TUJUAN :
1. Untuk meningkatkan kekuatan tanah,sehingga daya dukung tanah pondasi diatasnya.
2. Untuk mengurangi terjadinya penurunan pada tanah.
3. Dapat meningkatkan kemantapan lereng timbunan.
Kelompok 2 1
Mekanika tanah II
6. Tanah yang sudah disiapkan pada langkah no 3 tersebut lalu di bagi menjadi 3 bagian.
Memasukan masing-masing bagian tanah kedalam cetakan didalam 3 lapis yang kira-
kira sama tebalnya.Tiap-tiap lapis harus dipadatkan secara merata dengan
menggunakan standart proctor hammer sebanyak 25 kali. Adapun cara melakukan
penumbukan untuk tiap-tiap lapisan dapat dilihat pada gambar 4.2.
Catatan : Tanah lepas yang ditaruh didalam cetakan untuk lapisan ketiga (paling atas)
harus sedemikian tinggi sehingga apabila dipadatkan, bagian atas dari
permukaan tanah tersebut masih lebih tinggi dari pada cetakan.
7. Meletakan silinder perpanjangan yang disambung pada bagian atas cetakan. Silinder
perpanjangan tersebut harus dilepas secara berhati-hati supaya tidak merusak tanah
yang sudah dipadatkan didalam silinder tersebut.
8. Dengan menggunakan penggaris besi, potong kelebihan tanah diatas cetakan secara
perlahan-lahan dan sedikit demi sedikit hingga permukaan tanah yang dipadatkan
sama tinggi dengan permukaan cetakan tersebut.
9. Menimbang berat cetakan + tanah yang sudah dipadatkan + plat dasar (yang sudah
disiapkan pada langkah no 8) = W2
10. Melepaskan plat dasar dari cetakan, kemudian mengeluarkan tanah yang sudah
dipadatkan dari dalam cetakan dengan menggunakan jack.
11. Mengambil sedikit contoh tanah yang sudah dilepaskan dari cetakan (pada langkah no
10), dan meletakan di cawan untuk ditentukan kadar airnya (sebelum dimasukan
dalam oven berat dari tanah basah ditentukan terlebih dahulu).
12. Memecahkan gumpalan-gumpalan tanah yang sudah dikeluarkan dari cetakan
(langkah no 10), dengan tangan dan campur tanah tersebut dengan tanah lembab yang
tersisa didalam lengser. Menambahkan air dan campur hingga merata agar supaya
kadar air dari campuran tersebut naik kira-kira 2%.
13. Mengulangi urutan pelaksanaan no 5 sampai no 12. dalam pelaksanaan test ini, harga
dari berat volume tanah kering (d) mula-mula akan naik dan kemudian akan turun.
Kelompok 2 2
Mekanika tanah II
1
Garis luas cetakan tanah
5 8
9
3 4
Tampak dari pemadatan oleh alat penumbuk
7 2 6
(tahap urutan dari pukulan dari alat penumbuk)
Lapisan pertama
15 21
16 22
14 20
17 10 25 23
13 19
11 24
12 18
Teruskan test tersebut sampai didapat paling sedikit dua kali pembacaan harga dari
(d) yang makin mengecil
14. Pada hari berikutnya, menimbang tanah yang sudah dikeringkan pada no 11 untuk
mengetahui berat tanah kering yang bersangkutan, dan kemudian tentukan kadar
airnya.
15. Selanjutnya dari contoh tanah tersebut tentukan harga Gs nya
Kelompok 2 3
Mekanika tanah II
Jawaban
1. Standart proctor test dan Modified proctor test merupakan jenis dari pemadatan
laboratorium. Pemadatan laboratorium itu sendiri merupakan suatu jenis test
pemadatan tanah yang dilakukan di laboratorium.
a. Standart proctor test :
- volume dalam cetakan(bagian bawah cetakan) adalah 1001,89 cm3 (diameter
10,16cm dan tinggi 11,643 cm)
- berat palu penumbuk 2,5 kg
- Penumbuk dapat diangkat dan di jatuhkan dari ketinggian 30,48 cm
- Pada percobaan pemadatan, untuk setiap kali percobaan tanah selalu dibagi dalam
3 lapisan dengan jumlah tumbukan 25 kali untuk setiap lapisan.
b. Modified proctor test :
- volume cetakan yang sama dengan proctor standart.
- berat palu penumbuk 4,54 kg (10 lb)
- Penumbuk dapat diangkat dan di jatuhkan dari ketinggian 45,72 cm
Kelompok 2 4
Mekanika tanah II
- Pada percobaan pemadatan, untuk setiap kali percobaan tanah selalu dibagi dalam
5lapisan dengan jumlah tumbukan 25 kali untuk setiap lapisan.
2. Jenis tes yang saya lakikan adalah standart proctor test,karena standart proctor test
pengerjaannya lebih mudah dibandingkan modified proctor test.
