FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS BENGKULU
LAPORAN MEKANIKA TANAH DASAR

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kadar Air

Pengujian kadar air dilakukan untuk menentukan konsistensi perilaku
material dan sifatnya, pada tanah kohesif konsistensi tanah tergantung dari kadar
airnya. Berikut data hasil pengujian kadar air:
Tabel 4.1 Hasil pengujian kadar air
Sampel
No Uraian Satuan
A B C
1. Berat Cawan (𝑊1 ) gr 7.4 7.5 7,5
Berat Tanah Basah + Cawan 116,1
2. gr 116,60 117,10
(𝑊2 ) 0
Berat Tanah Kering + Cawan
3. gr 87 87,40 86,70
(𝑊3 )
4. Berat Air (𝑊2 − 𝑊3 ) gr 29,60 29,70 29,40
5. Berat Tanah (𝑊3 − 𝑊1 ) gr 79,60 79,90 79,20
(W2 -W3 )
6. Kadar Air ω = x 100% % 37,19 37,17 37,12
(W3 -W1 )

4.2 Berat Isi

Pengujian berat isi dilakukan untuk mengetahui perbandingan antara berat
tanah dengan volume tanah. Berikut data hasil pengujian berat isi:
Tabel 4.2 Hasil pengujian berat isi
Sampel
No Uraian Satuan
A B C
1 Berat Cincin (W1) gr 89,30 89,30 89,30
2 Tinggi Cincin cm 2 2 2
3 Diameter Cincin cm 6,50 6,50 6,50
4 Berat Tanah + Berat Cincin (W2) gr 201,90 204 204
5 Berat Tanah Basah gr 116,60 117,10 116,10
6 Berat Tanah Kering gr 87 87,40 86,70
7 Kadar Air % 37,19 37,17 37,12
3
8 Volume Isi Cincin cm 66,33 66,33 66,33
9 Berat Isi Basah (𝛾𝑏 ) gr/cm 3
1,70 1,73 1,73
10 Rata-Rata Berat Isi Basah (𝛾𝑏 ) gr/cm 3
1,72
11 Berat Isi Kering (𝛾𝑑 ) gr/cm 3
1,24 1,26 1,26
12 Rata-Rata Berat Isi Kering (𝛾𝑑 ) gr/cm 3
1,25

KELOMPOK 2A IWAN KURNIAWAN G1B021037

 FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
LAPORAN MEKANIKA TANAH DASAR

4.3 Berat Jenis

Pengujian berat jenis dilakukan untuk mengetahui perbandingan antara
besar butir tanah dan berat isi air suling pada temperatur dan volume yang sama
yang terkandung dalam suatu massa tanah. Berikut data hasil pengujian berat
jenis:
Tabel 4.3 Hasil pengujian berat jenis
Sampel
No Uraian Satuan
A B C
1 Berat Piknometer + Tanah (W2) gr 90 90 90
2 Berat Piknometer (W1) gr 65 65 65
3 Berat Tanah (Wt = W2 –W1) gr 25 25 25
4 Temperatur (T) ºC 20
Berat Piknometer + Air + Tanah pada
5 gr 137,21 137,25 137,23
20° (W3)
6 Berat Piknometer + Air pada 20° (W4) gr 121,34 121,35 121,37
Berat Tanah + (Piknometer + Air pada
7 gr 146,34 146,35 146,4
20°) (W5 = Wt + W4)
8 Isi Tanah (W5 – W3) gr 9,13 9,10 9,14

9 Berat Jenis Tanah (Gs) - 2,74 2,75 2,74

10 Rata-Rata Berat Jenis Tanah (Gs) - 2,74

Tabel 4.4 Klasifikasi tanah berdasarkan berat jenis

Macam Tanah Berat jenis (Gs)
Kerikil 2,65 – 2,68
Pasir 2,65 – 2,68
Lanau 2,66 – 2,70
Lanau tak organik 2,62 – 2,68
Lempung organik 2,58 – 2,65
Lempung tak organik 2,68 – 2,75
Lempung 2,68 – 2,80
Humus 1,37
Gambut 1,25 – 1,80
Sumber: Hary Christady, Mekanika Tanah 1, 1992

KELOMPOK 2A IWAN KURNIAWAN G1B021037

 FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
LAPORAN MEKANIKA TANAH DASAR

