Kompetensi yang diharapkan : “Sebelum memulai proses pemilihan Proporsi Campuran Beton
Biasa (PCBB), perencana sudah paham mengenai factor-faktor berpengaruh pada hasil proses itu
terutama pada penetapan slump, ukuran AK, Jumlah air campuran, seleksi a/s, Kebutuhan semen,
Kebutuhan AK dan AH; penyesuaian air oleh kelembaban agregat disamping sifat, kondisi fisik
bahan dan spesifikasi beton segar dari proyek”
Umum
Beberapa standar praktek PCBB dapat dijumpai di dunia industry, namun buku ini memakai ACI
211.1-91 sebagai standard practice pemilihan PCBB.
Standard practice hasil ACI Committee 211 ini memperkenalkan dua metode pencampuran. Dua
metode tersebut adalah METODE BERAT dan yang kedua METODE VOLUM ABSOLUT. Yang kedua
ini dipandang lebih eksak. Kedua prosedur mengenalkan 9 langkah perencanaan PCB, dimana 6
langkah pertama adalah sama.
Pedoman praktis ACI 211.1-91 boleh dimanfaatkan sebagai pendekatan pertama pemilihan PCB
bila data percobaan atau pengalaman tidak tersedia.
1
Data Awal yang Berguna
Sedapatnya, pemilihan proporsi campuran beton harus didasarkan atas data percobaan atau
pengalaman dengan bahan-bahan yang akan benar-benar dipakai. Bila data pendukung terbatas
atau tidak ada, estimasi dalam pedoman praktis ini boleh dimanfaatkan. Sedapatnya sebelum mulai
dengan proses pemilihan, informasi data bahan yang tersedia berikut ini akan sangat berguna :
Kolom 100 25
Mass Concrete 75 25
*Harga ini bisa ditambah 25 mm bila pemadatan yang tidak menggunakan vibrator
Ukuran nominal maksimum AK yang bergradasi baik memiliki void lebih kecil daripada yang
berukuran lebih kecil, dan ini berakibat pada pemakaian kebutuhan mortar yang lebih sedikit per
m3 beton. Umumnya ukuran maksimum AK dipilih yang paling besar, yang paling ekonomis dan
konsisten dengan dimensi struktur. Tetapi ukuran maksimum AK ini dilarang melampaui seperlima
4
dimensi terkecil antara sisi acuan (bekisting), sepertiga tebal lantai, tiga perempat jarak bersih
antara tulangan.
Tabel. 5.2 : Perkiraan air campuran dan persyaratan kandungan udara dengan variasi nilai slump
dan ukuran maksimum agregat.
‘*Jumlah air Campuran untuk beton-dengan-udara berdasarkan pada persyaratan kandungan udara untuk kondisi moderat. Jumlah
air campuran ini dipakai untuk menghitung jumlah semen campuran coba-coba (trial mix) pada suhu 20 s/d 25 derajat C. Harga
tersebut bernilai minimum untuk agregat yang berbentuk tajam. Untuk agregat berbentuk bulat biasanya membutuhkan air 18 kg
lebih sedikit untuk beton-tanpa-udara dan 15 kg lebih sedikit untuk beton-dengan-udara. Penggunaan water-reducing admixture
(ASTM C 494) akan mengurangi jumlah air campuran 5% atau lebih. Volume dari cairan admixture diikutsertakan sebagai total
volume campuran air.
+ Nilai slump untuk beton yang memiliki ukuran agregat lebih besar dari 40 mm didasarkan pada tes slump yang dibuat setelah
partikel yang lebih besar dari 40 mm dihilangkan dengan cara wet screening.
ᶳ Jumlah air campuran ini dipakai untuk menghitung factor semen pada waktu membuat campuran coba-coba ketika agregat dengan
ukuran maksimum75 mm atau 150 mm dipakai. Harga tersebut merupakan harga rata-rata untuk agregat kasar dengan model yang
baik (well-shaped coarse aggregates) dan bergradasi baik dari kasar ke halus.
ᶶ Rekomendasi tambahan lain untuk kandungan udara dan toleransi yang diperlukan pada kandungan udara untuk proses control
dilapangan dijelaskan pada dokumen ACI seperti ACI 201, 345, 318, 301 dan 302 ASTM C94 untuk beton ready mix juga membatasi
kandungan udara di beton. Peraturan pada dokumen lain tidak selalu sama sehingga pada waktu mencampur beton pertimbangan
harus diberikan untuk memilih kandungan udara yang memenuhi baik kebutuhan pekerjaan dan persyaratan peraturan.
