Bab I Waterpass Poligon Terbuka

LAPORAN PRAKTIKUM BAHAN BAHAN BANGUNAN DAN PENGGANTI MATERIAL
LABORATORIUM BAHAN – PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

Jl. Meruya Selatan No. 1, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650
Telp : (021) 5840816
No. Form : F-B1
Subjek : WATERPASS
Sesi Praktikum : Selasa,16:00 – 18:30
Metode : Pengukuran Poligon Terbuka Kelompok : III
BAB I
PENGUKURAN POLIGON TERBUKA
1.1 MAKSUD DAN TUJUAN

1.1.1 Pengukuran ini bertujuan untuk menentukan beda tinggi suatu area yang
diukur.
1.1.2 Tujuan dari pengukuran ini untuk memperoleh beda tinggi antara dua titik
yang diukur.
1.2 DASAR TEORI

Poligon terbuka adalah suatu poligon dimana titik awal dan titik akhirnya berbeda.
Poligon terbuka ini biasa diterapkan pada jalur lintas/jalan raya, jalur kereta api,
saluran irigasi, kabel listrik tegangan tinggi. Fungsi dari poligon terbuka adalah untuk
membuat kerangka, pengukuran titik tetap (benchmark), dan dasar untuk tempat
pelaksanaan pengukuran lainnya.
1.3 ALAT PRAKTIKUM
Gambar 1.3.1.a Waterpass
Gambar 1.3.1.b Tripod (Kaki Statif)
FAKULTAS TEKNIK | 1
Telp : (021) 5840816
No. Form : F-B1
Subjek : WATERPASS
Gambar 1.3.1.c Unting – Unting
Gambar 1.3.1.d Rambu Ukur
Gambar 1.3.1.e Patok
Gambar 1.3.1.f Rollmeter
FAKULTAS TEKNIK | 2
Telp : (021) 5840816
No. Form : F-B1
Subjek : WATERPASS
Gambar 1.3.1.g Payung
1.4 PELAKSANAAN PENGUJIAN

1. Siapkan alat pengukuran dan alat-alat bantunya
2. Posisikan patok di tanah sebagai benchmark untuk pengukuran. Tentukan

benchmark, kemudian titik patok sesuai dengan arah di sketsa yang telah dibuat
FAKULTAS TEKNIK | 3
Telp : (021) 5840816
No. Form : F-B1
Subjek : WATERPASS
3. Bukalah kaki statif (tripod), tancapkan di atas tanah dengan menyesuaikan

patok di tengah-tengah kaki tripod
4. Pasanglah unting-unting di tengah tripod dan sesuaikan unting-unting agar

berada tepat di atas patok
5. Letakkan dan kencangkan waterpass di atas tripod yang telah terpasang dengan
baik dan benar
6. Ukurlah tinggi dari tengah lensa sampai ketanah menggunakan rollmeter
7. Sesuaikan rambu ukur dengan menyesuaikan gelembung nivo agar masuk
FAKULTAS TEKNIK | 4
Telp : (021) 5840816
No. Form : F-B1
Subjek : WATERPASS
ditengah - tengah lingkaran
8. Sesuaikan waterpass agar gelembung nivo masuk ke dalam lingkaran dengan

mengatur tiga sekrup dibawah lensa
9. Sesuaikan sudut yang berada di bawah pembidik halus waterpass dengan cara
memutarkan waterpass. Sesuaikan agar waterpass menghadap lurus kearah
rambu ukur
FAKULTAS TEKNIK | 5
Telp : (021) 5840816
No. Form : F-B1
Subjek : WATERPASS
10. Bidik beda tinggi ke rambu ukur sesuai yang terlihat pada lensa objektif
waterpass dengan melihat Benang Atas (BA) , Benang Tengah (BT), dan
Benang Bawah (BB). Atur fokus dengan cara memutar sekrup pengatur fokus
supaya objek yang dibidik lebih jelas.
11. Catatlah data - data seperti nilai Benang Atas (BA) , Benang Tengah
(BT), dan Benang Bawah (BB) sesuai dengan yang ditunjukkan oleh
benang halus pada lensa objektif.
12. Ulangi pembidikkan pada tiap titik yang telah ditentukan.
1.5 RUMUS PENGUJIAN

