserin. Didalam bejana,benda uji tersebut akan mendapat tekanan hidrostatis.untuk
menyebabkan terjadinya kerutuntuhan geser pada benda uji, tegangan aksial (vertikal) diberikan melalui
suatu piston vertical (tegangan ini biasanya juga disebut tegangan deviator).

Untuk pembebanan vertical dapat dilakukan dengan dua cara antara lain:
Dengan memberikan beban mati yang berangsur-angsur ditambah (penambahan setiap saat sama) sampai
benda uji runtuh (deformasi arah aksialakibat pembebanan ini diukur dengan sebuah arloji ukur/dial gage)
Dengan memberikan deformasi arah aksial (vertical)dengan kecepatan deformasi yang tetap dengan
bantuan gigi-gigi mesin atau pembebanan hidrolis. Cara ini disebut juga sebagai uji regangan terkendali.
Beban aksial yang diberikan diukur dengan bantuan sebuah proving ring (lingkaran pengukur beban)
yang berhuhubungan dengan piston vertical.

Alat ini juga dilengkapi dengan pipa-pipa untuk mengalirkan air ke dan dari dalam sample tanah dimana
pipa-pipa tersebut juga berguna sebagai sarana pengukur tegangan airpori(pada kondisi uji).
Dalam uji geser triaksial ada tiga tipe standar yang biasa nya dilakukan yaitu:

Consolidated drained test (CD test)


Consolidated drained test atau uji air-teralirkan terkonsolidasi biasanya dilakukan dengan cara
benda uji diletakan dari segala arah dengan tegangan penyekap dengan cara memberikan tekanan pada
cairan dalam silinder. Setelah penyekap dilaukan, tegangan airporidalam benda uji naik. Kenaikan
airporidapat dinyatakan dalam bentuk para meter tak berdimensi.

Untuk tanah-tanah yang jenuh air, parameter teganganporisama dengan nol .apabila pada hubungan
dengan pipa aliran (drainage) tetap terbuka, akan terjadi disipasi akibat kelebihan tegangan airpori, dan
kemudian terjadi konsolidasi . lama kelamaan uc mengecil menjadi nol. Pada tanah yang jenuh air
perubahan volume dari benda uji yang terjadi selama proses konsolidasi dapat ditentukan dari besarnya
volume airporiyang mengalir keluar. Beban tengangan deviator, pada benda uji ditambahkandengan
lambat sekali (kecepatan penambahan beban sangat kecil). Selama pengujian ini pipa aliran dibiarkan
terbuka dengan demikian penambahan beban tegangan deviator yang sangat perlahan-lahan tersebut
memungkinkan terjadinya dispasi penuh dari tegangan airporisehingga dapat diciptakan selama
pengujian.

Sebuah contoh yang umi\um dari variasi tegangan deviator terhadap pertambahan regangan pada tanah
pasir renggang dan pada tanah lempung yang terkonsolidasi normal menunjukan hal yang serupa untuk
tanah pasir padat dan tanah lempung terkonsolidasi lebih.
Pengujian yang sama pada sample tanahdapat dilakukan beberapa kali dengan tekanan penyekap yang
berbeda-beda.bila harga tegangan-tegangan utama besar dan kecil pada setiap uji tersebut dapat diketahui,
maka kita dapat menggambar lingkaran-lingkaran mohrnya sekaligus didapat pula garis keruntuhannya
(failure envelope).

