PENDAHULUAN
Pemadatan tanah adalah proses naiknya kerapatan tanah dengan memperkecil jarak antar
partikel sehingga terjadi pengurangan volume udara, tetapi tidak terjadi perubahan volume
air yang cukup berarti pada tanah. Pemadatan tanah merupakan salah satu pekerjaan penting
dalam setiap proyek perkerasan jalan. Dalam pembuatan timbunan tanah untuk jalan raya,
dam tanah, dan banyak struktur teknik lainnya, tanah lepas haruslah dipadatkan terlebih
dahulu untuk meningkatkan berat volumenya. Pemadataan ini berfungsi untuk meningkatkan
kekuatan tanah, sehingga daya dukung pondasi diatasnya pun meningkat. Selain itu,
pemadatan juga berfungsi untuk mengurangi besarnya penurunan tanah yang tidak
diinginkan dan meningkatkan kemantapan lereng timbunan. Dari fungsi pemadatan diatas
dapat dilihat bahwa pemadatan tanah mempunyai peran atau fungsi yang sangat penting
dalam pembuatan penimbunan tanah dalam pekerjaan sipil. Oleh karena itu, dalam paper ini
akan dibahas mengenai segala hal mengenai pemadatan tanah, meliputi : pengertian
pemadatan tanah, fungsi pemadatan tanah, prinsip umum pemadatan tanah, prinsip pengujian
tanah di laboratorium, factor yang mempengaruhi pemadatan, spesifikasi ASTM dan
AASHTO untuk uji pemadatan, struktur dari tanah kohesif yang dipadatkakn, pengaruh
pemadatan pada sifat-sifat tanah berkohesi, pemadatan di lapangan, peralatan mekanik yang
digunakan dalam pemadaatan tanah. .
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam paper ini adalah sebagi
berikut :
1. Apa pengertian pemadatan tanah?
2. Apa fungsi pemadatan tanah?
3. Bagaimana prinsip umum pemadatan tanah?
4. Bagaimana prinsip pengujian pemadatan tanah di laboratorium?
5. Apa saja factor-factor yang mempengaruhi pemadatan tanah?
6. Bagaimana spesifikasi ASTM dan AASHTO untuk uji pemadatan ?
7. Bagaimana struktur dari tanah kohesif yang dipadatkak dan pengaruh
pemadatan pada sifat-sifat tanah berkohesi ?
8. Bagaimana prinsip pemadatan di lapangan?
9. Apa saja peralatan mekanik (alat berat) yang digunakan dalam pemadatan
tanah?
1.3 Tujuan
Dalam pembuatan paper ini, bertujuan untuk:
1. Mengetahui pengertian dari pemadatan tanah
2. Memahami fungsi penting dari pemadatan tanah
3. Memahami prinsip umum pemadatan tanah
4. Memahami tentang prinsip pengujian pemadatan tanah di laboratorium
5. Mengetahui factor-factor yang mempengaruhi pemadatan tanah
6. Mengetahui tentang spesifikasi ASTM dan AASHTO untuk uji pemadatan
7. Memahami tentang struktur dari tanah kohesif yang dipadatkan dan pengaruh
pemadatan pada sifat-sifat tanah berkohesi
8. Memahami tentang prinsip pemadatan di Lapangan
9. Mengetahui peralatan mekanik yang digunakan dalam pemadaatan tanah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Gambar 1. Prinsip Pemadatan
Ketika kadar air ditambahkan (dengan usaha pemadatan yang sama), berat butiran
tanah padat per satuan volume (d ) juga bertambah. Misal pada saat kadar air = w1 ,
maka
γ d (w=w)=γ d (w=0 )+ ∆ γ d………… Persamaan 1
Pada saat kadar air lebih besar dari kadar air tertentu, yaitu w = w2 (saat kadar air
optimum ) , kenaikan kadar air justru mengurangi berat volume keringnya. Hal ini
disebabkan karena air mengisi rongga pori yang sebelumnya diisi oleh butiran padat.
Kadar air saat berat volume kering mencapai maksimum (d maks) disebut kadar air
optimum (Wopt). Jadi air bertindak sebagai cairan pelembut (softening agent) pada tanah
yang dipadatkan. Percobaan-percobaan di laboratorium yang umum dilakukan untuk
mendapatkan berat volume kering (γ d ) maksimum dan kadar air optimum adalah proctor
compaction (uji pemadatan Proctor).