3. ~terlampir~
4. d max = 2,045/cm3
wcopt = 10 %
5. R (95%) maksudnya prosentase kepadatan yang harus dicapai di lapangan sebesar
95%
d lap = R x dmax
= 0,95 x 1,045 gr/cm3
= 1,943 gr/cm3
Wc dry side = % ; Wc wed side = %
Kelompok 2 5
Mekanika tanah II
( ws 3 ) ( 1977 gr )
3. t = = = 2,094 gr/cm3
( vs 3 ) ( 944 cm 3 )
( ws 4 ) ( 2120 gr )
4. t = = =2,246 gr/cm3
( vs 4 ) ( 944 cm 3 )
( ws 5 ) ( 2038 gr )
5. t = = =2,159 gr/cm3
( vs 5 ) ( 944 cm 3 )
( ws 6 ) ( 1976 gr )
6. t = = = 2,093 gr/cm3
( vs 6 ) ( 944 cm 3 )
Kadar air (Wc)
( ww ) ( 0,1 gr )
Wc1 = x100 % = x100 %=2,041%
( ws ) ( 4,9 gr )
( ww ) ( 1,2 gr )
Wc2 = x100 % = x100 %= 5,556%
( ws ) ( 21,6 gr )
( ww ) (1,6 gr )
Wc3 = x100 % = x100 %= 7,240%
( ws ) ( 22,1 gr )
( ww ) (1,9 gr )
Wc4 = x100 % = x100 %=11,728%
( ws ) ( 16,2 gr )
( ww ) ( 3,4 gr )
Wc5 = x100 % = x100 %=13,992%
( ws ) ( 23,1 gr )
( ww ) ( 6,7 gr )
Wc6 = x100 % = x100 %=17,268%
( ws ) ( 38,8 gr )
Kelompok 2 6
Mekanika tanah II
Menentukan dzav
( Gs x w ) ( 2,82 x 1 gr /cm3 )
dzav 1 = = = 2,022 gr/cm3
( 1+ wc x Gs ) ( 1+0,14 x 2,82 )
( Gs x w ) ( 2,82 x 1 gr /cm3 )
dzav 2 = = = 1,943 gr/cm3
( 1+ wc x Gs ) (1+ 0,16 x 2,82 )
( Gs x w ) ( 2,82 x 1 gr /cm3 )
dzav 3 = = = 1,871 gr/cm3
( 1+ wc x Gs ) ( 1+ 0,18 x 2,82 )
( Gs x w ) ( 2,82 x 1 gr /cm3 )
dzav 4 = = = 1,803 gr/cm3
( 1+ wc x Gs ) ( 1+ 0,20 x 2,82 )
( Gs x w ) ( 2,82 x 1 gr /cm3 )
dzav 5 = = = 1,740 gr/cm3
( 1+ wc x Gs ) ( 1+ 0,22 x 2,82 )
( Gs x w ) ( 2,82 x 1 gr /cm3 )
dzav 6 = = = 1,675 gr/cm3
( 1+ wc x Gs ) ( 1+0,24 x 2,82 )
Kelompok 2 7
Mekanika tanah II
Test No. 1 2 3 4 5 6
No. Cawan 30 20 31 36A 40A 45
Berat cawan (W1) Gr 50,1 39 48,6 42,5 45 49,5
Berat cawan + tanah basah, (W2) Gr 55,1 61,8 72,3 60,6 72,7 95
Berat cawan + tanah kering, (W3) Gr 55 60,6 70,7 58,7 69,3 88,3
Berat mold, (W4) Gr 3300 3300 3300 3300 3300 3300
Berat mold + tanah basah (W5) Gr 4853 5140 5277 5420 5338 5276
Berat tanah basah (W5-W4) Gr 1553 1840 1977 2120 2038 1976
Volume Mold, V cm3 944 944 944 944 944 944
Berat volume,ɤt = (W5-W4)/V gr/cm3 1,645 1,949 2,094 2,246 2,159 2,093
Kadar air,W % 2,041 5,556 7,240 11,728 13,992 17,268
Berat volume kering, ɤd gr/cm3 1,612 1,847 1,953 2,010 1,894 1,785
ɤ Zero air void, ɤzav gr/cm3 14 16 18 20 22 24
W untuk menentukan , ɤzav % 2,022 1,943 1,871 1,803 1,740 1,682
Kelompok 2 8
Mekanika tanah II
2.080
2.022
2.01001966476262
1.9528936923407
1.960 1.943
1.89390717738481
Berat Volume Kering
1.871
1.84656556645852
1.840
1.803
1.78498789346247
1.74
1.720 1.692
1.61222457627119
1.600
0.000 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 30.000
Kadar Air
Kelompok 2 9
Mekanika tanah II
SAND CONE
TUJUAN :
Untuk mengetahui derajat kepadatan tanah dilapangan,yaitu perbandingan antara
kepadatan tanah lapangan dengan kepadatan maksimum dari hasil standart proctor test.
Kelompok 2 10
Mekanika tanah II
W3 −W1
e. Menghitung berat volum pasir silika
= W2 −W1 , dimana volume pasir silika =
volume botol.
Kelompok 2 11
Mekanika tanah II
Kelompok 2 12
Mekanika tanah II
( berat botol dan corong+ pasir )−(berat botol dan corong) ( w 2−w 3 )
pasir = =
( berat botol dan corong+ air )−(berat botol dan corong) ( w 3−w 1 )
=
( 8345−647 )
= 1,493 gr/cm3
( 5804−647 )
Berat pasir dalam corong =[(berat botol dan corong + pasir)-(berat botol dan corong +
sisa pasir)] = (w4-w5) = 6600 gr – 4992 gr = 1,608 gr
Berat pasir dalam lubang (W10) =[(berat botol dan corong + pasir - berat botol dan
corong + sisa pasir) – (berat pasir dalam corong)] =(w6-w9)-
(w4-w5)=(7307 gr - 3829 gr)-(6600gr- 4992) =1870 gr
w 10 1870 gr
Volume lubang = = = 1,252,512 gr/cm3
pasir 1,493 gr /cm 3
berat tanah 1697 gr
Berat volume tanah (t) = volume lubang = 1252,51 gr /cm3 = 1,355gr/cm3
1. Kadar air (wc)
( w 2−w 3 ) (g r)
Wc1 = x100 % = x100 %= -0,330 %
( w 3−w 1 ) ( 7,698 gr )
( w 2−w 3 ) ( 1,1 gr )
Wc1 = x100 % = x100 %= 3,303 %
( w 3−w 1 ) ( 33,3 gr )
( w 2−w 3 ) ( 1,5 r )
Wc1 = x100 % = x100 %= 6,276 %
( w 3−w 1 ) ( 23,9 gr )
Berat volume kering (d)
Kelompok 2 13
Mekanika tanah II
Sample no 1 2 3
Berat botol dan corong (W1) Gr 647
Berat botol dan corong + air (W2) Gr 5804
Berat botol dan corong + pasir (W3) gr 8345
Berat volume pasir, g p (W3-W1)/(W2-W1) gr/cm3 1,493
Berat botol dan corong + pasir (W4) gr 6600
Berat botol dan corong + sisa pasir (W5) gr 4992
Berat pasir dalam corong (W4-W5) gr 1608
Berat botol dan corong + pasir (W6) gr 7307
Berat botol dan corong + sisa pasir (W7) gr 3892
Berat tempat (W8) gr 375
Berat tempat + tanah (W9) gr 2072
Berat pasir dalam lubang (W10) gr 1870
Volume lubang, Ve (W10/g p) cm3 1252,51
Berat tanah (W9-W8) gr 1697
Berat volume tanah, gt (W9-W8)/Ve gr/cm3 1,355
No cawan 44 13 11
Berat cawan gr 43,5 43,3 43,1
Berat cawan + tanah basah gr 69,8 77,7 68,5
Berat cawan + tanah kering gr 68,3 76,6 67
Kadar air,w % 6,048 3,303 6,276
Berat volume kering, gd gr/cm3 1,278 1,312 1,275
UNCONFINED COMPRESSION
Kelompok 2 14
Mekanika tanah II
TUJUAN PENGUJIAN:
Pengujian ini bertujuan untuk menentukan parameter kekuatan tekan bebas tanah kohesif pada kondisi
tanah asli (undisturbed) maupun tanah yang dipadatkan/dibuat (remoulded).