Kriteria Keruntuhan Mohr-Coulomb


Pengetahuan tentang kekuatan geser diperlukan untuk menyelesaikan
masalah-masalah yang berhubungan dengan stabilitasmassatanah. Bila suatu titik
pada sembarang bidang dari suatumassatanah memiliki tegangan geser yang sama dengan kekuatan
gesernya, maka keruntuhan akan terjadi pada titik tersebut.
Kekuatan geser tanah pada bidang tersebut pada titik yang sama, sebagai parameter kuat geser,
yang berturut-turut didefinisikan sebagai kohesi (cohesion intercept atau apparent cohesion) dan
sudut tahanan geser (angle of shearing resitance).
Berdasarkan konsep dasar Terzaghi, tegangan geser pada suatu tanah hanya dapat ditahan oleh tegangan
partikel-partikel padatnya. Kekuatan geser tanah dapat juga dinyatakan sebagai fungsi dari tegangan
normal efektif
Dengan demikian keruntuhan akan terjadi pada titik yang mengalami
keadaan kritis yang disebabkan oleh kombinasi antara tegangan geser dan
tegangan normal efektif.
Selain itu, kekuatan geser juga dapat dinyatakan dalam tegangan utama pada keadaan runtuh dititik yang
ditinjau.
Garis yang dihasilkan oleh persamaan pada keadaan runtuh merupakan garis singgungterhadap
lingkaran Mohr yang menunjukkan keadaan tegangan dengan nilai positif untuk tegangan tekan.
Kondisi terkonsolidasi lebih pada benda uji akan terjadi bila suatu sapel tanah lempung yang pada
mulanya dikonsolidasi dengan tekanan penyekap yang sama besardan kemudian dibolehkan mengembang
dengan menurunkan tegangan penyekap menjadisama besar. Garis keruntuhan yang dihasilkan dari uji
triaksial kondisi air air teralirkan pada sample tanah lempung terkonsolidasi lebih akan membentuk
cabang dan mempunyai sudut yang lebih kecil dan memotong sumbu vertical pada suatu harga sebesar
harga kohesi dari tanah tersebut.
Pelaksanaan uji geser triaksial dengan metode air teralilirkan terkonsolidasi padsa tanah lempung
biasanya memerlukan beberapa hari untuk setiap benda uji. Hal ini disebabkan karena kecepatan
penambahan tegangan deviator lambat sekali agar dapat menghasilkan kondisi air teralirkan sepenuhnya
dari dalam benda uji. Inilah sebabnya mengapa uji triaksial cara CD tidak umum dilakukan (uji CU dan
UU lebih disukai).

Consolidated undrained test (CU test)


Uji CU merupakan uji triaksial yang paling umum dipakai.
Dimana pada uji ini sample tanah yang jenuh air mula-mula dikonsolidasi dengan tekanan penyekap yang
sama dari segala penjuru dalam bejana yang berisikan fluida. Hal ini akan menyebabkan terjadinya
pengaliran air dari sample tanah keluar. Sesudah tegangan airporiakibat pemberian tekanan penyekap
telah seluruhnya terdipasi, tegangan deviator pada sample tanah kemudian ditambah sampai
menyebabkan keruntuhan pada sample tanah tersebut.
Selama fase ini berlangsung, hubungan draenase (pengaliran air) dari dan ke dalam sample tanah harus
dibuat tertutup (drainase ini terbuka pada fase konsolidasi). Karena tidak mungkin terjadi pengaliran air,
maka pada saat pembebanan ini akan terjadi kenaikan teganganpori. Selama uji berlangsung diadakan
pengukuran terus menerus.
tanah pasir lepas (renggang) dan tanah lempung terkonsolidasi normal, tegangan airporiakan
membesar dengan bertambahnya regangan tadi sedangkan untuk tanah pasir padat dan lempung
terkonsolidasi libih, tegangan airporiakan membesar dengan bertambahnya regangan sampai suatu batas
tertentu. Kemudian setyelah itu tegangan airporimenjadi negative (relative terhadap tekanan atmosfer).
Hal ini dikarernakan tanahnya yang mengembang.
Pada uji ini berbeda dengan uji air mengalir-terkonsolidsasi, harga tegangan total dan tegangan
efektif padda uji air termampatkan-terkonsolidasi tidak sama. Pada uji ini harga tegangan airporipada saat
terjadi keruntuhan langsung daspat diukur.
Pada uji ini juga dapat dilakukan padas sample tanah yang berbeda, dengan tegangan penyekap dibuat
berbeda-beda untuk menentukan parameter kekuatan geser tanah tersebut.