4.4 Atterberg Limits

Tujuan praktikum ini adalah untuk menentukan klasifikasi dan sifat tanah.
Pengujian atterberg limits dibagi menjadi 2 pengujian, yaitu pengujian batas cair
dan pengujian batas plastis.
a. Pengujian Batas Cair
Tabel 4.5 Penyajian Data Batas Cair
No Uraian 20 ml 25 ml 30 ml 35 ml 40 ml
1 Jumlah pukulan 41 34 23 11 6
2 Berat Cawan (W1) (gr) 7,80 7,90 7,90 7,70 7,60
3 Berat Cawan+Berat Tanah Basah (W2)
84,70 85,00 83,30 77,90 94,20
(gr)
4 Berat Cawan+Berat Tanah Kering (W3)
61,60 60,10 58,30 53,10 63,50
(gr)
5 Berat Air (W2 - W3) (gr) 23,10 24,90 25,00 24,80 30,70
6 Berat Tanah Basah (W2 -W1) (gr) 76,90 77,10 75,40 70,20 86,60
7 Berat Tanah Kering (W3 - W1) (gr) 53,80 52,20 50,40 45,40 55,90
8 Kadar Air (%) 42,94 47,70 49,60 54,63 54,92

60

50

40
Kadar Air (%)

y = -0,3321x + 57,595
30
n = 25
20

10

0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
Jumlah Pukulan (N)

Grafik 4.1 Hubungan antara jumlah pukulan dan kadar air

KELOMPOK 2A IWAN KURNIAWAN G1B021037

 FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
LAPORAN MEKANIKA TANAH DASAR

b. Pengujian Batas Plastis

Tabel 4.6 Penyajian Data Batas Plastis
Sampel
No Uraian
1 2 3 4 5
1 Berat Cawan (W1) (gr) 8,30 8,30 8,30 8,30 8,30

Berat Cawan + Berat Tanah Basah

2 10,10 10,30 10,20 9,90 10,20
(W2) (gr)

Berat Cawan + Berat Tanah Kering

3 9,70 9,80 9,80 9,50 10,00
(W3) (gr)

4 Berat Air (W2 – W3)(gr) 0,40 0,50 0,40 0,40 0,20

5 Berat Tanah Basah (W2 – W1) (gr) 1,80 2,00 1,90 1,60 1,90
6 Berat Tanah Kering (W3 – W1) (gr) 1,40 1,50 1,50 1,20 1,70

7 Kadar Air (%) 28,57 33,33 26,67 33,33 11,76

Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus atterberg limits pada bab

II,didapatkan nilai-nilai batas dan indeks sebagai berikut:
Tabel 4.7 Hasil perhitungan batas susut
Uraian Data
Batas Susut (SL) 79
Batas Plastis (PL) 26,73
Batas Cair (LL) 49,29
Indeks Plastis (PI) (LL-PL) 22,56
Indeks Cair (LI) 1,03
Kadar Air (w) 26,73
Rata-Rata Berat Isi Kering (ℽd)
Berat Jenis (Gs)
Angka Pori (e) 1,286
Porositas (n) 0,562
Derajat Kejenuhan (S) 56,36

KELOMPOK 2A IWAN KURNIAWAN G1B021037

 FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
LAPORAN MEKANIKA TANAH DASAR

PI = 22,56

Sumber: SNI 1964 2008

Gambar 4.2 Grafik USCS hubungan antara LL dan PI

4.6 Pemadatan
Tujuan Pratikum ini adalah untuk mengetahui kadar air dan kepadatan
darisampel tanah yang diambil.
a. Pengolahan Data Pemadatan Ringan
Tabel 4.9 Hasil Percobaan Pemadatan Ringan
Pemadatan Ringan
150 ml 200 ml 250 ml 300 ml 350 ml
(2500 gram)

Berat Mold + Tanah Basah (gr) 3180 3240 3330 3315 3290
Berat Mold (gr) 1670 1670 1670 1670 1670
3
Volume Mold (cm ) 918,92 918,92 918,92 918,92 918,92
Berat Tanah Basah (gr) 1510 1570 1660 1645 1620
3
Berat isi basah (gr/cm ) 1,64 1,71 1,81 1,79 1,76
Berat isi kering (gr/cm3) 1,22 1,26 1,30 1,28 1,24
Berat Cawan + Tanah Basah (gr) 59,3 65,4 62,2 68,4 71,2
Berat Cawan + Tanah Kering (gr) 46,2 50,2 47,2 51,05 52,56
Berat Air (gr) 13,1 15,2 15 17,35 18,64
Berat Cawan (gr) 8,3 8,1 8,3 8,1 8,4
Berat Tanah Kering (gr) 37,9 42,1 38,9 42,95 44,16
Kadar Air (%) 34,56 36,10 38,56 40,40 42,21
γZAV (gr/cm )3
1,40 1,37 1,33 1,29 1,26
Rata-rata γZAV (gr/cm3) 1,33