4
Dalam pengujian ini tanah dipadatkan dalam sebuah cetakan silinder bervolume
1/30 ft3 ( 943,3 cm) dengan diameternya adalah 4 in atau 101,6 mm. Selama
percoban di labolatorium, cetakan itu dikelem pada sebuah pelat dasar dan diatasnya
diberi perpanjangan yang berbentuk silinder seperti pada Gambar 2 berikut. Tanah
kemudian dicampur dengan air dengan kadar yang berbeda-beda dan kemudain
dipadatkan seperti pada Gambar 3 dengan menggunakan penumbuk khusus.
Pemadatan tanah tersebut dilakukan dalam 3 lapisan dimana tebal tiap lapisan sekitas
1 in dan jumlah tumbukan adalah 25 kali disetiap lapisan. Berat penumbukan adalah
5,5 lb atau 2,5 kg dan tinggi jatuh sebesar 12 in atau 304,8 mm. Untuk setiap
percobaan, berat volume basah dari tanah yang dipadatkan tersebut dapat dihitung
sebagai berikut :
W
γ= ………. Persamaan 2
Vm
Pada setiap percobaan besarnya kadar air dalam tanah yang dipadatkan dapat
ditentukan di labolatorium. Bila kadar air tersebut diketahui, berat vlume kering dari
tanah dapat dihitung sebagai berikut:
γ
γ d=
w (%) ……………… Persamaan 3
1+
100
5
kering maksimum pada suatu kadar air dengan kondisi pori-pori tidak mengandung
udara sama sekali dapat ditulis sebagai:
G s γw
γ zav=
1+e ¿ ……… Persamaan 4
¿
6
Gambar 3. Pemadatan tanah dengan menggunakan penumbuk Proctor standar.
tumbukam ft
E=
(
( 5lapisan ) 25
lapisan )( 10lb ) (1,5
jatuhan
)
1 3
ft
30
7
E = 56,250 ft- lb/ ft 3 (≈ kJ /m3 )
Oleh karena energy pemadatannya lebih besar, uji proctor dimodifikasi menghasilkan harga berat
volume kering maksimum yang lebih besar. Peningkatan ini disertai dengan penurunan kadar air
optimum.
Gambar 4. Hasil uji pemadatan proctor standar pada tanah lempung berlanau
8
2) Tebal Lapisan yang Dipadatkan
Untuk mendapatkan kepadatan tertentu makin tebal lapisan yang akan
dipadatkan, maka diperlukam alat pemadat yang makin berat. Untuk mencapai
kepadatan tertentu maka pemadatan harus dilakasanakan lapis demi lapis
berganung pada jenis tanah dan alat pemadatan yang dipakai, misalnya untuk
tanah lempung tebal lapisan 15cm, sedangkan pasir dapat mencapai 40 cm.
3) Alat Pemadat
Pemilihan alat pemadat disesuaikan dengan kepadatan yang akan dicapai.
Pada pelaksanaan di lapangan, tenaga pemadat tersebut diukur dalam jumlah
lintasan alat pemadat dan berat alat pemadat itu sendiri. Alat pemadat maupun
tanah yang akan dipadatkan bermacam-macam jenisnya, untuk itu pemilihan
alat pemadat harus disesuaikan dengan jenis tanh yang dipadatkan agar tujuan
pemadatan dapat tercapai.
4) Jenis Tanah
Jenis tanah yang ditentukan oleh distribusi ukuran butiran, bentuk butiran
tanah, berat spesifik bagian padat tanah, dan jumlah serta jenis mineral
lempung yang ada paada tanah, mempunyai pengaruh besar terhadap harga
berat volume kering maksimum dan kadar air optimum tanah. Perhatikan
Gambar 5 berikut.
9
Gambar 5. Bentuk ummum kurva pemadatan untuk 4 jenis tanah (ASTM D-
698)
Pada Gambar 5 diatas, Untuk pasir berat volume kering umunya menurun
terlebih dahulu dengan naiknya kadar air, lalu naik mencapai harga
maksimum dengan penambahan kadar air lebih lanjut.
Lee dan Suedkamp (1972) telah mempelajari kurva pemadatan tanah ada
empat tipe yaitu :
Tipe A
Adalah kurva yang mempunyai hanya satu puncak. Tipe ini biasanya
ditemukan pada tanah yang mempunyai batas cair antara 30 dan 70,
seperti pada Gambar 6 berikut.
