Suatu bangunan akan dibangun di area di atas tanah timbunan. Untuk merencanakan bangunan tersebut
diperlukan data-data tanah timbunan tersebut. Untuk memperoleh data tersebut dilakukan pengambilan
sampel tanah.
Sampel tanah tersebut dibawa ke Lab kemudian dilakukan uji properties tanah. Diketahui berat sampel
tanah asli yaitu 50+(NDTx10) kg dengan volume 30cm x 30 cm x 30 cm. Sehingga berat Volume tanah
asli adalah ..................................................................... Tanah kemudian diuji kadar air aslinya. Data
hasil pengujian kadar air asli ditampilkan pada Tabel 1.
Sebagian sampel tanah dikeringkan oven kemudian dihancurkan dengan palu karet sehingga tidak ada
tanah yang tergumpal dan disaring dengan saringan no.10. Tanah seberat ±25 gram yang sudah lolos
saringan no.10 kemudian dilakukan uji berat jenis tanah dengan data hasil pengujian ditampilkan pada
Tabel 2.
Hasil analisa butiran tanah menggunakan Uji Hidrometer (Lampiran) dengan sampel tanah kering oven
yang lolos saringan No.10 sebanyak ± 50gram, menunjukkan bahwa 64 % (Hasil ayakan dari uji
Hidrometer) tanah tersebut berbutir halus yang lolos saringan no.200. Data batas-batas konsistensi tanah
sebagai berikut:
Sehingga berdasarkan Uji propertis tanah asli tersebut termasuk dalam Klasifikasi Tanah
........................................................................................... berdasarkan sistem klasifikasi USCS.
Porositas =n = ........................................................................
Untuk menghasilkan perencanaan bangunan yang baik dan sesuai standar, tanah timbunan seharusnya
dipadatkan terlebih dahulu agar tidak terjadi penurunan dan mengurangi perubahan volume yang dapat
menyebabkan bangunan tidak stabil. Bangunan yang tidak stabil dapat menyebabkan keruntuhan dan
menimbulkan korban jiwa dan materil. Dalam merencanakan kepadatan dilapangan harus dilakukan
kontrol terhadap kepadatan dilaboratorium. Ada 2 jenis pemadatan di Lab yaitu :
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
Tanah asli yang kering udara (kering akibat terpapar sinar matahari di Lab) disiapkan sebanyak 5
kantong, masing-masing 2,5 kg untuk diuji dengan Standard proctor. Masing-masing kantong tanah
diberi tambahan air sesuai kebutuhan tingkat kecairan tanah kemudian diperam 1 hari. Tanah kemudian
ditumbuk didalam mold dengan 3 lapisan tanah masing-masing 25x tumbukan. Diketahui berat Mold
yaitu 2530 gr dengan tinggi 116,53 mm dan diameternya 101,6 mm. Setelah pengujian pemadatan
dilaksanakan, kemudian mencari kadar air dri hasil pemadatan tersebut. Hasil uji pemadatan standar
pada sampel tanah tersebut disajikan pada Tabel 5.
Diperoleh kadar air optimum = .................... 15%
Berat volume kering tanah maksimum = .................... 1,87 gr/cm3
Setelah pemadatan terjadi perubahan berat volume tanah yaitu :
Berat Volume tanah basah maksimum setelah dipadatkan = ................. 2,16 gr/cm3
Berat volume kering tanah maksimum setelah dipadatkan = .................. 1,860 gr/cm3
Berdasarkan hasil tersebut maka terjadi perubahan angka pori akibat hilangnya volume udara. Karena
angka pori yaitu perbandingan nilai ruang pori (Vv = yang terisi oleh Volume udara, VA dan air Vw).
Kegiatan pemdatan penyebabkan : Vv1 > Vv2, sedangkan Vw tetap.
Vv1 V A1 VW
Vv2 V A2 VW
Berubah, V A2 V A1
Angka pori asli = e1 = ........................................................................ 0,55
Tanah timbunan dilapangan dipadatkan dengan menggunakan alat pemadatan mekanis, maka diperoleh
kepadatan lapangan. Kepadatan dilapangan dapat diketahui dengan 3 metode yaitu .............................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
Hasil pemadatan tanah dilapangan diperoleh dengan menggunakan metode kerucut pasir, yang
ditampilkan dalam Tabel 6.
Tabel 6 Hasil pengujian kepadatan tanah di Lapangan dengan metode kerucut pasir
Untuk mengetahui tercapai atau tidaknya suatu pemadatan yang sesuai dengan hasil Laboratorium maka
harus diketahui besarnya derajat kepadatan. Standar untuk derajat kepadatan adalah 90 – 95%.
Tanah timbunan yang digunakan sebagai dasar sebuah bangunan harus diketahui nilai permeabilitasnya
sehingga dapat diketahui besarnya debit air yang mengalir pada bangunan tersebut.
Dalam percobaan permeameter dengan tinggi energi menurun, tanah jenis ...........................................
..................... dengan data sbb.: panjang contoh 12 cm, diameter contoh 8 cm, tinggi awal 110 cm dan
tinggi akhir 42 cm. Waktu yang diperlukan untuk penurunan tinggi muka air dalam pipa kecil yang
berdiameter 0,4 cm adalah 6menit.