KELOMPOK 2A IWAN KURNIAWAN G1B021037

 FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
LAPORAN MEKANIKA TANAH DASAR

GRAFIK PEMADATAN RINGAN

1.6

1.5

Y= -0.0177X+2.00945
Berat Isi Kering

1.4 Berat Isi Kering

γd opt= 1,29 Yzav
1.3
Poly. (Berat Isi
1.2 Kering)
W opt= 38,74
1.1
Y= -0.00448X2+0.3468 -5.41503
1.0
30 32 34 36 38 40 42 44
Kadar Air (%)

Grafik 4.3 Uji Pemadatan Ringan

b. Pengolahan Data Pemadatan Berat
Tabel 4.10 Hasil Percobaan Pemadatan Berat

Pemadatan Berat
450 ml 500 ml 550 ml 600 ml 650 ml
(5000 gram)

Berat Mold + Tanah Basah (gr) 9395 9560 9690 9590 9540
Berat Mold (gr) 4105 4105 4105 4105 4105
Berat Tanah Basah (gr) 5290 5455 5585 5485 5435

Volume Mold (cm3) 3127,85 3127,85 3127,85 3127,85 3127,85

Berat isi basah (gr/cm3) 1,69 1,74 1,79 1,75 1,74

Berat isi kering (gr/cm3) 1,22 1,24 1,26 1,22 1,19

Berat Cawan + Tanah Basah (gr) 60,3 71,5 65,7 69,7 81,7
Berat Cawan + Tanah Kering (gr) 46,3 53,8 48,5 50,54 58,31
Berat Air (gr) 14 17,7 17,2 19,16 22,99
Berat Cawan (gr) 8,7 8,8 8,8 7,3 8
Berat Tanah Kering (gr) 37,6 45 39.7 43,24 50,31
Kadar Air (%) 37,23 39,33 43,32 44,31 45.70
γZAV (gr/cm3) 1,35 1,31 1,25 1,23 1,21

Rata-rata γZAV (gr/cm3) 1,27

KELOMPOK 2A IWAN KURNIAWAN G1B021037

 FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
LAPORAN MEKANIKA TANAH DASAR

GRAFIK PEMADATAN BERAT

1.40

Berat Isi
Y=-0.01635X +1.956231 Kering
Berat Isi Kering

1.30
Yzav
γd opt= 1,26
Poly. (Berat
Isi Kering)
1.20 Linear
W opt= 40,52 (Yzav)
Y= -0.0024850X2 + 0.2013765X-2.821694
1.10
35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
Kadar Air (%)

Grafik 4.4 Uji Pemadatan Berat

Berdasarkan pengujian pemadatan ringan dan pemadatan berat, maka diperoleh
hasil sebagai berikut:
a. Pemadatan Ringan
1. Dari percobaan Pemadatan Ringan, grafik kepadatan berat dengan kadar
air telah memenuhi syarat.

2. Pada percobaan Pemadatan Ringan, grafik juga telah memenuhi syarat.

3. γd optimum = 1,29 gr/cm3

4. W optimum = 38,74 %

b. Pemadatan Berat
1. Dari percobaan Pemadatan Berat, grafik kepadatan berat dengan kadar air
telah memenuhi syarat .

2. Pada percobaan Pemadatan berat, grafik juga telah memenuhi syarat.

3. γd optimum = 1,26 gr/cm3

4. W optimum = 40,52 %

KELOMPOK 2A IWAN KURNIAWAN G1B021037

 FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
LAPORAN MEKANIKA TANAH DASAR

