Anda di halaman 1dari 13

PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN Kelompok XXIV

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Tanah adalah campuran butir-butir dari berbagai ukuran. Para ahli


menyatakan berat jenis tanah dalam istilah kerapatan butir-butir yang
menyusun tanah. Biasanya ditetapkan sebagai massa atau berat satuan
solum tanah padat dan disebut kerapatan butir. dalam system metric
kerapatan butir biasanya inyatakan engan istilah gram per sentimeter kubik.
Jadi, satu sentimeter kubik tanah padat beratnya 2,6 gram kerapatan butir
ialah 2,6 gram per sentimeter kubik.

Berat jenis partikel dari suatu tanah memperlihatkan kerapatan dari


partikel secara keseluruhan. Hal ini menunjukkan sebagai perbandingan
massa total dari partikel padatan dengan total volume dan tidak termasuk
ruang pori diantara partikel (termasuk berat air an udara).

2. Tujuan Percobaan

Tujuan pengujian ini adalah untuk mendapatkan berat jenis tanah.

Program Studi Teknik Sipil 1


PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN Kelompok XXIV

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Teori dasar

Menurut SNI 1964 : 2008 tentang “Cara Uji Berat Jenis Tanah”, berat
jenis tanah didefinisikan sebagai angka perbandingan antara berat isi butir
tanah dan berat isi air suling pada temperatur dan volume yang sama. Berat
jenis partikel dari suatu tanah menunjukkan kerapatan dari partikel secara
keseluruhan. Hal ini ditunjukkan sebagai perbandingan massa total dari
partikel padatan dengan total volume tidak termasuk ruang pori antar
partikel. Berat jenis tanah adalah perbandingan antara berat butir tanah dan
berat air suling dengan isi yang sama pada suhu tertentu. Berat jenis tanah
diperlukan untuk merencanakan konstruksi bangunan yang kekuatannya
dipengaruhi oleh berat jenis tanah.

Faktor yang mempengaruhi berat jenis suatu zat adalah suhu, massa zat,
dan volume zat. Pada suhu yang tinggi senyawa yang diukur berat jenisnya
dapat menguap sehingga dapat mempengaruhi berat jenisnya, demikian
pula pada suhu yang sangat rendah dapat menyebabkan senyawa membeku
sehingga sulit untuk menghitung berat jenisnya. Oleh karena itu, digunakan
suhu dimana biasanya senyawa stabil (suhu ruangan 25°C). Massa zat turut
berpengaruh pada berat jenis. Jika massa zat besar, maka kemungkinan
berat jenisnya menjadi lebih besar. Faktor lain ialah volume zat. Jika volume
zat besar, maka berat jenisnya akan berpengaruh tergantung pula dari
massa zat itu sendiri, dimana ukuran partikel dari zat, berat molekulnya
serta kekentalan dari suatu zat dapat mempengaruhi berat jenisnya. Karena
tanah terdiri atas mineral-mineral maka berat jenis tanah tentu dipengaruhi
oleh berat jenis dari mineral-mineral yang terkandung di dalamnya.
Sebagian besar dari mineral tersebut mempunyai berat spesifik berkisar
antara 2,6 sampai dengan 2,9.

Berat jenis tanah berkisar antara 2,65 sampai 2,75. Nilai berat jenis Gs =
2,67 biasanya digunakan untuk tanah-tanah tak berkohesi. Sedangkan untuk
tanah kohesif tak organik berkisar antara 2,68 sampai 2,72.

Program Studi Teknik Sipil 2


PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN Kelompok XXIV

Tabel 2.1 Berat Jenis Tanah


Macam Tanah Berat Jenis

Kerikil 2,65 – 2,68

Pasir 2,65 – 2,68

Lanau tak organik 2,62 – 2,68

Lempung Organik 2,58 – 2,65

Lempung tak organik 2,68 – 2,75

Humus 1,37

Gambut 1,25 – 1,80

Program Studi Teknik Sipil 3


PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN Kelompok XXIV

BAB III

METODE PERCOBAAN

1. Peralatan

1. Piknometer kapasitas 50 ml dan 100 ml.

Gambar 3.1 Piknometer Kapasitas 50 ml dan 100 ml

2. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram.

Gambar 3.2 Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram

Program Studi Teknik Sipil 4


PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN Kelompok XXIV

3. Oven “pengering” yang dilengkapi dengan alat pengatur suhu.

Gambar 3.3 Oven

4. Corong Kaca.

Gambar 3.4 Corong Kaca

5. Kompor dan Wajan.

Gambar 3.5 Kompor dan Wajan

Program Studi Teknik Sipil 5


PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN Kelompok XXIV

6. Air suling.

Gambar 3.6 Air Suling

7. Alat penumbuk dan Cawan porselin.

Gambar 3.7 Alat Penumbuk dan Cawan Porselin

8. Saringan No. 50

Program Studi Teknik Sipil 6


PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN Kelompok XXIV

2. Bahan

Tanah

Gambar 3.8 Tanah

3. Prosedur Praktikum

1. Contoh tanah kering sekitar ± 25 gram di oven, ditumbuk sampai hancur


dalam lumping porselin.

2. Piknometer dalam keadaan kosong ditimbang untuk mendapatkan berat


piknometer (W1).

3. Masukkan tanah yang telah hancur pada kedua piknometer masing-


masing 25 gram kemudian ditimbang untuk mendapatkan berat
piknometer dan tanah kering (W2).

4. Tambahkan air suling ke dalam dua piknometer hingga 2/3 isi.

5. Didihkan contoh tanah ±15 menit untuk menghilangkan udara yang


terperangkap dalam contoh tanah.