10
Tipe C
Kurvanya mempunyai puncaak ganda. Tipe ini biasanya ditemukan
pada tanah yang mempunyai batas cair kurang dari 30 dan lebih dari
70, seperti pada Gambar 8 berikut.
E = V Nb Ni W H =.................................................................... (1)
Keterangan :
11
E = Energi Kepadatan (ft-lb/ft3 )
Ni = Jumlah lapisan
Lihat Gambar 10. Bila lempung dipadatkan dengan kadar air pada sisi
kering dari kadar air optimum, diwakili oleh titik A, tanah tersebut akan
mempunyai struktur terflokulasi. Hal ini disebabkan karena pada kadar air yang
rendah, lapisan ganda terdifusi l dari ion-ion yang menyelimuti partikel tanah
lempung tersebut tidak sepenuhnya berkembang dan gaya tolak menolak antar
partikel pun berkurang. Sehingga terdapat struktur tanah dengan arah partikel
yang relative acak pada kadar air yang rendah. Bila kadar air ditambah (pada titik
B) maka lapisan ganda terdifusi di sekeliling partikel tanah akan mengembang,
sehingga gaya tolak menolak antar partikel lempung pun meningkat dan
menghasilkan tingkat flokulasi yang lebih kecil, dan berat volume kering yang
lebih besar. Bila kadar air dari B ke C ditingkatkan, maka lapisan ganda pun akan
semakin mengembang dan gaya tolak menolak antar partikel lempung pun
12
meningkat. Sehingga, menghasilkan suatu tingkat orientasi partikel yang tepat
lebi besar dan suatu struktur terdispersi yang lebih banyak atau lebih sedikit.
Akan tetapi, berat volume kering dari tanah kemudian akan berkurang karena
penambahan air. Air ini akan memperkecil konsentrasi partikel-partikel padat dari
tanah persatuan volume.
Jika kita membandingkan antara titik A dan E dapat dilihat bahwa pada
suatu kadar air tertentu, usaha pemadatan yang lebih tinggi cenderung
menghasilkan lebih banyak partikel-partikel lempung dan orientasi yang sejajar,
sehingga lebih banyak struktur tanah yang terdispersi. Partikel-partikel tanah lebih
dekat satu sama lain dan dengan sendirinya didapatkkan berat volume yang lebih
tinggi.
13
2.9 Pemadatan di Lapangan
Material timbunan di suatu lokasi proyek biasanya merupakan material lepas,
Material ini secara alami akan menjadi padat karena pengaruh waktu dan cuaca.
Proses pemadatan ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Pada proyek
konstruksi dimana waktu adalah bagian penting di dalam pelaksanaannya maka
proses pemadatan dipercepat. Untuk mempercepat pemadatan ini digunakan peralatan
mekanik.
14
Impact atau tumbukan Proses yang dilakukan dengan
metode ini adalah dengan menjatuhkan benda dari suatu
ketinggian. Selain tanah menjadi lebih padat, dengan proses
ini partikel tanah yang lebih besar menjadi pecah sehingga
butiran partikel menjadi seragam.
Tandem roller
Merupakan alat pemadat terdiri dari roda baja
dengan tekanan kontak sampai dengan 1,667 Mpa. Cocok
untuk semua jenis tanah. Luas cakupan pemadatan selebar
luas roda yang kontak dengan tanah yang dipadatkan. Alat
pemadat ini jika untuk memadatkan tanah yang cohesive,
maka ada kecenderungan membentuk lapisan yang keras
pada permukaannya sehingga pengaruhnya akan
mengurangi kepadatan pada bagian bawah dari lapisan
yang dipadatkan. Tetapi alat pemadat ini efektif untuk
pemadatan pada jenis tanah granular soil, seperti pasir
kerikil dan batu 21 pecah, dan juga alat pemadat ini cocok
untuk penghalusan pada permukaan tanah yang telah
selesai dipadatkan dengan tamping roller.