4.6 Sand Cone

Pengujian sand cone dilakukan untuk mengetahui kepadatan atau berat
volume tanah kering ketika melakukan pemadatan di lapangan, dan juga untuk
mengetahui hubungannya dengan pemadatan uji proctor. Berikut data hasil
pengujian sand cone.
Tabel 4.11 Pengujian sand cone
Sampel
No Uraian
A B C
1 Berat galon + corong (W1) (gr) 720 720 720
2 Berat galon + air seleher + corong (W2) (gr) 5480 5485 5490
3 Berat air (W2-W1) (cm3) 4760 4765 4770
4 Berat pasir seleher + galon + corong (W3) (gr) 8180 8050 8090
5 Berat pasir (W3-W1) (gr) 7460 7330 7370
6 Berat sisa pasir segalon + galon + corong (W4) (gr) 5705 5620 5685
7 Berat pasir di corong (gr) 2095 2080 2090
8 Berat sisa pasir dari lubang + galon + corong (gr) 3110 3085 2095
9 Berat pasir dalam lubang (W5) (gr) 2355 2370 2380
10 Berat isi pasir (y) (gr/cm3) 1,57 1,54 1,55
11 Berat tanah basah (Wb) (gr) 2335 2360 2355
12 Volume lubang (V) = (W6)/(y) (cm3) 1502,65 1540,66 1540,38
13 Berat isi tanah basah (yb) (gr/cm3) 1,55 1,53 1,53
14 Berat isi tanah kering (yd) (gr/cm3) 1,21 1,19 1,19
15 Rata-rata yd lapangan (gr/cm3) 1,20
16 yd lab Pemadatan ringan = 1,43 (gr/cm3) 1,29
17 yd lab Pemadatan berat = 1,43 (gr/cm3) 1,25
18 Rata-rata 𝛾d di Lab (gr/cm3) 1,27
19 Derajat kepadatan (D) di lapangan % 94,95 93,88 93,88
20 Rata-rata D di lapangan % 94,24

Tabel 4.12 Pengujian kadar air sand cone

Sampel
Uraian
A B C
Berat cawan + tanah basah (gr) 55,60 55,20 53,50 53,10 55,10 55,65
Berat cawan + tanah kering (gr) 45,00 44,60 43,70 42,90 44,90 45,15
Berat air (gr) 10,60 10,60 9,80 10,20 10,20 10,50
Berat cawan (gr) 8,00 8,00 8,70 7,50 8,60 8,00
Berat tanah kering (gr) 37,00 36,60 35,00 35,40 36,30 37,15
Kadar air (%) 28,65 28,96 28,00 28,81 28,10 28,26

KELOMPOK 2A IWAN KURNIAWAN G1B021037

 FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
LAPORAN MEKANIKA TANAH DASAR

4.8 Analisa Saringan

Pengujian analisa saringan dilakukan untuk mendapatakan gradasi butiran
tanah. Perhitungan pada pengujian analisa saringan mengacu pada bab II.
Pengujian analisa saringan akan mencari koefisien keseragaman dan koefisien
kelengkungan, untuk mencarinya makan diperlukan D60, D30, D10 dengan cara
menarik garis pada diameter yang sudah tertera pada grafik analisa saringan.
Berdasarkan perhitungan analisis saringan maka didapat:
Tabel 4.13 Hasil pengujian analisa saringan
Sampel A Sampel B
Ayakan Rata Rata
Tertahan Kumulatif Tertahan Kumulatif
Berat Persen Tertahan Lolos Berat Persen Tertahan Lolos Lolos
No Ukuran
(gr) (%) (%) (%) (gr) (%) (%) (%) (%)
No. ⅜ 9,5 5,10 1,02 1,02 98,98 0 0,00 0,00 100,00 99,49
No. 4 4,75 55,20 11,04 12,06 87,94 58,1 11,62 11,62 88,38 88,16
No. 8 2,36 125,00 25,00 37,06 62,94 164 32,80 44,42 55,58 59,26
No. 10 2,00 36,40 7,28 44,34 55,66 38,9 7,78 52,20 47,80 51,73
No. 30 0,60 105,40 21,08 65,42 34,58 118,4 23,68 75,88 24,12 29,35
No. 50 0,30 37,60 7,52 72,94 27,06 38,3 7,66 83,54 16,46 21,76
No.100 0,15 54,60 10,92 83,86 16,14 29,6 5,92 89,46 10,54 13,34
No.
0,075 55,20 11,04 94,90 5,10 27,3 5,46 94,92 5,08 5,09
200
Pan 25,50 5,10 100,00 0,00 25,4 5,08 100,00 0,00 0,00
Jumlah 500,00 100,00 500,00 100,00

SAMPEL A
100
90
80
Persen Lolos Saringan

70
60
50
40
30
20
10

D60 0
D10 D30
0.01 0.1 1
Ukuran Saringan (mm) 10

Grafik 4.5 Analisa saringan sampel A

KELOMPOK 2A IWAN KURNIAWAN G1B021037

 FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
LAPORAN MEKANIKA TANAH DASAR

