PENDAHULUAN
1
3. Sebagai sarana atau sumber pemberian informasi bagi pembaca
tentang materi pemadatan tanah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dengan menambah kadar air, tanah menjadi lebih mudah di bentuk dan
dipadatkan sehingga akan di hasilkan kerapatan kering yang lebih tinggi. Akan
tetapi, pada kadar air yang tinggi kerapatan kering menjadi berkurang sejalan
dengan bertambahnya kadar air, yang mana air tersebut akan mengisi dan volume
tanah bertambah secara proporsional. Jika semua udara di dalam tanah dapat
dikenakan dengan pemadatan, maka tanah tersebut dalam keadaan jenuh
sempurna, dan mungkin akan menghasilkan nilai kerapatan kering maksimum
untuk suatu kadar air yang ditetapkan.
3
Bila kadar air tanah rendah, tanah tersebut sukar dipadatkan, jika kadar
air dinaikkan dengan menambah air, air tersebut seolah-olah sebagai
pelumas antara butiran tanah sehingga mudah dipadatkan tetapi bila kadar
air terlalu tinggi kepadatannya akan menurun. Jadi untuk memperoleh
kepadatan maximum, diperlukan kadar air yang optimum. Untuk
mengetahui kadar air optimum dan kepadatan kering maksimum diadakan
percobaan pemadatan dilaboratorium yang dikenal dengan:
Gambar 2.1
4. Ppengaruhusahapemadatan
4
Nb= jumlah pukulan perlapisan
Nl = jumlah lapisan
W = berat pemukul
V = volume mould
(25)(3)(5,5)(1) 𝑙𝑏
E= 1 = 12375 𝑓𝑡 − (592,5𝑘𝑗/𝑚3 )
( ) 𝑓𝑡
30
Gambar 2.2
5
Tabel 2.1 hitungan energi pemadatan
6
Gambar 3.2 perubahan permeabilitas dengan kadar air yang diberikan
(lambe,1958)
Gambar 2.3 perubahan kemampatan pada kadar air yang diberikan (lambe,1958)
7
Sifat pengembangan tanah lempung yang dipadatakan, akan lebih besar
pada lempung yang dipadatkan pada kering optimum dari pada lempung yang
dipadatkan pada basah optimum. lempung yang dipadatka pada kering optimum
rlatif kekurangan air. Oleh karena itu, lempung ini mempenyuai kecendrungan
yang lebih besar untuk menyerap air.
8
Gambar 3.1 pertimbangan ekonomis dalam memperoleh hasil pemadatan
Gambar 5.1
9
Gambar 5.2
Saat ini yang paling banyak di pakai adalah penggilas kaki kambing
(gambar 5.3) seperti tercermin dalam nama nya, pada drum dilengkapi dengan
tonjolan_tonjolan atau kaki kaki kambing yang telapak nya berbentuk bulat atau
persegi. Luas telapak berkisar antara 30 – 80cm.
Gambar 5.3
Penggilas berkaki menonjol yang lain adalah tamping foot roller
(gambar5.4). pada penggilas ini, 40% dari luas keseluruhan tanah yang tertutup
roda tertekan. Tekanan kontak pada tanah berkisar 1400 sampai 8400kpa
bergantung pada pada pengisian air pada drum. Alat ini sangat baik untuk
memadat kan tanah tanah berbutir halus.
Gambar 5.4
10
2.6 kontrol kepadatan di lapangan
ada dua macam cara untuk mengontrol keapdatan tanah pada lapangan, yaitu
dengan pemindahan tanah dan cara langsung. Cara dengan pemindahan tanah
adalah sebagai berikut :
1. digali lubang pada permukan tanah timbunan yang dipadatkan.
2. Di tentukan kadar air nya
3. Diukur volume dari tanah yang digali. Cara yang biasa di pakai adalah
metoda kerucut pasir (sand cone) dan balon karet (rubber balloon).
