METABOLISME
OLEH :
NAMA : FARDIANSYAH
NIM : 1833141064
ILMU KEOLAHRAGAAN
2018/2019
1
METABOLISME
awal dan diakhiri dengan produk akhir, yang terjadi dalam sel. Reaksi tersebut
(katabolisme). Dalam reaksi biokimia terjadi perubahan energi dari satu bentuk ke
bentuk yang lain, misalnya energi kimia dalam bentuk senyawa Adenosin
Trifosfat (ATP) diubah menjadi energi gerak untuk melakukan suatu aktivitas
tersebut mampu untuk tetap bertahan hidup, tumbuh, dan melakukan reproduksi.
Semua sel penyusun tubuh makhluk hidup memerlukan energi agar proses
(Wikipedia, 2011).
berperan dalam proses metabolisme sel makhluk hidup terdiri atas Enzim,
1. Enzim
2
Enzim merupakan senyawa organik atau katalis protein yang dihasilkan
oleh sel dan berperan sebagai katalisator yang dinamakan biokatalisator. Jadi,
enzim dapat mengatur kecepatan dan kekhususan ribuan reaksi kimia yang
sebagai suatu protein, enzim mempunyai sifat yaitu berperan tidak bolak-balik.
Artinya enzim dapat bekerja menguraikan suatu substrat menjadi substrat tertentu
dan tidak sebaliknya dapat menyusun substrat sumber dari hasil penguraian,
misalya enzim protease dapat menguraikan protein menjadi asam amino, tetapi
apabila berada pada suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin. Sebagian besar
enzim akan rusak pada suhu di atas 60, karena proteinnya (gugus prostetik)
menggumpal (koagulasi). Jika telah rusak maka tidak akan berfungsi lagi
meskipun berada pada suhu normal, rusaknya enzim oleh panas disebut
denaturasi. Selain itu, kerja enzim juga dapat terhalang oleh zat lain. Zat yang
dapat menghambat kerja enzim disebut inhibitor, contohnya CO, Arsen, Hg, dan
aktivator, contohnya ion Mg2+, Ca2+, zat organik seperti koenzim-A, (Poedjiadi,
2007: 85).
substrat menjadi hasil akhir. Sebaliknya, enzim juga dapat mengembalikan hasil
akhir menjadi substrat jika lingkungannya berubah. Contohnya enzim lipase dapat
berfungsi sebagai katalisator dalam perubahan lemak menjadi asam lemak dan
3
gliserol. Enzim bekerja spesifik artinya enzim mempunyai fungsi yang khusus.
Untuk perubahan zat tertentu, diperlukan enzim tertentu. Jika enzimnya berbeda,
maka hasil akhirnya akan berbeda pula. Cara kerja enzim ada dua yaitu dengan
yang dapat berikatan dengan substrat. Bagian tersebut disebut sisi aktif. Substrat
dimisalkan sebagai kunci karena dapat berikatan secara pas dengan sisi aktif
2) Kecocokan terinduksi
Pada model ini penempelan substrat pada sisi aktif enzim akan menginduksi
perubahan sisi aktif enzim menjadi sesuai dengan bentuk substrat, (Anonim,
2014).
Ada empat faktor yang memengaruhi kerja enzim yaitu temperature, pH,
1) Temperatur
tidak menunjukan reaksi jika suhu turun sampai sekitar 00C, namun enzim tidak
4
rusak. Jika suhu normal kembali, enzim akan aktif kembali. Enzim tahan pada
suhu rendah. Namun dapat rusak diatas suhu 500C, (Anonim, 2014).
2) Perubahan pH
mempengaruhi perubahan asam amino kunci pada sisi aktif enzim sehingga
dan susbtrat harus sesuai. Jika enzim terlalu sedikit dan substrat terlalu banyak,
reaksi akan berjalan lambat dan bahkan ada substrat yang tak terkatalisasi.
