ASTMD 854 06
I. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
III. PERALATAN
1. Tabung piknometer 1 buah.
2. Ayakan (sieve) nomor 4 (4.75 mm), dan saringan nomor 10 (20 mm).
3. Neraca Ohauss dengan ketelitian 0.01 gram dan 0.001 gram.
4. Wadah tempat merendam tabung.
5. Air suling dengan tabung air.
6. Palu karet.
7. Kompor atau pemanas benda uji.
8. Sepirtus
9. Kaki tiga
10. Mancis
11. Gelas ukur
Gs = ɣw / ɣs
Dimana :
Nilai :
Jadi untuk tanah yang terdiri dari campuran bahan organic maupun bahanan
organic tentu mempunyai nilai Gs yang tergantung dari komposisi campuran
bahan-bahan tersebut. Untuk pere
B. TEORI TAMBAHAN
Bobot jenis partikel dari suatu tanah menunjukkan kerapatan dari partikel
dapat secara keseluruhan. Hal ini ditunjukkan sebagai perbandingan massa total
dari partikel padatan dengan total volume tidak termasuk angka pori antar
partikel. Berat jenis partikel ini penting dalam penentuan laju sedimentasi
pergerakan partikel oleh air dan angin.
Humus 1.37
Berat jenis tanah adalah angka perbandingan antara berat butir tanah dan berat
isi air suling dengan isi sama pada suhu 400 C. Peralatan yang digunakan dalam
pengujian ini antara lain piknometer atau botol ukur, saringan, thermometer, oven
yang dilengkapi dengan pengatur suhu, alat perbandingan, dan lain-lain. Prosedur
pengujian meliputi tahapan pengeringan benda uji di dalam oven selama 24 jam
dan penimbangan, selanjutnya tanah uji dimasukkan kedalam piknometer lalu
timbang lagi dan seterusnya.
Berat jenis adalah perbandingan relative antara massa jenuh sebuah zat dengan
massa jenis air murni. Air murni bermassa 1gr/cm3 atau 1000 kg/m3.
Sumber :
http : // adekoer.wordpress.com/2010/05/03/berat-isi-tanah-dan-berat-
jenis-tanah
V. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Menyaring tanah dengan saringan no 4, kemudian tanah yang lolos
saringan digunakan untuk pengujian sebanyak 500 gr
3. Mencuci piknometer dan mengeringkannya, kemudian menimbang
piknometer dan menimbangnya dan mencatatnya.
4. Memecahkan contoh tanah dengan palu karet.
5. Masukkan contoh tanah kedalam piknometer sekitar 1/3 nya, kemudian
menimbangnya dan mencatatnya.
6. Kemudian menambahkan air hingga 2/3 tinggi piknometer lalu
mengguncangnya agar gelembung udara dalam tanah keluar.
7. Kemudian menambahkan air kembali sebanyak 3/3 tinggi piknometer
8. Memanaskan piknometer beserta isinya selama 10 menit dan setiap 3
menit mengguncangnya agar gelembung udara yang terperangkap keluar
seluruhnya.
9. Setelah 10 menit dipanaskan, kemudian merendam piknometer dalam
ember sampai dingin atau temperaturnya tetap, menambahkan air sampai
penuh, kemudian menimbangnya dan mencatatnya. Mengukur suhu air
dalam piknometer dengan thermometer (T0 C).
10. Mengeluarkan isi piknometer dan membersihkannya.
11. Setelah selesai bereskan semua peralatan yang digunakan.
VI. GAMBAR ALAT DAN FUNGSINYA
1. Tabung dan Kompor Pemanas Benda Uji
Tabung berfungsi untuk wadah pengujian, dimana sampel uji dan air akan
dimasukkan kedalam
nya, dan fungsi kompor untuk memanaskan benda uji yang ada di dalam
tabung piknometer.
2. Neraca
Berfungsi untuk sampel benda uji piknometer dan sebagainya.
4. Tabung Air
Berfungsi untuk menambahkan air kedalam piknometer.
5. Tanah
Berfungsi sebagai sempel uji yang akan digunakan dalam percobaan.
6. Palu Karet
Berfungsi untuk memecahkan tanah yang menggumpal atau belum terlalu
halus.
7. Saringan no 4
8. Saringan no 10
Berfungsi untuk mengayak tanah.
VII. ANALISA PERHITUNGAN
1. Percobaan 1.
-
Berat piknometer contoh (W2) = 599 gram
-
Berat piknometer (W1) = 174 gram
-
Berat tanah = 425 gram
-
Temperature = 30C
-
Berat piknometer + air + tanah 1200(W3)= 889 gram
-
Berat piknometer + air pada suhu 30 = 790 gram
-
W5 = Wt + W4 = 1215 gram
-
Isi tanah = W5 – W3 = 326 gr/cm3
b. W5
W5 = Wt + W4
= 420 + 790
= 1215gram
c. Isi Tanah
W5 – W3 = 1215 – 889
= 326 cm3
d. Berat Jenis (Gs)
Gs =
= 1,303 gr/cm3
2.Percobaan 2
-
Berat piknometer contoh (W2) = 676 gram
-
Berat piknometer (W1) = 500 gram
-
Temperature = 30C
-
Berat piknometer + air + tanah 300(W3) = 783 gram
Dari data maka dapat dihitung :
e. Berat Tanah (Wt)
Wt = W1 – W2
= 676 – 172
= 504gram
f. W5
W5 = Wt + W4
= 504 + 687
= 1191gram
g. Isi Tanah
W5 – W3 = 1191 – 783
= 408 cm3
Gs =
= 1,235 gr/cm3
BJ . TX = K. Gs rata – rata Tx
30 Tx
30 30
= 1,267
VIII. KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan
1. Praktikan dapat menentukan tanah yang lolos saringan no 4 (4,75 mm).
2. Factor yang mempengaruhi berat isi tanah adalah struktur tanah,
pengelolahan tanah, bahan organic, dan agresi tanah. Sedangkan factor
yang mempengaruhi berat jenis tanah adalah tekstur tanah dan bahan
organic.
3. Rata-rata Berat Jenis (Gs) yang di dapat dari percobaan 1 dan
percobaan 2 adalah 2,31 gr/cm3.
b. Saran
1. Agar alat diperbaharui sehingga praktikum dapat berjalan dengan
lancar.
2. Lebih menegaskan praturan selama praktikum berlangsung kepada
praktikan agar praktikum berjalan dengan lancar.
3. Bersungguh-sungguh dalam melakukan praktikum agar mendapat ilmu
dari praktikum yang dilakukan.