Anda di halaman 1dari 7

LABORATORIUM UJI BAHAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

Subjek : PengujianAgregat No. Uji : 15


Topik : Pengujian Kuat Tekan Beton (Conpressive Strength
Halaman : 1/7
Test)

I. REFERENSI
1. ASTM C.39, Test method for compressive strength of cylindrical specimen
2. ASTM C.31, Practice for making and curing concrete test specimens in the
field
3. ASTM C.172, Practice for sampling freshly mixed concrete
4. SNI 03-1974-1990, Metode pengujian kuat tekan beton

II. TUJUAN :
Menentukan kuat tekan karakteristik beton hasil perancangan dibandingkan
mutu beton rencana

III. DASAR TEORI :


Kekuatantekanbetonadalahmuatantekanmaksimum yang dapat dipikul oleh
beton persatuan luas. Kekuatan tekan beton dalam industry konstruksi biasa dipakai
untuk menilai serta untuk mengendalikan mutu beton dan untuk tujuan persyaratan
spesifikasi.
Cara yang digunakan untuk pemeriksaan kekuatan tekan beton adalah dengan
menggunakan mesin tekan. Prinsip pengujian kuat tekan beton dengan alat mesin
tekan adalah mengukur besarnya beban yang dapat dipikul oleh satu satuan luas
beton (bendauji) sampai benda uji itu hancur / rusak.
1. Rumus umum tegangan, adalah :
σ = tegangan (kgf/cm2)
P = tekanan (kgf)
A = luas bidang tekan (mm2)

2. Rumus kuat tekan beton, adalah:


ƒ’c = kuat tekan (kgf/cm2)
P = tekanan (kgf)
A = luas bidang tekan (mm2)
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

Subjek : PengujianAgregat No. Uji : 15


Topik : Pengujian Kuat Tekan Beton (Conpressive Strength
Halaman : 2/7
Test)

3. Rumus kuat tekan rata-rata, adalah:


n = jumlah benda uji

4. Rumus kuat tekan spesifik atau karakteristik yang dipakai, adalah:

Berdasarkan bentuk dan ukuran benda uji, untuk pemeriksaan kuat tekan pada
umumnya terdiri dari (PBI 1971):

 Kubus ukuran 15x15x15 cm, dengan perbandingan kekuatan 1,00


 Kubus ukuran 20x20x20 cm, dengan perbandingan kekuatan 0,95
 Silinder ukuran 15x30 cm, dengan perbandingan kekuatan 0,83

Selanjutnya data kuat tekan umur 28 hari dapat dihitung berdasarkan data kuat
tekan pada umur lainnya, yaitu dengan menggunakan angka konversi Menurut
PBI 1971 (tabel 4.1.3, hal 35).

UMUR BETON
3 7 14 21 28 90 365
(HARI)

PC, Type I 0,40 0,65 0,88 0,95 1,00 1,20 1,35

PC, Type III 0,55 0,75 0,90 0,95 1,00 1,15 1,20

IV. PERALATAN DAN BAHAN


4.1. Peralatan
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

Subjek : PengujianAgregat No. Uji : 15


Topik : Pengujian Kuat Tekan Beton (Conpressive Strength
Halaman : 3/7
Test)

No NamaPeralatan Gambar Keterangan


1. MesinPenekan Kapasitas > 2500 KN.
Mesin untuk menekan benda
uji.

Timbangan ketelitian 0.01 gr Alat untuk menimbang benda


2. uji.

3. Jangka Sorong Berguna untuk mengukur


dimensi benda uji.

4.2. Bahan

Bahan yang digunakan untuk pembuatan benda uji yaitu beton yang sudah
dilakukan proses perendaman selama 14 hari, komposisi bahan sesuai dengan hasil
perancangan campuran beton.

