Anda di halaman 1dari 5

Laporan Praktikum Mekanika Tanah I

Jurusan Teknik Sipil


Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
3.1.3 Pemeriksaan Berat Spesifik (Specific Gravity Test)
ASTM D 854 - 58
3.1.3.1 Tujuan
Pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan berat spesifik butiran tanah
(Gs).
3.1.3.2Teori Dasar
Berat spesifik didefinisikan sebagai perbandingan antara berat butir tanah
kering dengan berat air pada volume yang sama pada temperatur tertentu. Berat
spesifik tanah diperlukan untuk menghitung indeks propertis tanah (misalnya :
angka pori, berat isi tanah, derajat kejenuhan, karakteristik pemampatan) dan
sifat-sifat penting lainnya.
Berat spesifik tanah dinyatakan sebagai bilangan tanpa satuan. Nilai rata-
ratanya berkisar antara 2,65 dengan variasi yang boleh dikatakan kecil, jarang
yang melebihi ambang batas antara 2,6 sampai 2,8.
Tabel 3.2 Batas Berat Spesifik Terhadap Beberapa Jenis Tanah

Jenis Tanah Berat Jenis (Gs)


Kerikil 2,65 – 2,68
Pasir 2,65 – 2,68
Lanau anorganik 2,62 – 2,68
Lempung organik 2,45 – 2,65
Lempung anorganik 2,68 – 2,75
Humus 1,37
Gambut 1,25 – 1,80

Sumber Tabel: ( Hary Christady Hardiyatmo,Mekanika Tanah I, hal. 5 )


Pada prinsipnya percobaan ini dilakukan dalam keadaan berikut :
a. Sampel tanah yang dipakai adalah sampel yang lolos atau lewat
saringan No. 10.
b. Sampel tanah harus dalam keadaan kering setelah dipanaskan dalam
oven.

Rumus umumnya adalah :


Kelompok 1 33
Laporan Praktikum Mekanika Tanah I
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang

Keterangan :
γs = Berat isi butiran tanah (g/cm3)
γw = Berat isi air (g/cm3)

= Berat spesifik tanah

3.1.3.3 Peralatan
a. Tabung piknometer sebanyak 3 buah.
b. Ayakan (sieve) No. 10.
c. Timbangan dengan ketelitian 0,1 g.
d. Oven.
3.1.3.4 Prosedur Percobaan

a. Sampel tanah yang sudah dioven selama 24 jam diayak dengan


menggunakan saringan No. 10 dan yang lolos diambil secukupnya.
b. Piknometer dicuci dan dikeringkan. Kemudian piknometer dan
tutupnya ditimbang (W1).
c. Tanah yang lolos ayakan tadi dimasukkan ke dalam piknometer
sekitar 1/3 nya kemudian bersama piknometer dan tutupnya
ditimbang lagi (W2).
d. Tambahkan air suling hingga 2/3 tinggi piknometer lalu diguncang-
guncang perlahan supaya gelembung udara dalam tanah keluar.
e. Piknometer beserta isinya direbus dalam air mendidih selama ±10
menit kemudian keluarkan lagi dan dinginkan.
f. Tambahkan air sampai penuh kemudian ditimbang beratnya, yaitu
berat piknometer beserta seluruh isinya (W3). Air dalam piknometer
diukur suhunya dengan termometer (ºC).
g. Keluarkan isi piknometer, bersihkan, kemudian isi air sampai penuh
dan timbang kembali (W4).

Kelompok 1 34
Laporan Praktikum Mekanika Tanah I
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
3.1.3.5 Pengolahan Data
Pengolahan data atau perhitungan untuk percobaan berat spesifik ini
dilakukan sesuai langkah-langkah berikut :
a. Berat piknometer : W1 (gram)

b. Berat piknometer + tanah : W2 (gram)

c. Berat piknometer + tanah + air : W3 (gram)

d. Berat piknometer + air : W4 (gram)

Contoh pengolahan data:

a. Gs undisturbed

1. Berat piknometer (W1) = 73,43 g


2. Berat piknometer + tanah (W2) = 126,92 g
3. Berat piknometer + tanah + air (W3) = 251,48 g
4. Berat piknometer + air (W4) = 217,65 g
5. Berat jenis air pada suhu = 0,9944 g/cm3
6. Berat spesifik tanah pada suhu = 0,9944
7. Berat jenis air untuk T 27,5 ºC = 0,996 g/cm3
8. Berat spesifik untuk T 27,5 ºC = 0,996

= 2,72

Kelompok 1 35
Laporan Praktikum Mekanika Tanah I
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang

Gs27,5 = 2,71
b. Gs disturbed
1. Berat piknometer (W1) = 73,61 g
39,400

2. Berat piknometer + tanah (W2) = 138,45 g


3. Berat piknometer + tanah + air (W3) = 253,13 g
4. Berat piknometer + air (W4) = 217,89 g
5. Berat jenis air pada suhu 33º C = 0,9947 g/cm3
6. Berat spesifik tanah pada suhu 33º C = 0,9947
7. Berat spesifik untuk T 27,5º C = 0,996 g/cm3
8. Berat spesifik untuk T 27,5 ºC = 0,996

= 2,19

3.1.3.6 Analisa dan Kesimpulan


a. Analisa
Berat spesifik adalah perbandingan antara berat butiran tanah dengan
berat air pada volume yang sama dalam suhu tertentu. Suhu dalam
pengujian berat spesifik adalah 27,5ºC. Pada sampel undisturbed tersebut
mempunyai nilai Gs sebesar 2,71 sedangkan pada sampel disturbed
mempunyai nilai Gs sebesar 2,19. Jadi untuk nilai Gs tanah disturbed dan
nilai Gs tanah undisturbed yang diperoleh, kedua sampel tanah tersebut
digolongkan ke dalam tanah tidak terindetifikasi.

Kelompok 1 36
Laporan Praktikum Mekanika Tanah I
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang

b. Kesimpulan
Pada percobaan pemeriksaan berat spesifik masing-masing sampel
mempunyai nilai Gs sebagai berikut :
1. Gs disturbed = 2,19
2. Gs undisturbed = 2,71

Kelompok 1 37

Anda mungkin juga menyukai