Anda di halaman 1dari 19

Mekanika Tanah 2 - Kompaksi

BAB 1
KOMPAKSI

1.1. Dasar Teori


Kompaksi atau pemadatan adalah proses dimana udara pada pori-pori tanah dikeluarkan dengan
cara mekanis, sehingga partikel partikel tanah menjadi rapat. Cara mekanis yang dipakai untuk
memadatkan tanah di lapangan adalah dengan menggilas atau menggetarkan, sedangkan di
laboratorium dipakai cara menumbuk.

Untuk suatu jenis tanah yang dipadatkan dengan daya pemadatan tertentu, kepadatan yang dicapai
tergantung pada banyaknya air (kadar air) tanah tersebut. Besarnya keadatan tanah, biasanya
dinyatakan dalam nilai berat isi kering (γd).

Pada kadar air tanah yang rendah, tanah bersifat keras atau kaku dan sukar dipadatkan, sehingga
nilai γd rendah. Jika kadar air itu ditambah, maka air akan berfungsi sebagai pelumas sehingga
tanah tersebut akan lebih mudah dipadatkan, sehingga ruangan antar butir menjadi makin kecil,
dengan demikian kepadatan tanah (γd) akan semakin meningkat. Pada kadar air yang lebih tinggi
lagi kepadatannya akan turun lagi karena pori pori tanah menjadi penuh terisi air yang tidak dapat
dikeluarkan dengan cara memadatkan.

Hal di atas menandakan bahwa apabila tanah dipadatkan dengan daya pemadatan yang tetap pada
kadar air yang bervariasi, maka pada nilai kadar air tertentu akan tercapai kepadatan maksimum
(γd max). Kadar air yang menghasilkan kepadatan maksimum disebut kadar air optimum (Wopt).
Kenyataan ini dikemukakan pertama kali oleh RR Proctor pada tahun 1933, dan dapat dinyatakan
dalam grafik yang menyatakan antara kepadatan (γd) dengan kadar air (γw). Sebagaimana nampak
di bawah ini :

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Teknik Sipil Polines 1
Mekanika Tanah 2 - Kompaksi

Keterangan :
wopt = kadar air optimum
kadar air yang menghasilkan nilai kepadatan maksimum (γd max)
γd max = kepadatan maksimum
kepadatan yang didapat dari pemadatan tanah dengan daya pemadatan tertentu
pada kadar air optimum (wopt)
ZAV C = Zero air void curve
garis yang menunjukan hubungan antara γd dan w untuk tanah yang jenuh air /
tidak terdapat udara dalam ruang pori. Garis ini diperoleh dengan menentukan
nilai (γd) dari persamaan:
𝐺𝑠 × 𝛾𝑤
𝛾𝑑 =
1 + 𝑤 𝐺𝑠

Pemadatan di laboratorium dimaksudkan untuk menentukan nilai kadar air optimum (wopt) dan
kepadatan maksimum (γd max) dari suatu tanah yang dipadatkan dengan suatu daya pemadatan
tertentu.

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Teknik Sipil Polines 2
Mekanika Tanah 2 - Kompaksi

Kadar air optimum yang didapat dari percobaan di laboratorium digunakan untuk pedoman
pelaksanaan pemadatan tanah di lapangan, sedangkan γd max digunakan untuk standar dalam
mengontrol mutu pelaksanaan pemadatan di lapangan.
Pemadatan laboratorium ini ada bermacam-macam cara :

PEMADATAN STANDARD PEMADATAN MODIFIED


Cara Cara Cara Cara Cara Cara Cara Cara
A B C D E F G H
Berat Penumbuk (kg) 2,5 2,5 2,5 2,5 4,54 4,54 4,54 4,54
Tinggi jatuh (cm) 30,5 30,5 30,5 30,5 45,7 45,7 45,7 45,7
Dimensi cetakan
Diameter (cm) 10,2 15,2 10,2 15,2 10,2 15,2 10,2 15,2
Tinggi (cm) 11,6 11,6 11,6 11,6 11,6 11,6 11,6 11,6
Volume (cc) 944 2124 944 2124 944 2124 944 2124
Jumlah lapisan 3 3 3 3 5 5 5 5
Jumlah tumbukan/lapis 25 56 25 56 25 56 25 56
Fraksi tanah max (mm) 4,75 4,75 19 19 4,75 4,75 19 19
Untuk Praktik dilakukan pemadatan standard cara A dan modified cara E

1.2. Tujuan
 Menentukan hubungan antara kadar air (w) dan kepadatan dari suatu tanah yang dipadatkan
dengan percobaan standard cara A dan modified cara E
 Menentukan besarnya wopt dan γd max.