6. Diamkan piknometer sampai mencapai suhu konstan dan keringkan


kemudian ditimbang untuk mendapatkan berat piknometer, air dan
tanah (W3).

7. Bersihkan piknometer kemudian isi air hingga penuh dan usahakan


tidak ada gelembung udara di dalam, kemudian timbang untuk
mendapatkan berat piknometer dengan air (W4).

Program Studi Teknik Sipil 7


PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN Kelompok XXIV

BAB IV

HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

1. Perhitungan

Diketahui data-data hasil percobaan sebagai berikut :

1) Untuk piknometer 1

a. Berat piknometer kosong (W1) = 24,7 gr

b. Berat piknometer + tanah kering(W2) = 49,7 gr

c. Berat piknometer + tanah + air (W3) = 89,0 gr

d. Berat piknometer + air (W4) = 74,1 gr

e. Temperatur (t) oC = 20 C
o

f. A = W2 – W1 = 49,7 – 24,7 = 25 gr

g. B = W3 - W4 = 89,0 – 74,1 = 14,9 gr

h. C = A - B = 25 – 14,9 = 10,1 gr

A 25
i. Berat jenis Gs1 = C = 10 ,1 = 2,475

2) Untuk piknometer 2

a. Berat piknometer kosong (W1) = 77,9 gr

b. Berat piknometer + tanah kering (W2) = 102,9 gr

c. Berat piknometer + tanah + air (W3) = 199,5 gr

d. Berat piknometer + air (W4) = 184,7 gr

e. Temperatur t oC = 20 C
o

f. A = W2 - W1 = 102,9 – 77,9 = 25 gr

g. B = W3 - W4 =199,5 – 184,7 = 14,8 gr

h. C = A - B =25 – 14,8 = 10,2 gr

A 25
i. Berat jenis Gs2 = C = 10 ,2 = 2,451

Program Studi Teknik Sipil 8


PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN Kelompok XXIV

Gs1+Gs 2 2,475+2,451
Berat jenis rata-rata Gs = = = 2,463
2 2

2. Pembahasan

Nilai berat jenis tanah yang diperoleh menggunakan piknometer 50 ml


ialah 2,475 dan piknometer 100 ml ialah 2,451. Selisih nilai sebesar 0,024.
Kemungkinan karena kandungan komposisi mineral dalam sampel tanah itu
berbeda sekalipun sampel tanah diambil dari tempat yang sama. Kedua hasil
pengujian dirata-ratakan sehingga diperoleh nilai berat jenis tanah sebesar
2,463.

Program Studi Teknik Sipil 9


PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN Kelompok XXIV

PEMERIKSAAN BERAT JENIS TANAH

SNI 1964:2008

(SPECIFIC GRAVITY TEST)

No. contoh : …………….. Tgl. Dikerjakan : 06 Mei 2019

Sumber contoh : ……………. Dikerjakan oleh : Kelompok XXIV

Jenis contoh : ……………… Asisten : Aris Rimma

Tabel 1.1 Isian Pelaksanaan Praktikum


No. Contoh 1 2

No. Piknometer 50 100

(gr
Berat piknometer + Tanah (W₂) 49,7 102,9
)

(gr
Berat piknometer (W₁) 24,7 77,9
)

(gr
Berat tanah Wᵼ = (W₂ - W₁) 25 25
)

(°C
Suhu (T) 20 20
)

Berat piknometer + Air + Tanah (pada T = 26°C) (gr


89,0 199,5
(W₃) )

(gr
Berat piknometer + Air (pada T = 26°C) (W₄) 74,1 184,7
)

(gr
W₅ = Wᵼ + W₄ 99,1 209,7
)

cm
Isi tanah (W₅ - W₃) 10,1 10,2
³

Berat Jenis Tanah (Gѕ) Wᵼ / W₅ - W₃ 2,475 2,451

Berat rata-rata 2,463

Program Studi Teknik Sipil


10
PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN Kelompok XXIV

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

a. Semakin kecil volume dari tanah, maka semakin besar berat jenis tanah
tersebut dan semakin besar volume dari tanah, maka semakin kecil berat
jenis tanah tersebut. Dengan kata lain volume berbanding terbalik dengan
berat jenis.

b. Dari hasil pegujian berat jenis tanah, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada
piknometer kapasitas 50 ml berat jenis tanah adalah 2,475 dan pada
piknometer kapasitas 100 ml berat jenis tanah adalah 2,451.

3. Saran

a. Dalam melakukan praktikum berat jenis tanah, praktikan harus


memperhatikan kondisi piknometer, agar pada saat di timbang piknometer
tidak dalam keadaan basah.

b. Pada saat memasukkan air kedalam piknometer, pastikan tidak terdapat


gelembung udara di dalam piknometer.

c. Pada saat menimbang berat piknometer + air + tanah untuk mendapatkan


W₃, pastikan tidak ada gelembung-gelembung udara pada air di dalam
piknometer.

Program Studi Teknik Sipil


11
PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN Kelompok XXIV

DAFTAR PUSTAKA

Standar Nasional Indonesia (SNI) 1964 : 2008, “Cara Uji Berat Jenis Tanah”,
Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.

Tonapa, Suryanti Rapang. 2017. Pedoman Praktikum Teknologi Bahan.


Universitas Kristen Indonesia Paulus. Makassar.

Program Studi Teknik Sipil


12
PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN Kelompok XXIV

LAMPIRAN

Program Studi Teknik Sipil


13

Anda mungkin juga menyukai