Unconsolidated Undrainned test (UU test)


Pengujian Triaksial UU adalah suatu cara untuk pengujian kuat geser tanah.
Pengujian Triaksial tipe UU tersebut untuk mendapatkan nilai kohesi (c) dan E tersebut yaitu dengan
lingkaran Mohr dan regresi linier.
Pada pengujian Triaksial tipe UU Unconsolidation-Undrained) benda uji
mula-mula dibebani dengan penerapan tegangan sel kemudian dibebani
dengan beban normal, melalui penerapan tegangan deviator sampai
mencapai keruntuhan.
Pada penerapan tegangan deviator selama penggeserannya tidak diijinkan air
keluar dari benda ujinya dan selama pengujian katup drainasi ditutup. Karena
pada pengujian air tidak diijinkan mengalir keluar, beban normal tidak ditransfer
ke butiran tanahnya. Keadaan tanpa drainasi ini menyebabkan adanya tekanan
kelebihan tekanan poridengan tidak ada tahanan geser hasil perlawanan dari
butiran tanahnya.

gambar untuk uji triaxial tanah:


Berat jenis tanah
2.1.Pengertian
2.1.1. Definisi berat isi tanah (bulk density)
Menurut Lembaga Penelitian Tanah (1979), definisi berat isi tanah adalah berat tanah utuh
(undisturbed) dalam keadaan kering dibagi dengan volume tanah, dinyatakan dalam g/cm3 (g/cc). Nilai
berat isi tanah sangat bervariasi antara satu titik dengan titik lainnya karena perbedaan kandungan bahan
organik, tekstur tanah, kedalaman tanah,jenis fauna tanah, dan kadar air tanah (Agus et al. 2006).

Tabel 2.1 Nilai Wc untuk tanah keadaan tanah asli lapangan


Macam Tanah Wc %
Pasirseragam 19-32
Pasirberbutircampuran 16-25
Tanah liatlunak 70-110
Sumber :HaryChristiady, Mekanika Tanah 1, 1992

Bobot isi tanah (Bulk Density) adalah ukuran pengepakan atau kompresi partikel-partikel tanah
(pasir, debu, dan liat). Bobot isi tanah bervariasi bergantung pada kerekatan partikel-partikel tanah itu.
Bobot isi tanah dapat digunakan untuk menunjukkan nilai batas tanah dalam membatasi kemampuan akar
untuk menembus (penetrasi) tanah, dan untuk pertumbuhan akar tersebut (Pearson et al., 1995).
Berat isi merupakan suatu sifat tanah yang menggambarkan taraf kemampatan tanah. Tanah dengan
kemampatan tinggi dapat mempersulit perkembangan perakaran tanaman, pori makro terbatas dan
penetrasi air terhambat (Darmawijaya, 1997).

2.1.2. Definisi berat jenis tanah (particle density)


Bobot jenis partikel (particle density) dari suatu tanah menunjukkan kerapatan dari partikel dapat
secara keseluruhan. Hal ini ditunjukkan sebagai perbandingan massa total dari partikel padatan dengan
total volume tidak termasuk ruang pori antarpartikel. Berat jenis partikel ini penting dalam penentuan laju
sedimentasi, pergerakan partikel oleh air dan angin

Tabel 2.3 BeratJenis Tanah


Macam Tanah BeratJenis
Kerikil 2,65-2,68
Pasir 2,65-2,68
LanauTakOrganik 2,62-2,68
LempungOrganik 2,58-2,65
LempungTakOrganik 2,68-2,75
Humus 1,37
Gambut 1,25-1,80
Sumber :HaryChristiady, Mekanika Tanah 1, 1992