1.3 Peralatan yang Digunakan


 1 (satu) set cetakan standard/modified
 1 (satu) buah penumbuk metal
 1 (satu) buah gelas ukur kapasitas 500 ml
 1 (satu) buah mixer pengaduk
 1 (satu) buah saringan 4,75 mm
 1 (satu) buah ekstruder

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Teknik Sipil Polines 3
Mekanika Tanah 2 - Kompaksi

 1 (satu) buah timbangan kapasitas 10 kg ketelitian 1 gr


 1 (sastu) buah timbangan kapasitas 311 gr ketelitian 0,01 gr
 1 (satu) buah talam ukuran besar
 1 (satu) buah palu karet
 12 (dua belas) buah container
 1 (satu) buah oven
 1 (satu) buah spatula
 1 (satu) buah straight edge
 1 (satu) buah trowel
 1 (satu) buah skop kecil
 1 (satu) buah pisau

Gambar 1.1 Peralatan Pemadatan

1.4 Prosedur
1.4.1. Persiapan Contoh Tanah
 Sampel dikeringkan di udara terbuka sehingga menjadi gembur. Pengeringan dapat pula
dengan menggunakan oven dengan suhu maksimum 60˚C.
 Gumpalan-gumpalan tanah ditumbuk dengan palu karet.
 Tanah selanjutnya diayak (disaring) dengan saringan 4,75 mm. ambil tanah yang lolos
dari saringan.

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Teknik Sipil Polines 4
Mekanika Tanah 2 - Kompaksi

 Contoh tanah yang lolos saringan disiapkan 5-6 bagian dengan masing-masing bagian
+2,5 kg, dan tiap-tiap bagian disampur air yang masing masing jumlahnya bervariasi dan
diaduk sampai rata.

Penambahan air diatur sehingga didapat benda uji sebagai berikut : 3 bagian dengan
kakdar air kira-kira dibawah optimum, 3 bagian dengan kadar air kira-kira diatas
optimum.

Perbedaan kadar air antara satu bagian dengan bagian lainnya antara 1-3%.
 Masing-masing bagian benda uji dimasukkan kedalam kantong plastic dan disimpan
selama 12 jam hingga kadar airnya merata.

1.4.2. Persiapan Peralatan


 Cetakan harus dalam keadaan kering dan bersih
 Timbanglah cetakan beserta plat landasan dengan ketelitian 1 gram ( W1 gram).
 Ukur diameter dan tinggi cetakan, gunakan caliper kemudian hitung volumenya (V cc).
 Berikan sedikit olie pada bagian dalam agar tanah mudah dikeluarkan.
 Alat penumbuk (hammer) harus jatuh secara bebas dan teliti tinggi jatuhnya.

1.4.3. Pemadatan Tanah Dalam Cetakan


 Cetakan, alas dan leher ditempatkan pada landasan yang kokoh.
 Ambil salah satu dari keenam contoh tanah yang telah disiapkan dan diaduk-aduk.
 Masukkan contoh tanah kedalam cetakan degnan perkiraan bahwa tinggi tanah setelah
dipadatkan 1/3 tinggi cetakkan (karena tanah dipadatkan dalam 3 lapis).
 Lakukan penumbukan sebanyak 25 atau 27 kali dengan menggunakan penumbuk standar
dengan urutan penumbukkan sesuai pola tumbukan pada gambar terlampir.

Dengan demikian diperoleh lapisan pertama.