a. Menempatkan tanah yang akan diuji pada mesin penekan tepat pada tengah-tengah
plat bagian bawah. Lalu menurunkan plat bagian atas sampai menyentuh permukaan
tanah yang diuji.
b. Memutar dial beban maupun dial reformasi pada posisi nol.
c. Melakukan penekanan dengan nilai regangan ½ - 2 % per menit fan, lal mencatat nilai
beban dan deformasi yang terjadi setiap 30 detik.
d. Penekanan terus dilakukan hingga sudah tidak ada penambahan beban pada
penambahan renggangan atau hingga tercapainya regangan 20 %.
e. Menentukan kadar airnya.
f. Menggambar pola keruntuhan yang terjadi pada tanah yang diuji dan ukur sudut
kemiringan keruntuhannya.
Kelompok 2 15
Mekanika tanah II
Jawaban :
1. Tanah+Berat sampel = 232,2
Berat sampel = 115,6
232 gr−116 gr
Berat volume tanah (t) = Wt/Vt = = 1,670
69,237
( t)
Berat volume kering (d) = = 1,154
1+ wc
Kelompok 2 16
Mekanika tanah II
wc x Gs
Derajat Kejenuhan (Sr) = = 1,718
e
Luas contoh tanah (A0) = (1/4) π D2 = (1/4) πx 3,52 =9,616 cm2
Waktu 0,5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
P 0,64 1,21 1,88 2,1 2,86 3,22 3,43 3,58 3,4 3,27 3,22
5 5 3
∆h
Regangan (ε) = x 100% ( h=7,2 cm)
h
Wakt 0,5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
u
∆h 0,055 0,110 0,220 0,33 0,440 0,550 0,660 0,770 0,880 0,990 0,100
0
ε 0,764 1,528 3,056 4,58 6,111 7,639 9,167 10,69 12,222 13,750 15,278
3 4
A' 9,616 9,694 9,772 9,942 10,08 10,241 10,407 10,59 10,768 10,952 11,143 11,353
0
σ 0,067 0,124 0,189 0,248 0,279 0,309 0,323 0,332 0,313 0,293 0,284
2. Terlampir
3. Kuat tekan bebas (qu) = 0,332 kg/cm2
Tegangan Geser (Cu) = (o,5 x qu) = 1,66 kg/cm2
4. Kegunaan praktik unconfined test adalah untuk mengukur kuat tekan bebas dari
lempung atau lanau
Belum
Kolom 4 menghitung deformasi benda uji (Δh)
Δh(menit 0,5) = 55 x 0,001 =0,055
Δh(menit 1) = 110 x 0,001 =0,11
Δh(menit 2) = 220 x 0,001 =0,22
Δh(menit 3) = 330 x 0,001 =0,33
Kelompok 2 17
Mekanika tanah II
Kelompok 2 18
Mekanika tanah II
Kelompok 2 19
Mekanika tanah II
P 2,86 kg
σ (menit 4) = = = 0,279 kg/cm2
A 10,241cm 2
P 3,22 kg
σ (menit 5) = = = 0,309 kg/cm2
A 10,407 cm2
P 3,425 kg
σ (menit 6) = = = 0,323 kg/cm2
A 10,590 cm2
P 3,58 kg
σ (menit 7) = = = 0,332 kg/cm2
A 10,768 cm2
P 3,425 kg
σ (menit 8) = = = 0,313 kg/cm2
A 10,952cm 2
P 3,27 kg
σ (menit 9) = = = 0,293 kg/cm2
A 11,143 cm2
P 3,22 kg
σ (menit 10) = = = 0,284 kg/cm2
A 11,353 cm2
Kelompok 2 20
Mekanika tanah II
titik BERAT TINGGI DIAMETER LUAS BRT. VOL SPECIFIC KADAR KUAT AXIAL MODULUS SENSITIVITY
bor kedalaman SAMPLE SAMPLE SAMPLE BASAH GRAVITY AIR TEKAN STRAIN ELASTICITY RATIO
(m) (gram) h Ø Ao Gs Wc qu ε E St
Kelompok 2 21
Mekanika tanah II
0.8
0.7
0.6
0.5
) 2
0.4
0.3
0.2
(kg/cm
0.1
0
0 10 20 30
Compression Stress,
Kelompok 2 22
Mekanika tanah II
TUJUAN:
Pengujian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh parameter kekuatan geser tanah
terganggu atau tanah tidak terganggu yang terkonsolidasi, dan diuji geser dengan diberi
kesempatan berdrainase dan kecepatan gerak tetap.
