Anda di halaman 1dari 18

Tabel 1 Faktor modifikasi untuk deviasi standar jika jumlah pengujian kurang dari

30 contoh

Tabel 2 Nilai standar deviasi untuk berbagai mutu dan volume pekerjaan
V olume pekerjaan Mutu pelaksanaan ( MPa )
m3 Baik sekali Baik Cukup
Kecil < 1000 4,5 < Sd < 6,5 5,5 < Sd < 6,5 6,5 < Sd < 8,5
Sedang 1000 - 3000 3,5 < Sd < 4,5 4,5 < Sd < 5,5 5,5 < Sd < 7,5
Besar > 3000 2,5 < Sd < 3,5 3,5 < Sd < 4,5 4,5 < Sd < 6,5

Tabel 3 Nilai standar deviasi untuk berbagai pengendalian mutu pekerjaan


Tingkat pengendalian mutu pekerjaan Sd ( MPa )
Memuaskan 2,8
Sangat baik 3,5
Baik 4,2
Cukup 5,6
Jelek 7,0
Tanpa kendali 8,4
Tabel 4 Kuat tekan rata-rata perlu jika data tidak tersedia untuk
menetapkan deviasi standar

Jenis semen Karakteristik


Tipe I Digunakan bila tidak dibutuhkan kinerja khusus dari
Semen Portland Normal beton untuk pekerjaan yang terkait
Tipe II Digunakan pada saat ketahanan terhadap sulfat, atau juga
Semen Portland Moderat proses hidrasi dengan panas rendah, dibutuhkan pada
tingkat yang menengah.
Tipe III Ketika dibutuhkan pengerasan yang cepat, yang biasanya
Semen Portland untuk berhubungan dengan pelaksanaan suatu bagian bangunan
Kekuatan Awal Yang yang memerlukan kekuatan awal yang tinggi.
Tinggi
Tipe IV Ketika dibutuhkan pembetonan dengan panas hidrasi
Semen Portland dengan rendah
Panas Hidrasi Rendah
Tipe V Dibutuhkan pada struktur beton yang diekspos pada
Semen Portland Tahan lingkungan korosif
Sulfat
Tabel 6 Perkiraan kekuatan tekan beton (MPa) dengan Faktor Air Semen dan
agregat kasar yang biasa dipakai di Indonesia (SNI 03-2834-1993)
Grafik 1b Hubungan kuat tekan rata-rata dengan faktor air semen (silinder)
Tabel 7 Faktor air-semen maksimum untuk berbagai kondisi lingkungan
Kadar semen minimum
URAIAN fas maks.
( kg/m3)
Beton di dalam ruang bangunan
a. Keadaan keliling non-korosif 0,60 275
b. Keadaan keliling korosif yang disebabkan oleh kondensasi
atau uap korosif 0,52 325

Beton di luar ruangan


a. Tidak terlindung dari hujan atau terik matahari langsung 0,55 325
b. Terlindung dari hujan dan terik matahari langsung 0,60 275

Beton yang masuk ke dalam tanah


a. Mengalami keadaan baah berganti - ganti 0,55 325
b. Mendapat pengaruh sulat alkali dari anah atau air tanah 0,52 375

Beton yang kontinu dan erhubungan dengan air


a. Air taw ar 0,50 275
b. Air payau 0,45 375
c. Air Laut 0,45 375
Tabel 8 Faktor air semen kadar sem en m inimum untuk beton bertulang dalam air
Kandungan semen minimum
Berhubungan dengan f aktor air-
Tipe semen Ukuran maksimum agregat
jenis air semen
40 mm 20 mm
Tabel 8a Faktor air semen maksimum berdasarkan SNI.03-2847-2002
A ir taw ar tipe I - V 0,50 280 300

A ir payau tipe I + pozolan


( 15% - 40 % )
atau SP. Pozolan 0,45 340 380

tipe II atau V 0,50 290 330

A ir Laut tipe II atau V 0,45 330 370

Tabel 8a Faktor air semen maksimum berdasarkan SNI.03-2847-2002


Tabel 9 Faktor air semen maksimum untuk beton yang berhubungan dengan air
tanah yang mengandung sulfat

Tabel 9a Faktor air semen maksimum untuk beton yang berhubungan dengan air
tanah yang mengandung sulfat SNI.03-2847-2002 dan ACI 318-2002
Tabel 10 Penentuan nilai slump
MA KSIMUM MINIMUM
PEMA KA IA N BETON
(cm) (cm)
- Dinding, plat pondasi dan pondasi telapak bertulang 12,5 5
- Pondasi telapak tak bertulang,kais on dan
struktur baw ah tanah 9 2,5
- Plat, balok, kolom dan dinding 15 7,5
- Perkeras an jalan 7,5 5
- Pembetonan mas sal 7,5 2,5

Tabel 12 Perkiraan kadar air bebas (kg/m3) yang dibutuhkan untuk beberapa
tingkat kemudahan pekerjaan adukan beton (SNI 03-2834-1993)
Tabel 13 Persyaratan jumlah semen minimum dan faktor air semen
maksimum untuk berbagai macam pembetonan dalam lingkungan khusus
(SNI 03-2834-1993)

Lihat Tabel 14

Lihat Tabel 15

Tabel 14 Ketentuan untuk beton yang berhubungan dengan air tanah yang
mengandung sulfat (SNI 03-2834-1993)
Tabel 15 Ketentuan minimum untuk beton bertulang kedap air
(SNI 03-2834-1993)
GR A DA S I C A M P UR A N
10 0 100

90
Kurva 1
80 Kurva 2
75
70 Kurva 3
67
Kurva 4
60 60 59
52
50 50
47
44
40 38 40
36
30 30 31 32
23 24 25 24
20 18
15 17 17
10 11 12 12
5 7 7
20 3
0
0 .15 0 .3 0 .6 1.2 2 .4 4 .8 9 .6 19 38
U kura n S a ri ng a n ( mm)

Tabel 14 Spesifikasi agregat gabungan (BS 882-1983)


Grafik 2a Persentase Agregat Halus untuk diameter 10 mm
(SNI 03-2834-1993)
Grafik 2b Persentase Agregat Halus untuk diameter 20 mm
(SNI 03-2834-1993)
Grafik 2c Persentase Agregat Halus untuk diameter 40 mm
(SNI 03-2834-1993)
Grafik 3 Perkiraan Berat Volume Boton Basah yang dimampatkan secara penuh (SNI 03-2834-1993)

Anda mungkin juga menyukai