6
Mengingat rasio air / semen terpilih harus memenuhi syarat baik kekuatan maupun keawetan,
maka rasio air / semen yang diperoleh dari Tabel 5.3 perlu direduksi tergantung pada persyaratan
pengaruh lingkungan khusus (lihat SNI 03-2847-2002 pasal 6)
Kuat tekan pada umur 28 hari, Mpa* (f’cr) Rasio air semen
40 0.42
35 0.47
30 0.54
25 0.61
20 0.69
15 0.79
‘* Harga merupakan perkiraan rata-rata kekuatan beton yang memiliki kandungan udara tidak lebih
dari 2 persen untuk beton-tidak-diisi-udara (non-air-entrained-concrete)
7
Kekuatan berdasarkan pada silinder umur 28 hari dengan ukuran 150 X 300 mm yang di curing
secara basah sesuai dengan ASTM C 31. Curing basah dilakukan pada suhu 23 ± 1,7° C sebelum
dilakukan pengetesan.
Hubungan yang dipakai pada tabel menggunakan asumsi bahwa ukuran agregat maksimum adalah
sekitar 19 s/d 25 mm. Untuk suatu sumber agregat yang sama, kekuatan yang dihasilkan pada rasio
a/s yang sama akan meningkat bila ukuran maksimum agregat berkurang.
8
Pada dasarnya, agregat dengan ukuran maksimum nominal dan gradasi yang seragam akan
menghasilkan beton dengan workability memuaskan. Ini berlaku bila suatu volume AK atas dasar
kering-oven, dipakai per unit volume beton. Jumlah AK yang layak ini diberikan dalam Tabel 5.5.
Nampak disini, bahwa untuk suatu workability yang sama, jumlah AK dalam suatu unit volume
beton hanya tergantung pada ukuran maksimal nominal dan modulus kehalusan dari AH. Dan telah
dianggap bahwa perbedaan syarat penggunaan jumlah mortar untuk workability dengan agregat
yang berbeda (oleh bentuk butir-butir agregat dan gradasi) secara otomatis telah diimbangi oleh
beda dari dry-rodded void content.
Perkiraan kebutuhan berat AK untuk per m3 beton merupakan perkalian antara nilai di Tabel 5.5
dengan berat volume dry-rodded dari agregat dalam kg/m3.
Dalam hal pemakaian Metode Volume Absolut, volume AH diperoleh dari satuan volume beton
dikurangi oleh volume komponen beton yang sudah diketahui (yaitu : air, udara,semen, dan
10
agregat kasar). Angka ini kemudian dikalikan dengan berat volume AH untuk memperoleh berat
material.
Pemakaian Tabel 5.6 (taksiran berat beton segar) berlaku untuk beton dengan kadar semen
±330kg/m3 beton, slump 75 s/d 100 mm dan bj agregat 2,7. Perbedaan dalam asumsi ini harus
merujuk pada pedoman koreksi di footnote Tabel 5.6
*Harga yang diperuntukkan untuk beton dengan kadar semen medium (semen 330 kg
per m3 dan slump medium dengan agregat yang memiliki spesifik gravity (bj agregat)
2,7. Persyaratan air berdasarkan pada harga slump dari 75 s/d 100 mm pada Tabel 5.3.
Jika diinginkan estimasi massa dapat diperbaiki dengan cara berikut ini: Jika informasi
11
yang dibutuhkan tersedia; untuk setiap perbedaan 5 kg air campuran dari Tabel 5.3
untuk slump 75 s/d 100 mm, perbaiki massa per m3 dengan 8 kg pada arah yang
berlawanan; untuk setiap perbadaan 20 kg dari kadar semen 330 kg, perbaiki masa per
m3 dengan 3kg pada arah yang sama; untuk setiap perbedaan 0,1 dari spesifik gravity
agregat 2.7,, perbaiki massa beton seberat 60 kg pada arah yang sama.
Untuk beton-diisi-udara kadar udara untuk kondisi lingkungan agresif pada Tabel 5.4
dapat dipakai. Massa dapat ditingkatkan sebesar 1 persen untuk setiap reduksi kadar
air.
Langkah Ke-8 : Penyesuaian Berat Agregat Akibat Kelembaban
Biasanya persediaan agregat berada dalam keadaan lembab.
Tanpa koreksi kelembaban maka rasio air/semen yang telah ditetapkan dalam langkah
ke-4 akan dilampaui dengan berat-kering-permukaan (saturated-surface-dry) agregat
akan lebih dari perkiraan di langkah 6 dan 7. Karena itu penetapan campuran di Langkah
1 s/d 7 yang dilakukan untuk batch percobaan, tergantung pada tingkat kelembaban
agregat, air campuran akan dikurangi dan jumlah agregat selanjutnya ditambah
sebagaimana diperlihatkan di contoh perhitungan bab berikutnya.
12
disesuaikan melalui percobaan laboratorium dari contoh-contoh (batches) kecil (yaitu
0,01 m3 beton).
Beton segar harus diperiksa/dicoba akan:
Nilai Slump
Kelecakan (tidak terjadi segregasi)
berat volume
Kuat tekan kondisi standar (pemeliharaan dan umur)
13