Kelompok 2 23
Mekanika tanah II
Kelompok 2 24
Mekanika tanah II
Kelompok 2 25
Mekanika tanah II
Kelompok 2 26
Mekanika tanah II
6. untuk memperoleh parameter kekuatan geser tanah terganggu atau tanah tidak
terganggu yang terkonsolidasi, dan diuji geser dengan diberi kesempatan
berdrainase dan kecepatan gerak tetap.
P Normal, N1 (kg) = 10 P Normal, N1 (kg) = 20 P Normal, N1 (kg) = 40
Waktu P P2 Geser Dial P P2 Geser Dial P P2 Geser Dial
(menit) Reading Reading Reading
(satuan) (kg) (satuan) (kg) (satuan) (kg)
(0,01mm) (0,01mm) (0,01mm)
1 1,00 0,75 40 5,80 2,40 40 13,00 9,95 40
2 3,00 2,28 80 7,20 2,86 80 16,80 12,88 80
3 4,00 3,05 120 9,80 3,32 120 17,80 13,65 120
4 5,40 4,12 160 10,20 4,24 160 19,00 14,57 160
5 6,80 5,19 200 10,80 4,70 200 21,00 16,12 200
6 8,00 6,11 240 11,20 5,60 240 22,50 17,27 240
7 9,20 7,03 280 12,00 6,50 280 24,00 18,43 280
8 10,20 7,80 320 13,20 6,95 320 24,50 18,82 320
9 11,00 8,42 360 14,40 6,95 360 23,50 18,05 360
10 11,40 8,72 400 15,40 7,40 400 23,00 17,66 400
11 11,20 8,57 440 16,20 7,84 440 22,50 17,27 440
12 10,80 8,26 480 16,00 8,29 480
15,80 8,73 520
N1 10 kg P1 8,72 kg
σ1 = = = 0,437 kg/cm2 τ1 = = = 0,381 kg/cm2
A 22,891cm 2 A 22,891cm 2
N2 20 kg P2 12,42 kg
σ2 = = = 0,874kg/cm2 τ2 = = = 0,543 kg/cm2
A 22,891cm 2 A 22,891cm 2
N3 40 kg P3 18,82 kg
σ3 = = = 1,747kg/cm2 τ3 = = = 0,822 kg/cm2
A 22,891cm 2 ¿ A 22,891cm 2
Kelompok 2 27
Mekanika tanah II
0.6
0.5
0.4
teganganggeser, τ(kg/cm2)
0.3
0.2
ф = 11044’59,940
0.1
C=0,175
0
0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 1.1 1.2 1.3
tegangan normal,σ (kg/cm2)
KONSOLIDASI
Kelompok 2 28
Mekanika tanah II
i. Cawan
j. Contoh tanah.
k. Air suling.
Urutan Pelaksanaan Test:
a. Mengambil tanah di lapangan dengan menggunakan tabung sampel tanah.
b. Meletakkan tabung sampel tanah tersebut pada alat extruder.
c. Meletakkan ring konsolidasi yang akan digunakan pada ujung tabugn, dan keluarkan
sampel tanah dari dalam tabung dengan jalan mendorong alat extruder tersebut hingga
ada permukaan tanah yang masuk ke dalam ring konsolidasi, (catatan: sebelum
sampel tanah dimasukkan ke dalam ring konsolidasi, dinding sebelah dalam ring
harus diberi bahan pelumas.
d. Memotong sampel tanah dengan meggunakan gergaji kawat, hingga permukaan
bagian atas dan bawah rata dengan ring konsolidasi.
e. Menentukan berat dari ring konsolidasi + sampel tanah yang di test (W1).
f. Sebelum ring yang berisi sampel tanah tersebut dimasukkan ke dalam alat
konsolidasi, terlebih dahulu meletakkan salah satu batu porous pada bagian bawah
sampel tanah ke dalam ring kuningan pada alat konsolidasi.
g. Meletakkan sampel tanah beserta ring konsolidasi yang sudah disiapkan pada langkah
e di atas batu porous yang telah disiapkan pada langkah f. Kemudian mengeluarkan
sampel tanah dari dalam ring konsolidasi dengan menggunakan alat pendorong ring
konsolidasi.
h. Meletakkan batu porous yang lainnya di atas sampel tanah yang telah disiapkan pada
langkah g.
i. Meletakkan consolidometer di dalam loading device.
j. Meletakkan deal reading di atas permukaan tanah yang di test untuk mengukur besar
penurunan yang akan terjadi selama pengujian berlangsung. Dial reading harus di
pasang sedemikian rupa hingga dapat bekerja dengan baik pada saat permulaan test.
Dial reading yang dipakai seharusnya dikalibrasikan.
k. Meletakkan beban di atas sampel tanah yang di test dengan tegangan sebesar 0,25
kg/cm2, dan mencatat penurunan vertikal dari dial reading pada saat waktu t = 0
menit, 0,25 menit, 0,5 menit, 2 menit, 4 menit, 8 menit, 15 menit, 30 menit, 60
menit,120 menit, 240 menit, 480 menit, 960 menit dan 1440 menit (24 jam).