SAMPEL B
100
90
80
70

Persen Lolos Saringan

60
50
40
30
20
10
0
0.01 0.1 D10 D301 D60 10
Ukuran Saringan (mm)

Grafik 4.6 Analisa saringan sampel B

RATA-RATA
100
90
80
70

Persen Lolos (%)

60
50
40
30
20
10
0
0.01 0.1 1 10
Ukuran Saringan (mm)
Persen Lolos Saringan(%) SAMPEL A SAMPEL B

Grafik 4.7 Analisa saringan rata rata sampel

Tanah dapat dikatakan bergradasi baik apabila mempunyai nilai Cu > 4 untuk
kerikil, Cu > 6 untuk pasir dan mempunyai nilai Cc antara 1-3 untuk pasir dan
kerikil.

KELOMPOK 2A IWAN KURNIAWAN G1B021037

 FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
LAPORAN MEKANIKA TANAH DASAR

Tabel 4.14 Uraian Hasil Data Analisa Saringan

Rata-Rata
Sampel A Sampel B
Sampel
𝐷10 0,11 0,15 0,13
𝐷30 0,42 0,97 0,70
𝐷60 2,24 2,72 2,48
𝐶𝑐
𝐷30 2 0,72 3,07 1,90
=( )
𝐷10 . 𝐷60
𝐷60
𝐶𝑢 = ( ) 20,36 18,13 19,25
𝐷10
4.9 Analisa Hidrometri
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui distribusi ukuran butiran
tanah halus dan mengklasifikasikan tanah berdasarkan gradasinya. Hasil
pengujian didapat menggunakan rumus analisa hidrometri yang tertera pada bab
II. Berikut adalah hasil pengujian analisa hidrometri:
Tabel 4.14 Analisa Hidrometri
Pembacaan
Waktu Pembacaan Koreksi % Butiran
hidrometer L K 𝐿
D = K√
(t) hidrometer pembacaan halus 𝑇
actual
Dari
aRcp Dari
menit R Rcp= R+ Ft -Fz x 100 Rcl = R + Fm tabel
w
tabel 2.5
2.4
0,25 43 47,5 93,10 44 9,20 0,01225 0,0743
0,5 41 45,5 89,18 42 9,60 0,01225 0,0537
1 39 43,5 85,26 40 9,90 0,01225 0,0386
2 37 41,5 81,34 38 10,20 0,01225 0,0277
4 35 39,5 77,42 36 10,60 0,01225 0,0199
8 33 37,5 73,50 34 10,90 0,01225 0,0143
15 31 35,5 69,58 32 11,20 0,01225 0,0106
30 29 33,5 65,66 30 11,50 0,01225 0,0076
60 28 32,5 63,70 29 11,70 0,01225 0,0054
120 26 30,5 59,78 27 12,00 0,01225 0,0039
240 24 28,5 55,86 25 12,40 0,01225 0,0028
480 22 26,5 51,94 23 12,70 0,01225 0,0020
1440 19 23,5 46,06 20 13,20 0,01225 0,0012

KELOMPOK 2A IWAN KURNIAWAN G1B021037

 FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
LAPORAN MEKANIKA TANAH DASAR

GRAFIK ANALISA HIDROMETRI

100
90
80

PERSEN LOLOS ( % )
70
60
50
40
30
20
10
0
0.001 0.01 0.1
DIAMETER SARINGAN (mm)

Lempung Lanau Pasir

Grafik 4.8 Hasil Pengujian Analisa Hidrometri

Berdasarkan hasil dari pengujian analisa saringan dan analisa hidrometri
maka bisa didapatkan tabel dan kurva distribusi ukuran butir (grain size
distribution).
Tabel 4.18. Hasil Pengujian Analisa Saringan dan Analisa Hidrometri
Nomor Ayakan Ukuran Diameter (mm) Persen Lolos (%)
3
9,5 99,49
8
Analisa Saringan

4 4,75 88,16
8 2,36 59,26
10 2 51,73
50 0,6 29,35
100 0,3 21,76
200 0,15 13,34
0,075 5,09
0,0743 4,73
0,0537 4,53
Analisa Hidrometri

0,0386 4,33
0,0277 4,14
0,0199 3,94
0,0143 3,74
0,0106 3,54
0,0076 3,34
0,0054 3,24
0,0039 3,04
0,0028 2,84
0,0020 2,64

KELOMPOK 2A IWAN KURNIAWAN G1B021037

 FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
LAPORAN MEKANIKA TANAH DASAR