D = ((BA − BB) x 100) + ((BA − BB) x 100)
Belakang Depan
∆H = BTbelakang − BTdepan
BA + BB
BT =
2
Keterangan:
BT = Batas Tengah (cm)
BA = Batas Atas (cm)
BB = Batas Bawah (cm)
D = Jarak Optis (m)
∆H = Beda Tinggi (m)
FAKULTAS TEKNIK | 6
Telp : (021) 5840816
No. Form : F-B1
Subjek : WATERPASS
1.6 SKETSA DAN TABEL DATA

1.7.1. SKETSA
Keterangan :
= Waterpass
= Arah Pengukuran
● = Titik Pengukuran
= Benchmark
1.7.2. TABEL DATA
Depan Belakang
Titik
BA (cm) BB (cm) BA (cm) BB (cm)
A 178,3 172,2 118,5 113,3
B 189,3 183,7 194 189,3
C 213,6 209,4 212 208,3
FAKULTAS TEKNIK | 7
Telp : (021) 5840816
No. Form : F-B1
Subjek : WATERPASS
1.7 HITUNGAN DAN GRAFIK

1.7.1. HITUNGAN
1. Titik A
 Batas Tengah
Batas Tengah Depan (BT)
BA+BB
BT = 2
178,3 cm + 172,2cm
BT = 2
350,5 cm
BT = 2
= 175,25 cm
Batas Tengah Belakang (BT)
BA+BB
BT = 2
118,5 cm + 113,3cm
BT = 2
231,8 cm
BT = 2
= 115,9 cm
Jarak Optis (D)
D = ((BA – BB) x 100) + ((BA – BB) x 100)
Belakang Depan
= ((118,5 cm – 113,3 cm)100) + (178,3 cm – 172,2 cm)100)
= ((5,2 cm)100) + (6,1 cm)100)
= 520 cm + 610 cm
= 1130 cm
= 11,3 m
Beda Tinggi (∆H)
∆H = BTbelakang − BTdepan
= 115,9 cm - 175,25 cm
= -59,35 cm
= 0,5935 m
FAKULTAS TEKNIK | 8
Telp : (021) 5840816
No. Form : F-B1
Subjek : WATERPASS
2. Titik B
 Batas Tengah
Batas Tengah Depan (BT)
BA+BB
BT = 2
189 cm + 183,7 cm
BT = 2
373 cm
BT = 2
= 186,5 cm
FAKULTAS TEKNIK | 9

Bab I Waterpass Poligon Terbuka

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Deskripsi Asli:

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Bab I Waterpass Poligon Terbuka

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

LAPORAN PRAKTIKUM BAHAN BAHAN BANGUNAN DAN PENGGANTI MATERIAL

LABORATORIUM BAHAN – PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN

1.2 DASAR TEORI

1.3 ALAT PRAKTIKUM

Gambar 1.3.1.a Waterpass

Gambar 1.3.1.b Tripod (Kaki Statif)

Gambar 1.3.1.c Unting – Unting

Gambar 1.3.1.d Rambu Ukur

Gambar 1.3.1.e Patok

Gambar 1.3.1.f Rollmeter

Gambar 1.3.1.g Payung

1.4 PELAKSANAAN PENGUJIAN

2. Posisikan patok di tanah sebagai benchmark untuk pengukuran. Tentukan

3. Bukalah kaki statif (tripod), tancapkan di atas tanah dengan menyesuaikan

4. Pasanglah unting-unting di tengah tripod dan sesuaikan unting-unting agar

6. Ukurlah tinggi dari tengah lensa sampai ketanah menggunakan rollmeter

7. Sesuaikan rambu ukur dengan menyesuaikan gelembung nivo agar masuk

ditengah - tengah lingkaran

8. Sesuaikan waterpass agar gelembung nivo masuk ke dalam lingkaran dengan

12. Ulangi pembidikkan pada tiap titik yang telah ditentukan.

1.5 RUMUS PENGUJIAN

1.6 SKETSA DAN TABEL DATA

1.7 HITUNGAN DAN GRAFIK

Anda mungkin juga menyukai