Catatan: setelah pengambilan pembacaan pada saat t = 2 menit selesai dilakukan,
Kelompok 2 29
Mekanika tanah II
tambahkan air pada consolidometer hingga penuh untuk merendam sampel tanah yang
di test dan usahakan agar sampel tanah tetap dalam keadaan jenuh air selama test
berlangsung.
l. Setelah pengambilan pembacaan penurunan untuk waktu t = 24 jam selesai, naikkan
beban dari 0,25 kg/cm2 menjadi 0,5 kg/cm2. Catat penurunan vertikal dari contoh
tanah yang di test pada waktu t sama seperti yang dilakukan pada langkah k. dalam
hal ini kita menggunakan ratio penambahan muatan ∆σ/σ = 1 (dimana ∆σ =
penambahan muatan dan σ = muatan yang ada).
m. Mengulangi langkah tersebut (langkah 1) untuk beban atau tegangan sebesar 1
kg/cm2, 2 kg/cm2, 4 kg/cm2, dan seterusnya.
n. Setelah beban tertinggi selesai diberikan selama 24 jam, maka perlu dilakukan
pengurangan beban sacara bertahap (reboun) atau yang disebut sebagai unloading.
Besarnya perubahan tinggi (swelling) dari contoh tanah yang disebabkan oleh adanya
pengurangan beban harus dicatat setiap 30 menit. Apabila perubahan tinggi terjadi
menunjukan kecil sekali (yaitu = 0,00254 mm = 0,0001 inchi), maka pengurangan
beban dapat diteruskan. Begitu seterusnya pengurangan beban dilakukan sampai pada
beban yang paling kecil, yaitu 0,25 kg/cm2.
o. Setelah pengetesan selesai, ambil contoh tanah yang di test dari dalam reng kuningan.
Letakkan pada cawan dan timbang, selanjutnya masukan contoh tanah tersebut ke
dalam oven untuk dikeringkan minimal 24 jam dengan suhu 110o C untuk ditentukan
kadar airnya.
Kelompok 2 30
Mekanika tanah II
Kelompok 2 31
Mekanika tanah II
e. Satu set batang stang sondir lengkap dengan stang dalam, yang panjangnya masing-
masing 1 meter sebanyak 20 buah
f. Perlengkapan: kunci pipa, kunci plunyer, palu dan kunci untuk manometer.
g. Unting-unting.
h. Alat pembersih, oli, minyak hidrolik dan lain-lain.
Kelompok 2 32
Mekanika tanah II
dalam tanah. begitu seterusnya pekerjaan tersebut dilakukan samapi pada kedalaman
yang ditentukan kemudian dihentikan.
h. Semua data yang dicatat pada kedalam 20 cm harus ditabelkan
Jawaban :
1. Tujuan pengujian adalah untuk memperoleh perlawanan penetrasi conus dan hambatan
lekat tanah. perlawanan penetrasi konus adalah perlawanan tanah terhadap ujung onus
yang dinyatakan dalam gaya luas. Hambatan lekat adalah perlawanan geser tanah
terhadap selubung biconus dalam gaya persatuan panjang.
Peralatan Yang Digunakan:
a. Mesin sondir ringan (2.5 ton) atau mesin sondir berat (10 ton)
b. Manometer masing-masing 2 buah dengan kapasitas:
a. Untuk sondir ringan 0 – 50 kg/cm2 dan 0 – 250 kg/cm2
b. Untuk sondir berat 0 – 250 kg/cm2 dan 0 – 600 kg/cm2
c. Conus dan biconus
d. Satu set angker (4 buah) dan perlengkapannya.
e. Satu set batang stang sondir lengkap dengan stang dalam, yang panjangnya masing-
masing 1 meter sebanyak 20 buah
f. Perlengkapan: kunci pipa, kunci plunyer, palu dan kunci untuk manometer.
Kelompok 2 33
Mekanika tanah II
g. Unting-unting.
h. Alat pembersih, oli, minyak hidrolik dan lain-lain.
Urutan Pelaksanaan Test:
a. Sebelum melakukan penyondiran, terlebih dahulu menentukan letak titik yang akan
dilakukan penyondiran. Kemudian memasang angker yang ditanam ke dalam tanah.
b. Meletakkan mesin sondir tegak lurus di tempat yang akan diselidiki yang sudah
diperkuat dengan angker di atas. Untuk mengontrol apakah mesin tersebut sudah
berdiri tegak lurus digunakan untung-unting.
c. Mengontrol keadaan minyak hidrolik dan tidak boleh ada udara didalamnya.
d. Alat sondir yang sudah disiapkan dapat diperoleh pengoperasiannya. Kepala pipa
dipasang di atas pipa yang panjangnya 1 meter dan dibagian bawah pipa dipasang
bikonus.
e. Kepala pipa yang ada diatas batang pipa dimasukkan ke dalam rumah plunyer,
kemudian kunci kepala pipa ditutup. Setelah kunci pipa ditutup maka tabung plunyer
digerakkan ke bawah menekan pipa sondir beserta bikonusnya sampai sedalam 20
cm.
f.Kemudian kunci pipa dibuka dan pipa ditahan dengan kunci inggris supaya pipa tidak
turun masuk ke dalam tanah. selanjutnya tabung plunyer diturunkan pelan-pelan
sampai bagian bawah plunyer menyentuh batang besi yang menonjol dari dalam
pipa sondir, dan penekanan tepat dilakukan pelan-pelan sampai manometer tersebut
bergerak dan menunjukkan suatu angka. Penekanan dilanjutkan terus sampai mantel
biconus tertarik mendadak yang ditunjukkan oleh bergeraknya jarum manometer dan
menunjukkan angka yang lebih besar dari yang pertama tadi. Setelah itu penekanan
masih terus dilakukan pelan-pelan sampai manommeter tidak bergerak lagi, yang
berarti bikonus sudah berada pada posisi semula.
g. Mengulangi lagi langkah e dan f sampai kedalaman mencapai satu meter. Tetapi
sebelum mencapai satu meter (yaitu kedalaman 80 cm), maka pipa sondir disambung
lagi bagian atasnya untuk melakukan pengujian sampai pada kedalaman tanah
keras. Sedangkan bagian bawahnya ditahan dengan kunci inggris agar tidak terus
masuk ke dalam tanah. begitu seterusnya pekerjaan tersebut dilakukan samapi pada
kedalaman yang ditentukan kemudian dihentikan.
h. Semua data yang dicatat pada kedalam 20 cm harus ditabelkan
Kelompok 2 34
Mekanika tanah II
2. JUMLAH HAMBATAN
PELEKAT (kg/cm2) TEKANAN KONUS RASIO
-100 100 300 500 700 900 0 2 4 6 (kg/cm2)
8 10 12 14 16 18 0 GESEKAN
2 4 6 8 10(%)
12
0 0 0
5 5 5
10 10 10
1 2 2
15 15 15
20 20 20
25 25 25
3.