4. Dihitung berat volume basah. Karena berat dari tanah yang digali dapat
ditentukan dan volme nya telah diperoleh dari butir, .maka berat volume
basah dapat digunakan.
5. Bandingkan berat volume kering lapangan dengan berat volume kering
maksimum nya, kemudian hitung kepadatan relatifnya.
gambar 6.1 alat uji pemadatan di lapangan (a) Metoda kerucut pasir. (b)
Metoda balon karet. (c) Metoda nuklir
11
BAB III
PEMBAHASAN SOAL
1. Untuk mengetahui berat volume tanah dilapangan, dilakukan percobaan
kerucut pasir. Tanah seberat 3,58 kg digali dari lubang dipermukaan
tanah. Lubang diisi dengan 2,45 kg pasir kering sampai memenuhi
lubang tersebut. Jika dengan pasir yang sama membutuhkan 5,65 kg
untuk mengisi cetakan dengan volume 0,0037 m3, tentukan berat volume
basah tanah tersebut.
Jawab:
0,0037 m3
Volume lubang = x 2,45 kg
5,65 𝑘𝑔
= 0,0016 m3
2. Untuk menentukan kadar air, tanah basah seberat 27 gram, dan berat
kering 24 gram dipakai sebagai benda uji. Jika berat jenis tanah 2.45 dan
berat volume basah 18,92 KN/m3 tentukan kadar air, berat volume
kering dan derajat kejenuhannya.
Jawab:
Sifat Perbandingan
Susunan
12
mengembang, mempunyai
tekanan pori lebih rendah.
Sifat permanen Kering optimum lebih sensitif
untuk berubah.
Permeabilitasnya
Kuat geser
Selama pelaksanaan:
Tak terdrainase kering optimum sangat tinggi.
Terdrainase kering optimum agak lebih
tinggi.
Sesudah penjenuhan:
Tak terdrainase kering optimum agak lebih
tinggi jika pengembangan
dicegah, basah optimum dapat
lebih tinggi jika pengembangan
diizinkan.
13
4. Gambarkan bentuk kurva pemadatan
5.
Susunan tanah pada titik C lebih teratur dari pada di titik A. Jika usaha
pemadatan tanah ditambah , susunan tanah cendrung untuk lebih
beraturan penyesuaian nya, bahkan berlaku juga pada kondisi kering
optimum. Contoh dalam titik E lebih teratur A, sedang pada kondisi
basah optimum, susunan pada titik D akan lebih teratur dari pada titik C.
14
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tingkat kepadatan tanah diukur dari niali berat volume keringnya. Berat
volume kering tidak berubah oleh adanya kenaikan kadar air. Dengan demikian,
tanah yang telah selesai dipadatkan di lapangan, dan berubah kadar air nya (missal
nya oleh hujan), maka berat volume kering tetap tidak berubah. Sepanjang volume
tanah tetap.
Tanah granuler dipandang paling mudah penanganan nya untuk pekerjaan
lapanagan. Material ini dapat memberikan kuat geser yang tinggi dengan sedikit
perubahan volume sesudah didapatkan. Permeabilitas tanah granuler yang tinggi
dapat menguntungkan maupun merugikan.
Tanah lanau yang dipadatkan umumnya akan stabil dan mampu
memberikan kuat geser yang cukup dan sedikit kecendrungan perubahan volume.
Tapi, lanau sangan sulit dipadatkan bila keadaan basah karena permeabilitas nya
rendah.
Tanah lempung yang dipadatkan dengan cara yang benar akan dapat
memberikan kuat geser tinggi. Stabilitas terhadapt sifat kembang kusut tergantung
dari jenis kandungan mineral nya.
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat kami ajukan adalah alangkah lebih baiknya
makalah ini mendapat kritik yang membangun agar dalam penyusunannya dapat
lebih sempurna lagi. Dan alangkah baiknya jika isi dari makalah ini dapat
dikoreksi oleh dosen pengajar agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam
memahami materi tentang pemadatan tanah ini.
15
DAFTAR PUSTAKA
16