Berat jenis tanah adalah angka perbandingan antara berat butir tanah dan berat isi air suling
dengan isi sama pada suhu 40C. Peralatan yang digunakan dalam pengujian ini antara lain piknometer
atau botol ukur, saringan, thermometer, oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu, alat pendingin dll.
Prosedur pengujian meliputi tahapan pengeringan benda uji di dalam oven selama 24 jam dan
penimbangan, selanjutnya benda uji dimasukkan ke dalam piknometer lalu timbang lagi dan seterusnya.
Berat jenis tanah adalah angka perbandingan antara berat butir tanah dan beratisi air suling dengan isi
sama pada suhu 40C. Peralatan yang digunakan dalam pengujian ini antara lain piknometer atau botol
ukur, saringan, thermometer, oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu, alat pendingin dll. Prosedur
pengujian meliputi tahapan pengeringan benda uji di dalam oven selama 24 jam dan penimbangan,
selanjutnya benda uji dimasukkan kedalam piknometer lalu timbang lagi dan seterusnya. Berat jenis
adalah perbandingan relative antara massa jenis sebuah zat dengan massa jenis air murni. Air murni
bermassa jenis 1 g/cm³ atau 1000 kg/m³.

2.2. Besar berat isi dan berat jenis pada berbagai lahan
Beda halnya dengan kerapatan butir yang hanya mengenai butir-butir padat saja, kerapatan massa
ditentukan baik oleh banyaknya pori-pori maupun butir padat partikel tanah.

Lanau Lempungan
Merupakan endapan rawa dan limpah banjir terutama dibentuk oleh lanau lempungan dengan sisipan
pasir lanauan. Lanau lempungan berwarna coklat kehitaman, konsistensilunak, plastisitas rendah – sedang
di beberapa tempat mengandung organik, berat isi tanah asli1,575 – 1,715 gr/cm3.

Satuan Pasir – Pasir lanauan


Satuan ini merupakan endapan pematang pantai dan sungai. Satuan ini merupakan merupakan hasil
pelapukan lanjut dari batu lempung tufaan, napal dan batu pasir tufaan, dengan penyusunnya berupa
lempung dan lempung lanauan morfologi pebukitan dengan konsistensi teguh, plastisitas tinggi,
permeabilitas rendah, berat isi tanah asli 1,660 gr/cm3 dan berat jenis (GS) = 2,65 g/cm3.

Satuan Batu Pasir, Batu Lempung – Napal


Satuan ini merupakan bagian dari anggota batu pasir Formasi Halang yang terdiri dari batu pasir,napal,
batu lempung, konglomerat dan serpih.Tanah pelapukan berupa lanau lempungan (MH), berwarna coklat
tua kemerahan, plastisitasrendah, permebilitas rendah, konsistensi teguh hingga kaku, dengan ketebalan
tanah pelapukanantara 1,00 – < 1,50 meter.Tanah pelapukan satuan batuan ini mempunyai berat isi asli
=1,49 g/cm3 dan berat jenis (GS)= 2,66 g/cm3.

Satuan Breksi Vulkanik


Satuan ini disusun oleh Formasi Kumbang yang terdiri dari breksi vulkanik, lava, batu pasir,konglomerat
dengan sisipan napal. Breksi gunungapi bersifatagak keras-keras dan kompak.Tanah pelapukan berupa
lanau lempungan (MH), mengandung pasir halus, berwarna coklatkemerahan, plastisitas rendah,
permeabilitas rendah, konsistensi teguh hingga kaku denganketebalan tanah pelapukan < 1,50 m.Tanah
pelapukan satuan batuan ini mempunyai berat isi asli =1,49 g/cm3 dan berat jenis (GS) = 2,72 g/cm3.

Satuan Basal
Satuan ini merupakan batuan beku terobosan basal yang berbentuk retas atau retas lempengan, batuan
basal bersifat keras, kompak dan di beberapatelah mengalami pelapukan sempurna.Tanah pelapukannya
berupa lempung lanauan berwarna coklat kemerahan, plastisitassedang, permeabilitas rendah, konsistensi
teguh hingga kaku, berat isi asli = 1,57 g/cm3 dan berat jenis (GS) = 2,67 g/cm3.
2.3. Pengaruh pengolahan lahan terhadap berat isi dan berat jenis tanah
Hasil analisis uji jarak berganda Duncan pada taraf nyata 5% untuk selisih bobot isi tanah setelah 3
bulan sejak perlakuan menunjukkan bahwa, peningkatan bobot isi tanah oleh kelima jenis bokashi tidak
berbeda nyata. Perbedaan nyata hanya terdapat antara pupuk anorganik dengan semua bokashi.
Tabel 2.2 Pengaruhpertanamantunggal (semusim) dan Allay Cropping terhadap Bulk Density
dankonduktivitasHidrauliksetelah 14 kali pertanamansemusim