Kolom 4 menghitung harga conus
APl 10 cm2
Conus (0,0) = Man I x =0 x = 0 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (0,2) = Man I x = 16 x = 16 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (0,4) = Man I x = 11 x = 11 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (0,6) = Man I x =5 x = 5 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (0,8) = Man I x =4 x = 4 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (1,0) = Man I x =8 x = 8 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (1,2) = Man I x =6 x = 6 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (1,4) = Man I x =9 x = 9 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (1,6) = Man I x =8 x = 8 kg/ cm2
A Con 10 cm2
Kelompok 2 35
Mekanika tanah II
APl 10 cm2
Conus (1,8) = Man I x =8 x = 8 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (2,0) = Man I x = 10 x = 10 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (2,2) = Man I x =7 x = 7 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (2,4) = Man I x =8 x = 8 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (2,6) = Man I x =5 x = 5 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (2,8) = Man I x =6 x = 6 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (3,0) = Man I x = 10 x = 10 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (3,2) = Man I x =6 x = 6 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (3,4) = Man I x =7 x = 7 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (3,6) = Man I x = 11 x = 11 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (3,8) = Man I x = 11 x = 11 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (4,0) = Man I x =6 x = 6 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (4,2) = Man I x =9 x = 9 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (4,4) = Man I x =8 x = 8 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (4,6) = Man I x =8 x = 8 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (4,8) = Man I x =6x = 6 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (5,0) = Man I x =8 x = 8 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (5,2) = Man I x =6 x = 6 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (5,4) = Man I x =9 x = 9 kg/ cm2
A Con 10 cm2
Kelompok 2 36
Mekanika tanah II
APl 10 cm2
Conus (5,6) = Man I x =8x = 8 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (5,8) = Man I x =4 x = 4 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (6,0) = Man I x =4 x = 4 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (6,2) = Man I x =5 x = 5 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (6,4) = Man I x =5 x = 5 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (6,6) = Man I x =5 x = 5 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (6,8) = Man I x =5 x = 5 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (7,0) = Man I x = 11 x = 11 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (7,2) = Man I x =8 x = 8 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (7,4) = Man I x =8 x = 8 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (7,6) = Man I x =5 x = 5 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (7,8) = Man I x =4 x = 4 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (8,0) = Man I x =5 x = 5 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (8,2) = Man I x =5 x = 5 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (8,4) = Man I x =4 x = 4 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (8,6) = Man I x =5 x = 5 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (8,8) = Man I x =8 x = 8 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (9,0) = Man I x =9 x = 9 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (9,2) = Man I x =4 x = 4 kg/ cm2
A Con 10 cm2
Kelompok 2 37
Mekanika tanah II
APl 10 cm2
