PENDAHULUAN
Metode pemadatan yang dipakai umumnya lebih dipilih dalam perbaikan tanah
granular karena metode ini cocok digunakan pada lapisan tanah tidak berkohesi
yang tidak cukup padat. Teknik pemadatan meliputi beberapa cara, antara lain
vibro compaction, ledakan dan penumbukan berat (heavy tamping).
1.2.Tujuan
1.3.Ruang Lingkup
Ruang lingkup yang kami buat dalam pengerjaan makalah ini adalah pemadatan
tanah dengan metode vibro compaction.
Metode penyusunan tugas ini dilakukan dalam pengerjaan makalah ini agar
dapat mencapai tujuan yang tertulis di atas adalah dengan cara sebagai berikut:
a. Metode study pustaka
Dengan metode ini kami mencari segala informasi yang berkaitan dengan
pemadatan tanah dengan metode vibro compactor di buku maupun dalam
jurnal-jurnal yang berkaitan dengan tema tersebut.
b. Browsing internet
Dengan metode ini kami mencari segala informasi yang berkaitan dengan
pemadatan vibro compaction melalui internet.
BAB II
LANDASAN TEORI
Pemadatan tanah adalah proses menaikkan berat jenis tanah dengan cara
mendesak tanah dengan energi mekanis agar partikel solid pada tanah lebih
merapat dan menjadi kompak serta mengurangi partikel udara yang mengisi
rongga pada massa tanah.
Pemadatan sendiri dipengaruhi oleh lapisan tanah yang mungkin tidak terlihat
pada penyelidikan atau pemeriksaan benda uji tanah yang terbatas. Oleh sebab
itu dalam menilai kepadatan tanah bisa dilakukan dengan cara uji cone
penetrasion (CPT), berdasarkan nilai CPT dapat diketahui besarnya kekuatan
tanah dan lapisan tanah lebih terperinci.
Tingkat pemadatan tanah diukur dari berat volume kering tanah yang
dipadatkan. Bila air ditambahkan pada suatu tanah yang sedang dipadatkan
maka air tersebut akan berperan sebagai unsur pembasah pada partikel tanah.
Untuk usaha pemadatan tanah yang sama, berat volume kering dari tanah akan
naik bila kadar air dalam tanah meningkat. Pada saat kadar air W=0 berat
volume basah dari tanah adalah sama dengan volume keringnya.
Jika meningkatkan kadar air secara konstan pada pemadatan yang sama
makan berat dari jumlah bahan padat dalam tanah persatuan volume juga akan
meningkat secara konstan juga. Setelah mencapai kadar air tertentu w=w 2,
adanya penambahan kadar air justru cenderung menurunkan berat volume
kering dari tanah, hal ini disebabkan karena air tersebut akan memenuhi pori-
pori dalam tanah yang seharusnya ditempati oleh partikel tanah. Kadar air
dimana harga berat volume kering maksimum tanah di capai tersebut kadar
air optimum.
a. Kadar air
Kadar air merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat
kepadatan yang dicapai oleh suatu tanah. Tingkat pemadatan tanah diukur
dari volume kering yang dipadatkan. Bila air ditambahkan pada media
tanah yang sedang dipadatkan maka air tersebut berfungsi sebagai
pembasah untuk merapatkan antar partikel tanah karena dengan adanya
air ,partikel-partikel tersebut bergeser satu sama lain atau saling
membentuk kedudukan agar tanah menjadi lebih padat. Akan tetapi, jika
air ditambahkan lagi pada media tanah secara berlebih maka air akan
mengisi rongga - rongga pada tanah yang seharusnya bisa ditempati oleh
partikel-partikel tanah yang telah dipadatkan. Hal ini dapat menyebabkan
tanah tidak dapat padat dengan maksimum sesuai dengan yang kita
inginkan. Selain kadar air ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi
pemadatan yaitu jenis tanah dan usaha pemadatannya.
b. Jenis tanah
Jenis tanah juga sangat berperan dalam proses pemadatan tanah. Dalam
proses pemadatan tanah sebaiknya menetukan terlebih dahulu spesifikasi
tanah di lapangan seperti apa. Adapun jenis-jenis tanah seperti tanah
lempung dan tanah lanau, dalam proses pengerjaannya tanah semacam ini
sulit untuk dipadatkan dengan kondisi basah atau jenuh karena air sulit
keluar melalui rongga-rongga tanah (permeabilitas rendah) dan butiran
tanah sulit merapat satu sama lain. Akan tetapi untuk tanah granular,
proses pemadatannya sangat mudah dilakukan hal ini disebabkan karena
memiliki permeabilitas yang tinggi, dan perubahan volume sedikit setelah
dipadatkan.
c. Tebal lapisan tanah yang dipadatkan.