4) Inhibitor Enzim
Sering kali kerja enzim dihambat oleh suatu zat yang disebut inhibitor.
reaksi akan turun. Cara kerja inhibitor ini berikatan dengan enzim membentuk
kompleks enzim-inhibitor yang masih mampu atau tidak mampu berikatan dengan
a) Inhibitor Kompetitif
mirip dengan struktur substrat. Dengan demikian, baik substrat maupun zat
penghambat berkompetisi atau bersaing untuk bergabung dengan sisi aktif enzim.
5
Jika zat penghambat lebih dulu berikatan dengan sisi aktif enzim substrat tidak
b) Inhibitor nonkompetitif
Enzim diberi nama dengan menambah akhiran –ase pada nama substrat
yang diubah oleh enzim tersebut. Misalnya substrat maltose diubah oleh enzim
maltase menjadi glukosa, enzim yang mengubah lemak yaitu lipase, enzim yang
yang tidak berakhiran –ase misalnya pepsin, tripsin, ptyalin, dan erepsin.
Berdasarkan peristiwa yang terjadi didalam suatu reaksi maka enzim dapat
1) Golongan hidrolase yaitu enzim yang dengan penambahan air atau dengan
adanya air dapat mengubah suatu substrat menjadi hasil akhir misalnya
tersusun dari ikatan adenin purin terikat pada gula yang mengandung 5 atom C,
yaitu ribose dan tiga gugus fosfat. Meskipun digolongkan sebagai molekul
6
berenergi tinggi, ikatan kimianya labil dan mudah melepaskan gugus fosfatnya.
Pada saat sel membutuhkan energi, ATP dapat segera dipecah melalui reaksi
hidrolisis (reaksi dengan air) dan terbentuk energi yang sifatnya mobil sehingga
dapat diangkut dan digunakan oleh seluruh bagian sel tersebut, (Anonim, 2014).
B. Katabolisme Karbohidrat
katabolisme, proses anabolisme ini memerlukan energi. Kali ini akan dibahas
O2), respirasi selular diartikan sebagai reaksi oksidasi molekul berenergi tinggi
untuk melepaskan energinya. Respirasi selular terjadi pada semua sel tubuh hewan
glukosa (karbohidrat) dan bahan makanan lain diuraikan atau dipecah menjadi
karbon dioksida (CO2), air (H2O), dan energi dalam bentuk ATP. Berdasarkan
1. Respirasi Aerob
7
Respirasi aerob adalah proses respirasi yang menggunakan oksigen. Secara
a. Glikolisis
hampir semua sel hidup. Pada tahap ini, terjadi pengubahan senyawa glukosa
dengan 6 atom C, menjadi dua senyawa asam piruvat dengan 3 atom C, serta
NADH dan ATP. Tahap glikolisis belum membutuhkan oksigen. Glikolisis yang
1) Reaksi penambahan gugus fosfat. Pada tahap ini digunakan dua molekul ATP.
molekul ATP dan 2 molekul NADH. Pada tahap glikolisis dihasilkan energi
dalam bentuk ATP sebanyak 4 ATP. Namun karena 2 ATP digunakan pada awal
glikolisis maka hasil akhir energi yang didapat adalah 2 ATP, (Toha, 2001: 45).
b. Siklus Krebs
asam piruvat sendiri tidak akan memasuki reaksi siklus Krebs tersebut. Asam
piruvat tersebut akan diubah menjadi asetil koenzim A (asetil koA). Tahap
pengubahan asam piruvat menjadi asetil koenzim A ini terkadang disebut tahap
8
transisi atau reaksi dekarboksilasi oksidatif. Berikut ini gambar proses
pengubahan satu asam piruvat menjadi asetil koenzim A, (Toha, 2001: 47).
Siklus Krebs dijelaskan pertama kali oleh Hans Krebs pada sekitar 1930-an.
Dalam siklus Krebs, satu molekul asetil KoA akan menghasilkan 4 NADH, 1
GTP, dan 1 FADH. GTP (guanin trifosfat) merupakan salah satu bentuk molekul
berenergi tinggi. Energi yang dihasilkan satu molekul GTP setara dengan energi
yang dihasilkan satu molekul ATP. Molekul CO2 juga dihasilkan dari siklus
Krebs ini.