Perlakuan Bulk Density KonduktivitasHidraulik


(kg/meter kubik) (cm/hari)
Pertanamansemusim 1,43 18,5
Allay Cropping 1,29 50,0
HutanSekunder 1,20 99,8
LSD (0,05) 0,06 6,8
Sumber :HaryChristiady, Mekanika Tanah 1, 1992

Hasil percobaan menunjukkan bahwa bobot isi tanah pada tanah yang dipupuk dengan pupuk anorganik
makin tinggi. Sedangkan bobot isi tanah pada tanah yang dipupuk oleh bokashi cenderung tidak berubah.
Ketidakberubahan tersebut tampak dari selisih bobot isi tanah oleh bokashi kotoran sapi yang turun, yang
tidak berbeda nyata dengan selisih bobot isi tanah olehbokashi lain yang tampaknaik.Peningkatan bobot
isi tanah oleh pupuk anorganik diduga terjadi karena pupuk anorganik mengandung unsur-unsur hara
yang tidak diperlukan oleh organisme tanah, sehingga aktivitas organisme tanah berkurang, yang
menyebabkan berkurangnya zat-zat perekat butiran-butiran tanah, seperti getah dan lilin, yang berguna
untuk membentuk agregat-agregat tanah. Di samping itu, curah hujan yang tinggi meningkatkan kadar air
tanah, sehingga melewati batas merekat dari tanah tersebut.

Berat jenis / Specific Grafity (Gs) didefinisikan sebagai perbandingan antara berat volume butiran
padat (γs) dengan berat volume air (γw) pada temperatur 4° C.

Berat jenis tanah (Gs) tidak berdimensi.

Peralatan
Piknometer – kapasitas 100 ml.
Timbangan – ketelitian 0,01 gram.
Oven – dengan kontrol temperatur, dapat memanaskan 110 ± 5 ° C.
Thermometer – dapat mengukur sampai 50 ° C dengan ketelitian 1 ° C.

Benda Uji
Tanah dengan berat kira-kira 50 gram.
Prosedur Pemeriksaan.
Keringkan tanah dalam oven dengan temperatur 100 ° C selama sekurang-kurangnya 12 jam.
Timbang picnometer kosong ( A ).
Masukkan tanah kering kedalam picnometer dan timbang ( B )
Tuangkan air destilasi kedalam picnometer terisi tanah kering tadi sampai kira-kira 75 % dari
kapasitaspicnometer, kemudian panaskan picnometer selama ± 10 menit sambil picnometerr digoyang-
goyang untuk membantu mengeluarkan udara yang terdapat diantara butiran tanah. Sesudah tidak ada lagi
gelembung udara yang keluar. Dinginkan picnometer pada temperatur ruangan kemudian di timbang.
Isi picnometer sampai kapasitasnya dengan air destilasi kemudian timbang ( C ), ukur temperatur larutan
dengan thermometer ( Tx )
Buang isi picnometer kemudian bersihkan dan isi dengan air destilasi sampai dengan kapasitasnya,
kemudian timbang ( D ).

Bahan dan Alat


Bahan yang digunakan adalah :
a. contoh tanah utuh, yang pengambilannya menggunakan ring sample.
b. air mendidih untuk menghilangkan kandungan udara dalam tanah
c. air aquauntuk menghitung berat dan volume tanah
Alat yang digunakan adalah:
a. ring sample berbentuk silinder
b. timbangan halus
c. labu ukur 100ml
d. beaker glass
e. dan oven.
f. botol semprot

Perhitungan
a. Berat jenis tanah : (B-A)/(D-A)-(C-B)
dengan :
A = Berat picnometer kosong
B = Berat picnometer + Tanah kering
C = Berat picnometer + Tanah kering + Air
D = Berat picnometer+ Air
b. Berat jenis tanah, Txo C = K x Berat jenis tanah 20o C

Anda mungkin juga menyukai