Dalam bidang konstruksi, untuk memadatkan lapisan tanah yang telah
memiliki spesifikasi ketebalan tanah tertentu sebaiknya dilakukan
pemadatan tanah lapis demi lapis atau perlayer. Hal ini bertujuan untuk
mendapatkan hasil pemadatan tanah yang optimal. Biasanya untuk
pemadatan tanah yang memiliki spesifikasi ketebalan tertentu
menggunakan alat berat dan digilas dengan berulang-ulang hingga
mencapai suatu kepadatan tertentu.
Tujuan dari perbaikan tanah antara lain adalah meningkatkan kekuatan tanah
mengontrol kembang susut tanah, mengontrol permeabilitas dan mereduksi
tekanan air pori serta mencegah perubahan fisik dan kimia yang berkaitan
dengan perubahan kondisi lingkungan. Tapi berbeda dengan pendapat
Gambin dalam Gouw (1991), perbaikan tanah di daerah rawan gempa
merupakan hal penting karena tujuannya bukan untuk meningkatkan daya
dukung dan mengurangi settlement tetapi juga untuk mengurangi potensi
liquifaksi yang dapat menyebabkan kerusakan pada saat terjadi gempa.
2.3. Vibro Compaction
Vibro compaction atau yang sering kita dengar dengan vibroflotation adalah
pemadatan tanah dengan menggunakan teknik pemadatan menggunakan alat
penggetar. Teknik ini efektif apabila digunakan pada tanah yang dominan
pasir atau tanah berbutir kasar dengan jumlah butiran yang lolos ayakan
no.200 atau diameter butiran kurang lebih 0,06 mm kurang dari 10%
(Mitchell,1982 dalam Massarch,2015).
Vibro compaction merupakan proses pemadatan tanah dalam, baik diatas
maupun bawah permukaan air tanah (Gouw,1991).
Untuk konstruksi di laut yang membutuhkan daya dukung yang besar dapat
memasang stone coloumn pada tanah yang dikeruk. Sebuah parit dikeruk
dari dasar laut untuk membuang tanah lunak dan pasir sebelum diisi atau
diganti dengan batu pecah, seperti gambar berikut:
3. Efek Overconsolidated
Peningkatan sudut geser efektif akibat pemadatan berkisar antara 30̊ - 36̊
dan rasio overconsolidated dengan ratio tekan tanah.
Pemadatan tanah diukur dari nilai berat volume keringnya. Berat tanah kering
ini tidak berubah oleh adanya kenaikan kadar air sepanjang volume total tanah
tetap.
Pemadatan = f (Kadar Air x W)
𝑊𝑠
𝛾=
𝑉
Ketika kadar air ditambahkan (dengan usaha pemadatan yang sama), berat butiran
tanah padat per satuan volume (γd) juga bertambah. Misal pada saat kadar air =
w1, maka γb = γ2.
optimum), kenaikan kadar air justru mengurangi berat colume keringnya. Hal ini
disebabkan karena air mengisi rongga pori yang sebelumnya diisi oleh butiran
padat. Kadar air saat berat volume kering mencapai maksimum (γdmaks) disebut
kadar air optimum (wopt). Jadi air bertindak sebagai cairan pelembut (Softening
1. Uji Laboratorium
Proctor (1933) telah mengamati bahwa ada hubungan antara kadar air dan
berat volume kering tanah padat. Dimana pada berbagai jenis tanah, terdapat
satu nilai optimum tertentu untuk mencapai berat volume kering maksimum.
Hubungan berat volume (γd) dengan berat volume basah (γb) dan kadar air
(w) dinyatakan :
𝛾𝑏
γd =
1+𝑤
Berat volume kering setelah pemadatan bergantung dari jenis tanah, kadar
2. Uji Lapangan
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
penempatan alat.
digunakan untuk tanah yang dominan pasir atau tanah berbutir kasar.
6. Ramah lingkungan.
4.2. Saran
baik dan baku agar informasi yang didapat dapat dipahami pembaca
dengan mudah.