15
Gambar 11. Tandem roller
Sheepsfoot roller
Merupakan alat pemadat yang sejenis dengan
tamping roller terdiri dari sejumlah kaki baja berukuran 150
mm – 250 mm dengan luas penampang 30 -80 cm melekat
pada drum. Luas cakupan pemadatan 8 - 12 % luas dengan
tekanan kontak 7 MPa. Dapat diisi air, cocok untuk tanah
kohesif seperti lempung. Di operasikan dapat ditarik oleh
penggerak atau dengan mesin sendiri. Jika Sheepfoot roller
bergerak di atas permukaan tanah, maka jonjotjonjot besi
masuk ke dalam tanah dan merupakan gerakan
meremasremas (kneading) tanah dan tekanan untuk
mengaduk dan memadatkan tanah dari bawah sampai atas
dari lapisan tersebut. Dengan bergeraknya mesin pemadat
ini pada permukaan tanah maka penetrasi dari jonjot- 22
jonjot besi semakin berkurang sampai pada akhirnya dapat
dikatakan jonjot-jonjot berjalan di atas tanah. (Sajekti,
2014) Sheepfoot roller sangat efektif untuk pemadatan
tanah berupa clay dan campuran sand dan clay. Tetapi
kurang cocok untuk pemadatan jenis tanah berupa granular
soil seperti pasir dan kerikil. Juga tebal dari lapisan tanah
16
yang dipadatkan terbatas sampai kira-kira sepanjang
jonjotnya.
17
yang dipadatkan terbatas sampai kira-kira sepanjang
jonjotnya.
Grid roller
Alat pemadat dengan roda dari drum baja yang
dilapisi anyaman batangan baja. Luas cakupan pemadatan
50% dengan tekanan kontak 6,2 Mpa. Cocok digunakan
untuk material granural seperti pasir, gravel atau tanah
berbatu.
18
BAB III
KESIMPULAN
19
5. Terdapat berbagai factor yang mempengaryhi pemadatan tanah, yaitu: 1) kadar air,
dimana Bila kadar air tanah rendah, tanah tersebut sukar dipadatkan. Jika kadar air
dinaikkan dengan menambah air, tanah akan mudah dipadatkan, tetapi bila kadar air
terlalu tinggi kepadatannya akan menurun. 2) Tebal lapisan yang dipadatkan, Untuk
mendapatkan kepadatan tertentu makin tebal lapisan yang akan dipadatkan, maka
diperlukam alat pemadat yang makin berat. 3) Alat pemadat, Pemilihan alat pemadat ini
bergantung pada jenis tanah yang akan dipadatkan. 4) Jenis tanah, Jenis tanah ditentukan
oleh distribusi ukuran butiran, bentuk butiran tanah, berat spesifik bagian padat tanah,
dan jumlah serta jenis mineral lempung yang ada paada tanah, mempunyai pengaruh
besar terhadap harga berat volume kering maksimum dan kadar air optimum tanah.5)
Energi Pemadatan
6. Spesifikasi yang diberikan untuk uji proctor menurut ASTM dan AASHTO dengan
volume cetakan sebesar 1/30 ft 3dan jumlah tumbukan 25 kali per lapisan pada umumnya
dipakai untuk tanah-tanah berbutir halus yang lolos ayakan Amerika no.4.
7. Struktur tanah pada suatu tanah berkohesif yang dipadatkan pada suatu kadar air
tertentu, usaha pemadatan yang lebih tinggi cenderung menghasilkan lebih banyak
partikel-partikel lempung dan orientasi yang sejajar, sehingga lebih banyak struktur tanah
yang terdispersi. Partikel-partikel tanah ini lebih dekat satu sama lain dan dengan
sendirinya didapatkkan berat volume yang lebih tinggi. Pemadatan padat tanah ini
menimbulkan perubahan-perubahan pada struktur tanah yang berkohesi. Perubahan
tersebut meliputi perubahan pada daya rembes, kemampumampatan, dan kekuatan tanah.
8. Proses pemadatan dapat dilakukan dengan beberapa cara. Pemadatan dapat dilakukan
dengan memberikan getaran, khususnya pada partikel-partikel yang kering dan seragam.
Sedangkan pada jenis material yang liat dan banyak mengandung air, pemadatan
dilakukan dengan memberikan tekanan di atasnya.
9. Berikut merupakan jenis alat berat yang dapat digunakan dalam pemadatan tanah di
lapangan :Tandem roller, Sheepsfoot roller, Tamping Foot roller, Grid roller
20
DAFTAR PUSTAKA
21