V. PROSEDUR PENGUJIAN
Prosedur pengujian meliputi, pembuatan benda uji dan pembebanan tekan.

A. Pembuatan benda uji

Pembuatan benda uji, mengikuti prosedur sebagai berikut:


LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

Subjek : PengujianAgregat No. Uji : 15


Topik : Pengujian Kuat Tekan Beton (Conpressive Strength
Halaman : 4/7
Test)

1. Siapkan cetakan beton, periksa dimensinya, kemudian kencangkan


penguatnya serta lumasi dengan oli atau bahan sejenis secara tipis.

2. Isi cetakan dengan adukan beton segar sebanyak 3 lapis,setiap lapis berisi
kira-kira 1/3 isi cetakan.tiap lapisan ditumbuk/ditusuk sebanyak 25 kali
secara merata.

3. Ratakan permukaan cetakan, menggunakan ruskam atau sejenisnya

4. Letakkan cetakan di ruang lembab dan bebas dari getaran sampai berumur
 24 jam, kemudian buka cetakan dan keluarkan benda uji secara hati-
hati.

5. Perawatan (curring) benda uji dapat dilakukan dengan cara: direndam


dalam air pada suhu normal atau disimpan di ruang lembab, sampai umur
waktu pengujian (ASTM C.551).

B. PembebananTekan

Pembebanan tekan benda uji, mengikuti prosedur sebagai berikut:

1. Keluarkan benda uji dari tempat perendaman, lap permukaannnya,


kemudian timbang dan ukur dimensinya, masukkan data pengukurannya
pada tabel.

2. Apabila benda uji tekan berbentuk silinder, makasalah satu permukaannya


harus dilakukan perataan (capping), yaitu dengan menggunakan mortar
atau campuran belerang dan pasir kuarsa, dengan perbandingan 1 : 1,
ketebalan maks. 10 mm (ASTM C.39)

3. Letakkan benda uji pada mesin tekan secara sentris.

4. Jalankan mesin penekan dengan kecepatan pembebanan sampai 4 kg/cm 2


untuk setiap detiknya.

5. Catat beban maksimum, kemudian masukkan pada tabel.

6. Hitung kekuatan tekan, kekuatan tekan rata-rata, standar deviasi, dan


kekuatan tekan karakteristik.
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

Subjek : PengujianAgregat No. Uji : 15


Topik : Pengujian Kuat Tekan Beton (Conpressive Strength
Halaman : 5/7
Test)

VI DATA DAN PERHITUNGAN


6.1 Data
Dapat dilihat dalam formulir f’c rencana = 25 Mpa

6.2 Perhitungan
Beton (normal, 28 hari)
1) Kuat Tekan Beton
a). Sampel 1
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

Subjek : PengujianAgregat No. Uji : 15


Topik : Pengujian Kuat Tekan Beton (Conpressive Strength
Halaman : 6/7
Test)

P Beban P Maksimum
fc = A 1
  d 2
4
390000 N
=  16.918Mpa
23052.16mm 2

b). Sampel 2

P Beban P Maksimum
fc = A  1
  d 2
4
402500 N
=  17,598Mpa
22871,94 mm2

 Kuat Tekan Rata-Rata

fcr =

 Standar Deviasi

SD = Mpa

 Kuat Tekan Karakteristik


f 'c = f cr  ( k  SD)

= 17.68  (1.64  1.261) / 0.83


= 15.21 Mpa

VII KESIMPULAN
Pada pengujian yang dilakukan oleh kelompok 2 kuat tekan beton
karekteristik yang didapat dari hasil rancangan adalah 15.21 MPa, sehingga beton
yang diuji belum memenuhi syarat yaitu lebih kecil dari kuat tekan beton
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

Subjek : PengujianAgregat No. Uji : 15


Topik : Pengujian Kuat Tekan Beton (Conpressive Strength
Halaman : 7/7
Test)

karakteristik hasil rencana yaitu 25 MPa. Dari hasil di atas f’c rancangan < f’c
rencana. Maka perlu didesain ulang dengan cara memperkecil nilai FAS.

Anda mungkin juga menyukai