DISTRIBUSI UKURAN BUTIR

100
90
80

Persen Lolos Saringan

70
60
50
40
30
20
10
0
0.001 0.01 0.1 1 10
Ukuran Saringan (mm)

Grafik 4.8 Hubungan Distribusi Ukuran Butiran

Hasil dari grafik distribusi ukuran butir, dapat dikelompokkan tanah
berdasarkan ukuran butirannya sesuai dengan tabel berikut :
Tabel 4.16 Batasan-batasan Golongan Tanah
Ukuran Butiran (mm)
Nama Golongan
Kerikil Pasir Lanau Lempung
Massachussets
Institute of >2 2 – 0,06 0,06 – 0,002 < 0,002
Technology (MIT)
U.S Department of
>2 2 – 0,05 0,05 – 0,002 < 0,002
Agriculture (USDA)
Assosiation of state
highway and
76,2 – 2 2 – 0,075 0,075 – 0,002 < 0,002
Transportation
Official (AASHTO)
U.S Army Corps Of
Engineers dan U.S Halus (yaitu lanau dan
76,2 – 4,75 4,75 – 0,075
Bereau of lempung) < 0,0075
reclamation
Tabel 4.17 Uraian Hasil Grafik Distribusi Ukuran Butir
Sampel
D10
D30
D60
𝐷30
Cc = ﴾ 𝐷 ﴿
10 .𝐷60
𝐷
Cu = ﴾ 𝐷60﴿
10

KELOMPOK 2A IWAN KURNIAWAN G1B021037

 FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
LAPORAN MEKANIKA TANAH DASAR

4.5 Unconfined Compression Test (UCT)

Hasil pengujian kuat tekan bebas didapat menggunakan rumus kuat
tekan bebas yang tertera pada bab II. Berikut adalah hasil pengujian kuat tekan
bebas:
Tabel 4.8 Hasil pengujian Unconfined Compression Test (UCT)
Regangan aksial Beban aksial
Luas
Luas
Waktu Pembacan Terkoreki Tegangan
Pembacan Kalibrasi Penampang
Arloji Regangan Beban p Ac
arloji beban arloji beban
deformasi

Menit Devisi % Devisi m2 kN m2 m2 kN/m2

0 0 0 0 0,00436 0 0,000962 0.000962 0

0.5 35 0,5 13 0,00436 0.0567 0,000962 0.000967 58.62

1 70 1 21.5 0,00436 0.0937 0,000962 0.000972 96.47

2 140 2 28 0,00436 0.1221 0,000962 0.000982 124.36

3 210 3 35 0,00436 0.1526 0,000962 0.000992 153.87

4 280 4 40 0,00436 0.1744 0,000962 0.001002 174.04

5 350 5 34 0,00436 0.14824 0,000962 0.001013 146.39

6 420 6 28 0,00436 0.12208 0,000962 0.001023 119.29

7 490 7 20 0,00436 0.0872 0,000962 0.001034 84.30

8 560 8 14 0,00436 0.06104 0,000962 0.001046 58.38

UCT
200
180
160
140
Tegangan kN/m2

120
100
80
60 y = -2.0893 x2 + 34.8382 x + 22.875

40
20
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Regangan (%)

Grafik 4.2 Grafik hasil pengujian Unconfined Compression Test (UCT).

KELOMPOK 2A IWAN KURNIAWAN G1B021037
 FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BENGKULU
LAPORAN MEKANIKA TANAH DASAR

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, didapat data sebagai berikut.
a. Densitas basah = 1,94 t/m3
b. Densitas kering = 1,53 t/m3
c. Kuat tekan bebas (qu) = 168,10 kN/m2
d. Kuat geser (su) = 0,0084 kN/cm2
e. Kadar air = 26,73 %
Tabel 4.9 Hubungan kuat tekan bebas (qu) lempung dengan konsistensi
Konsistensi qu (kN/m²)
Lempung keras > 400
Lempung sangat kaku 200 – 400
Lempung kaku 100 – 200
Lempung sedang 50 – 100
Lempung lunak 25 – 50
Lempung sangat lunak < 25

Tabel 4.10. Hubungan kuat geser (su) lempung dengan konsistensi

Kekuatan geser tanah (su)
Konsistensi tanah lempung
(kN/cm²)
Sangat lunak < 0,12
Lunak 0,12 – 0,24
Medium 0,24 – 0,48
Kaku 0,48 – 0,96
Sangat kaku 0,96 – 1,92
Keras > 1,92

KELOMPOK 2A IWAN KURNIAWAN G1B021037