 Sebelum pemadatan berikutnya dilakukan, muka tanah yang telah dipadatkan kasarkan
dengan pisau atau spatula

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Teknik Sipil Polines 5
Mekanika Tanah 2 - Kompaksi

 Masukkan lagi contoh tanah kedalam cetakan dan lakukan penumbukkan lagi seperti di
atas, sehingga akan didapat lapisan kedua dan tinggi tanah menjadi 2/3 tinggi cetakan.
 Kasarkan lagi permukaan tanah pada lapisan edua dengan pisau atau spatula dan lakukan
pemadattan untuk memperoleh lapisan ketiga.
 Perbedaan tebal antara lapisan satu dengan lainnya tidak boleh melebihi 0,5 cm.
 Setelah tercapai lapisan ketiga, lepaskan leher (colar) kelebihan tinggi tanah setelah leher
dilepas tidak boleh lebih tinggi 0,6 cm.
 Buang kelebihan tanah diatas colar dan ratakan dengan straight edge. Jika terdapat
lubang-lubang pada permukaan tanah, isi dengan butiran-butiran yang halus dari tanah
yang sama.
 Timbang cetakan + plat landasan beserta tanah yang telah dipadatkan dengean ketelitian
1 gram (W2).
 Keluarkan tanah dari dalam cetakan dengan menggunakan extruder dan tentukan kadar
airnya (w)
 Pemadatan dilakukan terhadap keenam bagian tanah yang telah disiapkan.

1.5 Perhitungan
 Dari keenam contoh yang telah dipadatkan, hitung berat isi tanah basah (ℽ m) dalam gr/cc
𝑊2 − 𝑊1
𝛾𝑚 =
𝑉
dengan :
ℽm = berat isi basah
W1 = berat cetakan + plat landasan
W2 = berat cetakan + plat landasan + tanah
V = volume cetakan 1

 Hitung berat isi kering (ℽ d) dalam gr/cc dengan rumus :


𝛾𝑚
𝛾𝑑 =
1+𝑤
dengan w adalah kadar air dalam decimal.

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Teknik Sipil Polines 6
Mekanika Tanah 2 - Kompaksi

 Gambarkan grafik hubungan (gr/cc) γd dan w (%), masing-masing pengujian. Makan akan
terlkis sebuah kurba dan besarnya γd max serta wopt dapat ditentukan.
 Lukiskan garis ZAV dengan persamaan :
𝐺𝑠 × 𝛾𝑤
𝛾𝑑 =
1 + 𝐺𝑠
dengan :
Gs = berat jenis tanah
γd = berat isi air
w = kadar air dalam decimal
 Hitung besarnya daya pemadatan peraturan volume :
𝑚×ℎ×𝑛×𝑧
=
1⁄ 𝜋𝐷2 𝐻
4

dengan :
m = berat pemukul
n = jumlah lapisan
D = diameter cetakan
h = tinggi jatuh
z = jumlah tumbukan tiap lapis
H = tinggi cetakan

Catatan :
 Untuk tanah lanau (silt) dan lempung (clay), petunjuk untuk mendapatkan nilai wopt adalah
batas plastis.
 Grafik pemadatan tidak boleh memotong Zero Air Void Curve, dan pada kadar air yang tinggi
menjadi sejajar dengan garis tersebut.

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Teknik Sipil Polines 7
Mekanika Tanah 2 - Kompaksi

Lapisan Pertama

Lapisan Kedua

Lapisan Ketiga

Gambar 1.2 Pola Penumbukan untuk Pemadatan Standard

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Teknik Sipil Polines 8
Mekanika Tanah 2 - Kompaksi

1.6 Daftar Pustaka


American Society Testing and Materials. 2004. West Conshohocken, PA, www.astm.org.
Bowles, J.E. (1984), Physical and Geotechnical Properties of Soil, McGraw-Hill Book Company,
USA.
Das, B.M. (2010), Principles of Geotechnical Engineering, McGraw-Hill-seventh edition, Ney
York.
Hardiyatmo, H.C. (2012), Mekanika Tanah 1, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Hardiyatmo, H.C. (2012), Mekanika Tanah 2, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Lambe, T.W. & Whitman, R.V. (1969; 1979), Soil Mechanics, Jhon Wiley and Son, Inc., New
York.
Terzaghi, K., Peck, R.B. and Mesri, G. (1996), Soil Mechanicsin Engineering Practice, 3 rd. Ed.
John Wiley and Sons, New York.
Manual Pemeriksaan Bahan Jalan. Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik Direktorat
Jendral Bina Marga. Jakarta.
Departemen PU, SKSNI Panduan Pengujian Tanah : Yayasan badan Penerbit PU