Conus (9,4) = Man I x =7 x = 7 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (9,6) = Man I x =6 x = 6 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (9,8) = Man I x =6 x = 6 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (10,0) = Man I x =5 x = 5 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (10,2) = Man I x =4 x = 4 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (10,4) = Man I x =4 x = 4 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (10,6) = Man I x =5 x = 5 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (10,8) = Man I x =5 x = 5 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (11,0) = Man I x =5 x = 5 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (11,2) = Man I x =6 x = 6 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (11,4) = Man I x =6 x = 6 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (11,6) = Man I x =6 x = 6 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (11,8) = Man I x =6 x = 6 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (12,0) = Man I x =7 x = 7 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (12,2) = Man I x =6 x = 6 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (12,4) = Man I x =8 x = 8 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (12,6) = Man I x =7 x = 7 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (12,8) = Man I x =9 x = 9 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (13,0) = Man I x =7 x = 7 kg/ cm2
A Con 10 cm2
Kelompok 2 38
Mekanika tanah II
APl 10 cm2
Conus (13,2) = Man I x =7 x = 7 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (13,4) = Man I x =7 x = 7 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (13,6) = Man I x =7 x = 7 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (13,8) = Man I x =6 x = 6 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (14,0) = Man I x =6 x = 6 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (14,2) = Man I x =7 x = 7 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (14,4) = Man I x =6 x = 6 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (14,6) = Man I x =6 x = 6 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (14,8) = Man I x =6 x = 6 kg/ cm2
A Con 10 cm2
APl 10 cm2
Conus (15,0) = Man I x =6 x = 6 kg/ cm2
A Con 10 cm2
Kolom 4 menghitung harga conus
10
Cleff (0,0) = x (0-0) = 0 kg/ cm2
100
10
Cleff (0,2) = x (22-16) = 0,6 kg/ cm2
100
10
Cleff (0,4) = x (17-11) = 0,6 kg/ cm2
100
10
Cleff (0,6) = x (10-5) = 0,5 kg/ cm2
100
10
Cleff (0,8) = x (8-4) = 0,4 kg/ cm2
100
10
Cleff (1,0) = x (11-8) = 0,3 kg/ cm2
100
10
Cleff (1,2) = x (12-6) = 0,6 kg/ cm2
100
10
Cleff (1,4) = x (17-9) = 0,8 kg/ cm2
100
10
Cleff (1,6) = x (16-8) = 0,8 kg/ cm2
100
Kelompok 2 39
Mekanika tanah II
10
Cleff (1,8) = x (16-8) = 0 ,8kg/ cm2
100
10
Cleff (2,0) = x (18-10) = 0,8 kg/ cm2
100
10
Cleff (2,2) = x (14-7) = 0,7 kg/ cm2
100
10
Cleff (2,4) = x (16-8) = 0,8 kg/ cm2
100
10
Cleff (2,6) = x (8-5) = 0,3 kg/ cm2
100
10
Cleff (2,8) = x (11-6) = 0,5 kg/ cm2
100
10
Cleff (3,0) = x (15-10) = 0,5 kg/ cm2
100
10
Cleff (3,2) = x (12-6) = 0,6 kg/ cm2
100
10
Cleff (3,4) = x (12-7) = 0,5 kg/ cm2
100
10
Cleff (3,6) = x (17-11) = 0,6 kg/ cm2
100
10
Cleff (3,8) = x (17-11) = 0,6 kg/ cm2
100
10
Cleff (4,0) = x (12-6) = 0,6 kg/ cm2
100
10
Cleff (4,2) = x (14-9) = 0,5 kg/ cm2
100
10
Cleff (4,4) = x (16-8) = 0,8 kg/ cm2
100
10
Cleff (4,6) = x (14-8) = 0,6 kg/ cm2
100
10
Cleff (4,8) = x (12-6) = 0,6 kg/ cm2
100
10
Cleff (5,0) = x (12-8) = 0,4 kg/ cm2
100
10
Cleff (5,2) = x (10-6) = 0,4 kg/ cm2
100
10
Cleff (5,4) = x (17-9) = 0,8 kg/ cm2
100
Kelompok 2 40
Mekanika tanah II
10
Cleff (5,6) = x (16-8) = 0,8 kg/ cm2
100
10
Cleff (5,8) = x (8-4) = 0,4 kg/ cm2
100
10
Cleff (6,0) = x (7-4) = 0,3 kg/ cm2
100
10
Cleff (6,2) = x (9-5) = 0,4 kg/ cm2
100
10
Cleff (6,4) = x (7-5) = 0,2 kg/ cm2
100
10
Cleff (6,6) = x (7-5) = 0,2 kg/ cm2
100
10
Cleff (6,8) = x (8-5) = 0,3 kg/ cm2
100
10
Cleff (7,0) = x (21-11) = 1 kg/ cm2
100
10
Cleff (7,2) = x (12-8) = 0,4 kg/ cm2
100
10
Cleff (7,4) = x (14-8) = 0,6 kg/ cm2
100
10
Cleff (7,6) = x (9-5) = 0,4 kg/ cm2
100
10
Cleff (7,8) = x (8-4) = 0,4 kg/ cm2
100
10
Cleff (8,0) = x (9-5) = 0,4 kg/ cm2
100
10
Cleff (8,2) = x (8-5) = 0,3 kg/ cm2
100
10
Cleff (8,4) = x (6-4) = 0,2 kg/ cm2
100
10
Cleff (8,6) = x (7-5) = 0,2 kg/ cm2
100
10
Cleff (8,8) = x (16-8) = 0,8 kg/ cm2
100
10
Cleff (9,0) = x (18-9) = 0,9 kg/ cm2
100
10
Cleff (9,2) = x (7-4) = 0,3 kg/ cm2
100
Kelompok 2 41
Mekanika tanah II
10
Cleff (9,4) = x (14-7) = 0,7 kg/ cm2
100
10
Cleff (9,6) = x (12-6) = 0,6 kg/ cm2
100
10
Cleff (9,8) = x (12-6) = 0,6 kg/ cm2
100
10
Cleff (10,0) = x (7-5) = 0,2 kg/ cm2
100
10