Selain dihasilkan energi pada siklus Krebs, juga dihasilkan hidrogen yang
seperti NADH dan FADH2 dari glikolisis dan siklus Krebs, selanjutnya memasuki
tahap transpor elektron untuk menghasilkan molekul berenergi siap pakai, (Toha,
2001: 47).
Tahap terakhir dari respirasi seluler aerob adalah sistem transfer elektron.
Tahap ini terjadi pada ruang intermembran dari mitokondria. Pada tahap inilah
9
ATP paling banyak dihasilkan. Seperti Anda ketahui, sejauh ini hanya dihasilkan
4 molekul ATP dari satu molekul glukosa, yaitu 2 molekul dari glikolisis dan 2
molekul dari sikluk Krebs. Akan tetapi, dari glikolisis dan siklus Krebs dihasilkan
10 NADH (2 dari glikolisis, 2 dari tahap transisi siklus Krebs, dan 6 dari iklus
menghasilkan ATP. Jika Anda perhatikan, meskipun glikolisis dan siklus Krebs
termasuk tahap respirasi aerob, namun sejauh ini belum ada molekul oksigen yang
terlibat langsung dalam reaksi. Pada tahap transfer elektron inilah oksigen terlibat
secara langsung dalam reaksi. Pada reaksi pertama, NADH mentransfer sepasang
tinggi dari NADH dan FADH2 memasuki sistem reaksi. Dalam perjalanannya,
proses fosforilasi ADP menjadi ATP sehingga satu molekul NADH setara dengan
3 ATP dan satu molekul FADH2 setara dengan 2 ATP, (Campbell, 2009).
2. Respirasi anaerob
Salah satu contoh proses ini adalah proses fermentasi. Respirasi anaerob dapat
10
terjadi pada manusia dan hewan jika tubuh memerlukan energi secara cepat. Pada
metabolisme yang kompleks. Pada tahap tersebut, glukosa dapat dipecah untuk
menghasilkan total 2 ATP dan tidak memerlukan oksigen. Meskipun energi yang
dihasilkannya jauh lebih kecil daripada respirasi aerob, jumlah ini cukup bagi
glikolisis juga menghasilkan NADH dan NAD+. Tanpa suplai NAD+ yang
memadai, proses glikolisis pada respirasi anaerob dapat terhenti. Oleh karena itu,
menjadi NAD+ kembali. Berdasarkan hal tersebut terdapat dua cara respirasi
a. Fermentasi alkohol
menjadi dua molekul asam piruvat. Pada proses tersebut, dibentuk juga 2 ATP dan
CO2 . Asetildehid diubah menjadi etanol dan NADH diubah menjadi NAD+
merupakan jenis fermentasi yang banyak digunakan manusia selama ribuan tahun
11
dalam pengolahan bahan makanan. Khamir banyak digunakan dalam pembuatan
dengan tahap glikolisis. Fermentasi asam laktat dilakukan oleh sel otot dan
beberapa sel lainnya, serta beberapa bakteri asam laktat. Pada otot, proses ini
penumpukan asam laktat berlebih dapat menyebabkan otot lelah. Asam laktat
berlebih dibawa darah menuju hati untuk diubah kembali menjadi asam piruvat.
Industri susu menggunakan fermentasi asam laktat oleh bakteri untuk membuat
keju dan yoghurt. Glukosa akan dipecah menjadi 2 molekul asam piruvat melalui
NAD+ saat pembentukan asam laktat dari asam piruvat. Fermentasi asam laktat
C. Anabolisme Karbohidrat
1. Fotosintesis
(CO2) dan air (H2O) pada kloroplas dengan bantuan cahaya matahari.
Fotosintesis dapat dilakukan oleh tumbuhan, alga, dan bakteri yang memiliki
12
kloroplas. Hasil dari fotosintesis adalah molekul glukosa yang disimpan dalam
bentuk pati, amilum, atau tepung. Secara garis besar, reaksi fotosintesis dapat
Pada beberapa aspek, proses fotosintesis dapat dikatakan sebagai kebalikan proses
13