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Teknik Sipil Polines 9
Mekanika Tanah 2 - Kompaksi

1.7 Analisis Data


Lokasi : Dites oleh :
Jenis Tanah : Grup :
Warna Tanah : Tanggal :
PEMADATAN STANDARD

No Tes
Deskripsi Satuan
1 2 3 4 5 6
Penambahan air ml

Berat tanah+cetakan gr 3061 3139 3182 3178 3138 3088

Berat cetakan gr 1644 1644 1644 1644 1644 1644

Berat tanah basah gr

Isi cetakan cm3

Berat isi basah (γm) gr/cm3

Berat isi kering


gr/cm3
(γd)=γm/(1+m)

KADAR AIR
No Cawan
Deskripsi Satuan
Berat tnh
gr 43.82 43.55 42.92 44.16 45.20 43.75 44.21 44.08 43.82 45.10 44.35 44.60
basah+cawan
Berat tnh
gr 37.04 36.81 36.00 36.88 37.23 36.13 36.15 36.05 35.53 36.43 35.60 35.69
kering+cawan
Berat cawan gr 15.98 16.02 16.10 15.95 15.88 15.92 16.17 15.93 16.04 16.12 16.14 15.90

Berat air gr
Berat tanah
gr
kering
Kadar air %
Kadar air
%
rata-rata (W)

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Teknik Sipil Polines 10
Mekanika Tanah 2 - Kompaksi

BERAT JENIS (Gs)


Uji Sampel
Deskripsi Satuan
1 2 3
Berat picnometer kosong+tutup (m1) gr

Berat picnometer kosong+sampel (m2) gr

Berat picnometer kosong+sampel+air (m3) gr


o
Temperatur sampel+air (t1)

Faktor koreksi (α1) gr

Berat picnometer kosong+air (m4) %


o
Temperatur sampel+air (t1)

Faktor koreksi (α2) %


(𝑚2 − 𝑚1 )
𝐺𝑠 =
1 1
𝛼2 (𝑚4 − 𝑚1 ) − 𝛼1 (𝑚3 − 𝑚2 )

Berat jenis rata-rata (Gs)

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Teknik Sipil Polines 11
Mekanika Tanah 2 - Kompaksi

INDEX PROPERTIES TANAH (STANDAR PROCTOR)


Lokasi : Nama :
Titik : Kelompok :
Kedalaman : Kelas :
Jenis Tanah : Tanggal :
Warna Tanah :

Uji Sampel
No. Deskripsi Notasi
1 2 3 4 5 6
1 Berat Tabung (gr)
2 Berat Tabung + Tanah
Basah (gr)
3 Berat Tanag Basah (gr) Wt
4 Volume Tanah Basah (cc) Vt
5 Berat Isi (gr/cc) γ atau γm
6 Berat Jenis Gs
7 Berat Isi Solid (gr) γs = Gs × γw
8 Kadar Air (%) w
9 Berat Tanah Kering (gr) γm
γd =
(1 + 𝑤)
10 Berat Tanah Kering (gr) Ws = γd × Vt
11 Volume Tanah Kering 𝑊𝑠
Vs =
(cc) γs

12 Porositas (%) (Vt − Vs)


n =
Vt
13 Angka Pori (Vt − Vs)
e =
Vs
14 Berat Air (gr) Ww = Wt – Ws
15 Derajat Kejenuhan (%) W x Gs
Sr =
e
16 ZAVC Gs x γw
γ𝑑 𝑍𝐴𝑉 =
(1 + w × Gs)

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Teknik Sipil Polines 12
Mekanika Tanah 2 - Kompaksi

Berat isi kering (γd) (gr/cm3) 7

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kadar Air (%)