Cleff (10,2) = x (7-4) = 0,3 kg/ cm2
100
10
Cleff (10,4) = x (7-4) = 0,3 kg/ cm2
100
10
Cleff (10,6) = x (8-5) = 0,3 kg/ cm2
100
10
Cleff (10,8) = x (7-5) = 0,2 kg/ cm2
100
10
Cleff (11,0) = x (9-5) = 0,4 kg/ cm2
100
10
Cleff (11,2) = x (9-6) = 0,3 kg/ cm2
100
10
Cleff (11,4) = x (9-6) = 0,3 kg/ cm2
100
10
Cleff (11,6) = x (9-6) = 0,3 kg/ cm2
100
10
Cleff (11,8) = x (9-6) = 0,3 kg/ cm2
100
10
Cleff (12,0) = x (10-7) = 0,3 kg/ cm2
100
10
Cleff (12,2) = x (9-6) = 0,3 kg/ cm2
100
10
Cleff (12,4) = x (11-8) = 0,3 kg/ cm2
100
10
Cleff (12,6) = x (11-7) = 0,4 kg/ cm2
100
10
Cleff (12,8) = x (12-9) = 0,3 kg/ cm2
100
10
Cleff (13,0) = x (12-7) = 0,5 kg/ cm2
100
Kelompok 2 42
Mekanika tanah II
10
Cleff (13,2) = x (12-7) = 0,5 kg/ cm2
100
10
Cleff (13,4) = x (11-7) = 0,4 kg/ cm2
100
10
Cleff (13,6) = x (12-7) = 0,5 kg/ cm2
100
10
Cleff (13,8) = x (10-6) = 0,4 kg/ cm2
100
10
Cleff (14,0) = x (11-6) = 0,5 kg/ cm2
100
10
Cleff (14,2) = x (11-7) = 0,4 kg/ cm2
100
10
Cleff (14,4) = x (10-6) = 0,4 kg/ cm2
100
10
Cleff (14,6) = x (10-6) = 0,4 kg/ cm2
100
10
Cleff (14,8) = x (11-6) = 0,5 kg/ cm2
100
10
Cleff (15,0) = x (10-6) = 0,4 kg/ cm2
100
Klom 5 menghitung hambatan pelekat (HP)
HP(0,0) = 0 x 20 = 0 kg/ cm2
HP (0,2) = 0,6x 20 = 12 kg/ cm2
HP (0,4) = 0,6 x 20 = 12 kg/ cm2
HP (0,6) = 0,5 x 20 = 10kg/ cm2
HP (0,8) = 0,4x 20 = 8kg/ cm2
HP (1,0) = 0,3x 20 = 6 kg/ cm2
HP (1,2) = 0,6 x 20 = 12 kg/ cm2
HP (1,4) = 0,8 x 20 = 16 kg/ cm2
HP (1,6) = 0,8 x 20= 16 kg/ cm2
HP (1,8) = 0,8 x 20 = 16 kg/ cm2
HP (2,0) = 0,8 x 20 = 16 kg/ cm2
HP (2,2) = 0,7 x 20= 14 kg/ cm2
HP (2,4) = 0,8 x 20 = 16 kg/ cm2
HP (2,6) = 0,3 x 20 = 6 kg/ cm2
HP (2,8) = 0,5 x 20 = 10 kg/ cm2
Kelompok 2 43
Mekanika tanah II
Kelompok 2 44
Mekanika tanah II
Kelompok 2 45
Mekanika tanah II
0,6
FR (0,4) = x 100% = 5,45 %
11
0,5
FR (0,6) = x 100% = 10 %
5
0,4
FR (0,8) = x 100% = 10 %
4
0,3
FR (1,0) = x 100% = 3,75 %
8
0,6
FR (1,2) = x 100% = 10 %
6
0,8
FR (1,4) = x 100% = 8,89 %
9
0,8
FR (1,6) = x 100% = 10 %
8
0,8
FR (1,8) = x 100% = 10 %
8
0,8
FR (2,0) = x 100% = 8 %
10
0,7
FR (2,2) = x 100% = 10 %
7
0,8
FR (2,4) = x 100% = 10 %
8
0,3
FR (2,6) = x 100% = 6 %
5
0,5
FR (2,8) = x 100% = 8,33 %
6
0,5
FR (3,0) = x 100% = 5 %
10
0,6
FR (3,2) = x 100% = 10 %
6
0,5
FR (3,4) = x 100% = 7,14 %
7
0,6
FR (3,6) = x 100% = 5,45 %
11
0,6
FR (3,8) = x 100% = 5,45 %
11
0,6
FR (4,0) = x 100% = 10 %
6
Kelompok 2 46
Mekanika tanah II
0,5
FR (4,2) = x 100% = 5,56 %
9
0,8
FR (4,4) = x 100% = 10 %
8
0,6
FR (4,6) = x 100% = 7,5 %
8
0,6
FR (4,8) = x 100% = 10 %
6
0,4
FR (5,0) = x 100% = 5 %
8
0,4
FR (5,2) = x 100% = 6,67 %
6
0,8
FR (5,4) = x 100% = 8,89 %
9
0,8
FR (5,6) = x 100% = 10 %
8
0,4
FR (5,8) = x 100% = 10 %
4
0,3
FR (6,0) = x 100% = 7,5 %
4
0,4
FR (6,2) = x 100% = 8 %
5
0,2
FR (6,4) = x 100% = 4 %
5
0,2
FR (6,6) = x 100% = 4 %
5
0,3
FR (6,8) = x 100% = 6 %
5
1
FR (7,0) = x 100% = 9,09 %
11
0,4
FR (7,2) = x 100% = 5 %
8
0,6
FR (7,4) = x 100% = 7,5 %
8
0,4
FR (7,6) = x 100% = 8 %
5
0,4
FR (7,8) = x 100% = 10 %
4
Kelompok 2 47
Mekanika tanah II
0,4
FR (8,0) = x 100% = 8 %
5
0,3
FR (8,2) = x 100% = 6 %
5
0,2
FR (8,4) = x 100% = 5 %
4
0,2
FR (8,6) = x 100% = 4 %
5
0,8
FR (8,8) = x 100% = 10 %
8
0,9
FR (9,0) = x 100% = 10 %
9
0,3
FR (9,2) = x 100% = 7,5 %
4
0,7
FR (9,4) = x 100% = 10 %
7
0,6
FR (9,6) = x 100% = 10 %
6
0,6
FR (9,8) = x 100% = 10 %
6
0,2
FR (10,0) = x 100% = 4 %
5
0,3
FR (10,2) = x 100% = 7,5 %
4
0,3
FR (10,4) = x 100% = 7,5 %
4
0,3
FR (10,6) = x 100% = 6 %
5
0,2
FR (10,8) = x 100% = 4 %
5
0,4
FR (11,0) = x 100% = 8 %
5
0,3
FR (11,2) = x 100% = 5 %
6
0,3
FR (11,4) = x 100% = 5 %
6
0,3
FR (11,6) = x 100% = 5 %
6
Kelompok 2 48
Mekanika tanah II
0,3
FR (11,8) = x 100% = 5 %
6
0,3
FR (12,0) = x 100% = 4,29 %
7
0,3
FR (12,2) = x 100% = 5 %
6
0,3
FR (12,4) = x 100% = 3,75 %
8
0,4
FR (12,6) = x 100% = 5,71 %
7
0,3
FR (12,8) = x 100% = 3,33 %
9
0,5
FR (13,0) = x 100% = 7,14 %
7
0,5
FR (13,2) = x 100% = 7,14 %
7
0,4
FR (13,4) = x 100% = 5,71 %
7
0,5
FR (13,6) = x 100% = 7,14 %
7
0,4
FR (13,8) = x 100% = 6,67 %
6
0,5
FR (14,0) = x 100% = 8,33 %
6
0,4
FR (14,2) = x 100% = 5,71 %
7
0,4
FR (14,4) = x 100% = 6,67 %
6
0,4
FR (14,6) = x 100% = 6,67 %
6
0,5
FR (14,8) = x 100% = 8,33 %
6
0,4
FR (15,0) = x 100% = 6,67 %
6
Kelompok 2 49