Grafik Hubungan Berat Isi Kering dengan Kadar Air

γd max = gr/cm3

woptimum = %

9
8
7
Angka Pori (e)

6
5
4
3
2
1
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kadar Air (%)

Grafik Hubungan Angka Pori dengan Kadar Air

emin =

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Teknik Sipil Polines 13
Mekanika Tanah 2 - Kompaksi

Lokasi : Dites oleh :


Jenis Tanah : Grup :
Warna Tanah : Tanggal :
PEMADATAN MODIFIED

No Tes
Deskripsi Satuan
1 2 3 4 5 6
Penambahan air ml

Berat tanah+cetakan gr

Berat cetakan gr

Berat tanah basah gr

Isi cetakan cm3

Berat isi basah (γm) gr/cm3


Berat isi kering
gr/cm3
(γd)=γm/(1+m)

KADAR AIR
No Cawan
Deskripsi Satuan

Berat tnh basah+cawan gr


Berat tnh kering+cawan gr
Berat cawan gr
Berat air gr
Berat tanah kering gr
Kadar air %
Kadar air rata-rata (W) %

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Teknik Sipil Polines 14
Mekanika Tanah 2 - Kompaksi

BERAT JENIS (Gs)


Uji Sampel
Deskripsi Satuan
1 2 3
Berat picnometer kosong+tutup (m1) gr

Berat picnometer kosong+sampel (m2) gr

Berat picnometer kosong+sampel+air (m3) gr


o
Temperatur sampel+air (t1)

Faktor koreksi (α1) gr

Berat picnometer kosong+air (m4) %


o
Temperatur sampel+air (t1)

Faktor koreksi (α2) %


(𝑚2 − 𝑚1 )
𝐺𝑠 =
1 1
𝛼2 (𝑚4 − 𝑚1 ) − 𝛼1 (𝑚3 − 𝑚2 )

Berat jenis rata-rata (Gs)

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Teknik Sipil Polines 15
Mekanika Tanah 2 - Kompaksi

INDEX PROPERTIES TANAH (MODIFIED PROCTOR)


Lokasi : Nama :
Titik : Kelompok :
Kedalaman : Kelas :
Jenis Tanah : Tanggal :
Warna Tanah :

Uji Sampel
No. Deskripsi Notasi
1 2 3 4 5 6
1 Berat Tabung (gr)
2 Berat Tabung + Tanah
Basah (gr)
3 Berat Tanah Basah (gr) Wt
4 Volume Tanah Basah (cc) Vt
5 Berat Isi (gr/cc) γ atau γm
6 Berat Jenis Gs
7 Berat Isi Solid (gr) γs = Gs × γw
8 Kadar Air (%) w
9 Berat Tanah Kering (gr) γm
γd =
(1 + 𝑤)
10 Berat Tanah Kering (gr) Ws = γd × Vt
11 Volume Tanah Kering 𝑊𝑠
Vs =
(cc) γs

12 Porositas (%) (Vt − Vs)


n =
Vt
13 Angka Pori (Vt − Vs)
e =
Vs
14 Berat Air (gr) Ww = Wt – Ws
15 Derajat Kejenuhan (%) W x Gs
Sr =
e
16 ZAVC Gs x γw
γ𝑑 𝑍𝐴𝑉 =
(1 + w × Gs)

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Teknik Sipil Polines 16
Mekanika Tanah 2 - Kompaksi

Berat isi kering (γd) (gr/cm3) 7

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kadar Air (%)

Grafik Hubungan Berat Isi Kering dengan Kadar Air

γd max = gr/cm3

woptimum = %

9
8
7
Angka Pori (e)

6
5
4
3
2
1
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kadar Air (%)

Grafik Hubungan Angka Pori dengan Kadar Air

emin =

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Teknik Sipil Polines 17
Mekanika Tanah 2 - Kompaksi

1.8 Sketsa Tahapan Pengujian

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Teknik Sipil Polines 18
Mekanika Tanah 2 - Kompaksi

1.9 Permasalahan dalam Pengujian

1.10 Kesimpulan

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Teknik Sipil Polines 19

Anda mungkin juga menyukai